whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, September 23, 2014

Books of Logic ~ Antara "Tukang Hitung" Versus "Philosophers" ~




Dunia Cyber Indonesia lagi ribut masalah Matematika, Apakah 6x4 itu "sama dan sebangun" dengan 4x6 ?? Huweleh, ribet ya masboss.

Sebelum gue membahas lebih lanjut, gue pengen tanya sama kamu2 semua, apa yg membedakan "tukang hitung" dengan Doktor/Professor Matematika? Yg membedakannya kata: Filosofi.
Kalau tukang hitung, dia cuma pintar menghitung, menghafal rumus. Tanpa mengetahui "filosofi" dasar dari perhitungan itu. Bagaimana rumus itu bisa terjadi. Bagaimana hasil perhitungannya bisa mengeluarkan angka-angka sedemikian rupa, dia kagak ngerti. Yang penting angkanya benar.
Kalau Doktor/Professor Matematika berhitung pake cara itu, lebih baik tanggalkan gelar Doktor/Professor Matematika atau Kalkulusnya. Sebab dengan gelar sementereng itu, seharusnya dia berpikir secara filosofis. Secara fundamental, kenapa perhitungannya bisa seperti itu. Bukan cuma menghapal rumus. Jadi tukang hitung.
Dan para akhli dan jenius Matematika, PASTI sepakat mengatakan, secara konsep fundamental, 4 x 6 itu, "TIDAK SAMA DAN SEBANGUN" dengan 6 x 4. Hanya orang "tukang hitung" yg agak-agak lemot filosofi matematika yang bilang 4 x 6 sama dan sebangun dengan 6 x 4, karena menghasilakan angka yg sama, 24.

Sekarang mari kita balik ke persoalan di atas, apakah 6x4 sama dengan 4x6? Mari kita bahas secara filosofi matematika.
Yang merasa agak-agak lemot matematikanya lebih baik jangan teruskan baca ya, ntar bisa muntab ga nyampe logikanya.

Gue tidak tahu latar belakang si guru menyalahkan jawaban muridnya untuk persoalan 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 4 x 6.
Kemungkinan besar si Guru sedang mengajarkan, filosofi "Himpunan Bilangan", "Kumpulan Bilangan", atau "Irisan Bilangan".
Ini adalah "filosofi Paaallllliiinnggg dasar" dari matematika. Jadi semua murid diharapkan HARUS MEMAHAMI BETUL filosofi ini. Karena tanpa memahami filosofi paling dasar matematika ini, si murid pasti akan kesulitan untuk memahami filosofi matematika yg lebih lanjut.

Kalau cuma mau jadi tukang hitung, memahami cara "perkalian dasar", dan memahami "siat-sifat" perkalian semacam "asosiatif", "komutatif", atau "distributif", yaaa emang 4 x 6 akan sama dengan 6 x 4, sama-sama 24.

Tapi coba lihat "filosofi dasar" matematika ini: Mengenai "himpunan", "kumpulan", atau "irisan".



Sudah Jelaskan filosofinya? 6 "kumpulan" angka 4 itu AKAN SANGAT BERBEDA DENGAN 4 "kumpulan" angka 6. Walaupun kalau dikalikan dan dijumlahkan akan menghasilkan angka "24". Tapi secara "filosofi fundamental" lo liatkan bedanya?

Dengan memahami hipotesis/filosofi dasar matematika ini, kamu akan dengan sangat gampang memahami filosofi Matematika berikutnya yakni, Greatest Common Divisor (Faktor persekutuan Besar) dan Least Common Multiplier (Kelipatan Persekutuan Kecil), yang selanjutnya akan memudahkan kamu memahmi filosofi bilangan pecahan. Yang selanjutnya akan membawa kamu kepada filosofi semua bilangan, yakni bilangan bulat, pecahan, Rasional, Irrasional, Mutlak, dan Imajiner.

Kalau awalnya saja lo sudah kesulitan memahami filosfi paling dasar matematika itu, mengenai kumpulan/himpunan bilangan, percaya dehhh, kesononya lo bakal jadi "tukang hitung", karena cuma berhitung berdasar rumus, tanpa memahami filosofinya.

Contoh-contoh paling jelas adalah dalam Matematika tingkat lanjut, ketika lo sudah mulai belajar persamaan Matematis, Matrix, Deviasi, Integer, Kalkulus peubah banyak, dan sebagainya.

Di awal mempelajari filosofi Persamaan Matematis, lo akan dikenalkan pada istilah "Faktor". Filosofi dasarnya, SEMUA BILANGAN ITU MEMILIKI faktor. Angka 4 atau 6 itu dikatakan "hanya" 4 atau 6, karena "Faktor" yg mengikutinya adalah "angka" 1. Namun bila faktor pengikutnya adalah Y, maka 4Y (4x6) AKAN SANGAT BERBEDA DENGAN 6Y (6x4). capek ya masboz belajar Matematika? Kekekeke... Susah menjelaskan filosofinya cuma pake nulis masbos, belajar aja sendiri ya...

Kemudian lo sampe pada perhitungan Matriks, filosofi yg mempelajari kemerawakan (kemungkinan) suatu kejadian akan berlaku dalam "N" faktorindependensi. Huadduuhh sussaahhh duweehhh menyederhanakan kata-katanya. Maklum gue bukan guru yg baik.
Dalam matematika Matrix, yg banyak digunakan dalam statistika, Matrik (M) 4 x 6, itu JELAASSS BEDA dengan (M) 6 x 4, SANGAT BEDAAAA.
Matrix sederhana adalah contoh yg diberikan Kompassiana untuk membenarkan 4 x 6 = 6 x 4, padahal contoh itu sangat salah. Itu perhitungan Matrix sederhana, hanya kolom dan baris, "tanpa" faktor independensi. Namun bila ditambahkan faktor interdependensi, M 6 x 4 itu jaauuhhh berbeda dari M 4 x 6.
Dan tanpa memahami filosofi PALING DASAR dari matematika diatas, lo bakal mati kutu belajar Matematika Matrix.

Dan bila lo sampe pada pengenalan bilangan Imajiner atau bilangan Kompleks, mati aja lo kalau berprinsip "tukang hitung" 6 x 4 = 4 x 6.
Lo harus kembali belajar filosofi dasar di atas. Bilangan imajiner diberi simbol "i". Dan 4 x 6i JELAS BEDA DENGAN 6 x 4i.

4i + 4i + 4i + 4i + 4i + 4i = 6 x 4i DAN ITU TIDAK SAMA DENGAN 4 X 6i. Paham? Ngerti? Kalo masih jongkok, yaaa maap deh bozz.. kekekeke

Jadi kalo otak lo mirip-mirip RATU JASMEV yg bilang 4 x 6 = 6 x 4. Yaaaa wajar... Soalnya "cuma" Tukang Hitung.
Kalo Professor Matematika ITB, atau jenius Kalkulus, pasti bilang 4 x 6 itu secara fundamental TIDAK SAMA DENGAN 6 x 4. Soalnya bicara FILOSOFI. BUKAN CUMA BICARA RUMUS, MIRIP TUKANG HITUNG Ratu Jasmev!!! Kakakakakaka.....









No comments:

Post a Comment