whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, June 4, 2014

BOOKS OF LEADERSHIP ** THE ULTIMATE LAW OF BEING A LEADER **



Ketika dulu pertama kali gw dilibatkan oleh bokap dalam bisnis keluarga, bokap menekankan satu hal YANG PALING PENTING untuk menjadi pemimpin yang sukses. Gw ingat betul, bokap gw bilang begini:
SEBAGAI PEMIMPIN, JANGAN PERNAH MENUNJUKKAN EMOSIMU KEPADA SIAPAPUN. INGATLAH, SEBAGAI PEMIMPIN, KAMU ITU SENDIRIAN. JADI JANGAN PERNAH MENUNJUKKAN EMOSIMU, SEDIH, SUSAH, TAKUT ATAU SEGEMBIRA APAPUN KAMU, SIMPAN ITU HANYA UNTUKMU. SEBAB EMOSI YANG DIPERLIHATKAN, AKAN DIJADIKAN OLEH LAWAN-LAWANMU MENJADI SENJATA UNTUK MENGALAHKANMU.

Dan itu benar sekali. Sebagai manusia, bukan hanya sebagai pemimpin, tapi SEMUA manusia, harus memiliki kemampuan untuk bernegosiasi. Hidup adalah rentetan proses negosiasi yang tidak berkeputusan.
Sebagai Ibu kamu akan tiap hari bernegosiasi dengan suami, anak-anak, tetangga, bakul sayur, tukang ledeng, siapa saja.
Sebagai Bapak pun sama, kamu akan selalu bernegosiasi masalah dengan keluarga, tetangga, teman2.
Sebagai manager, karyawan, pedagang, atau apapun, pasti setiap hari kamu akan menghadapi proses bernegosiasi.
APALAGI SEORANG PEMIMPIN!!! Mungkin setiap detik hidup kamu akan dipenuhi proses negosiasi.

Dan rahasia paling utama untuk memenangkan negosiasi, adalah: JANGAN PERNAH MENUNJUKKAN EMOSIMU!!!

Dalam hal suatu proses negosiasi, sebagai leader (pemimpin) jangan kira bahwa proses itu baru dimulai di meja perundingan. Bila kamu sebagai pemimpin mengira proses negosiasi BARU dimulai saat bertemu di meja perundingan, well... bersiap-siaplah untuk selalu kalah di setiap negosiasi yang kamu lakukan.
Proses negosiasi sudah dimulai jaauuuhhh sebelum meja perundingan terjadi.
Perang propaganda, perang psikologi, perang inisiatif, perang marketing, itu sudah akan dimulai, jaauuuhhhh sebelum meja perundingan dilakukan.
Dan ketika dua musuh bebuyutan bertemu di meja perundingan, SEMUA PERANG ITU AKAN MENCAPAI PUNCAKNYA! DAN AKAN TERLIHAT LEADER (PEMIMPIN) MANA YANG AKAN MENGONTROL PERUNDINGAN!
Saat kedua leader dari kedua kubu yang berunding berjabatan tangan, ITU ADALAH PUNCAK PERANG PSIKOLOGI ANTARA KEDUANYA!!!
Saling nilai dan saling menakar situasi. Kalau saat itu lo sudah menunjukkan emosi lo. Lo keder, lo merasa minder, lo marah, lo tak suka, lo kepo, lo letoy... Habislah lo dihajar lawan negosiasi lo!!

Ada dua cerita yang layak dibagi disini mungkin.

Dulu banget, bokap gw pernah punya urusan bisnis dengan Om Abu Rizal Bakrie. Saat negosiasi, disepakati pihak gw akan membantu menyumbang Universitas Bakri. Setelah itu, bebrapa bulan kemudian, ada satu acara penyerahan bea siswa bagi mahasiswa-mahasiswa berbakat di lingkungan sekolahan Bakri ini. Bokap gw tentu diundang, dan datanglah gw mewakili Bokap dari perusahaan. Acara itu dihadiri oleh hampir seluruh keluarga Bakri. Mungkin acara yg memang bagus itu, penting buat keluarga Bakri.

Dan tibalah saat ketika para penerima beasiswa memberikan sepatah duapatah kata sebagai "ucapan terimakasih". Para penerima beasiswa diwakili oleh tiga orang siswa/siswi, yang mungkin memang dipilih dari latar belakang yang saannggattt menyedihkan. Bahkan salah satu diantaranya adalah penyandang cacat.
Dan ketika mereka berbicara asal muasal kenapa mereka menerima beasiswa itu, HAMPIR SELURUH ISI AULA YANG DIPADATI OLEH MAHASISWA DAN PARA UNDANGAN VIP MENANGIS, sangkin terharunya. BAHKAN OM NIRWAN BAKRI IKUT MELAP AIRMATA YG COBA DISEMBUNYIKANNYA. GW SETENGAH MATI MENAHAN AIRMATA.
Dan Om ARB, anteng aja seperti tidak terjadi apa-apa!! (Mungkin hatinya sudah berubah jadi batu kali ya brok, entahlaahh...kwkwkwkwkw).

Soeharto adalah salah satu pemimpin yang sangat sangat piawai menyembunyikan emosi. Apapun keadaannya dia akan selalu tersenyum, dengan senyum khasnya. Makanya dia disebut "The Smiling General", Jenderal penuh senyum.
Ingat ketika acara pertemuan APEC Tahun 1994, di Bogor? Saat itu kekuasaan Suharto sudah mulai dirongrong, isu pembebasan Timor Leste mulai memuncak, perang propaganda terhadap Indonesia oleh negara2 liberalis, yg dipimpin oleh USA, sedang mencapai puncaknya. Dan Indonesia digambarkan sebagai salah satu sarang terorisme Internasional mulai diasah.

Ketika Clinton datang ke tempat acara, dia sengaja membiarkan Suharto menunggu ditangga lebih dari 5 menit. Suatu penghinaan yang teramat sangat, bagi seorang pemimpin negara sebesar Indonesia. Tapi hebatnya, selama menunggu Clinton turun dari kendaraannya, soeharto di tangga Istana Bogor, disorot ribuan kamera dalam dan luar negeri, TETAP TERSENYUM, seperti tak terjadi apap2.
Dan keesokan harinya foto Suharto (Yang pasti SANGAT tersinggung itu) namun tetap tersenyum, muncul di semua media nasional dan Internasional. Alasan Clinton ketika itu, lagi-lagi mengimbaskan perang propaganda, CIA mendapatkan info bahwa Clinton sedang terancam keselamatannya. Seakan-akan Clinton ingin menunjukkan kepada dunia Internasional, ketidakbecusan Soeharto menjaga keamanan pertemuan APEC itu.
Dan Soeharto tetap tersenyum!!!

Coba lihat pemimpin-pemimpin besar di seluruh dunia.

Breznev (Mantan PM Uni Sovyet), betapa susah orang menganalisa emosinya. Tampangnya selalu cemberut apapun keadaannya.
Nikita Kruschev, Rosevelt, Clinton, Margaret Thacher, Queen Elizabeth, Indira Gandhi, Nehru,
Soeharto (Sampe Menteri2nya aja bingung membaca emosinya)
Habibie (selalu ceria, dengan air mukanya yang boyish, apapun suasana hatinya), Mao tse Dong (Mirip Breznev, selalu cemberut), Ziang Ze Min, Angele Merkel... Masiihhh panjaanng...

COBA LIHAT BAGAIMANA SEMUA PEMIMPIN ITU BISA DENGAN SANGAT CERDIK MENYEMBUNYIKAN EMOSINYA!!! Karena bila musuh2nya sampai tahu suasana hatinya, akan sangat gampang untuk menghabisinya!!!

Habibie yang disaat-saat kepemimpinannya habis diserang seluruh dunia dan diserang seluruh media dalam negeri. Dan pernahkah kamu melihat dia menunjukkan "kesusahan" yang sedang dialaminya?????

Coba kita bandingkan dengan tulisan ini: LAGI2 PENCITRAAN SALAH KAPRAH JOKOWI


Tulisan yg mencoba membela Jokowi itu, justru menjadi bukti BETAPA TAK BERMUTUNYA JOKOWI ITU MENJADI PEMIMPIN BANGSA SEBESAR INDONESIA!!!
Indonesia itu bukan Jakarta, apalagi solo???? Indonesia itu negara yang beribu-ribu kali lebih besar dari Singapore.
Katakanlah mengenai black campaign dalam tulisan di atas memang benar (Meski sangat patut diragukan! Masih sangat banyak pertanyaan mengenai analisa black campign itu), NAMUN ITU BARU CUMA perang propaganda dengan Prabowo saja, TAPI Jokowi sudah mental ke pojok sampah. Bagaimana dengan Soeharto atau Habibie? Yang berperang dengan Propaganda Internasional?
Bagaimana dengan Ahmadinejad? Yang habis-habisan hampir tiap detik diberitakan buruk oleh dunia Internasional? Bagaimana dengan Mahathir Mohammad? Bagaimana.... Masih banyak contoh pemimpin lain yang bersetru dengan pihak lain, JAUUUUHHHHH LEBIH PARAH DARIPADA "PERSETERUAN" PRABOWO DAN JOKOWI.

Terus baru segitu saja masalahnya, Jokowi sudah merajuk? Sudah ngambeg?? Terus para Jasmep dan Pasukan Nasi Bungkusnya, terutama para pemimpin Pasukan Nasi Bungkusnya, ingin memutar kekalahannya dipanggung "Deklarasi Kampanye Damai KPU" kemaren, menjadi PENCITRAAN DIANIAYA BLACK CAMPAIGN??????
PENGEN PENCITRAAN LAGI SEDANG DIANIAYA PRABOWO, MALAH KEJEBLOS NUNJUKIN KELEMAHAN PALING FATAL SEORANG JOKOWI. GAMPANG NGAMBEG MIRIP TANTE-TANTE. Robah aja namanya Om Jokowi, jadi Tante Jacky Wininta Brigitta Bernadetta.... Terus ikutan nyanyi degh barengan Girl Band Jasmep Pasukan Nasbung, Akiyu memang primadonaaaa,,, akiyyuu memanngg ratuuu pesttaa, oohh yaa yaaaaa aaahh... Kakakakakakaaa.....

Sama saja seperti mbok Banteng, induk semangnya, YANG TAK PERNAH BISA MENYEMBUNYIKAN EMOSINYA!!!! MIRIP EMAK-EMAK ARISAN RUMPI TANTE SASAK TINGGI!!

Kalo itu alasan yang diberikan Panglima Pasukan Nasi Bungkus Jokowi, kenapa Jokowi sampe kalah set diacara KPU kemaren, hanya satu pesan kita:
MAS JOKOWI MENDING KELAOT AJA DEH, ATO ENGGAK BALIK KE SOLO AJA!!! Baru segitu aja sudah jatuh mental, keok, ngambek mirip tante-tante diputusin brondongnya!! Mending gausah jadi Capres dehhh!!!
Perang propaganda sebegitu belum apa-apa, dihadapan Presiden Indonesia kelak, akan terbentang masalah yang JAAAUUUH LEBIH RUMIT DAN MENYITA EMOSI!!!
Kalau segitu aja lo sudah ngambek mirip tante-tante, mendingan lo lupakan mimpi lo jadi Presiden Indonesia!!!




No comments:

Post a Comment