whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, March 16, 2011

Books Of Plurality ==== THERE'S ONLY ONE ISLAM ====

Salah seorang teman Face Book gua pernah nulis status begini: "Pluralitas boleh2 saja, tapi jangan bawa2 pluralitas dalam agama".

Benar sekali mbak... Setuju banget gua.

Indonesia itu memang negara plural. Betawi, Jawa, Sunda, Ambon, Manado, Batak, Padang, Melayu, Cina, India, Arab, Bule, semua kumpul disini. Dan segenap manusia di bumi Indonesia, yang mengaku warga negara Indonesia, harus mengakui dan menghargai itu. Menghargai pluralitas budaya dan suku bangsa itu.

Nah lho, sekarang gimana pluralitas itu dibawa kedalam agama?
Agama itu suatu prinsip hidup yang paling fundamental bagi seseorang. hal yang sangat sensitif. Jadi berbicara soal agama memang harus lebih hati2 karena dapat menimbulkan kesalahpahaman. Gitu katanya bhok.

Di Indonesia kita pun harus mengakui, Islam, Kristen, Budha, Hindu, Kong Hu Chu, dan lain sebagainya, semua ada dan pantas dilindungi. Dan setiap manusia di Indonesia pun harus menghargai plurallitas itu. Bhinneka tunggal Ika.
Tapi bhok....Pluralitas dalam agama itu harus mengakui prinsip fundamental masing-masing agama. Pluralitas itu ada batasannya. Tidak bisa pluralitas dibawa2 bila ada yang melanggar prinsip fundamental masing2 agama.

Pluralitas dalam agama itu adalah, pengakuan, bahwa hanya ada SATU Kristen, SATU Budha, SATU Hindu, dan SATU Islam juga....
Jadi tidak mungkin ada dua Kristen, ada dua Hindu, atau ada dua Islam...

Protestan, Khatolik, Pentakosta, Mormon, atau Adventis, itu adalah aliran, namun tetap mereka merupakan SATU kesatuan dalam Kristus. Itulah pluralitas dalam Kristen. Namun tetap hanya SATU Kristen. Dan itu tertanam dalam prinsip kristiani, trinitas: Father, Jesus, and Holy Spirit, yang merupakan Tritunggal Maha Kudus.

Sunni, Si'ah, NU, Muhammadiyah, Sarekat Islam, Parmusi, adalah aliran dalam Islam. Tapi Islam itu tetap satu. Kenapa? Karena secara prinsip fundamental, semua aliran dalam Islam itu percaya bahwa Muhammad adalah rasul terakhir, dan AlQuran, Injil, Zabur, taurat adalah satu2nya wahyu suci. Tidak ada wahyu lain setelah itu.

Jadi kalo ada orang yang mengatakan, Jesus itu bukan Tritunggal Maha Kudus, Jesus itu hanya manusia biasa, ummat Kristen pasti mengatakan orang itu bukan Kristen.
Kalo ada orang yang mengatakan, misalnya, bahwa Jesus memiliki biological father, bahwa Perawan Suci Maria sebenarnya melahirkan Jesus dengan berhubungan badan dengan Manusia. Itu pasti dikatakan sebagai provokasi agama, sebuah penghinaan.
Kalo ada seseorang yang mengatakan, misalnya, Jesus memiliki keturunan, dan dia adalah keturunan Jesus, dan orang yg mengaku sebagai turunan Jesus ini membuat agama Kristen baru, pasti ummat Kristen akan marah pada si pendusta ini. Karena ajarannya sudah melanggar prinsip fundamental agama Kristen mengenai Trinitas.

Begitu juga kalao, misalnya, Karena sudah memerankan Sidharta Gautama dalam sebuah film, kemudian Keeanu Reeves membuat agama Budha yg baru, dan mengklaim dirinya sebagai titisan Sidharta Gautama, pasti orang2 Budha akan tersinggung dan mengatakan Keeanu Reeves sebagai pembohong. Itu merupakan provokasi dan penghinaan terhadap Budha. Karena sudah melanggar prinsip ajaran Budha, Zen dari Sidharta Gautama.

Jadi bhok, kenapa ketika ada orang yang mengatakan ada Islam baru, dengan prinsip yang sangat berbeda dengan Islam yang ada, kenapa orang2 bilang itu bukan provokasi? Kenapa orang2 ribut soal pluralitas? Gua jadi bingung bhok. Dan lebih bingung lagi, yang ngomong itu justru orang2 yang mengaku Islam. Kenapa bhok?

Prinsip dasar agama Islam adalah, Muhammad itu Nabi dan Rasul terakhir. Al Quran, Zabur, Injil, dan Taurat, adalah satu2nya wahyu suci Illahi. Jadi kalau ada orang yang melanggar prinsip agama itu, itu pasti bukan Islam.

Tapi kenapa orang2 sok pintar itu ngebacot soal pluralitas ketika Islam diprovokasi dan dihina oleh aliran yang mengaku2 Islam? Kenapa bapak ibu yang pintar2?

Dalam konteks agama, pluralitas itu tidak berlaku dalam prinsip agama bersangkutan. Balik lagi gua tegaskan bapak2 ibu2 yang suka ngebacot soal kekerasan agama, dalam konteks agama, pluralitas itu adalah, SATU Kristen, SATU Budha, SATU Hindu, dan SATU Islam.

Gua akan merasa marah, kalao ada Islam yang memprovokasi Kristen.
Gua akan marah, kalao ada Islam yang memprovokasi Budha. Itu artinya kita tidak menghargai pluralitas.
Tapi kalao ada orang yang memprovokasi agama gua, dan ngaku2 seagama dengan gua, tapi menghina prinsip2 fundamental agama gua, dengan segala kebohongan dan penutupan fakta, gua juga akan sangat marah.
Dan gua akan lebih marah lagi kalao ada orang2 sok pintar dan sok pluralis ngebacot dan malah menyudutkan agama gua yang sedang diprovokasi oleh agama yang secara prinsip fundamental sudah jauh berbeda.

Jadi bhok, plis deh, pluralitas harus diartikan sebagai, SATU Islam. Kalao ada yang mengaku-aku agama Islam baru, dengan prinsip fundamental yang jauh berbeda, itu adalah provokasi. Dan kalao ada yang merasa terhina dan menentangnya, gua pun akan ikut di dalamnya.

Satu2nya jalan bhok, lu lebih baik buat agama baru aja deh, jangan memprovokasi dan menghina agama gua. Gua menghormati pluralitas agama, tapi bagi gua, itu artinya, hanya ada SATU Kristen, SATU Budha, SATU Hindu, dan SATU Islam.
Bagaimana menilainya sebagai satu? Lihat saja prinsip fundamentalnya, kalao sudah melenceng, artinya itu bukan agama yang sama. Gampang kan bhok?

No comments:

Post a Comment