whose side are you on

whose side are you on

Monday, September 29, 2014

THE REAL MC COY OF INDONESIA ~ Open your masquerade, and this is "the real thing" ~




Pernah suatu ketika dulu, seorang kenalan kita punya "selingkuhan" seorang artis, yg sudah santer diisukan di kalangan pengusaha sebagai "bispak" dengan imbalan jutaan rupiah per malam. Kenalan kita ini memang boleh dibilang "OKB", baru kenal dunia entertainment Pengusaha. Masih culun dan agak kuper. Jadi "kaget" ketika bisa kencan dan diterima cintanya oleh seorang artis cantik ternama. Cihuyyy ya bok.

Namun ketika dia berniat menikahi artis itu, dan memutuskan tunangannya, yg dirasanya "kalah" segala-galanya dari si Artis, semua keluarganya ternyata menentang dengan keras. Masih kurang puas, sudah kadung mencampakkan tunangannya, yg dianggap sudah tak sesuai dengan lifestyle-nya, dia minta pendapat teman-teman dekatnya mengenai niatnya menikahi selingkuhannya itu. Teman-temannya berusaha menasehati. Dengan alasan yg sama, wanita itu cuma "gold digger" dengan latar belakang "tidak baik". Tapi teman kita ini sudah "kena santet selangkangan" agaknya. Tak bisa pindah "kelain goyangan" setelah dibenamkan dalam "cinta" si artis sinetron.
Teman kita ini ngotot, kalau selingkuhannya itu sudah "tobat" sejak berpacaran dengannya. Hanya menjadi miliknya seorang. Cuhhuuyy... Cinta oh cinta.
Teman-temannya berusaha menyadarkannya, kenyataan dia bakalan "bergaul" di kalangan "buaya haram jadah" yang banyak di antaranya sudah "meniduri" selingkuhannya itu bolak balik kayak pisang goreng di bolak balik di kuali gorengan. Dan itu akan menjadi kenyataan. Bukan cuma opera sabun seperti cerita di sinetron. Akan banyak "bisik-bisik cibiran" di belakang punggungnya kelak. Apakah dia mampu menanggung itu? Bagaimana nanti anak-anaknya? Atau apakah nanti tobatnya hanya "tomat"? Tobat kumat, dan balik menjadi wanita "siap tembak" oleh para buaya haram jadah?

Tapi ternyata "selangkangan" mengalahkan segala-galanya, termasuk pikiran jernih. Melawan segala arus, teman kita ini tetap menikahi si artis. Tapi seperti nasehat teman-teman dan keluarganya, kenyataan memang tak seindah opera sabun. Tak seindah pencitraan sinetron. Pernikahan mereka hanya bertahan kurang dari empat tahun. Setelah melahirkan seorang putra, mereka bercerai. Tidak ada yg tahu persis alasannya. Tapi "bisik-bisiknya", si istri selingkuh dengan mantan cowo lamanya, yg juga seorang bintang sinetron. Susah bow, merobah "selangkangan lebar" menjadi "selangkangan terpelihara", kalaw itu sudah karakter.

Pasti para juragan pengunjung blog hantu ini, banyak yg sudah nonton film "Pretty Woman" Julia Roberts. Oprah Winfrey, ketika mewawancarai si Pretty Woman Julia Roberts, memberikan kata-kata pembukaan pada acara itu, dengan mengambil adegan ketika Julia Roberts dihina dan direndahkan para pramuniaga toko-toko exclusive. Gegara "penampilannya" yang terlalu "perek" dan "cewe jalanan" sehingga dianggap tidak akan mampu belanja di toko-toko exclusive yg hanya jualan branded items, dengan bandrol harga selangit. Kemudian ketika Julia Roberts datang kembali untuk "membalas dendam" perlakuan para pramuniaga tadi, penonton bertepuk dan bersuit-suit membela Julia Roberts. Padahal, kata Winfrey bercanda, para penonton lupa kalau Julia Roberts tetap "seorang pelacur", "a slut", "a whore", yg menggunakan selangkangannya untuk membeli barang-barang branded itu.

Itulah pencitraan Hollywood. Menyihir pikiran penonton, elu, guwe, dan semua penonton. Pencitraan sangat manis, betapa indahnya hidup seorang pelacur, pelacur itu bukan kenistaan, menjadi pelacur itu adalah hal yang sangat mulia. Sama persis seperti propaganda JIL. Prostitusi itu adalah "Pretty Woman". Indah bagaikan cerita "Cindefuc****Rella, kata temen Julia Roberts dalam filem itu.
Padahal kenyataannya prostitusi itu sangat banyak menghasilkan penyakit sosial. Kita sebagai penonton tetap tersihir, itulah kehidupan pelacur sebenarnya. Indah seperty Pretty Woman.

Lu yg merasa seorang intelektual saja, para kambing2 JILers itu, bisa menerima film Pretty Woman itu sebagai hal biasa. Mungkin malah banyak Intelektual yg termakan propaganda pencitraan itu, dan menganggap Pelacuran memang seindah kisah Pretty Woman. Hidup dalam ilusi opera sabun Hollywood. Sama seperti kisah teman kita di atas. Jatuh cinta dalam fatamorgana. Setelah terbentur kenyataan sebenarnya. Baru sadar, pencitraan itu tak seindah warna aslinya.

Sama seperti teman kita satu ini, yg mengaku "seorang intelektual muda". Teman kita ini menulis di twitternya, tentang "pembelotan" 11 orang kader Golkar dalam Rapat Paripuran DPR membahas RUU Pilkada yg baru. Seperti kita ketahui, ada 11 kader Golkar yg membelot dari Golkar. Dan teman kita ini, dengan penuh heroisme, menamakan gerombolan 11 ini sebagai gerombolan "Ocean's Eleven".

"Ocean's Eleven (O11)" lagi-lagi adalah sebuah film pencitraan besutan Hollywood. Juragan2 sekalia pembaca blog ini sudah nonton filmnya blom? O11 itu film keluaran tahun 2001. Bintangnya sederet artis2 Hollywood ternama. George Cloony menjadi aktor utama, memerankan Danny Ocean sebagai leader/pemimpin dari gank yg mereka sebut Ocean 11 (Ocean's Eleven). Entah kebetulan atau tidak, si Pretty Woman Julia Roberts juga ikut mendukung film ini, berperan sebagai Tess Ocean (mantan Istri Danny Ocean). Dan kisah ini mengenai rencana gank O11 untuk merampok 3 (tiga) Casino besar di Las Vegas, secara bersamaan dalam satu malam.

Film ini adalah remake dari film dengan judul yg sama, dibuat tahun 1960. Sama seperti "remakenya" diatas, film originalnya ini juga dibintangi sederetan nama-nama tersohor Hollywood dijamannya, seperti Frank Sinatra (yg menjadi Danny Ocean), Dean Martin, Sammy Davis, dan Angie Dickinson (yg memerankan Beatrice Ocean, mantan istri Danny Ocean).
Tapi tentu saja fim remakenya dibuat agak sedikit berbeda plotnya. Namun secara mendasar film ini tetap sama menceritakan usaha perampokan casino-casino di Las Vegas.

Dan sama seperti Pencitraan Pretty Woman, pelacur itu pekerjaan indah dan mulia, maka O11 juga mencitrakan keadaan yg sama, pencuri, rampok, copet, bandit, apapun namanya, adalah pekerjaan mulia. Sangat banyak film-film Hollywood semacam ini, yg menggambarkan heroisme para bandit perampok dan pencuri, yg dicitrakan sebagai "Khan" (penipu berkerah putih), untuk membedakannya dengan "Crooks" (lowlife scumbag penjahat teri jalanan). Padahal apa bedanya masbrok? Mau mencuri di jalan atau merampok casino. Tetap saja sama-sama rampok, bandit, lowlife scumbag, pencuri copet.
Namun begitulah Hollywood, memberikan pencitraan yg berbeda. Kalau Khan itu, pencuri, penipu, bandit "with style". Rampok busuk dengan gaya. Menggunakan "otak", dengan perencanaan hebat. Bukan asal jambret dan dar-der-dor tembak-tembak penuh darah. Beda dengan pencopet jalanan. Widdiii... Hebat ya brok...
Padahal mau pake alasan apapun, tetap saja rampok, pencuri, bandit, penipu itu sama-sama scumbag busuk bau tikus. Tapi itulah pencitraan Hollywood.

Dan pencitraan busuk semacam itulah yg dipake teman intelektual muda Golkar kita itu. Gank pembelot Ocean's Eleven, untuk menggambarkan pembelotan mereka dari Golkar. Entah siapa yg jadi Danny Oceannya. Mungkin Om Agung Laksono kali ya brok... Kwkwkwkwkw....
Jadi memang para pembelot itu tak malu-malu mengakui diri mereka sebagai rampok, pencuri, penipu, bandit begundal tikus Golkar.
Dan kalau padanannya adalah kisah Ocean's Eleven, maka GOLKAR itu bagi mereka adalah Casino Las Vegas yg pantas untuk dirampok.
Cucwok banget brok pilihan kisahnya. Kakakakakaka....

Jadi selama ini para anggota dan bebek pengikut Gank 11 itu, mengakui, GOLKAR itu adalah Casino tempat berjudi, menyedot duit siapa saja, termasuk duit rakyat dan pengusaha dan sekalian tempat bermaksiat. Dan mereka pantas untuk merampokinya, menjadi lowlife scumbag, tikus bandit, rampok, menjadi Ocean's Eleven... Kwkwkwkwkw... Dasar otak kupret.

Woy, kupret, lo bangga ya jadi penipu ulung, jadi rampok, dan pencuri? Bangga lo ya? Tersirep pencitraan Hollywood ya masbrok? Kwkwkwkwkw
Pantesaaaaann negara ini penuh pencuri, rampok, bandit Koruptor. Soalnya kalo merampok dengan style, dengan gaya, tanpa dar der dor berdarah darah, dianggap jagoan. Dianggap hebat dan suci. Jadilah para begundal itu menghalalkan segala macam korupsi, penghianatan, dan tipuan.... Hiduuuppp rampookk!!! Hidup Ocean's Eleven..... Kwkwkwkwkwkkww....

This is The Real Mc Coy of Indonesia, lowlife Scumbag, tikus busuk rampok pencuri bermartabat penipu dengan gaya... Open your masquerade, and here come... The Ocean's Eleven of Golkar... Kwkwkwkwkwkwkwk....
Brok, brok kasian banget sih lu brok, pinter-pinter masih terjebak pencitraan Hollywood. Pantesin aja gampang terpengaruh pencitraan media busuk pengusung Nabi Palsu itu.... Kwkwkwkwkw...













No comments:

Post a Comment