whose side are you on

whose side are you on

Monday, June 2, 2014

Being a Mother ~ Books of true love. When their dreams are out of your reach ~



Someone told me long time ago. Gua lupa siapa yg bilang. Ato mungkin gua baca di salah satu buku, gua lupa. Begini katanya:
Memiliki anak adalah sesuatu yg tak terkatakan indahnya, namun itu berarti kamu merelakan separuh jantung dan hati kamu, dibawa berjalan-jalan di luar diri dan kontrol kamu. Dan sayangnya, orang yg membawanya itu, acap kali tidak menyadari bahwa kamu akan kehilangan separuh jiwa kamu bila dia menghilang dari hidupmu.
Dan setelah menjadi seorang ayah, baru gua menyadari kebenaran perkataan itu.

Si Butet ada benarnya juga. Meskipun disampaikan dengan cara bercanda. Tapi menurut gua, itu bukan "karma". Itu sebuah pembelajaran bagi kamu sebagai seorang Ibu, agar kamu dapat menghargai cinta tulus ibu kamu sendiri.
Tapi buat si Butet, jangan terlalu senang dulu. Hanya karena anak-anak mu masih kecil. Masih bisa kamu "atur-atur", sekehendak hatimu. Akan tiba saatnya elu juga akan mengalami hal yang sama. Ketika anakmu memiliki kemauan sendiri. Menginginkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kemauanmu. Memiliki cita-cita dan mimpi-mimpi sendiri.

Masih belum lama rasanya, ketika salah seorang Kunti membikin heboh inner circle. Menolak keinginan orang tuanya untuk menikah cepat-cepat, keras kepala, melawan semua keluarga, karena masih ingin mengejar mimpi-mimpinya. Dan dia "mengupload" lagu ini. Masih ingat?

Sama saja anak2mu juga akan memiliki impian-impian mereka sendiri. Terus elu mau menghalanginya? Hanya gara-gara kekhawatiran diri lu anak lu akan "kenapa-kenapa" jika jauh dari elu? Egois ya mbaksist...
Kalau lu bisa, kenapa anak elu ga bisa? kalau lu bisa melanglang buana kemana pun impianmu membawa, lantas kenapa anak lu tidak boleh? Kalau ibu lu bisa berkorban cinta dan rasa sedemikian dalam, lantas kenapa lu ga bisa sebagai seorang ibu? Mungkin dengan begitu anak lu bisa jadi lebih mandiri.
Kan ada Allah. Kenapa mesti takut? Yang menjaga anak-anak lu itu bukan elu. Tapi Allah.
Berdoalah padaNYA, agar anak-anak lu diteguhkan di jalanNYA. Bukan menghalangi mimpi-mimpinya hanya gara-gara lu merasa tak kuat pisah lama-lama dan jauh-jauh darinya. Kejam dan egois itu namanya.

Lu tidak akan pernah bisa melindungi anak lu. Lu cuma bisa berusaha menjaganya. Lu cuma bisa berdoa.
Berdoalah. Agar dia menjadi putri seperti yang kamu impikan. Bukan mengekangnya karena takut dia bakal menderita. Hanya Allah yang tahu masa depannya.

Gua tahu Junior-Junior itu sedang membahas hal itu sekarang. Dan ikutan membaca blog ini.
Dan gua tahu, sejauh apapun mereka pisah dari kamu, Insya Allah mereka tahu orang tuanya mengkhawatirkan mereka. Jadi biarkan mereka memilih masa depan mereka. Kita hanya dapat memberi masukan. Jadikan mimpi mereka menjadi impian lu juga. Dan jangan pernah lupa meminta perlindungan dari Allah.

Cantik, ponakan Paman. Selamat atas prestasi kamu keterima di Universitas itu. Itu sekolah bagus. I'm so proud of you. Paman dukung keinginan kamu untuk sekolah kesana. Cuma pesan Paman, jangan pernah tinggal shalatnya ya? Dan jangan lupa, seperti omongan Paman di atas, kamu membawa separuh jantung dan jiwa Yanda/Bunda kemana pun kamu pergi. jadi hati-hatilah menjaganya. Insya Allah jalan mu dimudahkanNYA.


No comments:

Post a Comment