whose side are you on

whose side are you on

Sunday, December 18, 2011

Books of Holiday --- The best place in the world, is the place where you belong.

Untuk sekali dalam setahun, do something for yourself.
Setahun kerja, ngurusin orang lain mulu, sekarang waktunya lu hidup untuk "hidup" lu.
Drop those stupid workpapers, throw away those silly presentations.
Leave those horrible weekly management meetings....

Duit nggak dibawa mati bok.... Waktunya lu peluk tuh semua keluarga lu, teman-teman lu, orang-orang terdekat lu, yg selama hampir setaun lu lupain. Taking it for granted, kalo mereka akan selalu disana menunggu lu....
Ajak mereka ke mana saja yang lu merasa bisa memupuk cinta.
Lupain dulu sebentar mimpi buat menuhin gudang duit lu...
Ingatkan orang-orang yg paling lu sayang, kalo mereka itu lebih penting dari semua yang lu kerjain tiap hari....

Sekali lagi ya bookk..., duit itu nggak dibawa mati ciinn..!!
Tak perlu harus pergi jauh-jauh, yang penting lu bisa ekspresikan rasa sayang terbaik lu.
Nonton acara TV di rumah aja pun boleh...
Yang penting, untuk sekejap, hidup lah untuk dirimu.

Saatnya introspeksi, sudah sejauh apa lu "melenceng" dari rencana hidup lu semula.
Atau sudah seberapa banyak impian lu yang terpenuhi...
Agar lu bisa bersukur pada sang Pemberi hidup...
Agar hidup lu jadi berkah bok.... bukan cuma jadi budak duit...

Selamat tahun baru kawan.....
Selamat berlibur...
Bersukurlah kamu masih diberi kesempatan untuk mengungkapkan rasa sayang lu sama orang-orang yg paling berarti buat lu....

Selamat berlibur, selamat Tahun Baru 2012...

Wednesday, December 14, 2011

Books of Harlots and Cats == Just not another Bali.....

Gue sedang bersiap-siap akan pulang ke rumah, ketika sekretaris gue masuk dan memberitahu ada telephone dari seseorang yang mengaku teman gue kuliah di Inggris (UK) dulu. Dia menyebutkan satu nama. Gue langsung keinget teman bule gue itu. Seorang wanita bule yg meskipun sudah berumur separuh baya, tapi masih tetap penuh semangat dan sangat enerjik. Dan juga sangat pintar serta lucu dan sangat ramah. Sangat pandai bikin lelucon2 pintar (smart jokes) yg bisa buat orang ketawa puooll terbahak-bahak. Langsung deeh gue minta disambungkan.

Ngobrolah kita sebentar kangen2an, karena memang sudah lama banget gak ketemu. Semenjak gue balik ke Jakarta kita praktis hampir tak pernah berhubungan. Hanya sesekali saling berkirim pesan di hari2 khusus, semacam hari ulang tahun, Hari raya keagamaan, dan tahun baru. Selebihnya, boleh dibilang hampir tak pernah berhubungan. Walaupun usia kita berbeda cukup jauh, tapi dia cukup akrab dengan seluruh teman2 sebaya gue.

Di Inggris (United Kingdom), untuk belajar di Universitas Kenamaan itu sangat mahal. Bahkan buat penduduk asli UK sendiri. Apalagi untuk post grade (pendidikan lanjutan) semacam Master, atau Doctorate. Umumnya sehabis selesai sarjana, mereka bekerja dulu untuk menabung bertahun2, baru kemudian melanjutkan kuliah ke jenjang lebih lanjut. Jadi banyak teman2 kuliah gue yang usianya jauh diatas gue. Ada juga yang berotak encer, beruntung mendapatkan sponsor, yang mau membiayai kuliahnya. Dan teman gue ini salah satu yg beruntung, yang memiliki sponsor untuk membiayai kuliahnya.
Dia seorang yang sangat akhli di bidangnya. Dia bekerja di sebuah organisasi nir laba (Non Profit Organization), yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan mengenai pemberdayaan wanita dan anak2. Induk organisasinya berafiliasi pada UNICEF, dan UNICEF lah yang membiayai kuliahnya.

Di telepon, dia kemudian bercerita dia akan ke Indonesia minggu depan, selama 1 bulan. Dia sedang mengerjakan desertasi Doktoralnya, untuk mendapatkan gelar Philosophy Doctorate (Ph.D). Dia sedang mengadakan penelitian mengenai pelacuran di negara berkembang Asia. Impact dan hubungannya dengan perkembangan ekonomi, sosial dan budaya, dalam masyarakat. Dia memang akhli dan mendalami masalah sosio kultural di Asia. Terutama Cina dan India.
Untuk penelitiannya kali ini, Negara Cina, India, Indonesia, Thailand, dan Vietnam adalah tempat yang akan menjadi objek desertasinya.
Di Indonesia sendiri, selama lebih 1 bulan itu, dia akan mengunjungi Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan Makassar untuk penelitiannya. Penelitian yang pasti sangat mahal. Dan UNICEF kembali menjadi sponsornya.

Gue tanya apa yang bisa gue bantu, dia cuma bilang pengen ketemu gue kalau di Jakarta. Seperti kebiasaan orang bule yang sangat tidak mau merepotkan orang, dia menolak ketika gue bilang gue akan suruh supir gue menjemput di bandara. Katanya sudah ada orang yang akan menjemputnya. Dia juga menolak ketika gue tawarin nginap di rumah gue selama di Jakarta. Gue tetap ngotot agar dia gue jemput di bandara. Akhirnya dia mau.
Gue tanya dia menginap dimana selama di jakarta, dia menyebutkan nama sebuah hotel yang tak terlalu terkenal, di daerah Jalan Matraman. Katanya dia direkomendasikan oleh kontaknya di Jakarta. Seorang Peneliti dari UI yang juga aktif di UNICEF. Yang akan menjadi penghubungnya selama di Indonesia.

Begitu pembicaraan kami di telepon selesai. Gue minta sekretaris gue menelpon hotel di Matraman itu, menanyakan reservasi atas nama temen gue itu, dan menyuruh sekretaris gue membatalkan reservasinya.
Meskipun temen gue ada yang mensponsori, gue tau sebagai peneliti yang dibiayai, dia pasti melakukan perjalanan dengan budget sangat ketat dan pas2an. Perjalanannya bukan perjalanan darmawisata. Menghemat beberapa ribu dollar selama di Indonesia, pasti akan sangat membantu penelitiannya. Dia sudah menjadi teman sangat baik selama ini. Apalagi selama di UK. Dengan pemikiran yang sama pula, untuk kemajuan harkat wanita dan anak2...ciyyyeeee......

Hari ketika dia datang, gue minta supir gue yang akan menjemputnya untuk langsung membawa temen gue ke kantor. Beberapa appointment gue hari itu gue undur atau batalkan, supaya bisa kangen2an dengan teman jauh ini. Begitu sampai di Kantor, seperti yang gue ingat dulu waktu masih di UK, suaranya yang ribut langsung berkicau "You just committed a crime, you just kidnapped a UNICEF ambassador" katanya bercanda. Kemudian lupa posisi dan jabatan, kita merasa kembali ke jaman dulu di UK, ketawa pecicilan seperti layaknya gadis2 rumpi. Sampai semua karyawan2 gue yang dekat2 ruangan gue terbingung2.

Dia sedikit protes ketika tau hotelnya sudah gue batalin, dan dia gue "culik" lagi buat nginap di rumah gue. Kalau ditelpon memang dia masih bisa menolak. Tapi kalau sudah ketemu begini, mana mungkin dia bisa mengelak lagi buat "disandera". Dan dia juga tidak bisa mengelak ketika gue "sedikit memaksa", agar dia juga tinggal di rumah gue di Bandung dan di Surabaya, selama dia melakukan penelitian di sana. Gue bilang rumah itu kosong, hanya ditempati pembantu, penjaga rumah dan satpam. Dan itu akan sangat menghemat budgetnya dia.
"Heyy.. don't be "jaim" oke? This is me you are talking to. So just cut all those craps" Kata gue ngotot. Dia tau arti "jaim" (Jaga Image) itu yaa....dari gue dan teman2 Indonesia gue selama bergaul di UK dulu.
Dengan tertawa lucu dia akhirnya ngomong..."yeahh, thank you so much. You know better, I'm traveling on a budget" sambil ngakak kencang....

Kemudian dari dia lah gue tau betapa buruknya keadaan wanita2 di negara2 berkembang di Asia. Ekonomi yang berkembang pesat, tidak justru membuat keadaan menjadi lebih baik. Boleh dibilang, kalau tidak sama saja, mungkin bahkan lebih buruk. Dalam setiap situasi genting, yang pertama sekali menjadi korban akan selalu anak2 dan perempuan. Itu seperti sudah menjadi hukum alam. Himpitan ekonomi menjadikan pelacuran, terselubung dan terang2an, terjadi hampir dimana2 di semua negara yang menjadi sasaran penelitiannya.

Sex dan pelacuran menjadi komoditi milyaran dollar. Wanita2 dan anak2 menjadi sapi perah yang bisa diperlakukan sesuka hati.
Di negara2 maju yang sudah sadar hukum dan melek ilmu saja, tetap masih banyak kisah2 tragis dari para penjaja sex komersial tersebut. Apalagi di negara berkembang? Yang hukumnya masih morat-marit dan tingkat pendidikannya masih sangat minim. Kaum marginal seperti itu seakan tak punya tempat dan hak untuk bersuara. Hanya menjadi objek seumur hidup. Sangat memilukan.

Apalagi di era digitalisasi dan internet sekarang ini. Semakin mudah untuk memperdagangkan "komoditi tak berbentuk" semacam pelacuran itu.
Di semua negara yang menjadi sasaran penelitiannya itu, pelacuran adalah perbuatan melanggar hukum, dan dapat dipidanakan. Namun justru pelacuran terjadi dimana-mana. Dan Cina dan India dua negara berkembang yang sedang menuju menjadi negara Adi Daya itu, justru merupakan dua negara yang paling besar industri esek-eseknya. Terbuka dan terselubung.

Dia menunjukkan makalah hasil penelitiannya di dua negara itu. Dan tidak mengejutkan, internet menjadi salah satu senjata untuk "memperdagangkan komoditi" semacam itu.
Di India ada banyak sekali hostel-hostel (hotel kelas gurem) yang menjadi pusat prostitusi terselubung. Umumnya hotel2 semacam ini menjadi tempat persinggahan para "backpackers" (turis kelas gurem). Hotel-hotel itu ada yang terang2an menjajakan service semacam itu, dan ada yang "malu2" dengan bahasa sandi.
Teman gue ini menjadi sangat akhli untuk tau mana hostel "bener" mana yang "agak-agak". Hanya dengan melihat tampilan iklannya dan tamu yang datang.

Dia juga menemukan gejala yang sama, hampir di semua negara Asia berkembang. Namun India menduduki peringkat pertama dalam urutannya. JUTAAN hotel semacam itu, tersebar diseluruh India. Dan yang lebih memilukan, kebanyakan para pekerja sex komersial tersebut adalah remaja high school atau mahasiswa. Perempuan dan laki2.
Bahkan ada satu asrama mahasiswa, yang boleh dibilang, isinya semua adalah PSK.
Dan di hotel2 kumuh semacam itu, segala cerita memilukan bisa terjadi.
Himpitan ekonomi tetap membawa cerita yang menguras airmata. Bagi kaum yang terpinggirkan.

Perkembangan teknologi internet juga turut sangat berperan menyuburkan hal semacam itu. Negara2 Asia yang menabukan prostitusi, seperti India, Cina, dan Indonesia, menjadi ladang subur bagi "Prostitusi terselubung" dalam internet.
Teman gue menunjukkan berbagai website dan chating room, yang melakukan prostitusi terselubung semacam itu, hampir di seluruh negara Asia.
Ada satu website, yang terang2an menawarkan kegadisan wanita dan pria umur 13 tahun, dengan imbalan sekian ratus dollar. Gue merinding membacanya. Membayangkan ponakan gue yang juga masih gadis bau kencur seperti itu.
Dan yang pasti perdagangan manusia (human traficking) menjadi sangat dimudahkan dengan adanya internet.

Dia bercerita, negara2 Arab yang sangat keras hukumnya mengenai pelacuran, para "pedagang manusia" itu justru tak kehilangan akal. Karena pengiriman PSK wanita akan menjadi sangat mencolok, maka banyak pemuda2 belasan tahun yang dikirim ke sana, dijadikan PSK, dengan diiming2i kerja buruh. Dan kebanyakan para pemuda itu didatangkan dari negara2 semacam Pakistan, India, Indonesia dan Filipina.
Dan bila penelitiannya itu benar (dan gue yakin benar), jelas itu satu tamparan buat negara-negara Arab. Dan hal itu, menurutnya akan sangat sulit dibuktikan, karena tidak seperti pelacur wanita, umumnya pelacur laki-laki, malu tampil untuk mengakui keadaan itu terang2an. Dan keadaan itu semakin menambah buram lingkaran setan perdagangan manusia yang tidak akan pernah membawa kebaikan apapun, kecuali sedikit keuntungan bagi manusia2 kemaruk harta yang menurut gue sama sekali tak punya hati nurani.

Dia bercerita, beberapa waktu dulu, di Amerika, FBI pernah mengobok-obok Yahoo dengan messengernya. Karena ditemukan bukti-bukti adanya perdagangan anak kecil dan perdagangan narkoba, dilakukan melalui YM (Yahoo Messenger). Amerika memang sangat dibuat bingung oleh perdagangan manusia dan drugs melalui internet semacam itu. Di Amerika pelacuran pun sebenarnya melanggar UU, namun pemerintahnya lebih mementingkan perdagangan anak, narkoba dan terorist. Jadi artinya perdagangan wanita bukan prioritas.

Dan kembali menurut teman gue ini, perdagangan manusia seperti itu terjadi hampir di semua chat room berbasis internet semacam Yahoo Messenger, seperti ICQ atau Camfrog. Akhir-akhir ini sudah semakin banyak orang yang mengeluhkan hal itu, dan menginginkan Pemerintah USA mengambil tindakan lebih tegas kepada semua chat room yang melakukan pelanggaran seperti phedophilia dan prostitusi terselubung.
Tapi sepertinya FBI belum akan melakukan tindakan yang sama seperti yang pernah dilakukan dengan YM. Mungkin karena ICQ atau Camfrog tidak sepopuler Yahoo, di Amerika, kata teman gue memberikan alasan. Dan memang pengguna chat room semacam itu, umumnya adalah negara2 Asia. Dimana prostitusi dilarang dilakukan secara terbuka. Jadi media semacam chat room atau forum internet akan sangat membantu. Asia memang menjadi "sampah" segala yang tidak menguntungkan.

Ekses yang dibawa teknologi internet memang benar membawa dua sisi. Sisi sangat baik dan sisi sangat kelam. Dan itu tergantung judgement (penilaian) kamu untuk memilih. Apakah kamu bisa memanfaatkannya dengan baik, atau justru menjadikannya bertambah buruk.

Kamu pernah masuk Camfrog? Coba lihat berapa banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang log in ke chat room itu. Berapa banyak polisi, tentara, dan aparat keamanan yang log in ke situ. Pada jam kerja. Masih berbaju seragam. Coba bayangkan berapa banyak pemborosan yang ditimbulkan. Bandwidth internet yg mereka pakai itu dibayar oleh uang negara. Fasilitas kantor yg seharusnya digunakan para aparat itu untuk mengejar "para pedagang manusia" itu, justru dipakai buat "bersenang2". Apa saja kerja para PNS dan pamong praja itu, sampai sempat2nya berjam-jam nongkrong di chat room melakukan hal2 yang mungkin tak pantas untuk diceritakan.

Di perusahaan gue, akses ke chat room seperti itu sangat restricted. Sangat dibatasi. Tdk ada yg boleh melakukannya pada saat jam kerja. Sebaiknya seluruh aparat pemerintah dan pamong praja, juga melakukan hal yang sama. Biaya yg mereka pakai untuk melakukan aktifitas tak mutu semacam itu dibayar pakai duit rakyat. Gaji mereka juga dibayar pakai duit rakyat. Jadi cobalah para bapak2 pemimpin itu memperhatikan. Image yg diberikan juga sangat tidak baik. Apalagi semua orang bisa melihat dari kesatuan atau jajaran PNS mana si oknum itu.
Kalau mereka melakukannya diluar jam kerja, tanpa baju seragam, dengan fasilitas pribadi, bukan fasilitas kantor/negara.... monggo silahkan..... Tapi ini? Sudah menggunakan duit rakyat, pamer2 baju dinas dan kesatuan pula. Plis deehh......

Sekarang gimana caranya agar ekses tak baik dari internet itu bisa dikurangi? Amerika saja yg sudah sedemikian canggih teknologinya, masih dipusingkan oleh "pedophilia dan human trafficking" melalui internet. Apalagi Indonesia kan? Depkominfo yang mengurusi masalah komunikasi internet ini saja, masih bingung menggunakan pendekatan seperti apa. Niatnya yang mau menutup semua situs esek-esek, malah ditetawakan, dan justru memberikan image jelek bagi pemerintah.
Mungkin bermaksud mengikuti langkah pemerintah Cina.

Menutup akses ke semua situs-situs esek-esek semacam itu di internet, memang hampir tidak mungkin dapat dilakukan. Kecuali dengan cara menutup sama sekali jalur akses internetnya. Yang artinya juga akan menutup email, messenger, dan kesempatan untuk mengakses situs2 yang sangat berguna.

Pemerintah di cina melakukan pendekatan represif seperti itu, menutup akses keberbagai situs yang dianggap "bertentangan dengan kebudayaan sosialis Mao", termasuk situs2 esek-esek begituan. Namun tetap saja pelacuran dan perdagangan anak dan perempuan, merebak kemana-mana. Dan di Asia, Cina menduduki peringkat pertama sebagai "pengekspor" PSK. PSK dari Cina, pria dan wanita, "melanglang buana" ke manca negara. Tujuannya tidak hanya negara2 makmur seperti Jepang, Korea, dan Singapore, tapi Juga negara2 berkembang seperti Indonesia dan Thailand.
Cina memang sudah kebanyakan orang. jadi harga segelintir wanita dan anak2 tak berdaya itu mungkin memang tidak ada artinya.

Dari teman gue ini jugalah gue tau betapa mudahnya melakukan transaksi seks di internet. Apalagi bagi orang bule. Yang di Asia dianggap "berduit".
Dia membuktikan dengan masuk ke salah satu chat room. Dengan hanya modal cam dan wajah bulenya, dia nongol ke satu room, hanya dalam hitungan menit, langsung puluhan pemuda menyerbu "menawarkan" diri.
Ada yang terang2an berkata butuh kerja, tapi tidak bisa-bisa, dia mau dijadikan apa saja, ingin dibawa ke Inggris, kerja apa saja, di Indonesia susah dapat kerja, jadi budak seks (ma'af) pun mau, asal bisa bekerja. Sangat memilukan. Dan hal itu juga yang menjadikan para Phedopilia negara2 eropa/amerika, dapat dengan mudah menjadikan negara2 Asia sebagai surga bagi mereka.

Cobalah kamu-kamu yang diberi keberuntungan hidup, dengan segala kesuksesan kamu, sesekali masuk ke sana. Untuk dapat bercermin pada hidup.
Kecuali otak kamu memang mesum, bagi gue yang ada cuma rasa kasihan.
Gue benar2 bingung apa yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal itu. Sulitnya lapangan pekerjaan menyebabkan hal-hal yang sangat memilukan seperti itu dapat terjadi.
Menganggur dan butuh biaya untuk hidup, jalan paling gampang adalah melacurkan diri. Pemerintah harus melakukan lebih banyak. Tidak cukup hanya retorika.

Memang ada banyak orang yang iseng. Yang memang cuma mencari kesenangan seks. Namun tak urung banyak sekali yang melakukannya untuk kebutuhan hidup.
Ada juga yang memang karena malas bekerja. Malas berusaha, kepingin mudah dan cepat kaya, melakukan pelacuran, tapi itu tidak berarti Pemerintah harus menjadikannya alasan untuk mengurangi pengangguran.

Gue masih percaya suara hati manusia masih akan membisikkan kebaikan. Kecuali benar2 sudah menjadi setan, tidak akan ada orang yang mau melacurkan diri dengan suka rela. Jika punya pilihan yang lebih baik, pasti tak kan ada yg mau melacurkan diri.

Gue tidak ingin menghakimi. Karena gue sendiri sadar, gue belum dapat melakukan apa2. Gue hanya bisa merasa kasihan. Gue belum bisa seperti teman gue ini yang melakukan penelitian, untuk dapat mencarikan jalan keluar bagi situasi yang sangat sulit seperti itu. Atau seperti mbak Baby Jim Aditya yang langsung terjun membantu para PSK memberikan penerangan tentang bahaya AIDS. Atau seperti Tante Ratna Sarumpaet yang bikin film tentang Human Traficking. Atau seperti almarhum Elizabeth Taylor yang menjadi Duta PBB bagi perlawanan terhadap AIDS. Atau seperti banyak aktifis2 kemanusiaan lainnya yang langsung memberikan pembinaan kepada PSK-PSK yg hidupnya kurang beruntung itu. Paling banter gue cuma bisa nyumbang bila ada acara2 amal bagi keperdulian terhadap perdagangan wanita dan anak2.
Dan paling gue cuma bisa nulis blog menyuarakan kata hati gue. Gue tidak ingin menghakimi. Tapi gue juga tidak ingin menjadikan pelacuran sebagai pembenaran terhadap nilai hidup dan kemanusiaan. Sepatutnya, siapa pun dia, perempuan atau laki-laki, layak mendapatkan penghidupan yang lebih baik tanpa harus melacurkan diri.

Ekses dari globalisasi dan percepatan teknologi, turut andil juga mendorong pelacuran, phedopilia, dan human traficking menjadi tumbuh subur, terutama bagi negara2 berkembang tadi. Perjalanan manusia yang sekarang semakin aman dan dimudahkan, memang di satu sisi memjadikan bisnis parawisata berkembang cepat menjadi satu bisnis yang dapat diandalkan sebagai penghasil devisa utama bagi negara2 berkembang.
Ambil contohnya, Thailand, Fiji, Jamaica, Cina, India, atau juga Indonesia. Bagi negara2 ini devisa dari parawisata sudah menjadi target pendapatan setiap tahun. Tapi seperti kata orang2 bijak: "Nothing is such a free lunch". Tidak ada yang didapat dengan gratis. Devisa parawisata itu pun membawa dampak bagi budaya setempat.
Contoh yang paling niscaya adalah Thailand. Negara tetangga kita itu.
Ini satu test buat kamu yang sering traveling, gue sebutkan beberapa negara tujuan pariwisata seperti ini, Mesir, Turkey, India, Cina, Brazil, USA, Thailand, Australia, New Zealand, Switzerland, Monaco, Fiji.... Coba apa yang ada di benak kamu kalau mendengar nama negara tersebut diucapkan sebagai daerah wisata.
Gue sebut Cairo atau Istanbul, apa yang ada di benak kamu?
Gue sebut Rio de Jainero dan Singapore, apa yang ada di benak kamu?
Gue sebut Bangkok atau Geneve atau Paris, apa yang ada di benak kamu?

Kenapa kalau teman gue bilang mau ke Singapore atau Geneve, tidak ada yang komentar aneh2?
Kenapa kalau teman gue bilang mau ke Istanbul atau Cairo, tidak ada komentar yang aneh2?
Tapi coba ada yg bilang mau ke Rio atau Bangkok, mulai deh komentar2 aneh bermunculan......
Mungkin itu memang masalah image dan pencitraan....
Tapi kenapa yang menjadi sasaran komentar2 aneh itu selalu berada di negara berkembang?

Sulitnya, citra itu sudah terbangun dan terbentuk semenjak awal daerah atau kota itu dipromosikan sebagai tujuan wisata.Sehingga akan sulit sekali untuk membalikkannya. Citra sebagai pusat "Sex Tourist". Terus terang pemerintah sebagai pengambil keputusan sangat berperan sebagai pembentuk citra tersebut. Dan pola hidup keseharian, serta budaya masyarakat setempat, juga turut andil membangun citra daerah tersebut.
Kalau masyarakatnya memang bertabiat kasar, bertemperamen garong, senang berkelahi, sebaik apapun program yang dimiliki pemerintah, tidak akan sanggup memajukan pariwisata daerah bersangkutan. Begitu juga sebaliknya, sebaik dan seramah apapun tabiat masyarakatnya, kalau pemerintahnya tak becus menjaga keamanan, tak becus mengembangkan program terobosan2 baru untuk menarik minat pengunjung, tetap aja daerah yang memiliki potensi pariwisata unggulan, tak akan mampu berkembang.
Sebab terus terang, semua daerah tujuan pariwisata itu, "hampir mirip-mirip" saja sebenarnya situasinya. Bangkok, Pattaya, dan Bali itu, hampir mirip2 keadaannya.
Tokyo, Sapporo, Seoul dan gwangju, juga hampir mirip2 keadaannya. Jadi bagi negara sedang berkembang, yang masih sangat mengandalkan devisa dari pariwisata, persaingan memang menjadi sangat ketat. Beda dengan negara maju, yg sdh tidak tergantung dari devisa tourism ini.

Jadi ekses dari pergesekan budaya yg disebabkan pengembangan pariwisata ini, memang lebih terasa bagi negara2 berkembang yang membutuhkan devisa. Sementara bagi wisatawan dari negara2 maju, mereka bagaikan menemukan "surga". Dengan harga "murah-meriah" jika dibandingkan dgn negara asal mereka, mereka sudah mendapatkan "segala service" yang dibutuhkan. Hukum ekonomi supply and demand pun berlaku. Ada kebutuhan, ya pasti kemudian ada "barang dan jasa". Termasuk dalam urusan esek-esek tadi. Hukum supply dan demand dalam urusan birahi itu jugalah yang menimbulkan sangat banyak korban, dan umumnya perempuan dan anak2.

Dan seperti Bangkok, cap sebagai surga bagi "Thai Girl Show" (dipelesetkan menjadi "Tiger Show"), Gay, dan Ladyboy (banci/drag queen), sudah tak bisa dipungkiri. Keadaan itu juga lebih diperparah dengan promosi dunia media digital, video2 dan majalah2 porno, yang menggambarkan Thailand itu sebagai surga bagi segala birahi.

Di negara Asia Tenggara, Thailand menduduki peringkat pertama sebagai produsen video/majalah esek-esek begituan. Disusul kemudian oleh Filipina. Meski banyak video2/majalah tersebut diproduksi oleh production house di luar Thailand atau Filipina, tapi sikap masyarakat yang sepertinya dapat menerima keadaan itu, turut mendorong semakin gencarnya produksi2 film/majalah semacam itu.
Berbeda contohnya dengan di Indonesia atau Malaysia. Umumnya masyarakat masih belum dapat menerima keadaan begitu. Ingat kasus majalah Playboy Indonesia dan Jade Marcella?
Dan terus terang gue sendiri masih merasa beruntung bahwa Indonesia masih menabukan hal-hal seperti itu. Karena terus terang, begitu hal itu dapat diterima, seperti di Thailand dan filipina, percayalah, korban pertamanya adalah kaum wanita, yang akan dengan cepat menjadi objek birahi.

Di Asia, dalam urusan digital esek2 itu, Thailand hanya dapat dikalahkan oleh Jepang. Bollywood dan Hongkong yang bisa menyaingi Hollywood dalam urusan produksi film "normal", bahkan tidak mampu bersaing dengan Thailand dalam urusan media esek-esek begitu. Gue tidak tau apakah itu suatu prestasi yang dapat dibanggakan atau tidak. Bingung bwok.....

Jadilah image sebagai pusat sex tourist itu semakin terbentuk. Hal yang sama juga terjadi dengan Rio de Jainero. Di satu sisi ada keuntungan devisa yang mengalir deras, disisi lain, ada harga yang harus dibayar. Nothing such a free lunch. Dan tetap, sekali lagi korban utamanya adalah anak2 dan perempuan.

Kita memang boleh mengandalkan pariwisata untuk menghasilkan devisa. Boleh mengembangkan pariwisata menjadi tumpuan ekonomi. Tapi janganlah hal itu menyebabkan citra negara menjadi rusak sebagai tujuan wisata esek-esek. Jika Singapore dan Malaysia mampu membangun citra sebagai tujuan wisata yang repectable, bukan esek-esek, kenapa Indonesia tidak? Padahal apa sih yang dimiliki Singapore untuk dapat dijual? Coba bandingkan dengan apa yang Indonesia miliki.

Jika tidak berhati-hati, Indonesia dapat mengulangi kesalahan yang sama, menjadi pusat wisata sex Asia Tenggara. Hal itu sekarang sedang dialami oleh Manila, Filipina dan Mumbay India. Jika tidak berhati2. Tidak melakukan terobosan rencana yang comprehensive, percayalah Manila dan Mumbay akan juga berkembang dan mendapat citra sebagai pusat tujuan wisata esek-esek.

Gue teringat kejadian yang dialami kakak gue. Suatu kali kita menghadiri pernikahan anak seorang petinggi salah satu partai politik Indonesia. Disitu kita ketemu dengan mantan Gubernur salah satu propinsi di Indonesia (Sebutlah namanya Om A). Keluarga gue memang sudah lama kenal keluarga Om A ini, bahkan sebelum dia jadi gubernur.

Beberapa tahun sebelumnya, sewaktu dia masih menjabat jadi GUbernur, kakak gue pernah dimintai tolong oleh salah satu teman pengusahanya untuk dikenalkan dengan Om A. Karena temannya itu tau, keluarga gue dekat dengan tokoh penting ini. Teman kakak gue itu berniat membangun hotel di propinsi tersebut. Propinsi yg dibawahi Om A ini memang terkenal banyak memiliki potensi pariwisata yang sangat bagus. Sangat Indah. Tapi tidak begitu dikenal diluar Indonesia, Jangankan luar negeri di dalam Indonesia sendiri pun orang kurang begitu mengenal daerah2 wisata unggulan provinsi ini. Padahal terus terang banyak daerah2 yang sangat bagus.

Pengusaha ini sudah sekian lama mengurus ijinnya, namun sepertinya dia mengalami kesulitan. Dia merasa "dipersulit", katanya. Jadi dia minta tolong kakak gue, untuk sowan bareng ketemu Om A. Karena dia sudah berusaha berkali2 ingin ketemu tetapi selalu ditolak. Siapa tau setelah ketemu orang nomer 1 propinsi itu, urusan bisa jadi lebih lancar.

Singkat cerita, pertemuan itu terjadi. Di kantor gubernuran. Om A, bilang silahkan saja mengembangkan potensi pariwisata disitu. Dia akan sangat mendukung. Apa pun UU yang dibutuhkan untuk mengembangkan wisata disitu dia akan buat. Silahkan mengembangkan sebaik2nya, katanya...ASAL (pake sarat bwok) jangan menjadi seperti Bali. Kalau gara2 mengembangkan pariwisata disini, kemudian daerah ini harus berubah menjadi seperti Bali, lebih baik tidak. Katanya. Teges banget ya bwok.....
Menurut gue itu adalah satu prinsip manusia. Orang bebas punya prinsip kan? Bukan berarti gue juga setuju dengan prinsipnya itu. Jadi perkataan Om A itu jangan ditanggapi aneh-aneh. Masalah kamu setuju atau tidak dengan prinsipnya itu, itu kembali menjadi urusan masing2. Gue hanya menyampaikan dan tidak bermaksud memancing keributan. Jadi buat orang Bali yang membaca tulisan ini, dan tidak setuju dengan prinsip dan perkataan Om A ini, jangan jadi sewot dan darah tinggi. Orang bebas punya prinsip tah? Kwekwkekwke...

Rupanya para petinggi di provinsi tersebut, sudah mendengar reputasi pengusaha tersebut, yang memang terkenal sebagai dedengkot hiburan malam dan esek-esek. Eh lu yang sedang baca, munyuk loe kalo berpikir kakak gue punya saham diperusahaan itu. Kita cuma berteman, gue juga kenal pengusaha itu. Gak ada urusan punya saham, cuma sekedar membantu teman. Sialan, ntar dikira keluarga gue punya saham lagi disitu....

Nah pas ketemu dipesta kawin itu, baru cerita berlanjut. Kakak gue sendiri sudah tidak tau kelanjutan niat temannya untuk membangun hotel. Om A bilang hotel itu tidak jadi dibangun. Dan kakak gue pun dinasehatilah panjang lebar oleh Om A. Dia juga berpikir kakak gue ada andil dalam usaha itu. Sukurriiinnn.... Kwekwekwekwekkk... Sapa suru mau....
Kakak gue sampe hampir kesal membela diri menjelaskan kalo dia hanya membantu teman. Tidak ada pretensi apa2. Tapi teteeuuppp...Masih juga dinasehati, kalau berteman harus pilih2 temannya. Pilih pengusaha yang punya kredibilitas dan reputasi baik. Gue sampe sakit perut nahan ketawa, ngeliat wajah kakak gue merah biru salah tingkah....

Kita memang perlu berusaha. Menjadi Kaya itu bukan dosa. Tapi harus di jalan yang diridhai Allah. jangan menjadi pengusaha kemaruk untung yang menghalalkan segala cara. Katanya menasehati. Sebagai pengusaha, harus turut mempertahankan budaya bangsa, jangan justru merusak moral sekeliling. Dia kemudian mengutip pepatah propinsi bersangkutan, selalu ingat budaya kita... "Adaik basandi sarak, sarak basandi Kitabullah" (Adat bersendikan Syari'ah, Syari'ah bersendikan Kitabullah).

Wedeeww... kalau sudah begitu, tutup buku dah urusan. Selesai pembicaraan. Repot urusannya kalo sudah membawa agama kan? Salut juga gue sama orang seperti Om A itu. Ternyata masih ada juga pejabat pemerintah yang punya prinsip baik seperti itu.... kwkekwkekwkekwkwke......

Cuma gue juga jadi bingung.... Denger2 ternyata banyak pejabat dan politikus kita yang katanya fasih berbicara agama. Nazaruddin itu katanya tdk pernah tinggal shalatnya. Tante Nunun Nurbaeti yg kesandung kasus Traveler Ceque dari Tante Miranda Gultom itu pergi kemana2 selalu pake kerudung. Shalat juga tak pernah tinggal. Suaminya pun anggota PKS, partai yg kental keislamannya...... Tapi kok Indonesia teetteeuupp aja masih masuk negara terkorup di dunia ya bwookk...????? Kenapa sih bwok??
Mungkin karena agama cuma dijadiin kedok ya bwok, untuk menarik simpati rakyat, padahal...wuuyy...

Kalo gue masuk camfrog, gue sangat kesal dan jijik melihat para PNS dan aparat keamanan yang masih jam kerja, masih berbaju dinas, nongkrong di Camfrog berjam-jam menonton nenen bertebaran. Menghamburkan duit rakyat. Tapi kalo mikirin para petinggi abdi negara, para anggota dewan yang terhormat sowan ke Bangkok, sowan ke Sydney, yang juga menghamburkan duit rakyat, yaaahhh sutraaa laaaa...... ternyata sama saja ya bwok, setali tiga uang.
Jadi kalo para cecoronya cukup melototin nenen di camfrog, liat strip tease di dunia maya, maka para petingginya boleh langsung liat nenen sebenarnya di Pat-Pong ya bwok. Liat strip tease beneran di King's Cross ya bwok..... jadi sama aja......
Makanya, para petinggi PNS dan dewan yang terhormat itu membiarkan saja anak buahnya menghambur2kan waktu dan duit rakyat dengan chating di Camfrog. Soalnya para petingginya juga sama aja bwok.....

Tauk ahhh gellaaabb......

Thursday, December 1, 2011

BOOKS OF GENESIS... Use your brain, you stupid snob!!!

Buku Pertama: Sungguh, Mahluk rendah itu telah mengalahkan aku...

Cahaya itu berkilauan begitu indahnya. Berpendar hijau kebiru-biruan, cemerlang menerangi segala penjuru hamparan maha luas alam semesta. Ruang dingin dan gelap antar galaksi yang dilalui sang Cahaya. Cahaya itu melaju dengan kecepatan tak terucapkan dengan kata. Begitu cemerlangnya cahaya ini, hinggakan pendar cahayanya yang menakjubkan, bisa terlihat dengan indah sejauh jutaan tahun cahaya sepanjang garis cakrawala. Hampir ketepian alam semesta. Sambil melaju dengan cepat, dari pusat cahaya maha indah hijau kebiru-biruan itu, terdengar suara yang begitu merdu. Indah tak terkatakan, suara itu seperti bersenandung melagukan kata-kata puja dan puji bagi Pencipta semesta. Dan setiap kali satu pujian diucapkan, sebuah bintang terlahir dari setiap kumpulan galaksi yang dilalui cahaya itu. Suara indah puja dan puji bagi Pencipta itu, seakan-akan menggetarkan dan menghidupkan ruang beku, dingin, dan hampa antar galaksi yang dilaluinya.

Cahaya maha indah itu terus melaju pesat. Melewati berbagai galaksi dalam lingkup alam semesta yang maha luas. Dan dibelakangnya, sejauh jutaan tahun cahaya, berjarak ribuan galaksi, terlihat aneka cahaya lain yang juga saling berkejaran dengan cepat. Susul menyusul. Seluruh cahaya-cahaya ini tak kalah indahnya dari cahaya hijau kebiruan yang terdahulu. Dari kelompok cahaya-cahaya maha indah ini, juga ada dua cahaya yang melaju susul menyusul di depan. Cahaya pertama berwarna merah menyala, laksana cahaya ribuan supernova diangkasa. Di belakangnya satu cahaya indah kolosal lainnya, berwarna putih kemilau, laksana cahaya jutaan matahari dicakrawala.... Dan dibelakang kedua cahaya ini menyusul berbagai cahaya lain yang indah berwarna-warni, saling berkejaran.....

Seluruh cahaya itu berkejaran, dari pinggiran jagad raya, menuju ke satu titik, ke pusat Alam Semesta. Cahaya-cahaya yang berkejaran itu seakan menerangi seluruh ruang antar bintang yang maha gelap. Begitu indahnya. Segala puji bagi Allah seru sekalian alam....

Ketika seluruh cahaya itu sampai ke pusat semesta, cahaya maha indah hijau kebiruan, yang berada paling depan tadi sudah sampai lebih dulu. Ketika cahaya-cahaya itu saling masuk susul menyusul ke dalam rangkuman maha padat pusat semesta, cahaya hijau kebiruan itu sedang bersujud dengan penuh khidmat. Di kedalaman sujudnya yang sangat takzim, Warna Hijau kebiruan itu terlihat bertambah besar terkembang, indah dan cemerlang, meliputi hampir seluruh pusat jagad raya.

Satu per satu cahaya-cahaya lainnya yang baru tiba, turut bersujud bersimpuh di belakang cahaya hijau kebiruan itu. Hanya cahaya merah menyala itu yang tetap "memaksa" masuk mendekati pusat semesta, bersujud disebelah cahaya hijau. Namun cahaya hijau itu tetap terlihat lebih cemerlang. Mengalahkan kilau semua cahaya yang bersujud bersamanya.

Dengan mengucapkan, "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang", hanya sekejap mata, seluruh cahaya yang bersujud itu seakan terhisap ke pusat semesta.....Hilang. Lenyap. Meninggalkan keheningan Abadi alam raya, yang menyimpan misteri tiada batas.....

*********

Masih dalam posisi bersujud, cahaya hijau itu sampai terlebih dahulu. Disusul bergantian oleh cahaya-cahaya lainnya yang semuanya juga masih bersujud. Dan tempat mereka bersujud bagaikan hamparan keindahan cahaya yang tiada terperi. Tak kan ada kata-kata yang sanggup melukiskan keindahannya. Begitu indahnya, sehingga kata-kata kehilangan makna untuk menggambarkannya.
Dan dipusat swarga yang maha indah itu, bagaikan sumber energi yang Maha Kuat, terpancar sumber cahaya yang memberikan keindahan bagi segenap bentuk. Maha Cahaya yang memberikan pendar cahaya bagi cahaya-cahaya yang sedang bersujud itu. Cahaya segala Cahaya. Nurun Alan Nuri. Maha Cahaya itu meliputi seluruh tempat. Bahkan yang tak tergambarkan dengan ucapan. Betapa indahnya....
Seluruh pendar cahaya yang tadi saling berkejaran, yang tadi terlihat begitu maha indah dan maha megahnya, di alam raya, kini menjadi sama sekali tak berarti......

Sebuah suara yang Maha Merdu terdengar dari pendar Suci Maha Cahaya itu, "Engkau kembali menjadi yang terdepan Adam, Engkau kembali mengalahkan semua HambaKu di Swarga ini."

Cahaya indah Hijau kebiruan itu bangkit dengan takzim, diikuti oleh seluruh cahaya-cahaya yang lain, dan Adam berucap, "Segala puji hanya bagiMu ya Rab. Dan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Mu. Kami semua telah menjelajahi alam semesta milikMu. Dan pelajaran hari ini tentang kebesaran Mu telah digenapkan."

Cahaya Merah yang berdiri dibelakang Adam, terlihat semakin menyala benderang. Dengan sedikit menahan amarah dia berkata, "Adam tidak mengalahkanku ya Allah. Aku hanya sedikit tersesat di belahan selatan alam semesta. Sehingga Adam dapat mendahuluiku."

Cahaya putih kemilau yang berdiri disebelahnya tersenyum dan berkata, "Iblis, Kita sekarang memang kalah cepat dibandingkan Adam. Akuilah. Dan bersyukurlah kamu, karena itu berarti tanggung jawab yang paling berat dan utama pembinaan semesta tidak akan diberikan kepadamu ataupun aku."

Dengan marah Iblis menoleh pada Jibril, cahaya putih kemilau itu, "Aku tidak pernah dikalahkan oleh mahluk manapun. Aku masih yang paling kuat, paling cerdas, dan paling cepat, di antara semua mahluk Allah...."

"Cukup..!!" Suara Maha Indah tadi menghentikan. Sebelum Jibril atau Adam mendebat Iblis. "Pelajaran hari ini Ku cukupkan sampai di sini. Masih banyak Ilmu yang harus kamu pelajari."

"Maha Suci Engkau Ya Allah...." Semua cahaya, kembali bersujud dihadapan Sumber Cahaya yang Maha Besar itu.....

Sambil bersujud, kemarahan dalam hati Iblis semakin berkobar. Dia harus mengakui, mahluk yang baru diciptakan Tuhan itu , hanya dalam tempo sangat singkat telah mengalahkannya dalam segala hal. Sebelum mahluk laknat itu hadir di Swarga, dia adalah mahluk ciptaan yang paling digdaya, dia adalah mahluk utama. Bahkan Jibril pun, yang sering kali menjadi tangan kanan Sang Maha Pencipta, harus dengan susah payah mengalahkan kecerdasan dan kekuatannya.
Tapi kini? Setelah mahluk rendah itu diciptakan, dia dengan mudah dikalahkan. Dalam segala hal. Diluar hatinya, Iblis boleh menjadi munafik tidak mengakui kelebihan Adam, tapi di dalam hati, dia harus mengakui dia telah dikalahkan dengan telak oleh pesaing barunya itu. Mahluk hina dari tanah lempung itu telah mengalahkan dia yang terbuat dari api. Dan itu berarti, tanggung jawab utama dan paling mulia tentang penciptaan, pembinaan Alam semesta, akan diberikan pada Adam. Sesuai dengan rencana Allah. Memikirkan kelebihan Adam ini, semakin bertambah kedengkian Iblis terhadap anak bau kencur kemaren sore itu.......


**************

Buku Kedua: Tuhan tidak berbicara dengan otakmu, tetapi dengan HATIMU.....


Ilustrasi yang digambarkan diatas, tentang situasi Syurga dan awal penciptaan, hanyalah rekaan semata. Dan saya mohon maaf kepada Allah, Sang Pencipta, bila Ilustrasi itu jauh dari kesempurnaan kisah penciptaan. Ilustrasi itu hanya ingin menggambarkan betapa dahsyatnya awal penciptaan (genesis) kehidupan di alam semesta, ketika Adam masih dalam "gemblengan" sang Maha Pencipta.

Ada 2 (dua) Kesalahan paling mendasar mengenai awal penciptaan (Genesis), yang dilakukan hampir semua pemikir agama. Dua hal tersebut adalah,
1. Menempatkan skala awal penciptaan (Genesis) itu dalam ukuran manusia. Dalam ukuran planet bumi yang sangat kecil ini. Dalam ukuran ilmu pengetahuan manusia yang sangat terbatas.
2. Memahami kitab suci secara harafiah, secara suratan bukan siratan. Padahal kita tahu Tuhan SELALU menggunakan metafora dan kiasan-kiasan untuk hal-hal yang menyangkut meta fisika.

Bila dibandingkan dengan kemahadahsyatan dan kemahaluasan alam semesta, bumi dan segenap isinya hanya seperti sebutir debu matahari. SEBUTIR DEBU MATAHARI. Tak ada artinya. Namun dari awal perkembangan kebudayaan dan kecerdasannya, manusia selalu menganggap dirinya sebagai pusat alam semesta. Center of the Universe.
Coba deh pelajari sejarah kebudayaan manusia dan awal perkembangan ilmu pengetahuan.
Matahari dan bintang2 yang mengitari bumi. Dewa-dewa yang dikirim ke bumi. Adam yang diturunkan dibumi. Putra Tuhan yang terlahir di bumi. Semuanya....

Semuanya diukur dalam skala bumi dan manusia. HANYA UNTUK MANUSIA DI BUMI. BUKAN UNTUK SEMESTA.
Jadilah penggambaran penciptaan Adam yang salah kaprah menjadi semakin salah. Salah sebesar-besarnya. Menyalahi seluruh aturan logika. Menjadi paradoks yang tak terbantahkan.

Coba lihat buku-buku dan kisah-kisah tentang kejadian Adam & Hawa.
Betapa Adam dan Hawa digambarkan seperti orang-orang kuno zaman batu yang tak mengerti ilmu dan teknologi canggih. Mengenakan baju kulit binatang ala kadarnya. Alas kaki dari batang kayu. Persis seperti penggambaran mahluk purba jaman batu. Kalau tidak ingin disamakan dengan pitecantropus erektus. Manusia monyet, yang hanya sedikit lebih cerdas dari monyet. ITU SEMUA PENGGAMBARAN SEJARAH PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN MANUSIA DI BUMI. Karena begitulah sejarah perkembangan kebudayaan manusia dibumi. Dari mulai jaman es dan jaman batu, dari manusia monyet yang sama sekali terbelakang, berkembang menjadi manusia modern sekarang dengan segala teknologi canggihnya.
Jadi karena perkembangan sejarah kebudayaan manusia di bumi seperti itu, pastilah dulunya Adam/Hawa itu juga mahluk purba seperti pitecantropus yang terbelakang, dan tak mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekali lagi, semua kisah awal penciptaan menjadi terpusat pada bumi dan manusia. Seakan-akan Adam/Hawa itu diciptakan hanya untuk manusia di bumi.

Sekarang mari kita berbicara logika.
Kalau anda percaya agama, anda tentu percaya bahwa Tuhan itu Maha Kuasa. Maha segala-galanya. Termasuk Maha Cerdas. Dan semua yang mengatur keseimbangan dalam alam raya ini adalah Tuhan. Tuhan yang mengatur dengan menciptakan hukum-hukumnya. Fisika dan meta fisika.
Grafitasi itu adalah hukum Allah. Relativitas itu adalah hukum Allah. JIKA AKU BERKATA JADI, MAKA JADILAH. Sekali Allah "bersabda" pada alam, maka itu adalah hukum.
Matahari, bintang-bintang, seluruh planet tetap berada dalam jalurnya dan tidak saling bertabrakan, karena hukum-hukum fisika/meta fisika yang mengaturnya, yang diciptakan oleh Allah.
Sebagai orang beragama anda tentu harus percaya itu.

Kalau anda percaya agama, anda tentu harus percaya malaikat-malaikat itu adalah mahluk-mahluk sangat cerdas dan mulia.
Sebagai orang beragama, anda pasti sudah membaca segala mukzizat dan kedahsyatan Jibril yang mengagumkan.
Jibril bisa melintasi alam semesta dalam sekejab mata. Jibril bisa berada dimanapun yang diinginkannya, hanya dalam sekejab.
Kalau bisa melakukan hal-hal "ajaib" (dalam nalar dan ukuran manusia) seperti itu, Jibril pasti memahami hukum-hukum meta fisika yang bahkan tidak atau belum diketahui oleh pengetahuan manusia. Bila hukum-hukum meta fisika yang diluar nalar manusia bisa diketahui dan dikuasai oleh Jibri, apalagi hukum-hukum fisika yang diketahui manusia kan?
Bila bisa melintasi alam semesta dalam sekejap, itu artinya Jibril pasti memahami hukum-hukum Fisika yang kita ketahui. Hukum grafitasi. Hukum Quantum alam raya. Hukum relativitas. Hukum apapun yang kita ketahui. Karena semua hukum-hukum itu adalah ciptaan Allah.
Dan dari mana Jibril tahu? Tentu Allah yang mengajarkan, sebab Allah yang menciptakan hukum-hukum itu.

Mengenai Iblis. Apakah anda menganggap Iblis itu mahluk bodoh? Mahluk lemah tak berdaya?
Ketika Iblis menolak bersujud kepada Adam, Allah melaknat dan mengusirnya dari Surga, namun Iblis memohon penangguhan hukuman seperti yang tertulis dalam Al Quran, Surat:5 (Al A'raaf) ayat 13 dan 14.
Dan penangguhan hukuman itu, menyebabkan Iblis tetap mampu melakukan hal-hal meta fisika yang dapat dilakukan oleh Jibril. Iblis tetap dapat melintasi alam semesta dalam sekejab, dan berada dimana pun yang dia mau. Itu artinya Iblis memiliki kecerdasan dan ilmu mengenai hukum-hukum fisika dan meta fisika yang sama, atau paling tidak hampir sama dengan yang dimiliki Jibril dan para Malaikat.
Dan siapa yang mengajarkannya? Pasti Allah.

Kalau anda seorang yang beragama, anda pasti percaya tentang "mukzizat-mukzizat" yang dapat dilakukan oleh para Nabi dan Rasul Allah.
Keajaiban para Nabi seperti Sulaiman yang bisa berbicara dengan binatang, Keajaiban Ibrahim, Nuh, dan Musa, dan lain-lain.
Semua Nabi itu, "hanya" berbicara dengan Allah melalui Jibril, masih terpisah dan terdinding oleh hukum fisika, ruang, waktu dan dimensi, namun mukzizat mereka sudah sedemikian hebatnya.
Kejadian Isya yang langsung ditiupkan oleh Jibril ruhnya, kedalam rahim Maryam, sudah sedemikian dahsyatnya menghasilkan mukzizat-mukzizat. Padahal Isya sekalipun, penciptaannya masih tetap terpisah oleh hukum fisika, dimensi, ruang dan waktu.
Rasul Muhammad, yang juga "hanya" berbicara pada Allah dan menerima wahyu melalui perantaraan Jibril, sudah sedemikian pula dahsyatnya....

Segala yang "disentuh" oleh Allah, langsung dan tak lansung, PASTI akan menghasilkan mukzizat teramat dahsyat.

Sekarang kembali ke logikanya, berdasarkan semua perbandingan itu....
Adam/Hawa, yang LANGSUNG "dibentuk" oleh "Tangan" Allah,
Adam/Hawa, yang LANGSUNG "ditiupkan" ruhnya oleh Allah, tanpa perantaraan Jibril atau siapapun,
Adam/Hawa, yang penciptaannya TIDAK terdinding oleh hukum ruang dan waktu, yang tidak tehalang oleh hukum-hukum fisika yang kita kenal, yang keberadaannya sama dengan dimensi Allah,
Adam/Hawa, yang dapat berbicara LANGSUNG dengan Allah, tanpa perlu dijembatani oleh Jibril atau oleh mahluk manapun yang lain....
Adam/Hawa, yang diajarkan tentang segala ilmu oleh Allah. Allah yang merupakan sumber segala Ilmu, Allah yang menciptakan segala hukum-hukum fisika dimensi ruang dan waktu. Bahkan hukum-hukum fisika yang tak terbayangkan oleh otak manusia...
Apakah anda bisa membayangkan kebesaran mukzizat yang bisa dilakukan oleh Adam/Hawa??

Tidak seperti manusia bumi, yang belajar ilmu juga dari manusia, mahluk yg serba terbatas, Adam/Hawa belajar LANGSUNG dari sumbernya....Tanpa halangan. Langsung memetik buah ilmu dari pohonnya.

Dalam surat Albaqarah ayat 35 (juga ditegaskan di beberapa ayat dalam surat-surat yang lain) Allah berfirman pada Adam/Hawa, mereka dapat melakukan apapun sepuas-puasnya di Syurga, kecuali satu, jangan mendekati "Pohon Terlarang". Hanya itu pantangannya.

Selama jutaan tahun dalam Syurga (Hanya Allah yang tahu berapa lama mereka tinggal di Syurga), namun dalam berbagai surat di Al Quran, dituliskan bahwa 1 hari di Surga itu sama seperti seribu tahun di bumi. Jadi bayangkan berapa lama mereka tinggal di syurga.

Dan selama jutaan tahun itu, apakah Adam/Hawa tidak belajar apa-apa? Apakah seperti dikatakan dalam Kitab suci, selama jutaan tahun itu, Adam/Hawa hanya belajar nama-nama benda???????
Betapa naifnya. Betapa bodohnya pendalaman firman kitab suci seperti itu. Itu artinya kita hanya membaca sesuai yang tersurat, bukan inti dan makna dibaliknya.

Einstain dan Thomas Alpha Edison yang hanya belajar ilmu dari manusia, sudah sedemikian cerdasnya. Apakah anda bisa membayangkan kecerdasan Adam/Hawa yang belajar langsung dari Sang Maha Sumber Segala Ilmu???

Apakah pantas Malaikat-malaikat dan Iblis-Iblis yang sedemikian cerdasnya disuruh bersujud pada mahluk bodoh terbelakang yang hanya sedikit lebih cerdas dari monyet?? (Menurut versi manusia bumi). Jawabannya hanya satu. TIDAK MUNGKIN!!!

Ketika menolak untuk bersujud pada Adam, ketika diperintahkan oleh Allah, (Surat Al A'raaf Ayat 12), kenapa Iblis yang sudah sedemikian cerdasnya hanya beralasan: "Aku lebih baik dari dia, sebab aku Kau ciptakan dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". Alasan yang sangat tak masuk akal. Sangat bodoh dan arogan. kenapa?
Karena Iblis sadar, dia tak punya alasan lain, dia dikalahkan oleh Adam dalam segala hal, termasuk kecerdasan. Jadi dia hanya memiliki alasan itu untuk tak tunduk kepada Adam.

Teramat banyak Ilmu-ilmu yang diajarkan Allah kepada Adam/Hawa, tidak diajarkan pada Iblis dan malaikat. Ilmu penciptaan, imajinasi, dan kreasi, hanya diajarkan pada Adam/Hawa.
Kemudian ketika Hawa diciptakan oleh Allah, itulah awal Allah mengajarkan sifat utamaNya kepada Adam/Hawa. Ilmu tentang cinta dan kasih sayang. Ilmu utama Allah yang tidak diajarkan kepada mahluk manapun selain Adam/Hawa.

Itulah yang menyebabkan lelaki berbeda dari wanita hingga sekarang. Allah terlebih dahulu mengajarkan ilmu pengetahuan, ilmu penciptaan, nalar, fisika dan meta fisika, dan ilmu-ilmu lainnya kepada Adam. Baru kemudian Hawa diciptakan, dan baru kemudian Allah mengajarkan Ilmu utamanya. Ilmu cinta dan Kasih sayang kepada Adam.
Sementara kejadian Hawa, begitu diciptakan, Hawa terlebih dulu belajar sifat utama Allah itu. Ilmu cinta dan kasih sayang, baru kemudian Hawa belajar ilmu-ilmu pengetahuan Allah lainnya.
Itu yang menjadikan dalam hal bidang Ilmu pengetahuan apa pun, akan selalu ada pria yang lebih unggul dari wanita. Namun dalam hal mencintai dan kasih sayang, tak akan pernah ada laki-laki yang dapat mengalahkan wanita.

Itu sebabnya Allah memilih Hawa yang membawa garis keturunan, bukan Adam, sebab Ilmu utama Allah itu, cinta dan kasih sayang, mengalir lebih dalam pada Hawa. Dengan sifat itu, instink melindungi keturunan akan lebih dalam pada Ibu. Jadi kalau ada sementara agama yang menyatakan rasa sakit dalam kehamilan dan melahirkan itu adalah hukuman dari Allah kepada Hawa, itu adalah pembodohan yang teramat bodoh. Pemberian tugas pembawa garis keturunan itu adalah anugrah Allah yang tak tertandingi kepada wanita. Itu bukan hukuman.
Allah sudah memberikan banyak kelebihan pada Adam. Kesempatan belajar Ilmu pengetahuan lebih dalam dan lama. Sehingga kekuatannya pun lebih besar. Jika Allah juga memberikan anugrah garis keturunan itu pada Adam, sungguh memang Tuhan tidak adil. Tapi Tuhan memang maha Adil dan Maha Tahu, itu hanya logika sederhana, Hawa terlebih dahulu belajar sifat utama Allah itu, cinta dan kasih sayang, artinya dalam memutuskan apapun, Hawa pasti lebih mendahulukan sifat itu, baru ilmu-ilmu lain yang dipelajarinya. Termasuk dalam melindungi garis keturunan itu. Allah memang maha Tahu.

Kisah-kisah seputar pengingkaran Adam dan Hawa kepada Allah, dibanyak agama memang sangat mendeskreditkan wanita. Dikatakan bahwa Hawalah yang didekati Iblis untuk membujuk Adam memakan buah Khuldi. Dikatakan bahwa Hawa sudah menelan buah Khuldi, hingga tersangkut di dada, dan menjelma jadi buah dada, dan buah Khuldi itu tersangkut dileher Adam, menjadi buah jakun. Sampai sekarang jakun itu disebut Adam's apple dalam bahasa Inggris. BETAPA KONYOLNYA.

Saya pernah membaca satu buku tentang awal penciptaan ini, yang ditulis oleh seorang pemuka agama kenamaan. Saya tidak akan menyebutkan nama buku dan pengarangnya, karena itu akan menunjuk langsung ke satu agama tertentu. Dikatakan, bahwa "Pohon Maksiat" yang dilarang didekati oleh Adam dan Hawa itu adalah sebuah metafora. Sebuah kiasan. Kata pengarang buku itu dengan sangat yakin, yang dimaksudkan dengan "Pohon Maksiat" itu sebenarnya adalah persetubuhan/bersenggama. Jadi Adam dan Hawa dilarang bersetubuh/bersenggama oleh Allah. Betapa bodoh dan naifnya.
Banyak pemuka agama, baik Islam maupun Kristen masih memahami kiasan "Pohon Maksiat" itu seperti ini. Itulah sebabnya kisah-kisah bodoh dan konyol seperti kejadian buah dada pada Hawa dan buah jakun pada Adam di atas, bisa terjadi.
Bahkan dibanyak film-film produksi hollywood, kisah seperti itu masih digembar-gemborkan. Kejatuhan Adam/Hawa pada dosa pertama adalah karena syahwat persenggamaan. BETAPA BODOHNYA!!!!! BODOH BANGET!!!

Cuma pake logika sangat sederhana, kisah tolol seperti itu langsung bisa dibantahkan.
Apa mungkin, Allah yang melarang perjinahan, mengijinkan dua mahluk bukan muhrimnya, berlainan jenis tinggal selama berjuta-juta tahun berdua-duan di taman surga? Malah diajarkan ilmu cinta dan kasih sayang pula. Apa mungkin?????
Woyyy begooo...Adam dan Hawa itu dinikahkan oleh Allah. Dinikahkan!!! Lihat kembali ke surat Al Baqarah ayat 35/Al A'raaf ayat 19, yg saya sebutkan di atas, jelas-jelas Allah menyebut Hawa sebagai istri Adam. Jadi kalau suami istri bebas dong melakukan apa saja.
Jadi sangat tolol kalau berfikir adam terjerembab dalam dosa hanya karena persenggamaan.
Lagi-lagi pemikiran tolol seperti itu bisa terjadi, karena seluruh pemahaman tentang genesis (penciptaan), hanya dibawa kedalam kacamata manusia dan skala bumi. Dibaca secara harafiah. Bukan dilihat dalam skala alam semesta.

Adam dan Hawa itu tinggal di surga, teramat sangat banyak kenikmatan dalam surga itu yang jaaaaauuuuhhhhhh melebihi kenikmatan persenggamaan. Senggama itu hanya enak dalam nalar dan skala manusia. Bukan skala alam semesta. jadi pikiran bahwa senggama yang menyebabkan Adam/Hawa tergelincir pada dosa, teramat sangat naif dan bodoh....

Jadi apa yang menyebabkan Adam/Hawa bisa tergelincir oleh bujukan Iblis untuk memakan buah "Pohon Larangan" itu?
Dengan segala kenikmatan yang bertabur di dalam surga, kenikmatan apa lagikah yang dapat melebihi semua kenikmatan itu sehingga mampu membujuk Adam untuk melanggar larangan Tuhan?
Hanya satu jawabannya. Kesombongan.
Merasa sudah sangat pintar, cerdas dan digdaya, mampu melakukan segala-galanya, Adam ingin menyamai kemampuan Sang Pencipta. Adam ingin menjadi seperti Tuhan. Menjadi yang nomer satu. Godaan apalagi yang lebih dahsyat dari itu? Itulah Godaan satu-satunya yang mampu mengalahkan kenikmatan surgawi. Bahwa Adam akan bisa menyamai Tuhan, bila memakan buah "Pohon Larangan" itu.
Baca Surat:20 (Thaahaa) ayat 120, Iblis membujuk Adam memakan buah "Pohoh Larangan" itu, dan menjanjikan Adam akan mendapatkan kekekalan abadi dan kekuasaan (kerajaan) yang tak berakhir. Artinya kemampuan yang sama dengan Penciptanya. Sang Big Boss.

Didalam kitab suci, dalam penjelasan mengenai hal-hal yang bersifat meta fisika, Allah selalu menggunakan metafora dan kiasan. Termasuk dalam hal awal penciptaan ini. Didalam banyak literatur kuno, termasuk dalam litertur Hindu dan Budha, ilmu itu sering digambarkan sebagai "pohon".
Dan pemahaman guwe dan teman-teman diskusi guwe, pohon larangan itu juga adalah ilmu. Ilmu syahwat Iblis.
Adam dan hawa bebas memakan buah apa saja, artinya bebas belajar ilmu apa pun. Memiliki akses penuh kepada ilmu-ilmu Allah. Bebas masuk ke perpustakaan ilmu Allah. Kecuali belajar ilmu Iblis itu.

Dan Adam/hawa yang sudah merupakan mahluk super cerdas dan super kuat itu, sangat tertantang, kenapa mereka tidak diajarkan ilmu yang diajarkan Allah kepada Iblis. Dan kenapa mereka tidak boleh mempelajarinya. Jangankan mempelajarinya, mendekati saja pun dilarang. Logikanya juga sederhana, bila mereka mampu menguasai ilmu yang diajarkan Allah pada Iblis, artinya ilmu mereka juga akan sama dengan Tuhan.

Yang tidak mereka ketahui adalah, tidak akan ada mahluk yang sanggup memadukan kedua ilmu itu bersamaan, kecuali sang pemilik Ilmu itu sendiri. Mereka baru mengetahuinya kemudian, sesudah semuanya terlambat.

Ruh suci Allah yang ditiupkan langsung oleh Allah kepada "intisari tanah yang diberi bentuk" (Adam/Hawa) itu, by default, secara hukum Allah sendiri, akan "tak sudi" bergabung dengan kemaksiatan, yang dimiliki ilmu iblis.

Proses pembelajaran Adam/Hawa untuk setiap ilmu pasti memakan waktu, bukan seperti memakan buah apple, seperti yang anda bayangkan. Berhentilah berpikiran bodoh dan menjabarkan ayat-ayat Kitab suci dengan nalar harfiah seperti itu. Bacalah dengan hati.
Termasuk pembelajaran ilmu Iblis ini. Adam dan hawa juga berproses dalam mempelajarinya

Itu terlihat dari evolusi ilmu penciptaan yang dipelajari Adam/Hawa dari Allah.
Dalam Kitab Suci diceritakan bahwa Allah mengajarkan nama-nama benda kepada Adam, sekali lagi janganlah naif dan bodoh mengartikan ayat ini secara harfiah. Bahwa sepanjang hidupnya disurga Adam dan Hawa hanya menghapal nama-nama benda.
Ayat itu harus dipahami sebagai Allah mengajarkan ilmu penciptaan benda-benda kepada Adam.
Pengetahuan Malaikat dan Iblis "hanya sebatas" benda-benda ciptaan Allah, bukan benda-benda yang dikeluarkan oleh imajinasi kreatifitas Adam. Nalar, imajinasi dan kreatifitas yang dianugrahkan Allah hanya kepada Adam/Hawa. Tidak kepada mahluk lainnya. Tidak juga kepada Malaikat dan Iblis.
Dan di dalam Surga, apa pun yang menjadi imajinasi setiap mahluk termasuk Adam/Hawa, hanya dengan menyebutkan "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang", dalam sekejab akan terpenuhi.

Dan bayangkanlah dengan kemampuan yang dianugrahkan seperti itu dan kekuatan Imajinasi yang super cerdas, ditambah ilmu Iblis yang mulai dipelajari, hasil imajinasi Adam/Hawa mulai menampakkan perubahan dan kedahsyatannya. Dari awal pengajaran tentang struktur dasar alam semesta, atom, struktur kimiawi dan fisika, berkembang menjadi sel, tumbuh menjadi mahluk-mahluk kecil. Masih sangat datar...
Kemudian Hawa diciptakan, Allah mengajarkan Ilmu Cinta dan Kasih Sayang, imajinasi dan kreatifitas Adam semakin berkembang. Bunga-bunga berwarna warni, langit penuh warna, pelangi-pelangi, kicauan burung, gelombang samudra....
Dan Adam/Hawa mulai belajar Ilmu Iblis...Kesesatan itu mulai berwujud....
Singa-singa buas yang haus darah, srigala-srigala pemakan bangkai, ular-ular penuh racun.....

Namun Ruh Suci Sang Pencipta yang ada pada Adam/Hawa, yang merupakan Anugrah tak terhingga, secara otomatis menolak kehadiran Ilmu Iblis itu, dan perlahan tapi pasti membangun benteng mukzizatnya sendiri. Ruh Suci itu tidak ingin dikotori dengan maksiat, dengan kesombongan, dengan syahwat, dengan dengki yang sedang dipelajari Adam/Hawa.
Kesombongan Adam yang dirasakan Ruh itu, ditolak kedalam benteng mukzizat itu. Kedengkian yang dirasakannya juga ditolak kedalam benteng itu. Perlahan tapi pasti benteng mukzizat segala kemaksiatan itu terbentuk. Ruh itu semakin tersembunyi. Dan ketika Adam/hawa menyadarinya, semua sudah terlambat. Benteng Mukzizat yang dibentuk oleh Ruh Maha Suci itu telah terbentuk.
Dan Adam/Hawa menemukan diri mereka dalam ketelanjangan segala syahwat Iblis. Badan kasar mereka yang merupakan benteng mukzizat Ruh Maha Suci itu, telah terbentuk sempurna. Ruh Maha Suci itu tidak akan mungkin dapat bercampur dengan kemaksiatan, dalam "wadah" yang sama. Dan Ruh Suci itu memilih untuk bersembunyi....
Adam dan Hawa baru menyadari semuanya....Setelah semuanya terlambat...

*************

Buku Ketiga: Dimana bumi manusia?



Dalam rentang kehidupan mahluk berakal di alam semesta. Tidak akan pernah ada lagi mahluk sedahsyat Adam/Hawa. Kecerdasan seluruh mahluk dibumi digabungkan menjadi satu, tak akan bisa mengalahkan kecerdasan kedua mahluk yang menjadi "murid" langsung dari Sang Pencipta Ilmu itu.
Jadi adalah sangat naif dan bodoh bila membayangkan Adam dan hawa sebagai mahluk bodoh terbelakang yang hanya sedikit lebih cerdas dari monyet.
Anda bisa membayangkan Adam dan hawa sebagai mahluk terbelakang, seperti orang purba, tak mengenal teknologi canggih, hanya bila anda tak percaya agama. Bila anda tak pecaya Kedahsyatan Allah.

Dalam sepanjang sejarah mahluk di semesta alam hingga ke hari kiamat kelak, tidak akan ada lagi mahluk berakal yang dapat menandingi kecanggihan teknologi yang dimiliki Adam/Hawa.
Ketika Allah menciptakan dan mengembangkan Alam semesta, Adam/Hawa ada di situ bersamaNya.
Dia diajarkan segala rahasia semesta, segela hukum fisika, meta fisika dan kimia pembentuk alam semesta, bahkan yang tak diketahui oleh kita manusia di bumi.
Adam/hawa bercengkrama langsung dengan segala Malaikat. Adu kecerdasan dengan Jibril. Berlomba lari dengan Iblis. Tanpa batasan dimensi ruang dan waktu.
Mereka memahami Malaikat dan Iblis sampai kezat mereka yang paling hakiki.
Jadi berhentilah beranggapan Adam/Hawa itu mahluk terbelakang bodoh dan tak mengenal teknologi.

Guwe percaya, Adam dan Hawa tidak pernah hidup di bumi ini. Tidak ada satu ayat pun dalam Al Quran yang mengatakan Adam dan hawa hidup di Bumi ini. Bumi disebutkan hanya sekali dalam pengusiran Adam dan Hawa dari Eden. Tapi itupun harus dipertanyakan, bumi yang mana??? Planet manapun yang didiami oleh suatu mahluk, adalah bumi bagi mahluk tersebut.
Allah hanya berkata Turunlah kamu, atau keluarlah kamu dari Surga itu, ketika mengusir Adam/Hawa.

Kalau Adam dan Hawa diturunkan di bumi manusia ini, dengan kecerdasan dan teknologi yang mereka miliki, mereka tak akan memerlukan waktu begitu lama untuk bertemu.
Beberapa kisah sahibul hikayat menggambarkan Hawa diturunkan di Afrika, dan Adam di Asia. Dan mereka terpisah selama 40 tahun. Itu cuma kisah, tak ada dalam Kitab Suci.
Kalau cuma tempat sekecil bumi, dengan kecerdasan, teknologi, dan mukzizat yang mereka miliki, dalam semenit pun mungkin mereka bisa ketemu. Tak perlu 40 tahun.

Tapi guwe percaya, Adam dan hawa "dilepas" dari Surga di Alam semesta yang maha luas, untuk saling mencari. Bukan di bumi ini. Hanya keluasan alam semesta lah yang dapat menandingi segala mukzizat, kecerdasan, dan teknologi yang dianugrahkan oleh SENTUHAN LANGSUNG "tangan" Sang Pencipta kepada mereka.
Hanya keluasan Alam semestalah yang dapat menyebabkan kedua Mahluk "maha super" yang bahkan mampu mengalahkan kedigdayaan Jibril dan Iblis itu, dapat terpisah sedemikian lama. Bukan bumi yang hanya sebutir debu.
Para akhli pun meyakini, bahwa kehidupan di bumi ini, berasal dari luar palnet bumi. Bahkan ada theory spekulatif, bahwa nenek moyang manusia berasal dari Mars.

Jadi jika Adam/Hawa memiliki kemampuan ilmu dan teknologi sedemikian canggih, mengapa para keturunannya menjadi sedemikian bodoh dan terbelakang?
Semua karena kebodohan manusia sendiri yang sangat gampang dibujuk setan. Seperti kesalahan Adam dan Hawa, semakin banyak kita melakukan dosa, semakin tinggi dan kuat pula "benteng mukzizat" yang dibangun oleh Ruh Maha Suci itu, agar tidak bercampur dengan kemaksiatan. Dan semakin tinggi dan Tebal "benteng mukzizat" itu, semakin jauh pula kita dari keajaiban yang dapat dilakukan Roh maha suci itu.
Kemunduran Ahlak itu sangat berpengaruh kepada kemunduran peradaban manusia.
Hingga bencana-bencana besar seperti Banjir maha dahsyat Nuh, atau penghancuran Firaun di Mesir.

Dan tentang manusia di Bumi ini?
Kita hanyalah salah satu garis keturunan Adam/Hawa yang sedemikian banyak tersebar di Alam semesta ini. Kemungkikan besar nenek moyang Manusia di Bumi adalah Nuh. Itu cuma asumsi guwe berdasarkan kisah-kisah prahara peradaban manusia jaman dulu yang guwe baca. Semua itu kelak hanya ilmu pengetahuan yang dapat membuktikannya.
Tapi yang jelas, akal guwe tak pernah dapat menerima bahwa manusia adalah satu2nya keturunan Adam di alam semesta yang maha luas ini. Logika guwe tak dapat menerimanya.

Adam/Hawa, Malaikat, Iblis, diciptakan bagi seluruh alam semesta. Bukan hanya untuk bumi yang tak berarti ini. Malaikat itu mendatangi setiap pojok alam semesta. Iblis pun demikian, mendatangi segenap penjuru alam semesta untuk menggoda keturunan Adam.
Hal itu juga dilakukan oleh Adam/Hawa, ketika masih bersama mereka. "Berlari" menyeberangi alam semesta dengan anugrah kecerdasan yang diberikan Allah.
Jadi berhentilah berfikir bahwa Adam hanya diciptakan buat manusia di dunia ini.
Berhentilah berpikiran tolol bahwa dunia ini adalah pusat alam semesta.

Segala mahluk cerdas dan berakal yang ada di kolong langit yang seluas alam raya ini, adalah keturunan Adam.
Karena Allah tak pernah bercerita ada dua atau sepuluh Adam. Atau ada Iblis dan malaikat lain yang diciptakan bagi mahluk di bumi lain. Tidak ada. Adam/Hawa, Iblis, Malaikat, diciptakan untuk seluruh alam. Bukan hanya untuk manusia bumi, yang sedemikian sombong merasa menjadi pusat semesta.

Dan setiap mahluk cerdas yang hidup di planet manapun dibelahan jagad raya ini, hanya akan mengenal satu Tuhan. Yakni Tuhannya Adam dan Hawa. Allah. Dan agama yang diajarkan pun pasti sama. Sebab agama itu dikatakan Rahmatan Fil Alamin. Rahmat untuk seluruh Alam. Bukan Rahmatan Fid Dunya, bukan rahmat untuk dunia. Bukan!!!

Konsekuensi dari semua itu adalah, seribu tahun kedepan, ketika ilmu pengetahuan manusia semakin bertambah canggih, friksi ilmu dan agama itu akan semakin tajam dan keras. Akankah agama yang kamu yakini sekarang ini mampu menahan terpaan badai pengetahuan itu? Atau justru penemuan-penemuan ilmiah berikutnya akan menguatkan keimanan kamu?

Jika kelak terbukti, ada mahluk cerdas lainnya di luar planet bumi. Guwe percaya mereka pasti keturunan Adam dan Hawa.
Bagi agama Kristen, konsekuensinya adalah, Allah Bapa harus mengirimkan seorang Putranya ke tiap planet yang dihuni oleh keturunan Adam/Hawa tersebut, sebagai penebusan dosa asal adam dan hawa. Dan itu berarti Yesus bukanlah satu-satunya Putra Allah. Dan sangat ngeri membayangkan goncangan yang akan ditimbulkannya bagi sendi-sendi keagamaan.

Sementara bagi Islam, konsekuensinya adalah, berhentilah berpikiran cupat bahwa bumi ini adalah pusat segala agama. Berhentilah membaca kitab suci secara harafiah berdasarkan apa yang tersurat, Bacalah makna disebaliknya.

Contoh yang paling populer adalah mengenai jihad, perbudakan, dan polygami.
Mengenai Jihad, kalau cuma membaca apa yang tersurat, semua orang akan melakukan perang. Dan bom bunuh diri itu akan dianggap jihad.

mengenai perbudakan, tak ada satu pun ayat dalam Al Quran yang secara tegas mengharamkan perbudakan. Namun apa yang dilakukan Rasulallah Muhammad SAW, dengan menggalakkan pembebasan para budak. Pertobatan terhadap dosa dengan membebaskan para budak, seharusnya ditanggapi dan dibaca sebagai pesan moral Islam yang tak menginginkan perbudakan.

Mengenai Polygami, sikap Rasullalah Muhammad SAW, yang tak melakukan polygami selama awal kenabian beliau bersama Khadijah RA, sampai Khadijah wafat.
Beliau yang berpolygami hanya demi kemaslahatan ummat dan persatuan islam, berpolygami demi tujuan yang lebih luas, a greater good, bukan sekedar keinginan melepaskan syahwat, harus ditanggapi juga sebagai "penghalangan" terhadap polygami cuma karena syahwat.

Sabda beliau kepada Ali yang tak menginginkan putrinya Fatimah dimadu. Sikap Ibrahim yang tetap memperistri sarah meskipun belum dikaruniakan anak, sampai diperintahkan langsung oleh Allah, agar memperistri Hajar, itu semua menunjukkan keengganan Islam berpolygami.
Polygami dalam Islam itu sesuatu keadaan yang conditional. Bersyarat dan berat.
Kalau untuk alasan for the greater good, kemaslahatan ummat, ya monggo.
Kalau dengan berpolygami, Ustadz dan Kyai kondang itu mampu menyatukan Islam, Kristen , dan Jahudi, kembali menjadi satu agama ya monggo. Itu alasan yang tepat. seperti yg dicontohkan Rasul.
Atau kalo dengan polygami bapak Kyai bisa menjadikan ekonomi Indonesia lebih siiipp... Silahkan.
Tapi kalau hanya karena masalah keinginan bersyahwat? Kok ya rendah sekali ya pak Kyai?

Guwe ingat dulu, ketika seorang ulama kondang berpolygami, dengan sombongnya beliau memberikan pembenaran, bahwa "software" laki-laki sudah diciptakan Allah berbeda dari "software" wanita. Entah apa maksudnya. Software laki-laki memang sudah ingin berpolygami. Itu katanya memberikan pembenaran.
Kalau memang itu alasannya, masalah "software" yang beda, pasti Allah akan menciptakan 1 Adam dan 4 Hawa, karena "software"nya sudah beda. Tapi ini tidak, Allah hanya menciptakan 1 Hawa untuk 1 Adam. Itu artinya softwarenya sama aja tah?

Kecuali yang dimaksudkan adalah masalah syahwat, karena sudah bosan dengan "software" yang lama, maka perlu download "software" yang baru. Itu masalah lain lagi. Kalau itu masalahnya, siapa bilang software laki-laki beda dengan software perempuan??
Emang para ulama kondang itu berpikir wanita itu tidak punya nafsu dan tidak punya rasa bosan apa???
Kalau wanita itu tidak punya rasa bosan pada "software" yang lama, tidak mungkin Cut Tari akan buat video yang menghebohkan itu kan?
Tidak mungkin Kris Dayanti menggugat cerai Anang karena pengen menikah lagi kan???
Sama saja tah??

Sama seperti lelaki, wanita itu juga punya hasrat dan syahwat. Tidak ada bedanya.

Jadi kalau hanya karena alasan tidak kuat menahan syahwat, mereka berpolygami, sebaiknya para ulama kondang itu jangan berkhotbah tentang perbudakan dalam Islam.
Karena percaya deh, akan tetap saja banyak TKI-TKI yang dikirimkan ke Arab sana diperlakukan seperti budak, karena ayat-ayat suci tentang budak itu, tetap akan dibaca secara tersurat dan harafiah.

Para ulama kondang yang berpolygami karena pengen "download software" baru itu, sebaiknya jangan berkhotbah tentang jihad dihadapan kaum teroris. Karena ayat-ayat tentang jihad itu tetap akan dibaca secara tersurat dan harafiah. Bom bunuh diri akan tetap meraja lela.

Dan yang lebih penting, selama para ulama kondang itu masih bersembunyi dibalik topeng ayat polygami itu, untuk mengumbar nafsu syahwatnya, berhentilah berkhotbah pada para remaja, yang disuruh berpuasa dan menjauhi jinah untuk tidak melakukan pergaulan bebas.
Berhentilah berkhotbah tentang pelacuran terselubung, yang berkedok kawin siri, yang marak terjadi dimana-mana. Berhentilah berkhotbah tentang kerusakan moral anak bangsa.

Bagaimana mungkin anak remaja yang sedang dipuncak masa pertumbuhan hormon sexualnya itu, disuruh menahan syahwat sekuat tenaga, sementara yang berkhotbah sendiri, mengumbar syahwat dengan topeng agama, melakukan kawin bolak balik??? Bagaimana kita akan dapat mengindahkannya??

Kalau kamu tidak dapat menahan syahwat, dan melawan kebosanan akan seorang pasangan yang sama, dan dengan gampang menikah lagi, dengan pembenaran ayat polygami yang hanya dibaca secara tersurat, untuk sekedar "mencari Jalan aman" pelepasan syahwat, sebaiknya anda berhenti jadi kyai dan ustadz. Itu hanya mempertontonkan kelemahan syahwat anda dengan berkedok dan bertopeng agama. Sungguh memuakkan.

Dan selama pengertian akan agama dalam kitab suci tetap dibaca secara harafiah dan tersurat, selama itu pula Islam akan tetap menjadi agama pengekor. Bukan agama pemimpin. Dan Adam/Hawa akan selalu digambarkan sebagai manusia bodoh jaman batu setengah kera, meskipun gurunya langsung Allah Sang Maha Kuasa.

Monday, November 21, 2011

Perempuan itu......

Kikikiki....
Baru sadar ta mas?
Bukan itu saja tuntutannya mas...
Wanita bukan hanya dituntut untuk harus tampil selalu cantik.
Tapi dituntut harus perform seperti laki2 juga...
Ke kantor kudu bersolek berjam-jam,
tetap hasil kerja harus bagus.... Kalau tidak??? Rasakan pembalasanku kata yg sirik...

Hamil berbulan-bulan? tetap harus cantik. Tetap harus kerja.
Datang "tamu" tiap bulan, kadang2 sakit banget...
Tetap harus cantik, no complaint, emang sudah kodratnya wanita datang tamu tiap bulan...
Tetap harus perform dikerjaan..
Tetap harus pintar di kampus...
Dan... tetap harus cantik...
Seumur hidup..!!!!

Cantik, pinter cepet jadi boss...
dilecehkan, dibilang kayak Mac Donald, jual paha dan dada..
Atauw dirumpiin,,,pssstt...jelas aja jadi boss, yang punya perusahaan bapaknya....
Jelek, pinter... dibuang2 ke belakang gak dianggep...
Masih juga dirumpiin... Bokapnya tajir, anaknya mirip dakocan, kasiiaann deee....

Melahirkan? Widiii....
Menyusui? Wuuyyhhh...
Ngurus anak? Hayuuk...
Tetap harus cantik, harus fit...
Harus perform...Can't complaint...
Salah sedikit, hukumannya bertahun2...

Sudah bgitu....
Masih juga disalah2in...
Masih juga dikata2in...

Coba deh laki2 yg menghadapi itu semua... Setahun aja... tak perlu seumur hidup...
Pengen tau gue, kuat apa tidak...
Wanita itu emang harus kuat...
Makanya jangan suka ngeremehin wanita.... ciyyyeee....

Senang gue baca postingan mas ini...
Si Mpok juga pasti senang sekali bacanya... Iya ga Mpok??

Kita semua temen2 loe tante kuntilanak, juga mau ikutan berdoa buat loe mpok:

BarokAllahu Lakuma wa baraka alikuma, Wa jama'ah baina kuma fii khair.

Doain gue cepet2 nyusul ya bokk.... Tinggal gue sendiri nih yg nunggu dipinang...
kikikikikikiki........
Mudah2an yg mw minang gw ikutan baca.....kikikikiki.....

Books Of Perfection = Beauty, Brain, Behaviour, The Story of Miss Universe.

Adik gw baru saja menikah beberapa bulan. Masih manis-manisnya berbulan madu. Jadi membaca postingannya dengan sang suami di sini yg "rada-rada norak dan menjijaykan", gw dan teman-teman gw bisa mengerti. Mudah-mudahan kenorakan seperti itu bisa lanjut sampe kakek-nenek ya coy....kkakakaka....

Umur gw beda jauh dengan adik gw ini. Dari empat bersaudara, hanya dia adik perempuan gw satu-satunya. Jadi wajar kalo dia emang agak manja dan "sedikit" keras kepala. Gw masih ingat waktu dia lahir, mungil dan cantik. Gw ingat waktu dia pertama kali masuk play group, dengan seragam sekolahnya yang lucu. Rambut dikepang dan diberi banyak-banyak jepit rambut warna-warni, karena dia sangat suka pakai jepitan.

Gw juga masih ingat waktu Bunda ngomel-ngomel karna lipsticknya berpatahan semua dimainin adik gw yg emang sudah centil dan doyan dandan dari kecil. Gw masih ingat betapa protectivenya gw dan adik-adik laki-laki gw, gantian nganterin dia ke tiap acara sekolah dan teman-temannya. Karena kita tidak percaya kalo supir yg nganterin, bisa "dikerjain" jadi gak pulang-pulang.

Gw ingat ketika pertama kali dia jatuh cinta monyet. Lebih norak dari postingannya barusan. Ketika dia patah hati pertama kali, gw ingat betapa dendamnya gw sm mantannya itu. Padahal kalo dipikir, bodoh aja gw dendam. Sekarang kalo ngeliat mantannya itu, gw malah bingung, apa yg bisa buat adik gw cinta sm tu orang. Dan kalo adik gw diledek tentang mantannya itu, dia bisa ketawa terpingkal-pingkal ikutan merasa bodoh, kok bisa dulu begitu cintanya.... kakakaka...

Jadi dikepala gw, dia masih aja si putri kecil kesayanganku. Sampai suatu ketika, dia tammat SMA dan kuliah, di acara kampusnya, dia minta nyetir sendiri dan ngotot tidak mau dianterin. Katanya dia sudah bisa sendiri. Dan dia malu kalau terus-terusan dipagarin "herder-herder" nya yg galak-galak. Gw dan adik-adik laki-laki gw semua marah. Dan dia menangis. Pergi sendiri pakai taxi. Dan tiba-tiba kita semua sadar, dia bukan lagi "my little princess". Dia sudah menjelma jadi perempuan cantik.

Mulai saat itu gw hanya bisa "mengawasinya" dari jauh. Gw sadar dia kelak akan punya kehidupan sendiri. Jalannya sendiri. Keputusannya, bukan keputusan gw dan keluarga gw.

Dan ketika dia menikah, saat acara sungkeman memohon doa restu orangtua, gw melihat Ayanda gw menangis. Menangis sangat dalam dan haru. Gw hanya melihat Yanda menangis dua kali. Pertama kali ketika kita sekeluarga pergi berhaji, Yanda menangis ketika selesai tawaf dan berdoa dekat Maqam Ibrahim di Masjidil Haram. Dan kali kedua ketika adik perempuan gw ini menikah. Selain itu, Gw tak pernah melihat Yanda menangis, seberat apa pun cobaan yang datang.
Gw ikut menangis. Campuran antara rasa haru, bahagia, dan harapan kehidupan adik gw akan seperti yang diinginkannya.

Malam sebelum acara aqad nikah, kita sekeluarga sempat dibuat cemas. Tiba-tiba adik gw menghilang, tidak ada yang tau pergi kemana. HP nya pun tak bisa dihubungi. Ibu sampai senewen. Gw sudah mau marah aja. Calon penganten kok keluyuran gak ketentuan.
Ketika dia balik, semua pada ribut. Ternyata dia pergi makan malam berdua dengan adik laki-laki gw yg paling kecil. Dia memang paling dekat dengan adik gw itu. Mungkin karena jarak usia yg tak terlalu jauh.

Ketika gw hampir marah, adik laki-laki gw itu menarik gw dan memberi isyarat dengan mata untuk tidak melanjutkan. Gw terdiam dan memperhatikan kalo "my little sister" sepertinya baru menangis. Matanya sembab dan merah. Kemarahan gw langsung surut.

Setelah semua tenagn, adik laki-laki gw itu menjelaskan kalo dia memang mengajak "our little princess" untuk curhat sebelum acara pernikahan. Dan itu emang bagus buat penumpahan isi hati dan uneg-uneg sebelum "hari H". Dia bercerita kepada kami semua hasil curhat adik perempuan gw itu.

Gw baru sadar kalau tekanan buat adik perempuan gw itu ternyata memang pasti sangat berat. Gw lupa dan "taking it for granted", kalo semua pasti beres-beres saja.
Dari curhat itulah gw tau kalo adik perempuan gw itu, benar-benar sudah menjadi wanita.
Bijaksana juga adik laki-laki gw itu, ngajak curcol sebelum mantenan..... hehehehe, gw yg sdh bangkotan aja gak pernah kepikiran sampe kesitu.

Gw datangi adik perempuan gw itu ke kamarnya. Banyak memang kesalahan gw yang tak pernah gw sadari kalo itu sangat menyakitkan buat dia. Gw minta maaf, dan dia peluk gw erat-erat sambil menangis. Gw baru sadar betapa sayangnya gw sama adik gw ini. Mungkin karena terlalu sayang itulah gw anak paling besar jadi sering "menekan" dia secara tak sadar,

Sebagai wanita satu-satunya, dikelilingi oleh laki-laki yang menurut dia semua sukses. Orang tua yg sukses, saudara-saudara yg sukses, dia juga ingin buktikan dia mampu. Tekanan untuk tampil sempurna bagi wanita muda ini menjadi sangat besar dan tak tertahankan.
Gw tidak akan bercerita semua curhatnya. Biarlah itu menjadi pelajaran buat gw.
Walau, sejujurnya gw akui gw tidak bermaksud menekan, tapi mungkin cara gw bersikap, dan cara gw menyampaikan, ditanggapi menjadi "tekanan terselubung".

Belum lagi tekanan lingkungan yg menuntut dia harus tampil sempurna bak miss universe. Padahal gw tak pernah mengurusi hal-hal fisik semacam itu. Tapi bagi wanita, itupun sudah cukup menjadi tekanan.

Gw sekeluarga pernah nonton langsung acara miss universe dua kali. Hanya gara-gara adik perempuan gw ini, doyan banget acara begituan. Pertama di Singapore, Miss Universe tahun 1987, dan kedua di Nicosia Cyprus, tahun 2000.
Padahal terus terang gw tidak doyan acara putri-putrian ato "miss-missan" semacam itu. Yang menurut gw nonsense dan bulshit.
Tapi adik gw ini emang sdh "doyan dandan" dari kecil. Bawaan orok katanya.

Yg tahun 1987 itu memang mungkin kita yg laki-laki emang doyan liat paha-paha mulus, secara adik cewe gw ini baru TK, jadi belum ngerti, kekekekeke......
Mungkin salah kita juga yg sdh dari kecil ngajak-ngajak dia lihat acara begituan, jadi tertanam deh dibenaknya, kalo mau cantik itu harus jadi seperti miss universe.

Nah yg thn 2000 itu emang dia yg minta, secara dia sdh SMA gitu lohhh...
Rupanya nonton miss universe tahun 1987 itu membekas banget dihatinya....(iya ngga sayang?)...

Dunia laki-laki, memang sangat berbeda dengan wanita.
Bagi laki-laki, kesuksesan karir dan financial itu sudah cukup. Laki-laki tak perlu segala macam Mr. L-Men dan Mr. Universe, untuk pengakuan.
Lu sukses secara keuangan dan karir, lu tak perlu jadi Mr. L-Men untuk kencan dengan artis paling cantik sekalipun.

Tapi bagi wanita, semua itu menjadi lain. Tekanan buat wanita bukan hanya di karir, tapi juga pengakuan secara fisik. Itu yang tak pernah gw pahami. Jadi tekanan buat adik perempuan gw itu menjadi berlipat-lipat drpd tekanan buat gw yg laki-laki hauvinist.. kekekeke....
Pantesan saja dia rela ke salon berjam-jam cuma buat bersihin muka.
Gila kali yeeee.....................

Baru gw sadari betapa kuatnya adik gw itu.
Lu bayangin aja, setiap ada acara perhelatan keluarga, dia akan tidur cepat-cepat. Sebab katanya nanti matanya jadi jelek karena kurang tidur.
Sementara kita yg laki-laki, masih hahahahehehe sampe subuh...

Jam setengah lima pagi dia sudah bangun, shalat, mandi segala macam dandan, kita masih ngoroorrookkk....
Jam 7 pagi dia sudah selesai dengan make-up lengkap, songket, dan sanggul putrinya......

Pernah kita sekeluarga diundang kerabat kerajaan Brunei, ke acara kawinan. Karena satu dan lain hal kita tidak bisa datang lebih awal. Jadi kita datang pada hari "H" nya.
Emang sih kita perginya naik pesawat pribadi punya saudaranya Bunda, tapi tetap saja harus sampai pagi-pagi sekali di Brunei untuk ikut acara Ijab Qabul.
Kita semua yang laki-laki (kecuali Yanda barangkali), cuma sikat gigi saja berangkat ke bandara. Dengan muka masih ileran. Soalnya harus berangkat paling telat jam 4 pagi agar sampe jam 6 pagi di sana. Dengan perhitungan akan mandi dalam pesawat aja. Sementara Bunda dan adik gua, datang dengan kebaya lengkap dan rambut sasak tinggi bak dewi Sumbadra... Alasannya?? Kalo nanti di Bandara Brunei kesorot TV, tidak malu-maluin... wedeewwwww.....
Betapa kuatnya wanita-wanita itu..... Mandi jam berapa ya???? Padahal gw tahu adik gw itu kalo dandan.....hemmm...... pecah jam dinding dibuatnya.....
Dan lebih bingungnya, sepanjang acara yg membosankan itu (maap ya uncle Sultan...kekeke), gw setengah mati menahan ngantuk, sementara adik gw ini tampil tanpa cela...wuuyyhh....
Tidak kelihatan capek sama sekali.... Betapa hebatnya...

Dia mungkin sudah jadi photo model kalo gak dilarang Ibu bapak gw.
Mungkin memang dalam hal-hal seperti itu Yanda dan Bunda memang agak keras. Sebab menurut mereka pengakuan tentang fisik, tidak perlu dibuktikan seperti itu.
Dinda juga Ingat kan pesan-pesan Mbak Ratih Sanggarwati yang lalu-lalu?
Mbak Ratih Yang sudah sangat pengalaman soal-soal begitu dibidangnya?

Yanda emang agak "terlalu" keras kalo mengenai "peragaan body" begitu.
Adik gua pernah emang ikut daftar lomba-lomba modelling kayak gitu.
Tapi selalu tiap kali sudah masuk final, pasti "digagalkan".
Kalo gak asisten Yanda yang nelpon panitia, minta adik gw digagalkan, yaaah... langsung deh Yanda nelpon big-boss promotornya agar si anu gagal tahap berikutnya.... Diam-diam.
Sekali dua kali emang adik gua bisa dibodohin, tapi kalo terus-terusan??

Sudahlah.... Semua toh ada tujuan baiknya? Look at the brighter side. Masak mau jadi mendendam?
Pengakuan tidak datang dari hal-hal semacam itu.
Mungkin kedengarannya klise, tapi umur gw sudah lebih tua dari km. Gw sudah melewati masa-masa itu. Dan kamu akan sampai pada pemikiran yang sama kelak.
Bahwa cantik/tampan itu, bukan dengan memenangkan lomba.
Tampan dan cantik itu adalah pengakuan dari orang yang paling km cintai.
Km nanti akan menyadari itu.

Tampil cantik itu mungkin perlu....
Tapi kalo mesti sampe harus jadi kayak miss Universe,,,, adikku sayang.... Pliss deehh...
Don't push yourself too much. Lighten up a bit.... Enjoy your life...
Kita tidak seshallow itu. Tidak semua laki-laki sebodoh itu.
Tanya aja suami km, apa pemikirannya tentang kecantikan... pasti tidak sama seperti kecantikan yg diiklankan oleh banyak majalah-majalah wanita itu....

Dian Sastro cantik gak?
Marshanda cantik gak?
Laudya Chintya Bella cantik gak?
Rihanna cantik gak?
Zaskia Adya Mecca cantik gak?
Agnes Monica cantik gak?
Halle Berry cantik gak?
Gw bilang mereka semua cantik. Dalam standard tertentu.
Padahal menurut standard Miss Universe, mereka itu SEMUA tidak cantik.

Siapa yang punya Miss Universe itu? Bagaimana mungkin, yayasan yang dimiliki Donald Trump itu bisa menentukan manusia cantik atau tidak.
Kalau menurutkan standard Miss Universe.... Hanya orang bule lah yang boleh dibilang cantik.
Ukuran fisik rata-rata orang asia beda jaaauuhhh dengan orag bule... Jadi hanya yg berukuran fisik bule lah yang bisa cantik. Kalo begitu, hanya kurang dari 1% orang Indonesia yg cantik.... Selebihnya jelek semua.... Beuuuhhh....
Jadi jelas aja knp orang asia dan orang kulit hitam, bisa dihitung jari menang diacara "teu puguh" kayak gitu. Itu pun menurut gw, "dimenang-menangkan" saja, untuk sekedar pelipur lara....kakakakakakkaa....

Miss Universe itu pencitraan. Mas kira km sudah cukup cerdas untuk tidak terjebak kepada pendangkalan citra semacam itu.
Membandingkan kecantikan Agnes Monica dengan kecantikan Angelina Jolie, sama saja seperti membandingkan Pepaya dengan Semangka. Mana buah yang lebih enak? Tergantung cita rasa km suka yg mana kan?
Lu suka Pepaya pasti lu pilih pepaya, lu suka semangka pasti lu buang pepaya... Iya kan?

Jadi sayangku, kalo nanti suami km nyuruh km harus seperti miss Universe, suruh dia menghadap gw, biar ditatar soal kecantikan. Nanti gw panggil mas Ivan Gunawan sekalian sebagai jurinya.... kakakakakakkaa....

Soal standard, orang bilang lagu-lagu berirama timur itu juga jelek.
Lagi-lagi pencitraan kan????
Mas sih masa bodo teuing, mau dibilang kampungan juga silahkan daaahh....
Emang kalo dibilang kampung terus mas jadi beneran kampung?? kekekekeke...
Mas itu, kalo suka lagunya, ya dangdut juga enak aja... kekeekekeke.....

Ini lagu dari Maher Zain, Baraka Allah Lakuma...Buat kamu dari seluruh keluarga...
Doa Junjungan kita Nabi Muhammad ketika pernikahan Putrinya Fatima....
Semoga pernikahan dinda pun seperti pernikahan beliau...
Dan ini doa kita sekeluarga buat kamu berdua....
Dan siapa berani bilang lagu Maher Zain ini kampungan...???


....Baraka Allahu Lakuma wa Baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fii khair.
Barakallah hu lakuma wa baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fii khair.....

Wednesday, November 16, 2011

HATE TO KNOW THAT I LOVE YOU

Wis ngerti kan bojomu iki ra doyan blass karo bulek... Jadi jgn mikir aneh2 deehh...
Disana yg jgn macem2. Mentang2 banyak yg suka dan nguber2, jadi kecentilan.
Hati2 aja klo gk mw kena sunat lima kali.... xixixixixi
Muaacchhhh......!!!!

Tuesday, November 15, 2011

Books of Modern Love - How much you believe in God.

Inilah satu resiko kehidupan modern.
Pendidikan itu sangat penting, sangat penting.
dan kamu tidak ingin istri/suami km menjadi bego kan?
Jadi harus rela pisah sementara, ribuaannn kilometer....
Meskipun bulan madu belum usai.
Lagi kenceng-kencengnya cinta dan sayang....

Teknologi boleh membuat dunia terasa makin sempit,
tapi tetap saja long distance love, bikin pusing kepala.

Lagi ngapain dia sekarang???
Beuuhh.... gimana mau kerja bener neh, kalo kangen molo bawaan...qqeeeqeqeqee....

Dalam hubungan jarak jauh begini, kata bokap gua menasehati:
Hanya dibutuhkan, sedikit cinta, sedikit rasa percaya,
dan berjuta juta juta juta iman pada Tuhan, sebagai benteng pertahanan cinta itu.

Lagi ngapain dia sekarang???
Tuhan, lindungi dia. Dan pelihara cinta kami.

Jangan lupa makan dan pake coat.
Udara mulai dingin. Biar ga cepet sakit.
Sudah ga ada supir ganteng ini yg bisa ngantar-ngantar kamu kemana aja...qeqeqeqeqeeqe.....
Dan cepet-cepet selesai kuliahnya, kalo terlalu lama pisah, nanti artis bodoh sinetron pun akan jadi keliatan cantik banget...
qeqeqeqeqqqeeee......
Jadi jangan salahkan diriku kalow Ce-eL-Be-Ka yaaaa.......

Lagu kesukaan kamu cinta, Miles Away dari Madonna....

......You always love me more,
Miles away
I hear it in your voice when you're,
Miles away
You're not afraid to tell me,
Miles away
I guess we're at our best when we're,
Miles away......

......Too much of no sound,
Uncomfortable silence can be so loud
Those three words are never enough
When it's long distance love.......

Saturday, November 5, 2011

Books of Camouflage: The story behind the scene.....Agenda seorang Cendikiawan Muslim

Hari ini, Sabtu 5 November 2011, gue membaca harian berpengaruh "KOMPAS". Dihalaman muka menurunkan tulisan tentang renungan Idul Adha berjudul, "DI BALIK DONGENG MINA".
Ditulis oleh seorang yg mengaku "cendikiawan muslim", ketua Al Maun Institute, Moeslim Abdurrahman.

Garis besarnya, tulisan itu mengisyaratkan, paradoks "beragama" di Indonesia. Agama yg seharusnya mengajarkan nilai2 luhur kemanusiaan, lebih dijadikan sekedar ritual, daripada dijadikan jalan dan gaya hidup. Sang penulis katanya menjadi bingung, gue kutipkan kata2 dalam renungan Idul Adha dari sdr. Moeslim Abdurrahman tersebut...

"saya sengaja mengawali dengan menegaskan pernyataan tersebut (dan lebih dari sekedar prihatin) sebab dalam keseharian ibadah kita memang kadang-kadang tampak paradoks, kalau tidak disebut membingungkan."

kemudian dia menjelaskan dengan bahasa "puitis", betapa rakyat Indonesia yg katanya semakin semarak ritual keagamaannya itu, tapi justru semakin terkotak-kotak dalam permusuhan dan sektarian.
Gue kutipkan lagi kata-katanya dalam tulisan itu:

"Pasalnya, apalagi kalau bukan keberagamaan, yang di satu sisi bangsa ini dimana-mana semakin saleh dengan semaraknya ritual. Sementara itu, susah ditolak bahwa kita telah kehilangan sendi-sendi kebajikan sosial yang sangat ditekankan oleh agama."

"Rasa permusuhan telah menyelimuti masyarakat. Agama seperti telah kehilangan daya pesannya untuk menghadang terkeping-kepingnya umat kita jatuh dalam sektarianistik."

Doohhh,,, om Moeslim, hebat bener deh tulisannya... kekekeke....
Tapi kita coba mundur sebentar sebelum bicara lebih jauh tentang permusuhan dan sektarian.

Anda kan mengaku cendikiawan muslim tak iye??

Coba deh kamu buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Cari arti kata "DONGENG".
Di KBBI, dituliskan dan difenisikan, arti dongeng adalah: 1. Cerita yg tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian jaman dulu yg aneh-aneh).

Jadi menurut anda, kisah Ibrahim mengorbankan putranya itu tidak benar? Hanya Isapan jempol? Hanya dongeng?

Sekarang saya yang jadi bingung, siapa sebenarnya yang memulai permusuhan itu. Siapa sebenarnya yang selalu menyakiti hati ummat yang kamu katakan sektarian itu?

Dalam Islam, kisah kurban Nabi Ibrahim AS di Mina itu, adalah mutlak satu kebenaran. Bukan dongeng. Bukan isapan jempol, cuma kisah pengantar tidur si upik dan si buyung. kalau anda mengatakan itu merupakan dongeng, jelas-jelas anda yang sedang menyulut kemarahan, dan membakar sumbu permusuhan.

Anda mengaku cendikiawan Muslim. Nama anda sendiripun Moeslim. Isi renungan Idul Adha anda menginginkan kerukunan beragama, dan menghilangkan sektarian. Tapi judul tulisan anda yang gede-gede itu, justru memancing keributan. Menangguk di air keruh.

Terus terang gue tak pernah percaya netralitas. Bahkan kepada koran sekaliber KOMPAS sekalipun. Semua punya agenda masing-masing. Semua punya niat sendiri-sendiri. Jadi sebelum anda mempertanyakan sikap segolongan ummat yang menurut kamu sektarian, dan alasan kenapa mereka menjadi sektarian, coba telaah dulu niat luhur anda dengan menurunkan tulisan renungan Idul Adha itu. Apakah dengan menyakiti hati orang-orang Islam, dengan mengatakan Kisah Kurban Mina itu adalah dongeng semata, anda bukannya sedang menyulut rasa sektarian dan permusuhan? Coba anda bercermin terlebih dahulu. Jangan sok menggurui.

Nama anda boleh Moeslim Abdurrahman, dan anda boleh mengaku cendikiawan muslim dan pengurus salah satu Institut Islam kenamaan, tapi dengan membaca tulisan anda itu, saya justru berpikir anda sedang bercerita tentang diri anda sendiri. Bukan tentang orang lain. Anda lah yang sektarian, dan anda yang suka menyulut permusuhan. Karena anda justru yang sedang menyulut kebencian dengan menyakiti hati mengatakan Kisah Kurban itu cuma sekedar dongeng.....

Gue tidak punya hutang apapun sama dirimiyu om Moeslim Abdurrahman yg mengaku cendikiawan muslim. I owe you nothing at all, kata Bros.
Jadi kalo lu nyakitin hati gue, jangan bilang gue sektarian kalo gue ogah nyampur dan dekat-dekat orang munafik seperti elo..... Jauh ajah deehh...
Apa sih sebenarnya agenda lo om Moeslim Abdurrahman????

Monday, September 5, 2011

Books of History === War for the truth between two sides of the story….

Liburan akhir semester lalu, kita rame2 jalan ke Brazil. Memang sih, udah banyak teman2 gw yg pernah ke situ. Gw juga sudah duwa kali ke situ waktu gw kuliah dulu di US. Mumpung deket, dan ongkos murah, jadi summer vacation, gw sempet2in juga ke situ.
Tapi sekarang beda dong, soalnya jalan bareng temen2 deket. Jadi lebih fun aja rasanya.

Pembangunan ekonomi Brazil, sangat terasa pertumbuhannya akhir-akhir ini. Hanya tinggal menunggu waktu saja sepertinya, buat Brazil untuk bisa menyamai negara2 adi daya ekonomi lainnya semacam USA atau Jepang misalnya. Namun sama seperti negara2 yang sedang mencoba membenahi ekonominya, kesenjangan ekonomi itu masih sangat terasa.
Mirip2 dengan Cina, kalau anda hanya tinggal di kota-kota megapolitannya yang serba gemerlap, semacam Rio, Sao Paolo, Shanghai, atau Beijing, kesenjangan itu hanya terlihat di daerah pemukiman kumuhnya. Sementara seluruh kota boleh dibilang bak monster ekonomi sedang berbenah. Namun coba deh kamu masuk ke daerah daerah ruralnya, baru akan jelas terlihat ke senjangan itu. Pembangunan ekonomi yg belum merata. Beda dengan USA atau Jepang, yang kemana pun kamu pergi ke pelosok negeri, mesin ekonomi itu terasa memang bekerja dimana-mana.

Namun harus diakui pembangunan ekonomi Brazil, masih sangat jauh lebih baik dari negeri kita tercinta ini. Satu yg mungkin menjadi pilar penentu keberhasilan itu adalah kemauan politik pemerintah Brazil untuk memberantas korupsi. Yang dulu pernah menjadikan Brazil sebagai salah satu negara dengan biaya ekonomi tertinggi. Beda dengan Indonesia, yang selalu menjadikan pemberantasan korupsi cuma sebagai pepesan kosong, sebagai janji politik untuk menang meraih kursi kepresidenan.

Kalau kita ke Brazil, rasanya tidak afdol kalau belum ke Corcovado Hill, di Tijuca, untuk melihat patung "Jesus sang Penebus" (patung "Cristo Redentor"). Brazil memang terkenal sebagai salah satu negara yang kuat basis agama Katoliknya. Hampir semua negara bekas jajahan Portugis atau Spanyol memiliki basis kuat Katolik seperti itu. Mirip-mirip dengan Filipina.

Ke bukit Corcovado, kita diantar mobil sewaan. Supir kita seorang pemuda Brazil yang fasih berbahasa Inggris. Dan sekaligus sebagai tour guide. Dia pintar sekali bercerita tentang tempat2 tujuan wisata di Rio dan sekitarnya.
Orangnya sangat ramah, sopan bersikap, dan sangat ganteng...hehehehe....(kecentilan aja yaaa gw.....). Typical orang Latin yang sudah campur baur darah keturunannya. Jadi biasanya cantik2 dan ganteng2.

Dia bercerita, tentang pembangunan ekonomi Brazil yang sedang maju2nya. Sekaligus sedikit berkeluh kesah tentang biaya hidup di Rio yang semakin hari semakin mencekik leher. Terutama bagi orang2 kelas pekerja semacam dia yang hanya seorang supir merangkap sebagai tour guide sambilan.
Dia berkata dia seorang yang taat beribadah. Setiap minggu (catet: Kalau tidak sedang bekerja), dia pasti sempatkan ke gereja. Dia juga bilang sangat banyak orang2 di Brazil yang taat beribadah. Setiap mau makan, supir ganteng ini pasti membuat tanda salib dan berdoa sebentar.

Karena orangnya emang sangat doyan ngobrol, jadi deh kita tanya hal2 yang agak2 nyerempet pribadi (rumpi aja ya nek.....). Terutama gerombolan vampir2, yg langsung nanya tempat2 "lampu merah" di Rio buat "cuci mata".
Terus kehidupan sehari2 si supir ganteng ini gimana? Dia tinggal diapartemen bareng "girlfriendnya". Dari kekasihnya itu dia sudah punya anak 1. Nah lho? Katanya rajin beribadah. Pigimana sik??? Bingung kan eke bwok???
Di Brazil, trutama di kota2 besarnya seperti Rio, karena tekanan ekonomi, semakin banyak kalangan muda yang memilih tinggal bersama dgn kekasih. Untuk menghemat biaya katanya. Lha? Kenapa gak nikah aja sekalian? Repot! Agama Katolik menghalang perceraian. Jadi kalau kedua kekasih ini sudah tak cinta lagi, repot urusannya. Kalau pacaran kan tinggal pisah aja.
Lha trus kalo gitu anaknya gimana? Terserah anaknya mau ikut siapa. Toh dia tetap punya bapak dan ibu yang jelas. Gampangkan?
Lha trus masalah moral agama yg katanya penting buat orang Brazil gimana? Kalau sudah suka sama suka, dan tidak dilarang oleh negara, itu bukan zinah. Zinah itu adalah pelacuran dan perkosaan, pemaksaan kehendak. Yang dilarang oleh negara. Tambah binguuuunnggg deh eke bwok....kwekwekwkekwke....

Terus temen gw nyeletuk, heh, ogeb, lu tu yaaaa.... pusing bin bingung aja. Lu liat tu si Nazaruddin, katanya rajin banget shalatnya. Selalu shalat 5 waktu. Ibadahnya puooll....
Si Gayus Tambunan itu juga. Rajin benerrrr ibadahnya.... Korupsi teteeuupp jalan. Sama aja kan bok? Emang ada urusannya rajin ibadah sama koruptor? Gak ada kalee......
Iya ya bwok.... bener banget. Gak bingung lagi deh eke.... kekekekekeek

Terus si supir ganteng itu nerusin ceritanya tentang Brazil. Sejarahnya. Kebudayaannya. Kedatangan bangsa Portugis, dan penaklukan Amerika. Semangat sekali dia bercerita tentang perubahan Amerika Latin dengan kedatangan bangsa Eropa. Persis buku cerita dongeng anak-anak yang dulu sering gw beli dari toko buku-toko buku.
Pencitraan tentang betapa beruntungnya Amerika telah diberikan "dunia baru" oleh kaum beradab (Eropa) kepada kaum barbar (Indian Amerika).

Kalau kamu ditanya, siapa yang "menemukan" benua Amerika? Pasti semua menjawab Christoper Colombus.
Ya olo bwok... Plisss deeehhh.... garing benerrrr.... Ribuan tahun sebelum Christo Colombus mampir ke benua itu, suku bangsa Mongol, yang menjadi cikal bakal keturunan Indian disana, sudah mengembara ke sana melalui Kutub Utara. Para kaum pengembara itu juga yg menjadi nenek moyang keturunan kaum Eskimo di Kutub sekarang. Bangsa pengembara nomer wahid.
Jadi Plis deh, jangan ngebodohin orang. Colombus BUKAN penemu benua Amerika.
Yaaa... tapi kan dia orang "beradab" pertama yang ke benua gelap itu (alasan para propaganda itu). Heh... dodol, enak sekali kamu menganggap orang tak beradab. Siapa elo yang menentukan elo lebih beradab dari kaum Indian itu?? Siapa elo?? Jadi menurut elo, kaum Indian yg menjadi nenek moyang Bangsa Brazil, harus berterima kasih pada Colombus dan Vasco da Gama??

Ya iyya dooonngg... kalo Amerika gak ditemukan Colombus, Brazil gak akan bisa seperti sekarang. Heh dodol, emang elo siapa? Tuhan? Bisa jadi jugakan kalo gak ada Colombus, Brazil malah bisa lebih baik dari sekarang.
Coba deh nonton film Robert de Niro, "The Mission", dan baca buku-buku mengenai penjajahan Amerika Latin. Bagaimana "beradabnya" kaum yang menganggap dirinya "paling beradab" itu memperlakukan kaum Indian di Amerika.

Dulu mungkin film2 semacam The Mission itu, akan sangat dilarang beredar. Karena menyudutkan Gereja, yang terang2an "merestui" invasi bangsa Eropa ke Amerika dan Asia. Dulu gereja menganggap penjajahan itu bukan invasi, tetapi lebih kepada "penemuan dunia baru".

Pencitraan. Sekali lagi semua kembali ke masalah pencitraan. Sejarah pun ditulis memang soal masalah pencitraan itu. Pahlawan-pahlawan yang dicitrakan sebagai orang tanpa cela.
Seperti dogeng penemuan Amerika oleh Colombus dan Vasco da Gama, yg banyak sekali dijual ditoko buku. Colombus dan Vasco da Gama, yg dicitrakan sebagai pahlawan pengembara. Bukan sebagai pedagang kemaruk untung.

Masalah pencitraan ini, Hollywood adalah nomer satu dibidangnya. Bokap gw suka bercerita. Dulu film2 Hollywood banyak sekali yang berkisah tentang wild west cowboy.
Jhon Wayne yang acap kali menjadi Pahlawan cowboy berhadapan dengan kaum Indian yang digambarkan sebagai kaum barbar suka makan jantung manusia.
Dan dalam film, "Far and Away", yg dibintangi Tom Cruise dan Nicole Kidman. Tanpa malu-malu, film itu menggambarkan betapa dulu para "pendatang" Eropa mengklaim kepemilikan tanah di Amerika, hanya berdasarkan seberapa kuat mereka berlari mengitari tanah yang akan mereka jadikan milik mereka. Semakin kuat kamu berlari, artinya semakin luas tanah yang kamu miliki. Sementara kaum Indian yg sudah ribuan tahun lebih dahulu tinggal disitu, tak pernah mengklaim bahwa bumi Amerika itu milik mereka.
Dan lucunya atau mungkin sedihnya, hal yg sebenarnya sungguh ironis dan memalukan itu, didalam film itu digambarakan menjadi hal yg sangat puitis dan romantis. Lagi-lagi pencitraan. Film ini banyak menuai kritikan dari para kritikus film. Tapi lebih kepada masalah atistiknya, bukan kepada masalah pencitraan yg menyesatkan itu. Dan kaum Indian tetap menjadi bangsa yang tak beradab.

Sejarah ditulis oleh sang pemenang. Siapa yang memenangkan pertempuran akhir, dialah yg berhak menuliskan sejarah. Dalam bahasa Inggris, sejarah itu adalah History. Bisa diplesetkan menjadi "His Story" (Cerita dia).


Bahkan Jhon Wayne yang bertahun2 menjadi pahlawan cowboy Amerika, yg didalam film selalu menjadi jagoan dan membantai kaum Indian Amerika tanpa berkedip, dianugerahi Oscar dalam film cowboy "True Grit" (1970), dan mendapatkan lifetime achivement award pd thn 1966, dari Academy. Yayasan yg membagikan Oscar tersebut.

Hal itu kemudian yang mendorong Marlon Brando memprotes "keganasan" Hollywood mengenai pencitraan masalah suku bangsa Indian ini. Marlon Brando menolak menerima Oscar yg dimenangkannya dlm film "The God-Father". Dia meminta seorang wanita Indian untuk menyampaikan protesnya di atas panggung, tahun 1973.

Baru pada akhir-akhir ini saja Hollywood mulai agak merasakan keburukan itu. Baru kemudian ada film2 semacam "Dances with Wolves", yg melihat perjuangan kaum Indian dari kacamata yg lebih jernih.

Buat bangsa Amerika, hari perayaan "Thanks Giving", itu adalah satu hari yg teramat penting. Dan perayaan itu dicitrakan sebagai perayaan rasa syukur akan perdamaian kaum pendatang yg "baik hati" dan penduduk Indian yang "perlu dibuat beradab". Pencitraan yang sudah sedemikian parah, sehingga tidak ada lagi yg memperdulikan hakikatnya.
Tapi coba tanya pada penduduk asli India, apa artinya "Thanks Giving" bagi mereka. Dan sungguh gw benar2 bingung, sebuah bangsa besar seperti AMerika bisa hidup bertahun-tahun dengan kebohongan citra atas nama perayaan "THanks Giving" seperti itu. Sungguh Fantastis.

Jikalau seandainya dulu, perang revolusi Indonesia, dimenangkan oleh Belanda, mungkin sejarah yang kita pelajari di bangku-bangku sekolah akan jauh berbeda dari yang kita kenal sekarang. Herman Willem Daendels mungkin, seperti Colombus, akan digambarkan sebagai "penemu dunia baru". Penemu "The Lost Indies" Nusantara. Dan mungkin orang2 Maluku Selatan yang membela keberadaan Belanda, sudah menjadi Presiden boneka disini. Dan mungkin kesultanan Solo, yg merupakan politik devide et impera Belanda untuk memecah kerajaan Mataram di Jawa, sudah menjadi Sultan beneran.
Dan sampai sekarang banyak orang Solo yang marah kalau masalah kepemihakan kesultanan Solo kepada Belanda saat perang Mataram, diungkit-ungkit.

Semua memang masalah pencitraan. Sejarah ditulis oleh sang pemenang. Dan sang pemenang selalu dicitrakan sebagai pahlawan perang tanpa cacat.
Dan ketika pemerintah Belanda mengeluarkan film "Saijah dan Adinda" pd thn 1975, pemerintah Orde Baru kala itu yg masih sangat represif, melarang peredaran film ini.
"Saijah dan Adinda" adalah satu kisah yg termuat dalam buku "Max Havelaar" karya Eduard Douwes Dekker. Berkisah tentang bagaimana licik dan tak berhati nuraninya para bupati dan para bangsawan Tanah Jawa ketika masa penjajahan Belanda.
Dalam film itu dapat dikira-kira, bahwa perlawananan para bangsawan Jawa kepada kependudukan Belanda, tak lebih kepada niat opportunistik, untuk mempertahankan kekuasaan. Sementara rakyatnya dibiarkan bodoh dan miskin. Rakyat yang benar-benar patuh pada para bangsawan itu. Selalu dijadikan tumbal dan korban oleh para bangsawan licik tak berhati itu. Jadi perlawanan mereka, bukan karena visioner, bukan karena benar2 demi kpentingan hal-hal yang lebih luas (greater good) atau a nation building. Tapi hanya masalah keserakahan.
Gw rasa cerita seperti itu ada benernya juga. Makanya Indonesia bisa dijajah ribuan Tahun. Sampe sekarang pun para petinggi kita masih bersikap seperti itu.

Selalu ada dua sisi cerita, dan itu adalah sisi cerita pihak Belanda. Yang walaupun mungkin ada benarnya, tetap dianggap sebagai pembelokan citra penjajahan mereka. Untuk menampilkan citra penjajah yg lebih manusiawi. Seganas apa pun penjajah itu, tetap kan mereka manusia? Dan itu dilarang oleh orde baru. Penjajah adalah penjajah bwok, Titik. Ini negara gw, lu penjajah jangan banyak bacot. Silahkan ngebacot, tetep lu berutang ke Indonesia.... iya gak bwok? hehehehehe....

Semua memang masalah pencitraan. Dan selalu ada dua sisi cerita. Dan tergantung anda untuk benar2 menjadi objective, menimbang dari kedua sisi, untuk mendapatkan citra yang adil. Tidak berat sebelah. Apalagi sekarang cara2 propaganda membangun citra seperti itu, sudah dilakukan secara sistematis. Jadi anda benar2 harus punya pikiran luas, dan ilmu segudang untuk tak terjatuh kepada pendangkalan citra. Menjadi orang tolol yg diatur oleh citra sana sini.

Dan Hollywood yang menjadi motor utama penggerak propaganda pencitraan kebudayaan moderen Paman Sam, kita sebagai konsumen memang harus menjadi hati-hati untuk memilah-milahnya. Citra pelajaran apa yg kamu ingin sampaikan ke keluarga kamu. Bahkan gw kadang2 memerlukan menjelaskan panjang lebar ke anak-anak gw, tentang sebuah film yg mereka tonton, dan citra yg ingin disampaikan film tersebut.
Kadang2 memang menakutkan sih bwok. Tapi mau bagaiaman lagi? Masak gw harus jadi seperti rejim orde baru melarang anak2 gw nonton film2 tertentu? Lebih baik menemani dan menjelskan ke mereka kan? Selain menambah ilmu dan wawasan mereka juga.

Selalu ada dua sisi cerita.
Cerita si pemenang, dan cerita orang2 yang terkalahkan. Keduanya pasti akan membangun citra. Pembangunan citra itu memang sering kali menyesatkan. Pedagang korup dan serakah dicitrakan sebagai pahlawan pengembara pemberai.
Penjajah barbar tak berperikemanusian, digambarkan sebagai "pemberi penerangan baru".
Kaum tertindas yang memperjuangkan hak tanah airnya, dicitrakan sebagai kaum teroris yang harus dibasmi.
Pengecut pezinah yang suka meniduri bini orang, di facebook didukung beramai2 dan coba dicitrakan sebagai pahlawan seni yang dizalimi.
Mengerikan ya bwok?
Dan lebih serem lagi, kita baca koran, kita percaya apa yg dicitrakan koran itu. Kita nonton TV, kita percaya yg dicitrakan berita dan iklan2nya.....sereeeemmmm bwookk.....

Semua dasar masalah perang pencitraan itu, sering kali asalnya dari keserakahan kita sendiri. Coba deh pikir, bumi ini sudah ada jaauuhhh sebelum nenek moyang lu ada disini. Milyardan tahun, bumi ini sudah disini, sudah di Tata Surya bersama Matahari, sudah di Galaxy Bima Sakti, bahkan sebelum nenek moyangnya si Colombus dan si Vasco da Gama mbrojol ke bumi. Bumi ini sudah ada. Jadi siapa yang punya tanah itu? Siapa yang punya hutan itu? Siapa yang punya laut itu???

Bagaimana mungkin, kita yang terlahir tak punya apa2, terlahir entah darimana, tiba-tiba punya hak mengklaim kepemilikan tanah dan bumi yg sudah ada jutaan tahun bahkan sebelum nenek moyang kita ada disini?? Bagaimana mungkin??
Siapa "pemilik" sesungguhnya tanah yg sertifikatnya kamu klaim sebagai hak milik kamu itu??? Itu cuma sepotong kertas yg dikeluarkan oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional), yang sebenarnya juga tak punya hak sama sekali mengklaim bahwa bumi ini punya dia.
Bumi Amerika itu bukan milik Colombus, Tanah dan Laut Brazil itu bukan milik Vasco da Gama, dan Tanah Indonesia ini bukan milik BPN. Itu yang tak pernah dipahami oleh kita yang merasa terpelajar dan merasa beradab.

Tapi justru hakikat "kepemilikan paling mendasar" itulah yang dipahami oleh suka bangsa Indian pengembara kala itu. Suku bangsa yang dianggap tak beradab dan pantas untuk dibantai oleh pendatang Eropa.
Suku Indian Amerika kala itu selalu mengembara, karena mereka percaya semua benda memiliki jiwa. Benda-benda itu, seperti pohon, hewan, sungai, bumi, bulan, dan bintang adalah "jiwa yang hidup". Dan manusia tidak dapat seenak jidat mengklaim kepemilikan terhadap mereka. Karena mereka memang tak pernah menjadi milik manusia. Jadi bangsa Indian itu tidak pernah mengklaim apapun atas tanah mereka.
Kasarnya bwok.... mereka merasa cuma numpang hidup diatas tanah, yang memang bukan menjadi hak manusia. Dan itu dianggap kebodohan bagi kaum pendatang yg merasa terpelajar itu.

Dan hal itu dituliskan dengan sangat bagus dalam lagu "Colors of The Wind" dari film Pocahontas, yg dinyanyikan oleh Vanessa Williams.
Mungkin, memang banyak pencitraan menyesatkan yang dihasilkan oleh Hoyllywood, tapi sangat banyak juga karya2 yg memang bagus yg dapat dipetik menjadi pelajaran. Jadi jangan selalu pukul rata. Kalau kamu suka belajar. Semua hal memang dapat dijadikan sumber ilmu.
Jadi jangan mau menjadi orang tolol yang cuma menerima segala citra dan percaya semua apapun yang kamu baca dan lihat. Ayo...mari banyak2 membaca...sudah waktunya buka pikiran biar gak jadi cupat dan bodoh.......



The Unfinished Oscar Speech By MARLON BRANDO
On The 45th Annual Academy Awards
March 27, 1973



For 200 years we have said to the Indian people who are fighting for their land, their life, their families and their right to be free: ''Lay down your arms, my friends, and then we will remain together. Only if you lay down your arms, my friends, can we then talk of peace and come to an agreement which will be good for you.''

Sacheen Littlefeather When they laid down their arms, we murdered them. We lied to them. We cheated them out of their lands. We starved them into signing fraudulent agreements that we called treaties which we never kept. We turned them into beggars on a continent that gave life for as long as life can remember. And by any interpretation of history, however twisted, we did not do right. We were not lawful nor were we just in what we did. For them, we do not have to restore these people, we do not have to live up to some agreements, because it is given to us by virtue of our power to attack the rights of others, to take their property, to take their lives when they are trying to defend their land and liberty, and to make their virtues a crime and our own vices virtues.

But there is one thing which is beyond the reach of this perversity and that is the tremendous verdict of history. And history will surely judge us. But do we care? What kind of moral schizophrenia is it that allows us to shout at the top of our national voice for all the world to hear that we live up to our commitment when every page of history and when all the thirsty, starving, humiliating days and nights of the last 100 years in the lives of the American Indian contradict that voice?

It would seem that the respect for principle and the love of one's neighbor have become dysfunctional in this country of ours, and that all we have done, all that we have succeeded in accomplishing with our power is simply annihilating the hopes of the newborn countries in this world, as well as friends and enemies alike, that we're not humane, and that we do not live up to our agreements.

Perhaps at this moment you are saying to yourself what the hell has all this got to do with the Academy Awards? Why is this woman standing up here, ruining our evening, invading our lives with things that don't concern us, and that we don't care about? Wasting our time and money and intruding in our homes.

I think the answer to those unspoken questions is that the motion picture community has been as responsible as any for degrading the Indian and making a mockery of his character, describing his as savage, hostile and evil. It's hard enough for children to grow up in this world. When Indian children watch television, and they watch films, and when they see their race depicted as they are in films, their minds become injured in ways we can never know.

Recently there have been a few faltering steps to correct this situation, but too faltering and too few, so I, as a member in this profession, do not feel that I can as a citizen of the United States accept an award here tonight. I think awards in this country at this time are inappropriate to be received or given until the condition of the American Indian is drastically altered. If we are not our brother's keeper, at least let us not be his executioner.

I would have been here tonight to speak to you directly, but I felt that perhaps I could be of better use if I went to Wounded Knee to help forestall in whatever way I can the establishment of a peace which would be dishonorable as long as the rivers shall run and the grass shall grow.

I would hope that those who are listening would not look upon this as a rude intrusion, but as an earnest effort to focus attention on an issue that might very well determine whether or not this country has the right to say from this point forward we believe in the inalienable rights of all people to remain free and independent on lands that have supported their life beyond living memory.

Thank you for your kindness and your courtesy to Miss Littlefeather. Thank you and good night.



Taken from "Pocahontas" Original Sound Tracks

Colors Of The Wind


You think I'm an ignorant savage
And you've been so many places
I guess it must be so
But still I cannot see
If the savage one is me
How can there be so much that you don't know?
You don't know ...

You think you own whatever land you land on
The Earth is just a dead thing you can claim
But I know every rock and tree and creature
Has a life, has a spirit, has a name

You think the only people who are people
Are the people who look and think like you
But if you walk the footsteps of a stranger
You'll learn things you never knew you never knew

Have you ever heard the wolf cry to the blue corn moon
Or asked the grinning bobcat why he grinned?
Can you sing with all the voices of the mountains?
Can you paint with all the colors of the wind?
Can you paint with all the colors of the wind?

Come run the hidden pine trails of the forest
Come taste the sunsweet berries of the Earth
Come roll in all the riches all around you
And for once, never wonder what they're worth

The rainstorm and the river are my brothers
The heron and the otter are my friends
And we are all connected to each other
In a circle, in a hoop that never ends

Have you ever heard the wolf cry to the blue corn moon
Or let the eagle tell you where he's been?
Can you sing with all the voices of the mountains?
Can you paint with all the colors of the wind?
Can you paint with all the colors of the wind?

How high will the sycamore grow?
If you cut it down, then you'll never know
And you'll never hear the wolf cry to the blue corn moon
For whether we are white or copper skinned
We need to sing with all the voices of the mountains
We need to paint with all the colors of the wind

You can own the Earth and still
All you'll own is Earth until
You can paint with all the colors of the wind