whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, March 16, 2011

Don’t Judge A Book By It’s Cover Part IV,,,, Judging perception; real vs cyber world; and to become a monster….

Rumpi. Itu kesan gw waktu gw pertama kali dikenalin seorang sahabat dengan salah seorang teman cowo nya. Biasalah, dunia percomblangan, teman yg masih jomblo selalu berusaha “dipairkan” dengan pasangan yg kira2 cocok. Sahabat gw bermaksud baik tentu, mencoba mengenalkan gw yg menjomblo dengan teman cowonya yg menurut dia pas dengan “selera” gw. Jadilah percomblangan itu dilakukan, makan siang di salah satu executive club dibilangan Jl. Sudirman.
Waktu pertama kali melihat cowo itu, terus terang gw kesengsem, dg postur ideal dan wajahnya yg selayak artis sinetron, secara fisik gw tertarik. Tapi begitu perbincangan dimulai, penilaian gw terpelanting 180 derajat. Tiba2 gw jadi kenyang tidak pengen makan siang dan tak tertarik lagi melihat wajah tampannya. Dengan fasih dia bercerita tentang segala drama serie sinetron di televisi. Juga fasih sekali bercerita tentang gossip2 terkini dari artis2 Indonesia. Siapa menceraikan siapa, siapa selingkuh dengan siapa, siapa berkelahi dengan siapa….Lengkap. Dari A sampai Z. Dia hafal nama2 personil F-4, yg gw sendiri sama sekali tidak hapal. Hapal luar kepala alur cerita meteor garden. Sampe gw terbengong-bengong.
Sewaktu balik ke kantor, memang sdh diatur dr awal, agar dia mengantarkan gw balik ke kantor gw. Jadi gw emang ga bawa mobil, krn dijemput sahabat gw itu. Sebenarnya gw sudah agak malas, sdh kasih segala macam kode agar pengantaran itu tidak jadi, tapi teman gw tetap tak bergeming. Gw tetap diantar balik cowo ini.
Mobil nya XJ6 keluaran terbaru, dimodifikasi mahal dan keren. Begitu mobil berjalan dan CD berbunyi, dentuman house music keluar bertalu-talu. Mengingatkan gw adegan video2 porno Indonesia amatiran yg beredar bebas di internet, yg kita lihat bareng teman2 sambil merinding ketakutan. Kita bertukaran nomer HP. Gw turun cepat2 di depan kantor. Tanpa memperpanjang basa-basi. Hanya dalam 2 jam perkenalan. Vonis sudah dijatuhkan. Sang arjuna ternyata arjuna rumpi. Senang gossip.
Mungkin tidak ada yg salah dengan lelaki yg senang nonton sinetron dan acara gossip. Tidak ada yg salah juga dengan house music. Tapi kepala gw sudah susah diajak berkompromi. Gw membayangkan betapa seramnya kalo Silvester Stallone jadi pembawa acara gossip, terus bokap gw dan kakak2 laki2 gw nonton dengan manis didepan tv, kemudian menyempatkan diri duduk berjam2 nonton sinetron. Addduuhh book…. Pingsan gw kali.
Perception. Persepsi yg sudah kita miliki, akan sangat susah diputar balik kembali. Lelaki senang sinetron dan acara gossip pasti rumpi. Lelaki yg suka house music pasti berselera rendah. Padahal belum tentu begitu, dan dari mana aturan itu? Siapa yg menentukan? Sahabat gw sudah ngotot setengah mati bilang cowo itu baik dan sangat pantas dipertimbangkan jadi pacar. Penilaian dua jam bukan berarti segala2nya. Coba dijalani dulu katanya. Mungkin teman gw benar, dan penilaian gw memang salah. Tapi gw sudah benar2 kehilangan selera. Seram ga bok… ngebayangin suami lebih hapal gossip artis dr lu sendiri. Nonton bareng sinetron berdua….coba deh bok bayangin….
Cowo itu coba menelpon beberapa kali tapi tak pernah gw jawab. Kirim sms Cuma gw jawab sesekali. Ngajak makan siang lagi ditolak dengan halus. Padahal dia tidak salah apa2. Hanya karena perception dikepala gw yang sudah tertohok dalam2…tentang lelaki rumpi…gimana dong bok…?? Susah de ahh…
Sebagai wanita berpendidikan, tak sepatutnya memang kita gampang terhanyut dengan persepsi yang diciptakan. Rasanya percuma sekolah tinggi2 kalau persepsi dangkal dan judgmental, masih dijadikan pegangan. Kemaren gw melihat tayangan BBC world, mengenai image dan persepsi yang diciptakan oleh para tokoh politik dan penguasa, untuk memberikan citra yang diinginkan kepada public.
Ternyata hal itu sudah dilakukan dari jaman kuda bertanduk. Dari mulai Iskandar Agung, Kaisar Agustus, hingga George W Bush dan Tony Blair. Juga para tokoh2 besar lainnya. Padahal kadang2 persepsi itu sangat deceitful…sangat penuh kebohongan. Seperti pencitraan teroris pada warga palestina.
Melihat tayangan BBC itu, gw jadi keingat lagi kejadian yg barusan gw ceritain diatas. Dan gw merasa menjadi sangat kejam. Benar, cowo itu tidak salah apa2. Yang salah persepsi yg sudah tercipta tentang pria rumpi. Dan mungkin gw juga salah, sudah terlalu termakan dengan pencitraan public itu.
Dan sebagai wanita, hidup jaman sekarang sungguh terasa berat. Coba lihat tayangan iklan di televisi dan majalah2 wanita. Hampir 80% iklan di tv ditujukan pada kaum hawa. Bahkan 50% acara2 tv komersial, penuh disisipi pencitraan kualitas hidup dangkal seperti itu. Pencitraan wanita pintar cantik dan modern menjadi komoditas utama dan diseragamkan. Dan terus terang, gw sendiri kadang2 termakan persepsi dangkal seperti itu. Sering sekali malah. Untungnya gw masih punya keluarga dan teman2 yang mau mengingatkan. Kalo tidak??? Adduuhh bok…. Mungkin gw sudah jadi merek dagang berjalan. Dan berubah menjadi Barbie doll. Apalagi kalo kita punya duit dan mampu melakukan?? Ck..ck..ck….
Tapi tentu tak semua persepsi yang diciptakan akan menjadi jelek dan dangkal, banyak persepsi yang diciptakan, harus bahkan menjadi wajib untuk diikuti. Seperti penggunaan drugs yang sangat tidak baik, atau hubungan permisquist yang tak patut. Jadi memang daya nalar kita sendiri yang harus memilah-milahnya, agar kita tak cepat2 terjebak didalam pendangkalan nilai.
Sama seperti pencitraan persepsi dalam dunia nyata, dalam dunia maya atau cyber pencitraan itu pun terjadi. Tidak seperti pencitraan dalam dunia nyata, seperti pencitraan Kaisar Agustus atau Stalin yang penuh kebohongan, pencitraan persepsi dalam dunia maya menjadi sangat telanjang. Bila dalam dunia nyata persepsi itu diciptakan untuk menutup-nutupi segala kekurangan atau kelemahan, maka dunia maya menawarkan yang sebaliknya. Silahkan menjadi sebaik apa pun yg lu inginkan, atau sebusuk seperti apa pun yang lu mau.
Pencitraan dalam dunia maya menjadikan segalanya tak berbatas. Lu bisa menjadi sangat sadis dan sekejam setan dalam dunia cyber. Lu bisa berkata2 sejorok apa pun yang lu ingin kan, tanpa takut kehilangan image.
Pencitraan dalam dunia maya menjadi seperti postulat sakti yang menjungkirbalikkan semua padanan dalam dunia nyata. Kebohongan Agustus atau Stalin, seperti menjadi permainan anak2 dalam dunia maya. Sampai dibuatkan satu ketentuan baru yang mengikat, selamanya cyber world akan menjadi rimba belantara yang membuka segala kemungkinan namun sekaligus sangat menakutkan. Setiap hari, akan tercipta monster2 baru dari kerangka dunia tak berbentuk ini. Tapi setiap hari pula, akan ada pemikir2 andal yg terlahir darinya.
Gw jadi teringat pengalaman pahit seorang teman dekat gw. Sampai sekarang setiap kali diingatkan pengalaman ini, teman gw ini pasti selalu marah…hihihi…sorry mpok… tapi kayanya pengalaman lu layak dibagi disini, anyway ga ada yg tau jati diri lu too mpookk…hihihi…. Wanita naïf dan lugu. Yang selalu berlaku sesuai aturan, tata krama dan santun…ciieee….
Dari awal teman kita ini tak pernah tertarik untuk mencoba terjun ke dunia tak berbentuk ini. Selalu merasa cyber world bukan bagian dari dunianya.
Sampai satu ketika, dunia maya yg diremehkan itu menunjukkan keajaiban. Seorang sahabat baik kita, seorang direktris perusahaan besar, yang melajang sampai usia kepala 3, dan tidak pernah pacaran sama sekali sebelumnya, bertemu jodoh dari dunia tak berbentuk ini. Dimulai dari perkenalan di salah satu chat room. Hanya berlangsung sebulan, surat2an, bertemu, dan seminggu kemudian menikah. Dan sekarang sudah berputra 1, dan perkawinan mereka masih baik2 saja.
Si mpok kita ini jadi tertarik untuk mencoba, tahun 2004, diam2 dia mulai mencoba berchatting ria. Dimulai dengan kenaifan yang sangat lugu,,,, log in, masuk ke room, untuk diam saja, kemudian ikut cekikan kalau ada yg lucu, atau setengah mati terkejut2 kalau ada yg berlaku aneh. Sampai kemudian mulai berani2 menyapa chatter lainnya.
Masih dengan pengawasan ekstra ketat dari keluarganya…maklum ya mpokkk anak perempuan semata wayang…hehehe….teman kita ini berkenalan dengan seorang DJ dari Yogya. Well….tentu saja sang arjuna ini sudah lama bergelut didunia maya, dan sangat mahir berkomunikasi. Sebagai seorang DJ…tentu saja berwajah tampan.
Jadilah si mpok kita ini kesambet ulu hatinya….kikikiki…… Biar juga mpok kita ini sudah punya co ya mpok…. Itu namanya kualat kali yee…..hiks….
Mulai sering surat2an dengan DJ ini, tilpon2an, dan menyerempet2 kearah gombal. Liburan keluarga ke Sumatra… biar juga sudah diingatkan berkali2 oleh kita dan keluarganya, bahwa persepsi di dunia maya akan sangat beda dengan dunia nyata… tetap aja dia ngotot. Alasannya? Dia sudah gede dan tau mana yg baik dan tidak. Liburan ke Tokyo dan Cina, tettteeeppp…. Tilpon sang DJ arjuna tak berhenti. SMS? Wooo…sudah pastiii…penuh kata2 gombal….. Sampe hampir ga jadi nerusin sekolah lagi…gara2 kejaring senyum menawan sang DJ.
Pernah ngotot minta ditemani kita2 ke Yogya, Cuma pengen diam2 liat sang Arjuna beraksi sebagai DJ. Biar juga cuma dari jauh. Pokonya excited sekali, seperti anak kecil menemukan mainan baru….
Acara liburan bareng akhir tahun ke Eropa…wooo…mati ga bok… mulai berani ngundang orang luar. Sudah diingatin semua teman dan keluarga, harus hati2, tetap ngotot mau ngundang sang DJ arjuna… Kalo dia ga punya duit, biar aku yang bayarin katanya …uh..uh..uh…romantis ya mpookk,,,,,, Untungnya DJ itu tak punya waktu buat ngurus visa…coba kalo jadi…wah wah wah…..
Dengan semua pengorbanan itu… untuk akhirnya menemukan kebohongan yang sangat menyakitkan… rasa suka berubah menjadi rasa benci yang terdalam…. Seperti ditampar tepat dimuka, disadarkan dari mimpi terburuk,,, dari seorang gadis cantik, naïf, dan santun…sahabat gw ini berubah menjadi monster chat room. One kind of Horrible Chat Room Monsters, a very terrifying Monster. …Bahkan gw sendiri kadang2 jadi takut melihatnya (suerrr mpok gw ga bo’ong…emang kadang2 lu nakutin kalo lagi chat…)
Gw tau, dia akan marah sama gw. Tapi pengalaman lu ini sayangku, layak dibagi… agar cewe2 diluar sana bisa belajar dan lebih berhati-hati. Gw masih yakin kok… kalau lu, gw, dan teman2 kita masih berada di chat room yang sama…logikanya..pasti ada juga kan orang2 seperti kita? Yang tidak punya pretensi apa2 untuk bergaul di dunia maya…pasti ada. Tinggal masalah waktu saja yang akan menunjukkan. Kalo lu bilang semua chatter itu monster…. Gw juga monster dong boookkk…..hhhuuuwwwaaa…….

No comments:

Post a Comment