whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, March 16, 2011

ANOTHER BOOK ANOTHER COVER -- A Woman That Is...

Jadi perempuan itu serba sulit….
Tadi pagi aku nyetir sendiri ke kantor. Supirku sudah minta ijin tidak masuk seminggu sebelumnya. Papap sudah menawarkan supir ganti dr kantor. Bunda juga sudah menyarankan agar aku pakai pak Tar, salah seorang security rumah untuk jadi supir ganti, tapi aku lagi pengen nyetir sendiri aja, mumpung tidak ada jadwal meeting. Itung-itung, rencananya aku siang mau spa sebentar, asik kan..??

Keluar dari rumah lancar-lancar aja,,,nahh...lewat di depan Universitas Moestopo, baru deh nyesal kenapa tidak pakai supir....
Seperti biasa, jalan di depan universitas padat. Warung-warung kiri kanan, mahasiswa/wi yg bersileweran, serta kendaraan-kendaraan yang terparkir penuh sesak sepanjang jalan...

Setelah melalui jembatan sempit didekat Universitas itu..dari jauh aku melihat ada sebuah mobil Honda Jazz hendak parkir di kiri jalan. Tanah di situ agak menanjak, tempat parkir yang tersisa hanya pas untuk 1 mobil, aku sudah melihat mobil itu kesulitan untuk parkir. Mobil-mobil dr arah depan gw masih berderet, dibelakang gw sudah ada satu mobil. Gw melambat, dan sedikit menepi memberi jalan mobil dr arah depan.

Mobil Honda Jazz yg akan parkir itu masih berusaha masuk ketempat parkir sempit itu. Aku sebenarnya sudah khawatir melihat cara sipengemudi yg berusaha memaksakan masuk mobilnya ke tempat parkir yg menanjak dan sempit. Tapi gw sudah tak bisa mundur lagi, sebab mobil dibelakang sudah menghalangi. Akhirnya gw berhenti di samping belakang mobil itu, untuk memberikan kesempatan pengemudinya naik dan parkir, sebab gw khawatir kalau-kalau mendadak mobil itu melorot turun….. Kekhawatiranku terjadi, mobil kecil yg masih berusaha naik ketanjakan parkir itu, tiba-tiba seperti kehilangan kontrol, mobil itu meluncur ke bawah, langsung tepat kearah mobil gw…brrraaaagghhh….!!! Kencang sekali benturannya.

Untuk bbrp saat mobil itu terhenti, si pengemudi berusaha menyalakan kembali mobilnya. Mobil di belakang gw mulai membunyikan klakson. Akhirnya mobil itu hidup kembali, dan berputar kearah Soepomo. Aku mengikuti dari belakang, sambil berusaha mengingat-ingat no polisi mobilnya, siapa tau tiba-tiba dia melarikan diri.

Persis di depan Soepomo mobil itu berhenti, aku menghentikan mobil didepan mobil itu, dan segera keluar. Kuperiksa sisi kiri mobilku yang tertabrak, lumayan bonyok..... Kesel juga gw…. Tapi mobil Jazz itu, belakangnya lebih bonyok lagi, bempernya sampai melesak kedalam.

Tiga orang mahasiswa turun dari mobil itu, menghampiri aku. Dengan wajah sedikit kecut sipengemudi meminta maaf, „Wah maaf mbak, tidak sengaja“ katanya. Dua temannya yg lain ikut nimbrung minta maaf bilang kalau itu tidak disengaja. Beberapa mahasiswa/wi mulai ikutan melihat.  Walau dalam situasi begitu, masih sempat juga gw berpikir keren-keren juga 3 mahasiswa ini (brondong-brondong maniz, hiks.. hiks.. hiks.. dasaaarrr). Kalau tidak dalam situasi begitu mungkin aku sudah akan tebar pesona dipelototin banyak mata mahasiswa. Tapi gw harus jaim donk.....
Jadi dengan lagak dingin gw tanya mau bagaimana penyelesaian urusannya. Gw minta mereka bertanggung jawab untuk kerusakan mobil gw….

„Sial bener saya hari ini mbak…nabrak mobil mewah seperti ini, pasti mahal biayanya, tapi saya benar2 tidak sengaja mbak.” Kata si pengemudi tadi sambil memeriksa kerusakan mobil gw. Mulai terjadi sedikit diskusi
Awalnya mereka ngotot itu tidak disengaja, dan minta pengertian gw agar ganti rugi bisa didamaikan, mungkin karena mereka melihat gw cewe sendirian, sementara mereka bertiga dan didepan kampusnya pula.
Sebenarnya kalau mereka tidak ngotot, gw tidak akan naik tensi, sebab bagaimanapun asuransi akan mengganti kerusakan mobil gw. Hanya saja melihat sikap mereka yg ngotot, terutama salah satu dari mereka (mungkin dia sadar dia paling keren) yg malah berusaha bersikap cengengesan,…keluar deh tanduk dan taring gw….

Yang buat gw tambah qeqhi…waktu gw minta nomor kontak mereka, serta alamat rumahnya… mereka juga minta nomor kontak gw. Aku kasih nomer kantor dan bilang perusahaan asuransi gw yg akan hubungi mereka… tapi lagi-lagi mereka ngotot minta nomor HP, nomor telepon rumah, dan alamat rumah, alasannya biar mudah dihubungi…. Apa urusannya???? Pelecehan benerrr… Kecuali kalau gw yg nabrak mereka, gw yg harus ganti rugi, mereka perlu tahu informasi itu…siapa tau gw melarikan diri dan tidak mau bayar… ini kan mereka yg nabrak, bukan gw… Untuk urusan seperti ini, nomor kantor gw kira cukup doonk.. tidak perlu segala nomor gw komplit buat mereka…
Gw semakin qheqi lagi ketika teman-teman mereka mulai ikut nimbrung dan mulai pasang gaya…
Akhirnya urusan selesai, gw kembali masuk mobil, dan sebelum pergi gw masih sempat mendengar celetukan...“cantik-cantik nyeremin kaya kuntilanak“... beberapa suara cekikikan,...gw nggak perhatiin lagi...gw langsung tancap gas pergi....

Jadi perempuan itu memang sulit...
Kalau mereka sopan, minta maaf dengan tulus,, bukan pura-pura, mungkin gw tidak akan ngotot juga… Ini sudah mereka yg salah mau ambil keuntungan pula. Gw hanya mempertahankan hak gw yang gw rasa benar, tidak ada hubungannya dengan penampilan fisik gw dan kuntilanak…

Jadi perempuan itu memang sulit…
Kita tegas dan percaya diri, dibilang kaya kuntilanak….
Kita menye-menye dan lenje dibilang (maaf…) perek…
Kita ramah sedikit dibilang murahan….
Apa sih mau mereka?? Hhhaaaahhh……

Coba laki-laki ganteng, pinter, tajir.... mudah sekali mendapatkan kencan.  Pilihannya semakiiinnnn luaasss.... luass bangeett sampe ngantri sejalan tol…
Tapi coba perempuan cantik, pintar, tajir.... semua pada minder. Pilihannya jadi seeemmmppiit… Belum lagi harus bersaing dengan tante-tante, banci-banci, dan segala macam jenis wanita…. Makin ssseemmmppiittt aja pilihan.

Banyak banget laki-laki dari keluarga ternama dan kaya, nikah dengan artis, model, atau selebriti… Tidak ada yg bilang cewenya matre.
Tapi coba perempuannya dari kalangan seperti itu… bisa diitung jari yg nikah dengan artis, model, atau selebriti…. Biasanya pilihannya yaaa…disitu lagi disitu lagi…. Dan kalau pun ada yg nikah dengan selebriti…pasti rame-rame cewenya dicap dungu, tak pake otak…. Atau cowonya dibilang mata duitan dan serakah…
Pokonya dibuat hubungannya jadi tak enak, belum puas kalau hubungannya belum berantakan… Padahal, cinta sih cinta aja… Tidak ada urusan dengan matre dan keserakahan….. Adil nggak seehh…???

Jadi cewe itu emang sih sulit….
Tapi sulit bukan berarti gw tidak bahagia jadi cewe donk…
Cewe dengan modal cantik aja, seperti kata salah satu iklan sabun, sudah cukup membukakan semua pintu, menjadi super power…
Apalagi punya modal harta dan otak…iya nggak???
Cuma cewe yang bisa climbing the social ladder, hanya dengan modal fisik, tanpa perlu takut dicemooh. Ada Tsarina Rusia Anna Karenina, ada Evita Peron, ada Sari Banon, banyak lagi…
Kalau ada laki-laki yang melakukan hal itu, wwuaahh… laki-laki apa gigolo yaa..??
Dan yang paling utama….seperti kata-kata sebuah lagu kelompok Love Unlimited, wanita itu menggariskan keturunan manusia…

Sayup-sayup dari CD mobil, gw dengar lagu dari Love Unlimited Orchestra itu……. ”I’m So Glad That I’m A Woman….I’m a live line of mankind… and now it’s my time for me… I’m so glad that I’m a woman… U know I won’t trade…. “ 

No comments:

Post a Comment