whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, September 2, 2014

Books of Lies and Deceptions ++ Things that humiliate us the most ++





Ada dua berita menarik belakangan ini, yg agak-agak bikin "malu" bangsa ini. Dua berita berbeda karakter, dan sangat bertolak belakang, namun dua-duanya memiliki kesamaan, seperti berita "kampak pembelah batang".
Yang satu berita tentang "penolakan" dan yang satu berita "penerimaan". Meski bertolak belakang, keduanya sama busuknya dan sama memalukannya.

1. Perwira POLRI, tertangkap membawa 6KG Narkoba, di Malaysia.

Mau segimana lagi malunya bangsa ini dibuat oleh POLRI. Sudah tidak bisa lagi ditutup-tutupi, SANGAT BANYAK MANUSIA BUSUK, di dalam jajaran Kepolisian RI, yg seharusnya menjadi perangkat pembela hukum, dan menjadi gerbang pertama membasmi para bandit dan mafia Narkoba itu, namun justru menjadi anggota mafia itu sendiri. Tidak mengherankan pemberantasan peredaran Narkoba ilegal di negara ini seperti jalan di tempat! Kalau tidak mau dikatakan mundur puluhan tahun.



Di jaman mbah Harto dulu, bahkan pernah santer beredar issue kalau salah satu KAPOLRI kala itu, justru menjadi gembong Mafia Narkoba Indonesia. Dan issue itu juga menghantam salah seorang cucu Soeharto yg di sinyalir turut terlibat di dalam lingkaran Mafia pengedar Narkoba.

Tidak mengherankan banyak yg tergiur untuk terlibat di dalam penjualan barang haram ini, karena melibat duit ratusan trilyun setiap tahunnya. Dan sudah bukan jadi rahasia lagi, kalau Indonesia memang menjadi salah satu pasar peredaran Narkoba terbesar di Asia.

Sudah lama issue-issue itu beredar dari mulut-kemulut, kalau Kepolisian Negara Indonesia, SANGAT SERING TERLIBAT, dalam kasus-kasus mafia Narkoba, apalagi kalau menyangkut jumlah sangat besar!! Dan kejadian ini menjadi pembuktian kalau issue-issue itu bukan cuma cerita bohong. Entah dimana muka KAPOLRI diletakkan saat ini. Indonesia benar-benar dipermalukan. Gue berharap para perwira POLRI yg menjadi anggota mafia pengedar Narkob itu, dihukum mati di Malaysia. Karena Malaysia dikenal sangat garang menghukum para mafia busuk pengedar narkoba.

Beda dengan Indonesia, yang serrriiinnnggg banget membebaskan bandar besar narkoba. Kalo bandar kurcaci kere tak mampu suap, weleehhh habiss dihajaarr POLRI, KEJAKSAAN, dan KEHAKIMAN. Tapi coba deh bandar besarnya yg ketangkap. Kalau tidak bebas tanpa syarat, ya dihukum saaannnggaattt riinggaann!! Padahal entah sudah brapa juta rakyat bangsa ini dirusak oleh narkoba hasil jualan para mafia busuk itu. Namun semua perangkat hukum seperti tak perduli. Penumpasan peredaran Narkoba di negara ini, laksana menggantang asap. Sangat Muskil, dan hampir menemukan jalan buntu. Gimana mau bisa dibereskan? Kalu POLRI yg seharusnya paling depan membereskan, justru ikutan "membereskan" halangan si mafia. Melancarkan jalan penyelundupan narkoba. Betapa mengerikan nasib bangsa ini.
Kapan ya Kepolisian Negara Indonesia mengalami PEMBERSIHAN BESAR-BESARAN dari para kutu busuk dan tikus doyan suap itu? Agar bangsa ini bisa tegak berdiri membusungkan dada berhadapan dengan negara lain. Tidak seperti sekarang, selalu menjadi bulan-bulanan lelucon bangsa lain...!!!



2. Pernyataan resmi Jokododo pada Muktamar PKB, tentang "jatah kursi Menteri" untuk PKB.

Akhirnyaaaa..... Kwakwkakwkakwkak..... Munak banget seeehh mang Joko.
Dulu bilang tidak akan nyapres.
Dulu bilang wakilnya harus orang muda tak terlibat Orba.
Sebelum Pilpres kowar-kowar "tidak ada "praktik dagang bebek" dalam koalisi mas #BEJO... Tidak ada bagi-bagi kursi.
Woalaaahhh.... Kwakwkakwkak.... Dasar penipu, munafik berat, pencitraan abezzz...



Kalo POLRI emang dari dulu udah putus urat malunya, nah sekarang ketambahan lagi, yang katanya Presiden merakyat anti munawir, munaroh, munafik... Ternyata oh ternyata...
Jadi benarkan mang Joko? Lebih baik terus terang mengenai koalisi politik?
Mana ada seh yg namanya "gratis makan siang" dalam politik?
Emang lo kata Pakde Muhaimin itu malaikat surga? Tak punya ambisi politik menyokong elu Paklik Joko?
Sekarang kembali lagi menjilat ludah sendiri kan??? Kakakakaka....

Entah berapa banyak lagi ludah bertebaran yang akan engkau jilatin Mang Jokododo.
Hidungmu bertambah panjang saja. Sudah ngalahin hidung gajah sekarang!
Inilah nasib bangsa terkalahkan pencitraan, Kepolisiannya sangat memalukan, bakal Presidennya lebih memalukan lagi!!
Asik-asik menjilati ludah setiap hari. Padahal belum dilantik tuh cuyy....
Kasihannya bangsa ini. Sungguh!!!







No comments:

Post a Comment