whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, March 16, 2011

The James Bond’s Books - - In Living Dangerous Life

“Bond, my name is Bond. James Bond.”
Pasti hapal tag line itu. Itu tag yg menjadi trade mark film James Bond. Dari sejak film pertama “Dr. No” (tahun 1962) hingga film terakhirnya “Casino Royale” (tahun 2006),  itu satu2nya line yg pasti diucapkan James Bond, si Super Spy Agent, disetiap filmnya. Dan tag itu juga pasti akan diucapkannya pada film berikutnya “Quantum Of Solace” yang rencananya akan dirilis oktober/November tahun ini.
Dan orang pasti akan kembali berbondong2 memenuhi bioskop2 di seluruh dunia untuk mengikuti kisah selanjutnya si manusia super ini.

Banyak yg menduga, karakter James Bond adalah impersonifikasi super, dari pengarang pertama buku James Bond sendiri, yaitu Sir Ian Flemming. Banyak detil2 kecil tentang si super agent ini yg sangat mirip dengan pengarangnya. Tapi yg sangat kentara adalah, James Bond merupakan mimpi romantis setiap para lelaki.

Misterius. Pintar berotak encer. Tinggi, coklat, tampan. Jantan. Flamboyan. Jet set dan high class. Kemana2 mengendarai mobil sport super mewah. Jagoan secara harafiah, berkelahi maupun di ranjang. Dan tentu jagoan menundukkan wanita. Pokonya, typical dream male.
Film ini merupakan film serial terpanjang yg pernah dibuat. Dan film yg paling banyak dikritik kaum feminist. Terutama, pada awal-awal film ini dibuat.

Pertama kali dirilis tahun 1962 (Dr. No), film ini sudah sangat berbau “chauvinist” menurut para feminist. Dalam 1 film, James Bond dapat bergonta-ganti pasangan tidur sesuka hati. Setiap kali bertemu heroine cantik, pasti ended up di tempat tidur.
Baru akhir2 ini saja sisi “play boy” super spy ini diperhalus.  Terutama sejak epidemic HIV-AIDS mulai mendapat sorotan. Film ini mendapatkan kritikan keras karena dianggap mempromosikan sex bebas, gonta ganti pasangan. Sementara perang melawan AIDS sedang digalang dimana2, tokoh James Bond yang sangat terkenal ini tetap kasak kusuk meniduri beragam wanita ditiap filmnya. Setelah kritikan yg dilontarkan kearah film ini, gaya hidup play boy James Bond “sedikit diperhalus”. Jadilah James Bond hanya tidur dengan 1 cewe dalam tiap film. Di mulai dari film “For Your Eyes Only (thn 1981)”, hingga film terakhirnya. James Bond Hanya tidur dengan 1 wanita. Namun tetap saja citra “kejantanan” si super agent, tetap dipertahankan. Menjual mimpi lelaki idaman.

Tentang film  ini menjual mimpi kaum lelaki sudah sangat kentara. Ini adalah contoh “lelucon para lelaki Hollywood” tentang pria idaman. Coba saja lihat sandi sang super spy ini, 007 (double o – seven). Coba ambil secarik kertas dan tuliskan sandi itu. Kamu akan menemukan “dua biji” dan “1 pistol” yg sedang terkulai. Secara tersamar, sandi 007 itu adalah penyamaran sebuah penis. Inilah lucu-lucuan Hollywood tentang lelaki super.

Sebagai seorang wanita, saya mungkin tak termasuk kaum feminist. Sebab saya masih enjoy aja menonton film ini. Meskipun menonton tanpa pretensi apa2. Buat saya tetap saja my best hero is my prophet and my dad. Bukan James Bond.
Bila film terbaru James Bond “Quantum of Solace” jadi dirilis sesuai rencana tahun ini, DVD original filmnya pasti akan menjadi item collection bagi kakak saya, dan teman2nya para gerombolan si berat. Sebab mereka semua mungkin bermimpi menjadi seperti James Bond. Keep on dreaming bros.

Item2 semacam itu adalah contoh item yg menjadi barang pertukaran diantara teman2 kakak saya. Kami para cewe menyebut mereka gerombolan si berat. Para penjahat kelamin kelas kakap yg sok high class. Dan biarkan mereka marah. Dikatain begitu, tetap saja mereka Cuma mesem-mesem. Sok cool…
Beberapa tahun lalu mereka kasak kusuk tentang CD “One Night In Paris”. Video mesum Paris Hilton yg terkenal itu. Gw sampe sebel banget liatnya.

Akhir2 ini mereka kembali kasak-kusuk tentang 1 Harddisk baru. Entah apa isinya. Kita tidak boleh tahu. Sampai satu ketika gw ngumpet2 masuk ruang kerja kakak gw, ngintip note booknya. Ampun dwwee…. HD itu berisi kompilasi dari ratusan bahkan ribuan judul2 video clips mesum amatiran. Dari mulai clips Paris Hilton itu tadi, sampai clips cina dan india amatiran. RIBUAN!!! Coba bayangin…..

Gw sampe terperangah liatnya. Gw sama teman2 gw emang tau, banyak clips2 seperti itu beredar bebas di internet. Tapi kayanya, untuk sampe luangin waktu ngumpulin ribuan clips kaya gitu… wuahh… enggak kepikiran kali ya. Kadang2 nonton nya saja kita suka nelangsa. Alih2 terangsang, yang ada malah kasihan…. Drop.. ilfil, ilang rasa.

Waktu ribut2 bandung lautan asmara dulu, gw masih SMA, waktu itu gw liatnya saja sudah merinding. Terus satu ketika dibahas di acara kumpul2 keluarga, kakak cowo gw yg paling tua, yg waktu itu baru punya baby bilang… dia tidak tega liat film itu sampe habis. Ingat anaknya, yg kebenaran baby girl. Dan ketika heboh video Paris Hilton, ibu gw sampe paranoid tiap kali gw diajak jalan keluar cowo gw. Sampe mau nyuruh security bayaran ngikutin gw sama pacar gw. Ya ampunnn…..

Melihat clips amatiran itu, gw bener2 jadi merasa bodoh. Gw scan satu2. Benar2 menyedihkan. Dunia esek-esek memang dunia lelaki. Kalau kamu wanita normal, yg punya harga  diri, pasti merasa  tak ada tempat bagi wanita didunia esek-esek itu. Meskipun selalu pemeran utamanya adalah wanita.

Video2 mesum amatiran itu adalah penggambaran sangat nyata betapa tak adilnya dunia esek-esek itu memperlakukan wanita. Tak ada lagi perbedaan kelas. Tak ada lagi perbedaan ras dan warna kulit. Tak ada perbedaan agama. Dari mulai wanita sekelas Paris Hilton, hingga wanita kampung berkerudung di atas motor. Hampir semuanya  menjadi objek.

You name it, dari mulai sex berdua, hingga dikerubungi beramai-ramai. Sangat menyedihkan.
Ada perbedaan yang sangat mencolok antar video clips mesum buatan Negara maju seperti America, Korea, Jepang dan Eropa, dengan video clips buatan Negara berkembang semacam Indonesia, Malaysia, Filipina, dan sebagainya.

Video2 clips buatan bule itu umumnya video clips mesum “bikin2an”. Sangat kentara dari pengaturan sudut pengambilan camera, hingga cara para “pemerannya” beradegan syurrr… Mereka tidak 100% amatir. Sangat berbeda dengan clips negara2 Asia tenggara dan Asia selatan tadi. Mereka benar2 amatiran.

Tentu saja. Di Amerika atau Eropa, video mesum semacam itu tidak akan menjadi berita. Karena sex bebas sudah merupakan hal yg biasa.
Kecuali kamu sekelas Paris Hilton, atau Pamela Anderson. Baru homemade sex video kamu akan menjadi berita. Atau km adalah seorang tokoh panutan semacam guru atau pendeta. Baru bisa menimbulkan kehebohan. Tapi kalo kamu hanya sepasang mahasiswa dan mahasiswi tak terkenal yg bercinta dan direkam divideo. Yaaa…sutralah…. Semua orang juga melakukannya… Apalagi kalau kualitas clips nya seperti kualitas video2 mesum amatiran itu. Mana ada yg mau nonton??

Berbeda dengan di Asia tenggara dan Asia Selatan. Sex bebas adalah hal yg ditabukan. Jadilah video2 mesum amatiran itu benar2 bikin heboh. Tapi yang menjadi perhatian saya, justru eksploitasi gender itu tadi. Wanita yg menjadi objek.
Eksploitasi itu menjadi begitu telanjang di video clips mesum buatan negara2 berkembang itu. Di Negara yang katanya sangat menjunjung nilai2 ketimuran ini, justru tak ada keadilan itu.

Coba saja lihat, hampir 80% video itu hanya berisi muka wanita. Entah itu wanita panggilan, tukang pijit, atau benar2 mantan pacar.
Ada wanita yg dipaksa dikerjai beramai-ramai. Ada wanita yg menangis sepanjang film, sambil ditiduri dan dipaksa untuk memperlihatkan wajahnya.
Ada wanita india yg dimarah2i cowonya di dalam mobil karena enggan melakukan apa yg diminta si pacar. Ada wanita Mesir yg diam2 diambil filmnya oleh teman2 cowonya.

Kalau di Amerika atau  di Negara maju lainnya, hal itu akan mengundang perhatian hukum. Siapa pun wanita itu, pelacur sekali pun, memiliki hak untuk menolak difilm kan dan disebarkan filmnya di internet. Apalagi anak perempuan orang, yg dipaksa untuk difilmkan.

Masalah hukum kebocoran film2 mesum itu ke khalayak ramai, memang menjadi topic lain yg pantas didiskusikan. Siapa yg mulai membocorkannya, memang akan sangat sulit dilacak. Paris Hilton, tidak secara terang2an berani menuduh kebocoran film2 mesranya itu ke masyarakat umum dilakukan oleh mantan teman baiknya Nicole Ritchie. Sebab di sana hukum sangat dijunjung tinggi. Jadi tanpa bukti, dia tidak dapat sembarangan menuduh Nicole yg melakukan itu, sebab dia dapat dituntut balik. Namun dari komentar2nya di media, maupun saat diwawancarai, secara tersamar dia menyatakan kecurigaannya. Nicole yg membocorkan film2 mesum itu, karena dengki dan iri.
Sekarang mantan teman super karib itu, menjadi seteru bebuyutan abadi, yang tak mau berada disatu tempat bersamaan.

Eksploitasi sex dan gender, menjadi penting dibahas, bila ada yang merasa diperalat atau dipaksa untuk melakukannya. Siapa pun yang melakukannya. Memperalat pasangannya, baik laki2 atau wanita, untuk keperntingan atau kesenangan pribadi, itu sudah merupakan hal criminal. Sudah menyinggung wilayah hukum. Dari sisi moral vid-clips amatarin ini emang pantas untuk dibahas. Tapi mungkin gw bukan orang yang terlalu tepat untuk membahasnya. Para pemuka agama mungkin yg pantas untuk berbicara tentang morality. Kita sudah tidak dapat lagi menutup2i kenyataan, bahwa sex bebas itu sudah menjadi life style bagi banyak orang2 muda. Di kota metropolis, mau pun dikampung2 plosok negeri. Kalau anggota dewan yg terhormat dan para pejabat pemerintah saja bisa terperosok ke masalah video mesum amatiran, apalagi pasangan remaja yg dimabuk cinta? Iya kan…??

Apa pun alasannya, apakah karena rasa cinta, rasa takut pada kekasih, rasa birahi tak terperi, sehingga wanita2 itu mau difilmkan lagi beradegan intim.….  tetap saja film2 mesum itu lebih memberatkan kaum wanita. Wanita sekarang memang hidup dijaman yg serba berbahaya. We are living a dangerous life. 
Dari mulai Sexually Transmitted Disease (STD = Penyakit Kelamin Menular), HIV-AIDS, kehamilan diluar nikah, hingga keterpurukan akibat dari penyebaran film2 itu. Wanita selalu menjadi korban pertama.
Lihat saja judul2 penyebaran film2 itu, semua tau nama wanitanya…. Siapa lelakinya? Tinggal misteri.
Percaya deh… laki2 yang tega memaksa kamu untuk melakukan hal2 yang “aneh-aneh” pasti tidak mencintai kamu secara sungguh2. Lu Cuma dijadiin objek pelepasan. Kalau cowo lu tega memaksa km untuk merekam adegan intim km, walau km sudah menolak… Sampai menangis, lu sebaiknya sudah mulai berpikir mencari gantinya. Tapi susahnya… terutama di Negara Asia, wanita yg sudah ditiduri, pasti akan takut pada pacarnya. Takut ditinggalin. Apalagi karena keperawanan masih menjadi issue penting. Wuiii…. Tetapi biasanya ketakutan itu, lebih sering dikarenakan perasaan khawatir untuk memulai lagi sesuatu yg baru. Acap kali juga karena ketakutan akan susah mendapat pacar baru. Sementara umur semakin tua, dan saingan2 baru yg muda2 dan cantik2 semakin banyak…. Jadilah apapun resikonya, bertahan pada laki2 itu. Sepecundang apa pun dia, masih lebih baik daripada cape nyari yg baru... Itulah wanita...

Buat artis2 cantik semacam Bunga Citra Lestari, Wulan Guritno, atau Tamara Blezensky, kekhawatiran tidak akan laku lagi, bila putus pacaran atau bercerai, mungkin tidak ada… Tapi cobalah menjadi seorang gadis sederhana biasa…. How dangerous it is could be….
Bahkan Paris Hilton sekalipun mengakui ketakutan dan kebodohannya itu. Walau tidak secara tegas. How dangerous it is….

Saya jadi teringat salah satu episode film serial TV Alley Mcbeal. Alley mendapat seorang client, seorang wanita gendut, tidak cantik, dan dari keluarga biasa2 saja. Wanita ini merasa telah ditipu  oleh rekanan bisnis pacar/tunangannya, tunangannya yg kelihatannya seperti seorang laki2 lugu dan baik. Namun setelah penyelidikan yg dilakukan, Alley mengetahui bahwa yg melakukan penipuan itu adalah pacar wanita itu sendiri. Laki2 yang dipercaya 100% oleh wanita gendut, jelek tadi.

Wanita itu kemudian menarik tuntutannya. Agar tunangannya tidak masuk penjara. Diakhir pertemuan mereka, Alley menasihati wanita itu agar lebih baik memutuskan hubungannya. “You will better off without him” Katanya…
Tau apa jawaban wanita itu? Scenario yang sangat baik…. Dengan tegas wanita itu menolak. Dia berkata pada Alley, “Coba lihat dirimu, dan lihat saya. Coba berpikir engkau menjadi diriku. Engkau dapat berkata seenak  itu, karena engkau langsing, cantik, kaya, dan pintar. Engkau bisa punya banyak pilihan. Tapi lihat diriku, apakah aku punya banyak pilihan? Pacarku adalah pilihanku satu2nya. Aku tak punya banyak pilihan seperti dirimu. Jadi berhentilah menghakimi diriku sebagai wanita bodoh”
Alley mcbeal terdiam… Dia dapat memahami keadaan itu, tapi sekaligus  membenci situasi yang sangat tak adil itu. Kapan yaaa…sinetron Indonesia bisa buat film2 ringan tapi sedalam itu..??? Mimpi kali…..

Mungkin saya tidak dapat mengerti apa yang ada dikepala para wanita2 itu, hingga mau  difilemkan berasyik ria dengan lelaki. Apakah karena ketakutan tak bisa punya pacar lagi? Entahlaahh…..
Menjadi wanita, dituntut untuk menjadi ramah tanpa menjadi murahan. Itu sesuatu yg teramat sulit sekarang ini. Apalagi pemikiran para lelaki selalu dipompa dengan film2 semacam James Bond tadi. Wanita yg mau diajak makan malam atau nonton, pasti sudah mau diajak tidur….. bbwwaahh….

Satu yang pasti saya tahu, kalau kita sebagai wanita sudah tidak dapat menghormati diri sendiri, bagaimana kita mengharapkan pacar2 kita mau menghormati kita? Mungkin seperti Alley Mcbeal, saya berbicara seperti itu karena saya dikaruniakan banyak kesempatan.
Tapi apa susahnya sih bertanggung jawab pada diri sendiri? Gampang saja kok. Kalau cowo km Cuma orang biasa2 saja, bukan siapa2, tidak punya high stake yg dipertaruhkan bila film mesum buatan km itu bocor ke umum, kemungkinan film itu akan beredar akan semakin besar. Percaya deh, pasti dia akan pamer ke teman2nya. Tapi bila cowo km punya reputasi yg harus dipertahankan, dia juga akan mikir 1000x kalau video itu lepas ke umum. Jadi jangan mau hanya tampang km yg kelihatan dicamera. Kalau mau malu, silahkan malu berdua. Dari pada Cuma sekedar jadi objek dan korban, sekalian saja manfaatkan keadaan. Seperti yg dilakukan Maria Eva jadi terkenal karena pasangannya ketahuan siapa.. Iya kan? Jangan pernah mau dibodohi. Sekalian basah, nyebur aja mendingan….hihiiii…

Semakin tinggi reputasi yg dipertaruhkan oleh si cowo, semakin kecil kemungkinannya film2 mesum km itu bisa bocor. Harusnya km berpikir, kalau cowo km malu menunjukkan wajahnya di camera, pasti  ada apa2nya. Jadi Siapa mengexploitasi siapa…silahkan saja berjudi…. Walaupun tetap saja kemungkinan besar km bakal tetep yg paling malu…. Hiii…. Tapi kan setidaknya kelihatan bahwa cowo km cukup ganteng…. Atau pejabat, bukan lelaki sembarangan…hehehe….

Gw sendiri kalo  ditanya, mau tidak memfilm kan adegan mesum seperti itu? Kalau dengan pacar? Jawabnya jelas…NO… 100% NO. Wong orang nikah aja bisa cerai, apalagi Cuma pacaran? Bisa pisah kapan saja… gimana kalo nanti film2 itu lepas ke public??? Sereeemm… Kalo dengan suami mungkin mau. Mau tidak ya..??? Mau mungkin… apalagi gw sayang sm calon suami gw, apalagi gw tau bakal calon suami gw sekarang memiliki high stake yg sama tingginya dengan gw bila kejadian itu menimpa kita. Dia juga akan malu 7 turunan bila film2 private seperti itu bocor (Iya enggak sayang??? …hehehe…). Ya jadi gw bakal tenang2 aja kalo buat film bercinta begitu dengan dia nanti kalo sudah nikah. Resikonya…. Yaaa… kalau pun sampe bocor ke public, orang2 akan tahu gw resmi melakukannya. Dia juga akan sama malunya seperti gw (serem banget ya sayaannng….iiihhh..). Bakal anak2 gw (kalo nanti gw punya anak) akan tau gw ngelakuinya dengan bapanya, bukan dengan orang tak jelas. Biar juga malu2 sedikit…. hiiii…amit2 jangan sampe yaaa….

Tapi coba kalo gw ngelakuinnya sama orang tak bernama. Trus video private kita bocor ke public… Oh dear lord…. Bayangkan seumur hidup  harus hidup dengan mimpi buruk itu. Kalau kelak  punya anak, dan teman2 anak  gw menunjukkan film mesum semacam itu kepada anak gw…. Hhhhwwwwaaaaa……!!!!!!!

Paris Hilton boleh terlihat seperti bergeming dengan video2 mesum dia itu. Tapi kalau kamu punya akses ke kalangan kelas mereka, coba tanya beban apa yg diberikannya pada keluarganya. Bagaimana terlukanya citra keluarga Hilton dikalangan kelas atas itu. Berkeringet  membayangkannya. Dan tunggu sampai waktu dia punya anak…. Kita lihat akhir kisahnya.

Wanita memang hidup ditepian dunia yang berbahaya. Tapi tanpa tantangan, hidup akan terasa sangat membosankan. Film2 mesum amatiran itu mengirimkan pesan moral, hukum, dan tanggung jawab kepada kita. Terutama kaum wanita.
Menjadi istri dan ibu adalah takdir wanita. Bila kamu gagal mendapatkan pacar yang baik… berdoa dan berusahalah mendapatkan suami yg baik….
Bila kamu gagal mendapatkan suami yg baik… berdoa dan berusahalah menjadi ibu yang baik.
Bila anak2 kita kelak tidak punya bapak yg dapat dibanggakan… Pasti kamu ingin menjadi ibu yang dapat dibanggakan oleh anak2 kamu. Menjadi wanita, tidak harus cengeng. Beranilah berkata tidak…. Sepahit apa pun itu….. Ingat kelak kamu akan menjadi seorang ibu…
Kecuali tentu kamu juga ingin anak2 kamu kelak berbugil ria didepan camera…..

No comments:

Post a Comment