whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, April 29, 2015

Books of Blunders ~~ Another blunder, another slap in the face, another stinky job to cover ~~


Kembali Tuan Presiden Jokowi bikin blunder yg sangat memalukan. Beliau berkata Indonesia masih punya hutang kepada IMF. Namun kemudian Om SBY meralat ucapan Jokowi tersebut, dengan memberikan pernyataan bahwa Hutang Indonesia kepada IMF sudah lunas semenjak tahun 2006. Dan dibenarkan oleh Bank Indonesia. Sebuah tamparan telak yang sangat memalukan!! Sebagai seorang Presiden, sungguh sangat memalukan bila tidak mengetahui "gambaran kasar" mengenai "Neraca Keuangan Berjalan Negara".
Sungguh kesalahan yang amat sangat tolol dan keterlaluan. Lebih parah dari blunder "I don't read what I sign"....

Ketika pertama kali gue dilibatkan Ayah gue untuk terlibat ke dalam bisnis keluarga, yang pertama kali diajarkan beliau kepada gue adalah cara mudah untuk menghapal "garis umum", neraca keuangan berjalan perusahaan. Gue harus tahu dan hapal, angka-angka kasar yang penting-penting dari neraca keuangan berjalan perusahaan. Gue harus tahu angka kasar fix cost, semacam biaya pegawai, biaya sewa, biaya bunga (artinya gue harus tau jumlah out standing hutang berjalan), dll. Gue juga sedikit banyak harus tahu variable cost, dan post-post penting lainnya.
Karena tanpa mengetahui neraca berjalan perusahaan, bagaimana mungkin gue akan tahu perkiraan pokok keuangan dan kesehatan perusahaan.
Dengan mengetahui neraca berjalan itulah, baru kita tahu "kemampuan" perusahaan untuk mengembangkan investasi. Menghitung kapitalisasi, dan merencanakan pengembangan jangka pendek, dan menengah, untuk selanjutnya melakukan proses perubahan/perbaikan kepada visi pengembangan jangka panjang.

Tanpa mengetahui posisi out standing hutang perusahaan, dan posisi pendapatan/pemasukan, bagaimana lu bisa mengatur strategi pengembangan perusahaan lu???????
Itu cuma ngomongin perusahaan, lha ini dalam kapasitas dan kelas sebuah negara sebesar Indonesia, sebagai Presiden lu tidak tahu utang negara berapa dan berapa kira-kira pemasukannya dalam tahun berjalan, gimana lu berhitung untuk menjalankan Nawa Cita-Cita setinggi langit lu ituuu gok??

Jangan-jangan Presiden kita ini tidak mudeng mengenai neraca anggaran berjalan Negara. Dan bingung raisopopo kalo ditanya, berapa kira-kira belanja tetap pegawai, berapa kira-kira perkiraan fix cost belanja negara dalam setahun, berapa total out standing hutang, post-post kementerian mana aja yang menghasilkan duit dan mana yang jeblok. Berapa kira-kira sisa duit yg ada, dan kemana aja duit itu akan diinvestasikan. Kalo Nawa Cita-Cita tak terjangkau, ingin diteruskan, duit tak cukup, kemana harus minjem. Post pendapatan mana aja yg harus digenjot, dan mana yang harus ditutup, krn ngabisin duit muluk.

Welleehh... Kalau out standing hutang negara aja kamu sebagai Presiden tidak updated, gimana mau menetapkan strategi pembangunan tuh gok? Gimana lu tau berapa banyak sisa duit yg lu punya buat pengembangan ekonomi, setelah dikurangi segala macam kewajiban? Ketahuan banget kalo gitu seh, Nawa Cita-cita tak kesampaian itu memang cuma retorika. Lhaaa wong out standing hutang Negara aja dia kagak ngerti goookkk..... Bodo banget ga seh gok?


Sunday, April 26, 2015

BOOKS OF TRAGEDY ++ MIDDLE EAST: WHEN HATRED AND GREED COLLIDE ++



Sama-sama mengaku Islam.
Mengaku menyembah Tuhan yg sama.
Memiliki Kitab yg sama. Rasulnya sama. Syahadatnya sama.
Akan tetapi, saling mengkafirkan. Saling mengklaim segala kebenaran.
Saling bunuh, dan saling perang.

Siapa yang menang? Siapa yg senang? Siapa yg diuntungkan dari segala kebodohan ini? Siapa?
Pertarungan politik ribuan tahun yg lalu. Dendam ribuan tahun lalu.
Tetap dipelihara hingga kini. Kebodohan apakah ini?
Berhentilah saling mengkafirkan. Berpikirlah.
Berhentilah menghujat para Sahabat Rasul itu seperti Setan.
Berhentilah menghujat Istri Nabi itu seperti pelacur.
Sebab mereka itu semua adalah bagian dari Mukzizat Kenabian.
Berhenti saling mengkafirkan. Berhenti mengklaim segala kebenaran.
Sebab hanya dengan itu perpecahan yang sangat bodoh ini dapat dihentikan.

Cukup segala dusta dan fitnah. Sudahi segala kebencian.
Tidakkah kamu melihat musuh-musuhmu yg sebenarnya sedang tertawa dan berpesta pora diatas lukamu?
Lelah sudah kita menangis. Hampir putus asa berdoa.
Namun bila nafsu untuk berkuasa dan hati yg hitam kelam tetap dipenuhi kebencian...
Harapan untuk bersatu itu, terasa sangat jauuuh dari pelukan...

Apakah Islam akan selamanya menjadi seperti ini?
Bukankah mereka saudaraku ya Rab? Bagaimana mungkin aku bisa membunuh mereka?
Ya Allah, kemanakah lagi kami harus berpaling?


Saturday, April 25, 2015

BOOKS OF THE 90'S ~ Nine is a charm ~



Kalau disarikan dari Alquran, maka ciri-ciri orang munafik itu adalah:

bila bicara dia dusta
bila dipercaya dia khianat
bila berjanji tak ditepati
diberi amanah dia ingkari...


Kira-kira itu mengingatkan kamu kepada siapa gok? Kwkwkwkw...
Klo gw langsung ingat sama yg suka cium-cium tangan ratu Banteng, berbaju putih kedodoran, en jidat rada lebar, sisir rambut belah pinggir. Kekekeke...

Inilah pemimpin keluaran era 80'an. Gw tidak bilang semua angkatan 80'an sama seperti itu. Tapi salah satu contoh yg sukses dr angkatan 80'an adalah beliau. Iya kan? Terimalah itchuu....
Angkatan yang gamang berdiri. Angkatan yg sepanjang hidupnya bingung mencari pijakan dan jati diri bangsa.
Angkatan yg masih kecipratan getah-getah supressi oleh era Orde Baru.
Berdiri tidak di kiri juga tidak di kenan. Di tengah tapi meleot muluk.
Angkatan yang mulai termakan issue global terorisme.
Angkatan yg terlahir di era pembangunan ekonomi...


Sementara yg ini?
Langsung menohok ke ulu hati... Gw sampai acung jempol membacanya.



Dari sebuah partai yg dibentuk oleh besutan angkatan 70'an.
Angkatan yg melahirkan peristiwa MALARI. Angkatan keras yang selalu bentrok dengan rezim Orde Baru.
Angkatan yg terang-terangan memilih berseberangan dengan OrBa. Angkatan penuh pemberontakan.
Namun angkatan yang juga terlahir di era mulai merebaknya korupsi secara besar-besaran di masa Orde Baru.

Angkatan 45, sudah berlalu masanya diwakili oleh Mbah Harto.
Angkatan 66, juga sudah berlalu, tak pernah terwakilkan, hanya ngendon jadi pejabat-pejabat di era Or-Ba. Saking lamanya Mbah Harto berkuasa. Angkatan yang menjungkalkan Orde Lama Soekarno, yang menenpatkan Soeharto ke posisi Puncak.
Angkatan yang diawalnya begitu idealis, namun ironinya pada akhirnya menjadi angkatan paling korup, dan menjadi angkatan yang menjerumuskan ekonomi Indonesia kpada krisis moneter paling parah sepanjang sejarah.

Angkatan 60'an, juga diwakili oleh Megawati dan SBY. Dan dijaman kepemimpinan Megawati, kasus BLBI juga terjadi.
Di jaman SBY coba lihat kasus-kasus korupsi besar yang terjadi. Jadi lengkap sudah isinya, angkatan 60'an adalah benar-benar angkatan paling korup dan paling rusak dalam masa sejarah Bangsa ini.

Angkatan 70'an dan 80'an, mungkin bisa dikatakan diwakili oleh Presiden kita sekarang. Presiden yang gamang dan tak konsisten, sesuai dengan keadaan saat pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Era yang gamang akan identitas. Malu mengaku Indonesia, dan sangat suka yang kebarat-baratan. Era kelahiran pemikir-pemikir Jaringan Iblis Liberal....

Sekian angkatan berlalu sudah, namun kelihatannya, belum mampu membangkitkan bangsa ini dari keterpurukannya.
Dan kesempatan para angkatan 90'an akan segera datang. Tak lama lagi.
Mungkin satu atau dua pemilu yg akan datang, negeri ini akan dipimpin oleh seseorang dari angkatan 90'an.

Angkatan 90'an. Angkatannya sebagian besar para Vampire dan Kunties.
Angkatan yang hanya sempat merasakan ujung Orde Baru, di masa kecilnya. Angkatan yang banyak memiliki orang tua, yang sudah tak malu-malu lagi mengaku Islam dan para ibunya sudah banyak yg berhijab.
Angkatan yg sudah mulai mengerti Konspirasi Global memujukkan Islam dengan berita penuh rekayasa tentang terorisme. Rekayasa yg menyebabkan banyak angkatan sebelumnya begitu malu untuk mengaku Islam.
Angkatan yg perempuan-perempuannya sudah tidak malu dan malah bangga untuk Berhijab.
Angkatan di mana pengusaha-pengusaha Pribumi mulai tumbuh. Angkatan yg banyak terlahir dari keluarga pengusaha. Bukan lagi dari keluarga pegawai negeri atau swasta.
Angkatan yang sudah banyak mengecap pendidikan Barat, namun tetap memegang teguh agamanya.
Angkatan yang sudah tidak minder lagi berdiri sejajar dengan para bule-bule yang dulu sering disembah-sembah manusia2 minder kelas sampah.

Angkatan yg di era pertumbuhannya menggagas konsep pribadi, pada saat TVRI bukan lagi media tunggal.
RCTI sempat berbayar iuran pakai decoder. Ingat ga gok? Jaman masih teka ato esde... Hehehe....
Ikut merasakan kejatuhan Soeharto, namun gak ngerti intrik politiknya. Masih bodo gituuu, ya kan gokkk..?? Hehe..
Angkatan yg melihat perkembangan Mas Heidi Yunus, dari mulai remaja ganteng singset, sampe menjadi om-om seperti sekarang, dan massiiihhh belum nikah-nikah juga. Lupa sama umur ya masss.... Hehehe...
Angkatan yang saat meretak abege, melihat Mbak Titi DJ, pacaran sama siaapppaaa... Nikahnya sama siaappaa... Kakakaka...
Dan satu lagi, angkatan yg melihat mimpinya berantakan, ketika Ongky Alexander bintang dalam Film "Catatan si Boy", pingsan di pengadilan gegara disidang masalah penipuan, dan terpaksa menikah dengan Tante Paula Soroinsong. Ohhh ternyataaa... Ongky catatan si Boy, hanyalah mimpi di siang bolong, tidak seindah kisah pilemnya.... Hehehe, lucuk ga sih gok??? Kekekeke

Bila kita tidak dapat berharap kepada semua angkatan yang sudah dan akan segera berakhir masa keemasannya, gwe dan seluruh Vampire dan Kunties, berdoa, semoga angkatan ini, adalah angkatan yang akan menjadi generasi pertama yang membawa bangsa ini kepada perubahan. Angkatan 90'an. Nine is a charm. Amin....



Wednesday, April 22, 2015

SANDIWARA TERHEBAT TAHUN INI == BOOKS OF STANDING OVATION, FOR THE BEST LIES AWARD ==



Komjen Budi Gunawan (BG) akhirnya dilantik menjadi Wakapolri. Anything new? Sudah bisa ditebak.

Berbulan-bulan Presiden kita dan para cicunguk sekelilingnya, bersandiwara dan bermain sinetron, ketika BG akan ditunjuk menjadi KAPOLRI.
Sudah banyak orang yg menengarai, ribut-ribut KPK dan POLRI memang direkayasa, dengan mengumpankan issue BG menjadi KAPOLRI. Tujuan utamanya sebenarnya adalah mengobok-obok KPK.
Tujuannya jelas, menutupi kasus BLBI yg juga disinyalir melibatkan Mbok Banteng dan para petinggi POLRI, dan juga agar ke depan pimpinan KPK tidak seenak jidat memperkarakan pimpinan lembaga negara terutama POLRI.

Timingnya dipilih tepat, saat peringatan KAA, dan pelantikan BG dibuat setertutup mungkin. Tak ada yg meliputnya dengan khusus.
Betapa hebatnya Presiden kita itu bersandiwara. Berpura-pura mengikuti kemauan masyarakat. Berpura-pura "berkelahi" dengan Kandang Banteng. Berbulan-bulan, bayangkan.
Ternyata ohhh ternyata....

Apalagi yg tersisa dari tuan presiden kita itu? Habis sudah harapan dan rasa percaya kita yg masih tersisa padanya. Habis. Bisssss.... Tak bersisa sudah.

Kita memang yg bodoh. Seharusnya memang tak perlu lagi berharap banyak. Setelah segala dusta yg dilakukannya selama ini. Tanpa rasa malu sedikitpun. Agaknya urat malunya sudah tak berbentuk. Pengangkatan BG menjadi WAKAPOLRI, membuktikan itu. Jadi apalagi yg dapat diharapkan?
Semua tindakannya penuh tipu daya dan pencitraan.

Bravo tuan Presiden. Anda memang jago pencitraan dan jago bersandiwara. Dengan wajah anda yang lugu tanpa dosa itu, ternyata tersembunyi kemampuan menipu dan bersandiwra.
Habis sudah KPK. Dan selamatlah para begundal BLBI itu.

Sekali lagi Bravo tuan Presiden....!!! Standing Ovation. Anda layak dapat piala Citra. Sebagai aktor terbaik perobek citra KPK dan penyelamat para bandit BLBI... Bravo...!!!
Semoga anda masih bisa tidur nyenyak tuan Presiden....


PS: Pertanyaan yg sangat mengusik bagi kita sesungguhnya adalah, apakah KMP dan seluruh anggota DPR itu sebenarnya ikut terlibat dalam sandiwara besar ini? Sandiwara politik pengkerdilan KPK, mengingat DPR memang selama ini sangat menginginkan KPK dibonzai? Entahlah. Sudah sangat susah rasanya mencari kebenaran suara hati di negeri ini....


Saturday, April 11, 2015

BOOKS OF MANAGING A NATION LIKE A CIRCUS ~ I DON'T READ WHAT I SIGN ~




Setelah pembentukan Kabinet yg melanggar janjinya tidak akan melakukan politik transaksional.
Setelah ekonomi dan nilai rupiah yg semakin terpuruk dan terjun bebas.
Setelah kasus gonjang ganjing politik perseteruan KPK dan POLRI, yg mengakibatkan "kekalahan telak" KPK.
Setelah berbagai kasus yang dilakukan para Menterinya, dari mulai mulut asal jablak "Rakyat tak jelas", sampai kasus ikut campur tangan yang sangat vulgar Menhumkam pada pertikaian internal PPP dan Golkar.
Kemudian kasus pemblokiran situs-situs Islam yg dianggap beroposisi.
Ditambah lagi kasuS "asal tanda tangan, nggak penting banget baca dulu, yang penting asal tanda tangan".

Sampai yang terakhir di Kongres Partai PDIP yang baru kemaren dan masih "hangat". Dia cuma dijadiin sekedar "pengunjung pasif", datang dan planga plongo kayak orang dungu, tambah diperjelas lagi posisinya yang "cuma petugas partai", dalam pidato politiknya setelah terpilih kembali menjadi "ratu", Megawati unjuk gigi akan posisinya sebagai Ratu dan posisi sang tuan yg cuma sekedar "petugas partai", tak perduli setinggi apa kedudukannya, posisinya masih dibawah mak Banteng. Megawati unjuk gigi dengan tegas "menggampari/menempelengi" petugas partai yg tak tau diri ini, "si krempeng" yang diwangsitkan bapaknya untuk diorbitkan, ternyata cuma jadi duri dalam daging bagi Sang Ratu...

Setelah semua kejadian itu, apalagi yang dapat gua banggakan dari dirimu tuan presiden?

Dimana hingar bingar letupan sejuta pencitraanmu yg selama ini diletupkan berbagai media?
Dimana citramu yg digembar-gemborkan sebagai Pemimpin terbaik bangsa ini? Bahkan disebut sebgai "A New Hope" oleh Majalah sekaliber TIME?
Dimana kau sembunyikan wajah aslimu tuan?
Masihkan kau punya marwah dan harga diri untuk memperlihatkan wajah aslimu yang sudah babak belur ditempelengi oleh kelakuannmu dan kelakuan orang-orang sekitarmu?

Orang-orang boleh membelamu dan berkata Pidato Politik Megawati dalam Kongres PDIP itu sesuatu yang sangat tidak pantas. Namun tuan, bukankah kita sudah mengingatkan jauh-jauh hari, bahwa hal seperti ini akan terjadi? Dukungan dan segala pencitraan yang diberikan padamu itu, yang menghabiskan tenaga begitu banyak manusia dan butuh dana trilyunan untuk menjalankannya, pasti tidak gratis! Pasti ada vested interest.
Dan sekarang para pendukung babi-buta mu mengatakan itu semua bukan salahmu?

Mungkin somewhere along the way, otak-otak para pendukung babi-butamu itu hilang kececeran di jalan.

Bagi gua yang untungnya masih punya otak, gua cuma bisa katakan, apa yang kau perlihatkan selama kepemimpinanmu ini, sama seperti yg disindirkan orang selama ini kepadamu, sebagai lakon "Petruk Dadi Prabu" di dalam kisah pewayangan. Tak punya kapasitas, namun ditiup dengan pencitraan gegap gempita berbagai media, jadilah pemimpin balon terbang....

Betapa nestapanya nasib bangsa ini, yg begitu lama berjalan tanpa nakhoda.....



Sunday, April 5, 2015

BOOKS OF LIBERTARIANS AND TASAWWUF



Seorang yg mengaku gembong Libertarian (Meski pake embel-embel Islam), yg berbicara tentang Tasawwuf, itu sama saja seperti:

- Pemimpin Cina dan Korea Utara berbicara tentang Demokrasi.
- Seorang gembrot yg jualan obat pelangsing, atau
- Seorang cebol yg jualan alat peninggi badan.

And all the fingers, pointing right back to your nose. :-j:-j:-j


BOOKS OF "TASAWWUF" == WALK THE TALK AND A STORY OF SUGAR LIPS ==



Beberrapa hari yg lalu gw sempet baca di twitland, seorang "Panglima" JIL (Jaringan Iblis Liberal), menuliskan mengenai perbandingan Tasawwuf dalam Islam dengan ajaran agama Tao. Beliau ini mengambil buku karangan Toshihiko Izutsu "Sufism and Taoism" sebagai referensi. Terpukau sekali kiranya Panglima Perang JIL ini dengan buku tersebut. Sampai perlu menurunkan sebuah epos mengenai hal tersebut (Tasawwuf Islam dan Taoisme) di Twitlend. Heroic sekali. Berbuncah-buncah. Meledak meletup bertalu-talu..kekekeke...

Dalam kultwitnya tersebut, dengan gagah berani penuh dengan cita-cita tinggi segenap jiwa, gembong Islam Liberal itu menuliskan begini: "Solusi bagi dunia Islam skg ini bukan khilafah, tapi tasawwuf. Titik."
Membaca seluruh kultwit beliau tersebut, gw sampai planga-plongo gw ileran dan berkerut kening. Apa pasal temanz? Bwegini cweritanya....

Gw nggak akan mengupas masalah Tasawwuf, Taoisme, atau khilafah secara detail di sini. Entar jadi panjang ceritanya. Gw cuma pengen menyoroti masalah Islam Liberal itu sendiri, dan posisinya terhadap Tasawwuf dan Islam itu sendiri. Biar nggak muter-muter. Sebab gw males muter-muter kayak para gembluk JILers itu yg senangnya muterrrr kayak komedi puter...

Kalau lu orang yang sangat mendewa-dewakan bahasa "intelek" yang sangat digemari para JILers, semacam statusisasi karena disebabkan progresivisasi yang berkonsipasi kemakmuran, mempertakut menjadikan labilisasi ekonomisasi dan reboisisasi, maka coba deh lu buka-buka kamus atau googling internet, maka lu akan menemukan arti kata "Liberal" itu adalah segala hal yang "positif". Karena memang Liberalisme itu adalah dewa bagi kaum Barat. Yang mengagungkan "kebebasan" dalam segala hal. Dan itu jugalah yang digunakan JIL, membungkus Liberalisme dalam Islam untuk menjadi jualannya.
Liberal itu, Open minded. Berfikiran terbuka. Tidak cupat. Menerima segala pemikiran baru. Termasuk terbuka dalam mendefinisi ulang ajaran Islam.

Dalam Islam itu hanya dikenal tiga Golongan. Coba buka Alquran. Dalam Alquran, hanya ada tiga golongan manusia dalam Islam. Muslim, Kafir, dan Munafik. Tapi karena Liberal, bertentangan dengan segala (yg katanya) "ortodox" dan "konservatif", "meredefine" ajaran islam, tidak ada Kafir dan munafik. Yang ada hanya Muslim dan Non Muslim. Eufemisme semaput muntah darah. "Redefine Islam", dengan ajaran statusisasi liberalisasi reboisasi mencretisasi.

Seumur gini gw, belum pernah gw baca ada istilah Non Muslim di Alquran. Kafir dan Munafik itu Alquran sendiri yg mendefinisikannya. Dan "Non Muslim" itu, entah eufemisme dari daratan mana itu berasal.

Kembali ke masalah Tasawwuf tadi. Coba deh lu baca-baca buku Tasawwuf. Baca kitsah-kisah para Sufi. Sufi, orang-orang yang menjalankan dan melaksanakan tasawwuf sebagai pegangan dalam keseharian hidupnya. Orang-orang yg beribadah dan berkontemplasi dalam mencapai magfirah tertinggi, sudah pasti akan menjadi orang-orang yang zuhud dan tawadhu. Orang-orang yang selalu berusaha menjaga hatinya hanya diisi oleh cinta pada Sang Khalik semata. Allah. Coba deh baca buku-buku tentang Tasawwuf.

Jadi gw bingung, bagaimana seorang yang mengaku Liberal, yang mendewakan segala "kebebasan", mampu menjalani Tasawwuf. Menjadi seorang sufi, yg zuhud dan tawadhu, yang dengan ikhlas melepaskan "segala kebebasannya", karena sang sufi tahu, kebebasan itu hanya milik Allah. Dirinya sebagai hamba Allah bukan siapa-siapa. Tak memiliki hak apapun. Bahkan hak terhadap dirinya sendiripun seorang Sufi percaya, dia tak memilikinya. Dirinya milik Allah. Jadi dia tak berhak mentattoo dirinya. Tak berhak melobangi (piercing) kupingnya. Tak berhak menggunakan dirinya sekehendak hasratnya. Semua sikap dan perlakuannya hanya untuk SANG PEMILIK. Segala yang dimilikinya, bahkan dirinya, hanya milik Allah semata.

Coba katakan hal itu pada seseorang yg mengaku seorang Liberalis. Jangan piercing kupingmu. Jangan bertattoo. Jangan pamerkan auratmu pada khalayak. Jangan senggama sembarangan. Sebab dirimu itu milik Allah. Jadi kamu tak punya hak apapun atas dirimu. Coba deh kamu ngomong gitu kepada seorang yg mengaku liberal. Kalo nggak ditimpuk pake terompah elu sampe kelaut. Emang sappaaa loooo katanya pasteehh...
Jadi bagaimana mungkin seorang yang mengaku-ngaku Islam, dan kerjanya menggadang gadang Liberalisme sebagai jualannya, dengan penuh heroik muntah darah bilang: Solusi buat dunia Islam adalah Tasawwuf. Titik!!

Helllloowww...??? Am I hearing something? Or I am just broadday light dreaming????

Mari coba kita bandingkan jualan para pahlawan penggadang Liberalis itu, dengan apa yang dilakukan para Sufi. Elu-elu pasti pernah dengar nama Rabi'ah Al Adawiyah, salah seorang sufi wanita paling termasyhur. Dalam kisah para Sufi, ada banyak dikenal berbagai anekdot/sindiran lucu dari para Sufi mengenai jawaban mereka kepada penghujat-penghujat mereka. Semacam anekdot-anekdot Abu Nawas atau Nasaruddin Hoja. Dua orang Sufi yg paling terkenal sindiran-sindiran lucunya. Sama seperti halnya dengan mereka, Rabi'ah Al Adawiyah juga memiliki anekdot bagi para pencelanya.

Ketika para lelaki yang sok merasa hebat, menyindir Rabi'ah Al Adawiyah, karena ketekunannya beribadah, sampai tidak menikah, sementara dia hanya seorang wanita, yang seberapa tinggi pun ibadahnya, tidak akan mungkin menjadi imam, tidak akan mungkin menjadi Khalifah, tidak akan mungkin menjadi Nabi, Rabi'ah menjawab: Menjadi Imam, Khalifah, dan Nabi itu memang menjadi bagiannya lelaki, namun menjadi bagian para lelaki pula menjadi banci, bertingkah laku seperti wanita, atau berdandan seperti wanita.
Menjadi Imam, Khalifah, dan Nabi itu memang bagiannya lelaki, namun menjadi bagi sebahagian lelaki pula mencampur yg bathil dan yg hak, mencampur aduk ayat-ayat dalam Alquran pada saat mereka berceramah di mimbar Mesjid.
Sementara melahirkan para Nabi, Para Khalifah, para Suhada, adalah menjadi hak dan bahagian wanita.

Mari bandingkan dengan anekdot para Jaringan Iblis Liberal:
- Wanita boleh jadi Imam dan ceramah Jum'at.
- Menjadi LGBT dan berhubungan sesama jenis itu tidak haram.
- Boleh menafsir ulang Islam. Tafsir Alquran boleh siapa saja melakukan. Sesuka hati.
- Alquran itu sebagian isinya dongeng.
- Hijab itu tidak wajib.
- Miras/Khamar itu kalo tidak mabok, tidak haram.
- Judi itu tidak haram.
- Lokalisasi itu tidak haram.
- Nikah beda agama itu diperbolehkan.
- Tidak ada Murtad, dan tidak ada Kafir, yg ada hanya Muslim dan Non Muslim.
- Dan masih banyaakkkk lagi yg lainnya...

Nah terus lu sebagai penggadang paham Liberalis (walau pake embel-embel Islam), dengan penuh heroisme muntah sampe menceret berapi-api, bilang: "Solusi bagi dunia Islam skg ini bukan khilafah, tapi tasawwuf. Titik."

Binguuunnggg kaannn jadinya guveee masbraaayyy.... Coba dimana ketemunya tuh Tasawwuf dengan Liberalist?

Gw kenal beberapa orang yg memang memiliki visi bahwa solusi untuk kemandekan dunia Islam adalah Khilafah. Terlepas dari masalah gw setuju atau tidak dengan visi mereka tersebut, itu adalah hal lain. Tapi mereka menyuarakan itu, dan memperjuangkan visi mereka itu. Berjuang "menjual" visi mereka, sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Walk the talk. Ucapan sesuai tindakan. Tidak munafik.

Lha ini... Banci Liberalis kondean, bicara Tasawwuf sebagai visi, tapi jualannya jjjaaauuhhhh dari sifat-sifat dan tindakan para Sufi.... Lha itu apa dong namanya masbrok??? Bingungkan?"T

Mungkin yg dimaksud "Tasawwuf Liberal" Kali ya brok? Soalnya Islamnya juga kan Islam Liberal, jadi Tasawwufnya juga Liberal. Sufinya minumannya cognac, bourbon, dan champagne. Kerjaan si Sufi Liberal, jalan-jalan ke Las Vegas ngabisin duit hasil bergigolo ria, hedon habis kumpul kebo dengan Artis Hollywood. Terus bosan jadi lakik, tukar kelamin ke Bangkok jadi Sufi Liberal wanita, kemudian menikah dengan Homo super Macho dari New York. Sufi Liberalis. Itu kali maksudnya ya brok?

Atau barangkali maksudnya mau menggadang-gadang syncretisme Islam dan Taoisme? Tentang semua agama sama dan benar? Jadi pake ilmu cocokomologisasi reboisasi, sufi itu sama dengan kontempelasi ala Taoisme?
Atau barangkali mau pamer kalo baru baca buku karangan Toshihiko Izutsu itu? Entahhlahyaawww...

Kalau kata Sufi yg bener itu: Gw tidak bisa menjadi apapun, selain yang diizinkan Allah.
Sementara kalau kata "Sufi setengah jadi Liberalis" kyk diri gw begono: I can be what I want to, and all I need is to get my boogie down.... Kwekwkekwkekwkw....

Yang jelas, dalam Alquran itu ada HANYA tiga golongan manusia. Muslim, Kafir, atau Munafik....
Kira-kira gemmbong JIL yang sangat heroik muntah menceret bilang solusi bagi dunia Islam itu Tasawwuf bukan Khilafah, kira-kira masuk kategori golongan yang mana ya temanzz??? Bingung guvehhh......