whose side are you on

whose side are you on

Saturday, May 21, 2011

Books of Images === Mentang-Mentang....

Apa yang ada dibenak kamu klo ada yg mengucapkan DPR? Citra apa tentang DPR yg ada dibenak km?
Apa yg muncul dikepala kamu klo ada orang yg mengucapkan nama Julia Perez?
Apa yg keluar dikepala kamu tentang pertanyaan2 di atas, itulah citra yang mereka miliki.

Waktu gua masih kuliah dulu, kakak gua terkenal sebagai orang yang sangat pintar bergaul. Temannya banyak dari berbagai kalangan. Dari mulai anak konglomerat, preman, bahkan sampe tukang parkir. Semua dia kenal. Dia sangat cepat akrab dan sangat mudah bersosialisasi. Belum lagi pacar2nya. Widiii gonta-ganti kayak ganti baju. Citra yang terlihat buat teman2nya adalah, dia orang yang sangat ramah serta down to earth. Padahal gua tau dia galaknya kayak apa, dan protectectivenya kayak apa. Sangat sering mencampuri urusan gua. Bahkan urasan yang gak penting2. Pokonya buat gua bila dia cowo terakhir yang ada di dunia, gua gak bakal bisa jatuh cinta sama orang suka ngatur begitu.
Sementara gua agak sedikit menemui hambatan dalam hal bergaul. Teman gua sedikit dan gua agak susah kalo diajak ketempat2 yang gua kurang kenal environmentnya. GUa tau orang mengira gua agak sedikit angkuh dan pemilih. Padahal gua jauh dari sifat2 itu... Jauuuuuhhh.... Teman2 gua juga dari semua kalangan. gua gak pernah milih2 teman.Hanya saja gua gak suka pura2. Klo gua sudah gak suka, gua susah bisa berteman. Mungkin karena itu teman gua sedikit. Dan mungkin karena itu juga gua dicap angkuh. Gak tau deh gua.
Tapi itulah masalah pencitraan. Image. Persepsi yang ditangkap orang luar tentang kamu.


Dulu gua kuliah bareng dengan kakak gua di USA. Waktu gua umur 18 thn, ulang tahun gua dirayain agak meriah. Karna kalo disana, 18thn artinya lu sudah boleh dapet SIM dan boleh masuk Club malam. Ibu gua datang untuk ikutan merayakan. Dan terus terang, tamu Yang datang boleh dibilang hampir tiga perempatnya teman2 kakak gua. Baru sisanya teman2 dekat gua. Jadi yang pesta sebenarnya harusnya kakak gua, bukan gua.
Dan seperti biasa, teman2nya yang datang dari berbagai kalangan. Dari berbagai Negara.

Ada seorang anak konglomerat HongKong. Datang bersama cewenya, yang katanya lagi liburan ke US. Cewenya ini cantik banget karena memang super model terkenal waktu itu di Hongkong dan juga bintang film Hongkong yang cukup terkenal. Gua pernah lihat beberapa filmnya di pasaran. Sampe sekarang pun kadang2 dia masih main di beberapa film keluaran Hongkong.
Biasa dong kaum seleb, apalagi sadar dirinya cantik. Cewenya datang dengan baju mewah super sexy. Belahan punggungnya sampe hampir ke pantat. Untuk Didepan menutupi dada cukup hanya dua belahan kain yang saling disilangkan. Jadi klo diliat dari samping gundukan dadanya nongol agak2 keluar. Apalagi klo dia lagi angkat tangan. Sementara belahan bawah gaunnya di kiri kanan, sampai hampir ke pinggang, jadi klo dia jalan kakinya yang panjang putih mulus, bisa terlihat bagai melenggang. Pokonya sexy abissss. Dan karena emang model dan pede, jadi cantik dan pas aja keliatannya dia pake baju "kurang bahan" begitu.

Sementara cowonya anak konglomerat itu, meski orangnya tidak jelek, ganteng malah, dan gua yakin bajunya pasti juga super mahal, tapi mungkin karena sicewe memang sudah terbiasa jadi center of attraction, cewenya tetap jauh lebih menyedot perhatian. Tak sebanding kharisma yang dipancarkan.
Dan di negara Bule, gadis oriental cantik, sexy, dan pede, pasti langsung jadi pusat perhatian. Walau gua yakin tidak satu pun tamu bule itu kenal kedua socialite Hongkong ini.

Tak lama pesta berjalan, awalnya meriah dan enak2 aja. Tiba2 dari pinggir kolam renang terjadi keributan. Cewe2 pada menjerit. Suara barang2 jatuh dan pecah. Suara laki2 berteriak. Pokonya gaduh gubrag. Semua orang termasuk gua, lari keluar kolam pengen tau apa yang kejadian.
Dan gua melihat putra konglomerat itu, berjalan cepat2 balik ke dalam rumah, melintasi orang2 yang sedang berusaha cari tahu. Hidungnya berdarah, dan bajunya yang super mahal itu, yang tadi rapih, kini kusut berantakan dan kotor dibeberapa tempat. Dibelakangnya cewenya yang cantik itu jalan tergopoh-gopoh berusaha menyusul, dengan wajah pucat dan sedikit ketakutan.

Mereka langsung keluar rumah, bahkan tidak sempat menyapa gua yang punya hajatan.
Tak lama kakak gua dan beberapa teman bulenya ikutan menyusul. Salah seorang diantaranya, kelihatannya sedang marah dan coba ditenangkan. Bajunya juga berantakan. Gua kenal laki2 bule yg sedang marah itu anak seorang mantan Senator. Tampan, dan memang doyan cewe (womanizer).

Tak perlu susah2 mikir, gua langsung tau apa yang terjadi. Dan apa biang kerusuhan pesta gua itu.

Seorang pria tampan, dari keluarga kelas atas, yang jadi uberan cewe2, di negaranya sendiri. Negara super power. Dan sudah terbiasa melihat bangsa lain bangsa kelas dua.
Seorang laki2 dari Asia, dari keluarga super kaya, di negaranya semua orang tau siapa dia, dan yang sudah terbiasa dihormati di Negaranya.
Seorang wanita Asia cantik, yang sudah terbiasa jadi pusat perhatian, dan sangat terkenal di negaranya.

Pesta gua memang berlanjut, tapi sudah tak enak lagi suasananya, gara2 keributan itu. Dan dugaan gua benar, setelah pesta selesai, kakak gua bercerita apa yang terjadi.

Temannya yang anak mantan Senator itu, memang terkenal Playboy. Tampan, kaya, dari keluarga bergengsi, pasti deh diuber cewe2. Di negaranya sendiri pula, yang terkenal sebagai negara super power. Apalagi ini "hanya" seorang gadis oriental super sexy. Hanya bangsa "kelas dua".
Anak Konglomerat itu, yang di Negaranya terbiasa dihormati dan mungkin ditakuti, tak bisa menerima perlakuan cowo tadi yang mungkin "agak sedikit kurang ajar" kepada cewenya.

Siapa yang salah?

Kadang2 gua memang bingung sama cewe2 yang berpakaian super sexy gitu. Klo dia berpakaian "serba terbuka" seperti itu, trus marah klo ada yang melihat "perkakas2"nya yang memang agak2 sengaja dibuka begitu.
Kalo "perkakas" lu dibuka, bukankah artinya lu emang sengaja bilang "wwoooyyy lihat doong sini....."
Terus klo dibilang begitu, jawabnya gini..."Lihat sih lihat, tapi jangan kurang ajar begitu dong...."
Nah lho.... maunya appaa ssiiii.....
Jangan mentang2 lu cantik dan terkenal, terus dimana saja orang akan memperlakukan lu seperti putri. Lihat2 dong situasinya. Kecuali emang dasarnya lu emang senang "dikurangajarin".

Terus cowo2 buaya itu juga, pantang melihat paha mulus pipi licin. Jangan mentang2 lu ganteng banyak duit terus lu pikir semua cewe yang berpakaian sexy itu bisa lu embat.
Jangan mentang2 lu dari negara adidaya, terus semua orang oriental itu bisa lu jadiin kacung. Bisa jadi orang yang lu kira kacung itu jauh lebih hebat dari elu sendiri.

Terus lu juga para pesohor negeri, jangan mentang2 di negara lu, lu ditakuti dan dihormati, terus dimana2 lu bersikap seperti anak raja juga. Lihat2 dong....
Gua juga bingung sama cowo2 itu, kok ya mau aja pacarnya pake baju kurang bahan begitu. Bangga pula. Body pacarnya ditonton seluruh dunia malah bangga. Gilaaa yaaaa.....

Dan semua kerusuhan dan kesalah pahaman itu hanya berawal dari image. Citra diri.
Gua dari golongan kelas atas, bangsa kelas atas, jadi semua orang cuma kelas dua. Citra apa yang ingin kamu sampaikan dengan pikiran tolol seperti itu?
Cewe yang berpakaian sexy pasti pecun. Citra apa yang ingin km sampaikan ketika kamu berpakaian super sexy ke sebuah acara?
Gua anak orang paling kaya di sini, jadi lu semua bisa gua beli dengan uang gua. Citra apa yang ingin anda sampaikan dengan sikap anda yang sesombong itu?


Ini cerita lain dari salah seorang teman gua. Ini teman baiknya teman gua. Mereka kebenaran satu sekolah di London.
Teman kita ini anak seorang pengusaha besar di India. Kita sering saling berkunjung kerumah masing2 di London. Dan pernah sekali gua ditunjukin foto keluarganya. Dia punya seorang paman. Yang menurut dia sendiri dulu waktu mudanya terkenal sebagai seorang playboy. Melihat dari foto2 jadulnya (Jangan lihat fotonya sekarang ya, jaauuuhhhh bookk...kekekeke) pamannya memang sangat tampan. Dari keluarga sangat terhormat pula, pastilah digilain cewe2.
Pacar2 pamannya dulu katanya adalah para celebrities. Salah satunya adalah bomb sex India paling terkenal pada jamannya. Dia tunjukin gua foto pamannya dan si Bomb Sex itu. Sangat cantik memang. Tapi gua gak pernah tau si bomb sex ini. Kecuali mungkin era Bollywood sekarang ya kekekeke...., gua pasti tau. Klo yang jadul2 nyerah deh gua.
Ketika gua tanya ibu gua, ibu gua bilang bomb sex India itu dulu memang sangat terkenal, dan memang sangat cantik. Dan Ibu gua bilang, sampai sekarang mantan bomb sex itu belum menikah juga.

Menurut teman kita itu, mantan bomb sex Bollywood itu memang belum menikah, dan dengan enteng dia bilang gini: "Everybody wanted to sleep with her, but nobody wanted to marry her. She is...(ma'af..) a slut!" Padahal teman kita ini juga cewe.... yolooo....

Gua jadi teringat Paris Hilton di Amerika sono, seorang teman cowo bule kita pernah bilang gini, "Everybody in Hollywood wants to f*** her, but no one wants to marry her..."
Ternyata citra bomb sex itu dimana-mana sama saja, gak di Hollywood gak di Bollywood.

Mau gak mau, gua jadi ingat juga mantan bomb sex negeri sendiri, yang sekarang keluyuran diseluruh club malam, wara-wiri nyariin bule2. Dari sebuah keluarga yang menghasilkan bomb sex Indonesia terbanyak barangkali. Gak perlu gua sebutin nama keluarganya kali yeeee..... (iihhh kok jadi nyinyir ssseeeehhh...kekekekeke...)

Teman gua (yang ini cowo, tapi nyinyirnya memang minta ampun, kekekeke...) yang kebenaran kenal dengan mantan2 bomb sex Indonesia itu pernah bilang gini, "kenapa mereka harus nyari bule? Karena sudah tak mungkin ada pria Indonesia yang bersedia jadi suami... Bomb Sex bwoookk...Bomb Sex....what do you expect?"

Citra apa yang ada dikepala kamu semua mengenai para bomb sex manca negara itu? Dan anehnya, kenapa citra bomb sex seperti itu hanya melekat pada wanita? Bukan pada pria? Masalah pengkastaan gender kah? Entahlah... pusing bwok mikirinnya...

Ngomong2 soal citra, gua juga jadi teringat PERTAMINA, BUMN besar yang kelamaan salah urus ini.
Sebenarnya kalau dimanage dengan benar, PERTAMINA dari dulu sangat mungkin menjadi salah satu perusahaan Fotune 500. Seperti Petronas.
Sekarang perusahaan dinosaurus ini sedang berusaha merubah citra. Tapi sulit sekali rasanya.

Anda pernah dengar istilah 3S? Senyum, Salam, Sapa?
Itu slogan yang dibawa PERTAMINA untuk merubah citranya yang sudah terlanjur terpuruk gak karu2an.
Dulu sewaktu distribusi minyak eceran ingin dileberalisasi, gua dan teman2 gua adalah bagian orang2 yang sangat tidak setuju. Karena rasanya seperti menggorok tangan sendiri.
Tapi setelah liberalisasi penjualan eceran dilakukan, gua malah bersukur sekali. PERTAMINA sekarang jadi punya saingan. Dan mau tak mau harus berbenah diri.

Dulu coba deh lu bayangin lagi, waktu minyak eceran masih dimonopoli PERTAMINA, wwwuuuyyy..... jeleknya consumer servicesnya. Mesin2 yang gak pernah ditera. Gak tau juntrungan literannya. Pekerja2 penipu yang sering mencuri2 ukuran. Gua ingat, terutama 2 SPBU di jalan Sudirman Jakarta yg sekarang sudah gak ada itu. Klo gak kepepet banget, gua ogah ngisi bensin disitu. Soalnya tipunya banyak benerrrrrr....
Lu ngisi deh disitu, terus lu ngisi ditempat yg menurut lu agak2 bener literannya. Akan kelihatan sekali bedanya. Dan itu semua dibiarkan PERTAMINA. Dengan alasan SPBU-SPBU itu bukan milik PERTAMINA. Tapi bwok, plis dehhh, semua SPBU busuk itu membawa nama PERTAMINA. Dan nama PERTAMINA ikutan busuk.

Belum lagi masalah korupsi2 yg dulu banyak dibicarakan, terutama era orde baru. Dan terus terang, pembusukan PERTAMINA memang dimulai pada era ini. PERTAMINA cuma dijadikan sapi perah dan celengan pemerintah.

Beban PERTAMINA memang terlalu besar. Harus menanggung sebagian APBN Bangsa. Bukan seperti Petronas yang dibiarkan membesarkan diri tanpa dibebani apa2. Kasihan memang PERTAMINA.
Dan terus terang membangun citra baik itu sangat susah. Dibutuhkan usaha terus menerus dan berkesinambungan. Proses tiada henti. Mungkin diperlukan bertahun2 lagi untuk memperbaiki citra PERTAMINA yg sudah terlanjur busuk itu.

Dan klo lu nasabah City Bank, lu pasti merasakan usaha City Bank untuk "memperbaiki" citranya yang sempat rusak karena kasus Malinda Dee dan Debt Collector itu. Tapi citra City Bank memang sudah sangat kuat, jadi terpaan angin semacam kedua kasus itu, tidak sampai memporak-porandakan citranya.
Sementara pembusukan citra PERTAMINA sudah dilakukan puluhan tahun, baik oleh negara maupun oleh oknum2 dalam tubuh PERTAMINA sendiri. Jadi untuk merubah citra buruk itu, akan diperlukan kerja keras dan usaha tak kenal lelah.

Semua memang berbicara tentang citra...

Lu pernah ato suka chating? Kalo belum, coba deh lu masuk ke ruang chating dimana aja. Di Yahoo contohnya. Coba deh lu masuk dengan gaya jaim wanita baik2, gadis lugu penuh pesona. Berani jamin tidak akan ada yang mau menyapa lu.
Tapi coba deh lu jadi tante girang, bitch of the world, dijamin ribuan mahluk akan langsung menyerbu.
Kembali itu masalah pencitraan. Citra tante girang. Orang berpikir, klo lu tante girang, pasti gampang dikerjain.
Jadi jangan mentang2 lu gadis baik2, terus lu gak bisa punya citra jadi tante girang? Siapa bilang? Gua sudah buktikan...kekekekeke... Jadi musti hati2 ya bwok menjaga citra..


Semua memang berbicara tentang image, pencitraan diri...
Jadi klo ada politikus yang ngata2in SBY sebagai Presiden "pencitraan", jaga image, gua akan ketawa guling2, coba ambil cermin om/tante... coba bercermin, citra apa yang ingin anda sampaikan ketika anda mengolok2 SBY sebagai pemimpin penuh "pencitraan"?

Sutra laaa.... semua memang mentang2. Semua memang tentang pencitraan. Bahkan ketika gua nulis blog inipun, gua sedang memancarkan citra tentang diri gua. Siapa tau gua akan dianggap orang pinter. Bagus kan dicitrakan jadi orang pintar... bukan sebagai tante girang..... Kikikikikikkkkk.......