whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, February 24, 2015

BOOKS OF PROMISES ~ THE TRUE JOURNEY OF LIFE ~





Alquran itu adalah janji. Janji Allah kepada seluruh semesta. Bukan hanya pada ummat manusia. Bukan hanya pada ummat Islam. Namun JANJI itu diucapkanNYA pada seluruh semesta. Darimana semesta ini beserta seluruh isinya bermula, dan kemana semesta dan seluruh isinya ini akan berakhir.
Semua tertuang dalam Alquran. Itulah Janji Maha Suci Sang Maha Hidup. Janji tersuci Allah.
Alquran itu mengajarkan cara terbaik menjalankan hidup bagi semesta dan isinya. Memberikan tauladan para Rasul, Nabi, Auliya, dan Suhada.

Jadi bila kamu mengaku beragama Islam, namun kamu merasa hidup kamu tidak bahagia, maka cepat-cepatlah introspeksi. PASTI ADA YANG SALAH DALAM CARA KAMU BERAGAMA/BERIBADAH. Sebab Allah itu Maha Menepati Janji. Jadi bila kamu menurutkan janji yg diucapkanNYA, semestinya kamu akan selalu berada dalam kebahagiaan. SELALU. Dan itu satu keniscayaan.

Cukup jalankan apa yang wajib, dan jauhi apa yang diharamkanNya. Cukup itu saja. Insya Allah hidup kamu akan bergelimang kebahagiaan.
Apalagi jika kamu mampu menjalankan yang wajib, sunnah, dan mustahajab, menjauhi yang Haram, Subhat, dan Makruh... buuwwyyhhh....
Apalagi jika kamu mampu mengikuti tauladan Yang Mulia Rasul... Masya Allah.....

Tantangan untuk hidup bahagia itu adalah, untuk menepis anggapan kebahagiaan itu adalah pencapaian materi.
Kita hidup di alam materi. Dan dikaruniakan Indra yang selalu dan setiap saat kita gunakan, yang hanya dapat "merasakan" materi. Sehingga kita lupa, kita memiliki Ruh dan qalbu. Kita terjebak pada pendewaan indrawi. Yang pada akhirnya mendewakan materi, karena indra kita hanya bisa "berkomunikasi" dengan materi. Akhirnya kita terjebak pada ilusi, hanya materilah yang dapat menjadikan kita bahagia. Ilusi permanen yang kita ciptakan sendiri pada akal. Yang menjadikan Ruh kita "mati suri", dan qalbu kita "hibernate/tertidur abadi".

Dan sulitnya, berbeda dengan pengalaman materialistik, yang bisa kamu ceritakan dan bagikan rasa dan nikmatnya, pengalaman bataniah, yang memberdayakan Ruh dan Qalbu/hati itu, tidak dapat kamu ceritakan dan bagikan kepada siapapun. Kamu hanya bisa "mengajarkan cara untuk mencapainya".
Kalau Kamu ingin menjelaskan enaknya kopi cokelat, berikan orang kopi cokelat. Selesai.
Kamu ingin menjelaskan rasa es kopyor, berikan dia es Kopyor. Selesai.

Namun cobalah jelaskan nikmatnya berkasih dengan Maha Pencipta saat-saat Qiyamul Lail yg kamu dirikan. Cobalah jelaskan nikmatnya berbuka ketika Adzan Magrib berkumandang. Cobalah jelaskan perihnya hati ketika melaksanakan Tawaf Wada/Perpisahan di saat berhaji. Cobalah.
Sejuta profesor dan guru besar tidak akan mampu menjelaskannya.

Ketika rahasia-rahasia hidup dibukakan Allah kepadamu. Ketika Ruh mu sudah terbangun, dan Qalbu/hati mu menyala dengan CahayaNYA, dunia dan segenap isinya akan menjadi tak berarti bagimu.
Namun untuk mencapai taraf auliya seperti itu, akan dibutuhkan kesabaran dan keistiqamahan yang tak terbagi. Semua orang bisa mencapainya. Namun dengan bekal kekuatan kesabaran dan istiqamah tak tertawar.

Lihatlah para Sahabat, para Imam, para Wali, para Auliya itu....
Mengapa orang-orang mulia yang sanggup untuk hidup bergelimang kemewahan dalam kubangan materialisme itu lebih memilih untuk hidup "biasa-biasa" saja dalam batas penglihatan indrawi kita yang kasat mata? Padahal cukup sekali berdoa saja, meminta pemenuhan materi, doa mereka pasti segera diijabah Allah. Namun mereka justru lebih memilih hidup "apa adanya". Mengapa? Itu karena indra kasat mata kita memang menipu. Dan tak mungkin menilai hal-hal yang metafisik.
Melalui penelitian "kasat indra" kita, yg bisa kita cermati hanyalah kehidupan mereka yg "biasa-biasa" saja, namun di balik kehidupan mereka yang terlihat "biasa-biasa" itu, tersimpan sebuah ruh, sebuah hati, yang sudah menemukan "semesta". Sudah menemukan "Sang Pemilik Materi". Bumi ini dibandingkan Matahari saja sudah tak ada artinya. Apalagi dibandingkan semesta. Apalagi dibandingkan Pencipta Semesta itu.

Jadi kawan, bila kamu merasa hidup kamu selalu dirundung duka nestapa, galaw tak berkesudahan, gelisah cemas berkepanjangan, tak pernah merasa cukup, tak pernah bahagia, dan kamu mengaku beragama Islam. PERCAYA DEH, PASTI ADA YANG SALAH DALAM CARA KAMU MENJALANKAN AGAMUMU.
PERCAYA DEH!! Mari coba mulai berbenah diri. Karena Allah itu Maha Menepati Janji!!





Sunday, February 15, 2015

WHERE ARE WE GOIN' FROM HERE? THE ULTIMATE ANSWER MY DEAR.....



Lagi Tedjo ya sayang? Jawabnya jelas ta? Labuhkan segala rasa kecewa, amarah, sedih, dan ketedjoanmu hanya padaNYA.
Tempat segala-galanya berhenti menjadi titik. Tak akan ada lagi koma, tanda seru, atau tanda tanya.





WHAT'S UP INDONESIA?? WHERE ARE WE GOING FROM HERE??






Monday, February 9, 2015

BUKU PENGHANCURAN KPK DAN HUKUM INDONESIA = SAMAD DAN BG YANG BERPOLITIK KPK DAN INDONESIA YANG MENANGGUNG AKIBATNYA





Betapa absurdnya penegakan hukum di negeri ini.
Betapa rusaknya hukum negeri ini, bila tuntutan BG di sidang Prapradilan diloloskan Hakim.
Betapa nistanya niat memberantas korupsi di negeri ini bila BG memenangkan sidang Prapradilan.
Beginilah kalau penegakan hukum dan pemberantasan korupsi diserahkan kepada para bedebah.

Tidak ada dasar hukumnya bahwa penetapan jadi TERSANGKA, bisa diajukan ke sidang Prapradilan.
UU Prapradilan mengatur masalah proses-proses lain DILUAR PENETAPAN JADI TERSANGKA. Contohnya proses penangkapan, proses penyidikan/penghentian penyidikan, atau ganti rugi/rehabilitasi.
UU Prapradilan tidak mengatur penetapan menjadi tersangka, untuk menjadi wewenang hakim yang menentukan!!
Alasan logic dr tidak dimasukkannya penetapan tersangka dalam UU Prapradilan adalah: Bersalah atau tidak, terdakwa HARUS membuktikannya di PENGADILAN.

Jadi secara logika sederhana, bila penetapan seseorang jadi tersangka, dapat dibawa ke Prapradilan, PROSES PENGADILAN TIDAK DIBUTUHKAN LAGI. KONYOL BUKAAAANNN?????
Karena cukup di bawa ke praperadilan, menang, lolos, si terdakwa TIDAK DAPAT DIADILI LAGI.
KONYYOOOLLLL BUKAAANNN?????
Jadi semua yang dijadikan tersangka oleh LEMBAGA HUKUM MANAPUN, baik KPK, POLISI, atau JAKSA, bisa "mempraperadilan-kan" kasusnya ke Pengadilan. SEMUA URUSAN AKAN BERADA DI BAWAH PENGADILAN. HANYA PENGADILAN YANG MEMILIKI KEKUASAAN MUTLAK UNTUK MEMUTUSKAN APAKAH SESORANG LAYAK MENJADI TERSANGKA ATAU TIDAK! BETAPA ABSURD DAN KONYOLNYA!!!!

Sementara, HAKIM ITU TAK PUNYA WEWENANG UNTUK MELAKUKAN PENYIDIKAN. Yang berhak melakukan penyidikan itu, POLRI, JAKSA, DAN KPK. Jadi bagaimana mungkin HAKIM BISA MEMUTUSKAN SESORANG PANTAS DIJADIKAN SEBAGAI TERDAKWA ATAU TIDAK? Logikanya kan begitu?
JADI SEMUA PARA KORUPTOR DI KPK ITU NANTI BISA DIBATALKAN JADI TERDAKWA OLEH PENGADILAN. OLEH HAKIM, dengan melakukan Prapreradilan. BETAPA KONYOLNYA!

Dan bigungnya, banyak pengamat yang pintar-pintar itu malah membenarkan usaha BG dengan sidang Praperadilan ini. Entah dimana dasar hukum dan logikanya. IQ nya pada terjerembab. Dibayar berapa tuh mulut ngoceh tak jelas.
Logika paling dasar dalam pengadilan itu, TERDAKWA HARUS MEMBUKTIKAN SALAH/TIDAK DIRINYA DI SIDANG PENGADILAN Sebenarnya. BUKAN di PRAPRADILAN. Sebab sidang Prapradilan itu, TIDAK MEMILIKI WEWENANG UNTUK MEMBUKA SEMUA ALAT BUKTI. Sebab object masalah utama persidangan JELAS BERBEDA.

Jadi sangat absurd, bila penetapan menjadi Tersangka, yang menjadi wewenang KPK, Jaksa, dan POLRI, JUGA DIAMBIL ALIH OLEH PENGADILAN DENGAN SIDANG PRAPERADILAN.
Jadi hakim-hakim akan memborong semua urusan dalam hukum, bahkan wewenang yang dimiliki KPK, Jaksa, dan POLRI.

Negara ini memang penuh bedebah. Untuk menghancurkan KPK, Hukumlah yang harus dipelintir dan direkayasa. Sebab jika dilakukan dengan frontal, pasti masyarakat akan protes.
Dengan meloloskan usaha praperadilan BG ini, ini jelas-jelas MENGHANCURKAN kewenangan KPK, tapi secara tak langsung, juga merusak semua sendi-sendi Hukum negeri ini.

Memenangkan praperadilan BG yang tak jelas dasar hukumnya ini, sama saja menjadikan HAKIM MEMILIKI SEGALA WEWENANG UNTUK MENGANGKANGI HUKUM.
Lupakan KPK, lupakan POLRI, lupakan JAKSA, segala macam urusan hukum, bila lu didakwa/dijadikan tersangka, bisa dibereskan oleh Hakim di Pengadilan. Betapa absurdnya. BUBARKAN SAJA KPK, JAKSA, DAN POLRI. Indonesia cukup memiliki KEHAKIMAN SAJA!!

BETAPA PARAH DAN KONYOLNYA NASIB BANGSA INI. Beginilah nasib sebuah bangsa, bila pemimpinnya semua para bedebah....
Ya Allah, masih adakah harapan perbaikan ke depan bagi bangsa ini???
Benar kita harus #SAVEPOLRI, #SAVEKPK.... Namun kalau untuk melakukan itu kita justru menghancurkan logika paling dasar dari pembentukan Undang-Undang dan fondasi utama berdiri tegaknya HUkum di negeri ini, maka lebih baik bubarkan semua badan-badan hukum itu. BIARKAN KEHAKIMAN BEKERJA SENDIRIAN. MENJADI KAISAR HUKUM BANGSA INI. Betapa konyol dan absurdnya!!!



Tuesday, February 3, 2015

BOOKS OF WAITING ** Wait, and wait, and wait, and wait..... FOREVER** 'Till You DROP DEAD!



Pemimpin bingung, lemah, dan sangat tak konsisten. Kalau lu semua tidak melihat itu pada sang pemimpin itu, mata hati lu memang sudah dibutakan oleh kebodohan.
Begitu rungsingnya masalah bangsa ini. Bertambah pusing gegara pemimpin tak becus.
Bentuk team ini, bentuk team itu. Minta pendapat pakar ini, pakar itu.
Ketemu tokoh ini, ketemu tokoh itu....
Bikin seribu rapat dan pertemuan, dengan segala macam pemimpin pertahanan. Teteeupp mas brok. Tunggu. Nanti. Tungguuuu..
Tetteeeuupppp..... Indonesia disuruh menanti, sementara problem bangsa ini yang lebih sulit masih menanti berderet-deret...
Kalo pemilihan KAPOLRI aja sudah parah begini, gimana ntar pemilihan PANGLIMA ABRI? Kepala BIN? Perumusan-perumusan kebijakan ekonomi? Dan banyak lagi....

Pohon Kamboja itu banyak di kuburan. Jadi kata teman gua, biasanya hantu-hantu itu nunggu di bawah Pohon Kamboja.
Sesuai banget dengan lagu alayarham Om Jack Lesmana ini.
Marilah Rakyat Indonesia, kita semua jadi hantu, menanti di bawah Pohon Kamboja. Nungguin Pemimpin kita yang lagi sowan ke dukun-dukun di kuburan, minta wangsit buat mutusin KAPOLRI...
Mudah-mudahan KPK tetap bisa eksis, tidak berubah jadi KPK hantu, yang jadi menanti di bawah Pohon Nangka kesamber petir....

Menanti...nunggu...nunggu...tunggu...ntarrr...besookk...taon depann...
Sementara dia lagi nungguin jawaban tokek...

Tokeeekk.... lantik...
Tokeekkk.... tidak...
Tokeeekkk... lantik...
Tokeeekk... tidak....
Gubraaaaagggg...!!!!

Mbah dukun, mbah dukun... masih bangun kan Mbah...???



Sunday, February 1, 2015

Books of Scandal == Joko Hutang Budi, Samad Yang Membayar ==



Masih ingat ini? Pencitraan Anti Korupsi Bingits


Dan ini?


Kemudian yang ini?


Ribut-ribut POLRI dan KPK yg kini terjadi, sekarang kamu semua bisa membaca benang merahnya?
Kalau masih tidak bisa, coba asah dulu IQ kamu yang rada-rada tumpul itu.
Pencitraan Jokowi yang habis-habisan melalui media, salah satunya melalui acara Mata Najwa di atas, jelas-jelas "memanfaatkan" sosok Abraham Samad sebagai Ketua KPK. Sekarang dia baru sadar sudah dimanfaatkan oleh gerbong politik pencitraan Jokowi. Diiming-imingi angin surga dan kemudian "diPHP-kan".
Menurut kamu, etis tidak seorang Ketua KPK, satu lembaga negara yang sangat begitu disegani, tampil bersama-sama tokoh politik seperti acara Mata Najwa itu? Silahkan nilai sendiri. AbraS (Abraham Samad) dengan mengorbankan segala etika, mau dijadikan "alat pencitraan" oleh gerbong politik Jokowi. Baru kemudian dia sadar sudah ditipu mentah-mentah. Baru kemudian melawan. Nasi sudah jadi bubur.

Bisakah kamu bayangkan, kalau sinyalemen selama ini, rumor yang beredar sebelum debat capres ternyata benar, KPU telah membocorkan soal pertanyaan debat Capres kepada Jokowi melalui Komjen Budi Gunawan, Hadar Gumay dan Trimedya Panjaitan?
Bisakah kamu bayangkan, scandal apa yang akan terjadi pada lembaga Kepresidenan dan PDIP sebagai Parpol Utama pendukung Jokowi, bila Komjen Budi Gunawan dipojokkan oleh rekening gendutnya, tak jadi Kapolri, kemudian membongkar semua kejadian dan membenarkan semua tuduhan scandal ini?

Bisakah kamu bayangkan, bagaimana posisi Jokowi seandainya Budi Gunawan membongkar scandal-scandal semacam ini, yang mungkin lebih parah dari cuma sekedar pembocoran pertanyaan Debat Capres KPU, nanti di pengadilan, seandainya dirinya diusut KPK?
Gw yakin, pasti sangat banyak rahasia dan scandal Jokowi dan PDIP yg dipegang oleh BG. Bukan cuma scandal pembocoran pertanyaan debat Capres KPU yang sudah banyak disinyalemen orang ini.

Dengan scandal kebocoran debat Capres KPU ini saja, jika BG "bernyanyi" kelak, sudah cukup untuk menjatuhkan JKW apalagi kalau ada scandal lain yang lebih parah?
Jadi masih bermimpi kah kamu, JKW akan netral dan tidak intervensi dalam kasus BG dan AbraS ini?

Gw bingung, mau itu fitnah, bohong, atau benar, dengan PDIP ngotot menjelek-jelekkan Abras, membongkar semua kegiatan politik tak etis yg mereka lakukan dengan Abras selama Pilpres, bukankah itu justru membuktikan bahwa benar selama ini KPK sudah "diperalat" oleh gerbong politik Jokowi melalui Abras untuk membantu mereka "melibas" lawan-lawan mereka? Bukankah itu seperti menepuk air didulang, memercik kemuka sendiri? Bukankah itu justru membuka borok-borok mereka selama Pilpres kemaren? Betapa culas dan curangnya Gerbong Politik Jokowi itu?

Apapun yang akan terjadi, harus diingatkan kembali, benang merah yang terjadi diatas, keributan KPK-POLRI yg berlangsung sekarang, kembali membenarkan, betapa busuknya segala pencitraan yang dilakukan pada JKW dan betapa tidak netralnya badan-badan yang seharusnya tak terlibat politik itu, namun ikutan mendukung JKW, demi syahwat kekuasaan dan ambisi pribadi.

Akan menjadi apa scandal ini? Atau seperti biasa, akan terkubur bersama "deal-deal dan bagi-bagi konsesi politik?". Sama seperti terkuburnya scandal-scandal besar semacam BLBI-gate dan Centurygate? Entahlah, ini memang negara Amburadul. Amburadul politiknya, amburadul orang-orangnya.

Joko berhutang budi pada Budi, sekarang AbraS yang harus membayar.
Abras yang membayar, Indonesia yang bangkrut..... Ya Allah....

Falling out of love is hard
Falling for betrayal is worse
Broken trust and broken hearts

I know, I know

Thinking all you need is there
Building faith on love and words
Empty promises will wear
I know, I know

And now when all is gone
There is nothing to say
And if you're done with embarrassing me
On your own you can go ahead tell them


Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now


Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open
Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible!
Ooh impossible (yeah yeah)