whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, March 16, 2011

Books of Relationship : It’s Complicated !!

Misenum, Italy, tahun 37 M. Tiberius Nero, kaisar Kerajaan Roma, tewas dibunuh oleh keponakannya sendiri Gaius Caligula yang berkomplot dengan Jenderal Naveius Macro. Caligula kemudian menggantikan Tiberius menjadi kaisar Roma, yang kemudian menghukum mati sahabatnya Macro atas tuduhan membunuh Tiberius. So complicated.
Membaca sejarah kekaisaran roma dan seluruh politik yang terkait didalamnya, merupakan hal yang sangat menarik. Sama menariknya untuk melihat betapa kompleksnya hubungan persaudaraan dan kekariban dalam kekaisaran yang merupakan republik pertama di dunia itu.

Hubungan kekariban dan persahabatan Caligula dan Macro adalah contoh kecil dari situasi itu. Didalam film2 dan literature hubungan mereka digambarkan begitu kompleks dan syarat muatan politis. Namun tidak ada yg memungkiri, seaneh apapun hubungan mereka, mereka tetap merupakan dua sahabat dekat.

Kadang2 kita suka merenung, betapa bahagianya apabila kita dapat memandang dunia, sesederhana ketika kita dulu duduk di bangku SD, SMP, bahkan SMA. Semua persoalan, begitu sederhana. Sesederhana hitam atau putih. Hubungan pertemanan pun menjadi sangat sederhana, suka atau tidak suka, musuh atau kawan. Titik.
Namun seiring perkembangan waktu, kita mendapati diri kita menjadi orang2 ”dewasa” yang justru menjadikan seluruh keadaan menjadi kompleks. Complicated.

Sebenarnya semua orang merasa lebih suka memiliki hubungan kekariban yang sederhana. Berteman, berbagi, gembira, sedih bersama. That’s it. Namun semakin dekat hubungan anda dengan seseorang situasi menjadi ridak sesederhana itu lagi. Tidak akan pernah ada hubungan yang tanpa friksi dan perselisihan. Hubungan kekariban yang tanpa friksi, hanya terdapat didalam kamus-kamus utopis. Di Planet Utopia.
Semakin dekat anda dengan seseorang akan semakin luas perselisihan yang timbul, apabila friksi itu terjadi. Akan semakin kencang anda memaki. Dan semakin dalam luka yang ditimbulkan. Sahabat sejati akan ditandai, dengan perselisihan yang semakin kompleks, dan seberapa dalam anda mampu memaafkan.

Bila anda berselisih dengan seseorang, bila orang ini Cuma sekedar pauh dilayang, teman basa basi, anda cukup membuang namanya dari daftar phonebook anda. Untuk selanjutnya menjauhi dia sebisa mungkin. Jangan pernah bertemu. Bila bertemu, sekedar haha-hehe. Bila menelepon, Cuma bila perlu. Sesederhana itu. Tak perlu kata maaf. Lupakan dia ada didunia. Dan jangan pernah sakit hati dan dipikirkan lagi. Very simple.
Namun apa iya lo bisa melakukan itu pada seorang sahabat? Orang yang mendorong lo kedepan, dan berdiri di belakang lo, apabila lo ingin tampil di depan. Orang yang melindungi lo di belakang, apabila lo tidak ingin ke depan. Orang yang menampar pipi lo keras2 bila lo sedang mabok, dan orang yang jadi keranjang sampah bila lo punya masalah. Nahhh lho....persoalan menjadi tidak sesederhana itu. Bukan masalah hutang budi atau ketergantungan, tapi sudah masalah hati nurani.

Kalo lo bisa menyederhanakannya menjadi begitu simple, yaaa...artinya emang lo tak pernah pantas dijadikan sahabat.

Kompleksitas sebuah hubungan kekariban, kadang2 menjadi begitu membingungkan. Sehingga tak ada satu pun orang yang dapat menjelaskannya.
Hubungan kekariban Grigori Rasputin dengan Tsar Nicholas II dan Tsarina Alexandra dari kekasisaran Russia, adalah contoh yang paling mengesankan. Bagaimana percayanya Tsar Russia ini terhadap Rasputin, hingga beberapa keputusan politik penting diambil berdasarkan bisikan Rasputin. Bagi keluarga Tsar Nicholas II, Rasputin bukan hanya seorang sahabat keluarga, tapi juga guru agama, penyembuh, penasihat terpercaya, konselor, bahkan diisukan sekaligus sebagai seorang kekasih. So very very complicated, dan dinasty Romanov jatuh diyakini karena pengaruh Rasputin yang terlalu besar.

Agustus 1988, salah seorang penggagas kenamaan seni modern/contemporer tewas dalam usia sangat muda akibat kelebihan dosis. Jean Michel Basquiat. Menyebut nama seniman ini, tidak dapat dipisahkan dengan salah satu penggagas seni kontemporer lainnya, Andy Warhol. Kematian mereka hanya berselisih 1 tahun. Warhol wafat tahun 1987. Banyak yang percaya, kematian Warhol menyebabkan Basquiat ingin lebih cepat mengakhiri hidupnya sendiri. Romantis atau Kebodohan? Teragis memang. Namun kita tidak dapat menilai apapun tentang kematian Basquiat tadi, tanpa memahami apa yang dirasakannya dengan hubungan kekariban itu. Dan itu akan tetao merupakan rahasia Basquiat dan Warhol sendiri.

Hubungan kekariban kedua seniman inipun masuk kategory complicated. Orang banyak mencibir kekariban mereka yang berbau-bau homoerotis. Bahwa Warhol Cuma menjadikan Basquiat sebagai kuda tunggangan, dan kelinci percobaan, karena kemampuan kesenian Warhol yang sudah menurun karena usia. Bahwa Warhol Cuma memanfaatkan Basquiat sebagai public persona nya sendiri, untuk tetap mempertahankan citranya sebagai artis besar. Namun bagaimanapun, harus diakui, karya2 yang mereka ciptakan berdua, adalah karya2 seni kontemporer yang paling bernilai.

Setiap orang (orang normal tentu), memang membutuhkan teman untuk berbagi. Diluar keberadaan keluarga sendiri. Teman menjadikan kehidupan lebih lengkap. Teman menjadi pengisi kekosongan yang tidak dapat diisi oleh keluarga. Sebab dalam hidup keseharian, ada banyak hal yang tidak dapat kita share dengan keluarga, namun dapat kita share dengan lebih terbuka kepada teman-teman dekat.

Bahkan tidak terkecuali para Nabi dan Rasul membutuhkan teman untuk berbagi. Musa memiliki Heron, saudara sepupunya, sebagai sahabat dikala suka dan duka. Dan hubungan persahabatan yang paling terkenal, di kalangan para Rasul, sekaligus paling kompleks dan tak terpahami, tentu saja hubungan Isya dengan ke 12 sahabat dan muridnya, serta Muhammad dengan Kulafau Rasyidin, ke 4 sahabat Nabi.

Kekariban Muhammad dengan ke 4 sahabatnya banyak dikisahkan dalam kisah-kisah klasik Islami. Namun ditinjau dari sudut politis dan psikologis, secara kasat mata, kita tidak dapat menutupi kenyataan, perselisihan dan perseteruan di antara para sahabat memang terjadi. Sejarah perpecahan bani Hasyim dan Umayah yang dapat diredam pada jaman Nabi, tetap tak dapat dibendung sesudah kematian beliau. Puncaknya adalah pembantaian cucu Nabi Muhammad, Husain, dalam perang karbala, dan perpecahan Islam menjadi Sunni dan Syiah, dan yang menjadikan Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah lainnya menjadi negara kerajaan hingga sekarang, meskipun Islam tidak mengenal bentuk negara Kerajaan dalam ajarannya.

Sama halnya dengan Muhammad, Isya juga memiliki 12 sahabat. Tidak ada satu pun agama yang dapat memungkiri kedekatan hubungan Isya dengan ke 12 sahabat sekaligus muridnya itu. Bagaimana intrik dan penghianatan timbul diantara mereka menjadi misteri hingga sekarang.
Lain hal nya pada Muhammad dengan Islam, bila perpecahan di antara karibnya menyebabkan perpecahan Islam, namun secara ajaran dasar, kedua aliran itu tetap sama saja. Dalam hal perpecahan kekariban Isya dengan sahabat-sahabatnya, perpecahan kekariban itu menyebabkan perpecahan kepercayaan dan keimanan yang sangat mencolok dan mendalam, dalam keimanan Kristiani dan Islami.

Dalam Islam, dipercaya bahwa Judas memang menghianati Isya, bahwa Judas adalah salah satu murid terpintar dan sangat disayangi. Namun pada akhir penghianatannya, ketika ia melihat hasilnya tidak seperti yang dia bayangkan, Judas menyesalinya, dan ia berdoa pada Tuhan bila untuk menebus kesalahannya dia harus menggantikan kedudukan Isya, dia bersedia melakukannya. Dan Tuhan mengabulkan doanya, dia merubah Judas menjadi Isya dalam penampilan, dan Judas disalibkan menggantikan Isya. Dalam Islam juga dipercaya, bahwa Judas tidak berkhianat sendiri, dia berkomplot dengan beberapa murid lainnya. Berseberangan dengan kelompok Barnabas dan beberapa murid, yang membela Isya.
Dalam Kristen dipercaya, Judas berkhianat sendiri, dan Isya tetap disalibkan, menjadi penebusan. Misteri dibalik penghianatan, plot dan intrik penyaliban Isya/Yesus, tetap akan merupakan misteri hingga sekarang. Dan akan sangat tergantung keimanan masing-masing untuk dapat meyakini kebenarannya. Begitu pun hal nya misteri dibalik perpecahan Sunni dan Syiah. Mana yang benar, sangat tergantung keimanan masing-masing individu.
Namun secara manusiawi, dengan kepala dingin, kita tetap dapat berdebat di dalamnya, tanpa maksud untuk menghina atau menimbulkan polemik. Sekedar untuk menambah khasanah ilmu dan pengasah iman. Apalagi dengan sahabat-sahabat sendiri. Sekedar diskusi ringan, seperti kita berdiskusi ekonomi atau politik. Tanpa maksud menyepelekan.

Akan sangat banyak dibutuhkan studi literatur dan sejarah, untuk dapat mengungkapkan kebenarannya. Dan sampai kapan pun saya percaya kita tidak dapat melakukannya. Dan saya juga yakin dan setuju bahwa keimanan seseorang akan kembali kepada kesadaran individu dan merupakan privacy masing-masing. Tidak dapat dicampuri atau dipermainkan.

Semakin anda dewasa, anda akan menemukan betapa kompleksnya arti persahabatan itu. Semakin anda dekat bersahabat, semakin kompleks masalah yang timbul. Karena anda tak dapat lagi memandang sepele hubungan yang hampir mendekati saudara itu. Dan sungguh, sangat dibutuhkan hati yang bersih, jauh dari dengki, untuk tetap dapat mempertahankanya. God bless you my friends...!!

No comments:

Post a Comment