whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, March 16, 2011

Books of Stupidity : Victims of Stupidity or Victims of Popularity == Luna & Ariel Scandal

Beberapa hari terakhir ini, jagad pergosipan di Indonesia heboh dengan beredarnya Video panas Ariel a.k.a Nazriel Irham a.k.a Ariel Peter Pan dengan sang kekasih Luna Maya. Kedua-duanya orang terkenal di Indonesia. Kedua-duanya sangat populer. Kedua-duanya celebrities papan atas. Dan kedua-duanya melakukan lagi kesalahan yang sudah dilakukan berulang kali oleh orang-orang terkenal di seantero dunia. Merekam adegan mesumpribadi di depan camera.

Gue tak bisa membayangkan akibatnya kedepan, kepada kedua orang terkenal ini. Mungkin ada sebagian orang yang sinis berkata, itu hanyalah cara-cara basi seorang artis yang ingin mempertahankan popularitas. Gue meragukan itu. Ariel dan Luna sedang dalam masa-masa keemasannya sekarang ini. Terutama Luna maya. Meskipun kepopuleran Ariel agak meredup belakangan ini, tetap dia masih merupakan salah satu vocalist pria paling tersohor di Indonesia. Jadi kemungkinan itu diragukan. Gue lebih yakin ini hanya semata kelalaian atau lebih tepatnya “kebodohan” yang dilakukan oleh dua orang kekasih yang dimabuk cinta.

Banyak yang masih mempertanyakan keaslian video itu. Benarkah itu Luna dan Ariel, atau hanya orang-orang tak terkenal yang kebenaran mirip Ariel. Suatu kebetulan yang mungkin sangat tak masuk akal. Video mesum yang dibuat oleh “orang-orang iseng”, yang memasangkan dua orang “yang benar-benar mirip” Ariel dan Luna. Implausible. Kemungkinannya hanya 1 banding 100 juta.

RCTI yang memasang Luna Maya di program Dahsyat, dan Unilever yang memasangkan kedua pasangan itu dalam iklan Lux terbaru, masih berkelit dengan mengatakan harus yakin bahwa video mesum berdurasi 6 menitan itu asli bukan rekayasa. C’mon guys…. It doesn’t need a rocket scientist or a genius to see that the video is original. Begitu melihat video itu, gue langsung tau itu benar Luna Maya dan Ariel. No doubt about it.

Apa yang terlintas dibenak gue pertama kali begitu melihat video itu? KELUARGA.

Kita hidup di Indonesia. Secuek apa pun masyarakat kita, sepicik apa pun masyarakat kita, adat ketimuran itu masih ada dan masih melekat kuat. Sebenci apa pun kita terhadap kenyataan itu, semunafik apa pun anggapan kita terhadap kenyataan itu, tetap itu fakta. Indonesia masih menjunjung nilai-nilai kekeluargaan. Dan dari kejadian seperti ini, korban yang akan pertama kali merasakannya adalah keluarga. KELUARGA.

Luna dan Ariel yang sudah terbiasa dengan terpaan gossip, mungkin akan tak bergeming menghadapi cobaan berat ini. Tapi bagaimana dengan keluarga mereka? Siapkah keluarga mereka menanggung aib itu seumur hidup? Bayangkan anak Ariel dengan mantan istrinya. Bayangkan masa depan anaknya kemudian, ketika di sekolah kelak teman-temannya melecehkannya dengan memperlihatkan video mesum itu. Peer pressure itu lebih menghancurkan daripada sekedar gossip-gossip murahan. Dan lontaran hinaan anak-anak kecil biasanya jauh lebih menyakitkan daripada perlakuan orang-orang dewasa. Karena anak kecil lebih tak mengenal adab.

Bayangkan nanti, kalau seandainya Luna Maya menikah, dan memiliki anak. Bayangkan hal yang sama. Teman-teman sekolahnya memperlihatkan video itu pada anak-anaknya, sambil tertawa-tawa… Bayangkan….

Bayangkan perasaan ayah dan ibu Ariel dan Luna sekarang. Anak-anak merka yang tadinya menjadi kebanggaan keluarga. Bayangkan….

Kita tidak hidup di Amerika. Disana, video-video seperti itu justru membuat orang-orang tertentu tambah “terkenal”. Meski pun “keterkenalan” itu sering sekali berbau-bau “pelecehan”. Banyak sudah contohnya. Mungkin yang paling tersohor adalah Paris Hilton dan Kim Kardashian. Betapa populer pun kedua socialite tersebut, kepopuleran mereka tak pernah dianggap secara serius. Meski pun begitu, seberapa sering pun mereka menjadi bahan olok-olokan, tetap saja kepopuleran mereka menghasilkan duit. Dan penghakiman keluarga yang sering terjadi di belahan dunia sini tak terjadi di sana.

Tapi bandingkan dengan scandal playboy Hong Kong Edison Chen. Padahal Hong Kong terkenal sebagai kota paling “barat” di region Asia. Tetap saja masyarakatnya tidak bisa menerima kemesuman itu. Karir Edison mati seketika. Seluruh penggemarnya mengutuk dan marah. Semunafik apa pun itu, itu lah kenyataannya. Di Timur, masyarakat masih menuntut public figure itu untuk bersikap “tanpa cela”. Itu lah faktanya.

Gue tidak ingin menghakimi Ariel dan Luna. Gue hanya sekedar mengurai fakta. Bagi gue video itu hanya kebodohan yang dilakukan oleh orang-orang yang kebenaran populer. Kesalahan kecil yang teramat fatal. Gue bukan orang suci yang pantas untuk berkisah tentang moralitas. Hubungan intim semacam itu, sudah bukan rahasia umum lagi dilakukan oleh banyak pasangan kekasih yang sedang dimabuk cinta di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tak perduli apa kata agama dan moralitas. Itu juga kenyataan. Dan kebenaran sekarang Ariel dan Luna yang menjadi korbannya. Dan kebenaran pula mereka merupakan pasangan kekasih yang sangat terkenal.

Gue yakin Luna dan Ariel masih punya hati nurani. Dan penghakiman hati nurani itu jauh lebih menyakitkan dari sekedar penghakiman masyarakat. Ariel dan Luna akan selamanya menghadapi akibat kealpaan yang mereka lakukan itu. Enam menit kebodohan untuk hukuman seumur hidup. Betapa tragis. Dan situasi itu jauh lebih menakutkan dari sekedar gossip infotainment di televisi. Itu saja sudah cukup, jangan ditambah lagi dengan hukuman-hukuman manusia dengki dan nyinyir.

Sekali lagi kebodohan video mesum semacam ini menelan korbannya. Akan berapa lagi korbannya? You never learn anything until you experience it yourself. Dan sayangnya, pengalaman itu HARUS selalu dilakukan terkemudian untuk memahaminya. Dan pelajaran dari kebodohan itu selalu berarti penyesalan yang datangnya pasti terlambat, karena pengalaman itu selalu dilakukan terkemudian.

So long Ariel and Luna…. Hang on tough…wish you all the luck…!!!

No comments:

Post a Comment