whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, June 5, 2013

Books Of Isra' Miradj - Rasul, The Time and Space Traveler.


Maha Suci Allah yang telah menjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram (di Mekah) ke Masjid Al-Aqsa (di Palestina), yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) Kami. Sesungguhnya Allah jualah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. (QS, Al Israa': 1)


Ini hanya sebuah theory, boleh percaya boleh tidak. Tapi sebaiknya anda punya otak untuk memikirkannya.
Dalam teory relativitasnya, Albert Einstein dan Nathan Rosen, memprediksikan bahwa dalam ruang dan waktu ada yang disebut "Wormhole" (lobang cacing). Wormhole adalah semacam "jembatan" yang menghubungkan dua lokasi dalam ruang dan waktu di Alam Semesta. Orang yang melalui "wormhole" ini akan "terbebas" dari keterbatasan dimensi ruang dan waktu, dan akan mencapai lokasi yang dihubungkannya "lebih cepat" karena wormhole merupakan "shortcut" bagi perjalanan ruang-waktu.

Ini hanya sebuah theory, boleh percaya boleh tidak. Tapi sebaiknya anda punya otak untuk memikirkannya.
Mengapa Allah harus "bersusah-susah" mengirimkan Rasul ke Masjidil Aqsa terlebih dahulu, sebelum mengantarkan Sang kekasih ke Sidratul Muntaha? Padahal DIA mampu melakukan apa saja?

Coba baca kembali tulisan saya di blog ini mengenai awal penciptaan, dan mengenai "KeMaha-Dahsyatan" Allah.
Allah Maha Dahsyat, dan Maha Segala-Galanya. Namun dalam segala ketakterbatasan-NYA itu, DIA juga HARUS KONSISTEN dengan segala sifat-sifat dan hukum-hukum NYA sendiri. Sebab bila DIA tidak konsisten, chaos lah yang akan terjadi. Keruntuhan sifat-sifat KETUHANANNYA. Karena Allah itu harus MAHA KONSISTEN.

Allah harus mengirimkan Rasul ke Al-Aqsa. Karena disanalah "wormhole" atau apa pun namanya, "gerbang perjalanan ruang dan waktu di alam semesta", yang terletak di bumi. Al-Aqsa adalah Baitullah (Rumah Allah) yang pertama. Di sanalah untuk pertama kali Ibrahim menerima wahyu dan dikunjungi Jibril untuk pertama kali. Di sanalah ketika itu "Wormhole atau Gerbang ruang dan waktu" dibentuk/dicipta oleh Allah.

Beribu tahun bangsa jahudi diberkati, karena "Gerbang Suci" itu ada di sana. Siapa pun yang "menguasai" Al-Aqsa, yang menjadi tempat "Wormhole, Gerbang Suci" itu, akan menjadi Super Power dunia.

Beribu Tahun bangsa Roma menjadi super power, karena menguasai "Gerbang Suci" itu.
Ribuan Tahun agama Islam menjadi super power satu-satunya di Bumi, karena menguasai Rumah Suci Pertama Allah itu, yang menjadi "Gerbang Suci" perjalanan ruang-waktu alam semesta.
Napoleon Bonaparte, penguasa Perancis dan pencetus Perang Dunia Pertama, menyadari "kekuatan" Rumah Allah pertama itu. Dan berusaha mencari tahu apa yang menjadi rahasia Baitullah itu.
Tapi waktu itu Einstein belum lahir. Theory relativitas belum ada, jadi Napoleon tidak mengerti arti "Gerbang Suci" itu.

Hitler pun sama saja, dia coba memahami "kekuatan misterius" di balik Al-Aqsa, yang mampu menjadikan bangsa-bangsa yang menguasinya, mampu menjadi kekuatan tak tertandingi di bumi Allah ini.

Kekuatan Misterius Suci itulah yang pernah dinistakan jahudi, pernah disia-siakan Bangsa jahudi Ribuan Tahun. Dan kini mereka baru menyadarinya....
Kenapa Jahudi begitu ngotot menguasai Al-Aqsa? karena mereka sudah menyadari rahasia "kekuatan misterius Gerbang Suci" itu.
"Wormhole" boleh cuma sekedar teori relativitas yang ditemukan Albert Einstein, tapi Rasul dan Alquran sudah membuktikan, bahwa "Gerbang Suci" itu memang ada, dan rasul sudah melaluinya. Dan bangsa Jahudi kini mengerti apa yang dulu mereka ingkari selama ribuan tahun, atas nama Tuhan mereka.

Pertanyaannya sekarang: Apakah ketika Allah memerintahkan Rasul untuk merubah arah Kiblat dari Masjidil Aqsa menjadi ke Masjidil Haram, wormhole, Gerbang Suci perjalanan ruang-waktu itu turut dipindahkan dari Masjidil Aqsa ke Masjidil haram? Atau Allah menciptakan wormhole/Gerbang Suci ruang-waktu yg baru di Masjidil Haram? Wallahu'alam bissawab. Hanya Allah yang tahu, waktulah yang akan membuktikannya.

Tapi melihat kejayaan Amerika yang melalui Israel menguasai Al-Aqsa, besar kemungkinan Gerbang Suci perjalanan Ruang-Waktu, masih ada di sana. Jadi tidak heran Israel ngotoooottt menguasai Gerbang Suci itu.

Tapi kok gw percaya ya, kalau another wormhole juga ada di Masjidil Haram, tinggal bagaimana ummat Islam aja untuk menemukannya. Rasul sudah "melalui" gerbang ruang dan waktu itu. Melakukan perjalanan Maha Dahsyat, melintasi semesta.

Jadi, dengan perjalanan suci malam itu, dan mengikuti teori quantum alam raya yang gw pelajari, Israa' Mi'radj itu, justru menjadi meyakinkan gw dan membuat gw percaya karena Allah "harus" terlebih dahulu "mengirimkan" rasul ke Al-Aqsa. jika Rasul bertutur beliau langsung dikirim ke Sidratul Muntaha tanpa melalui Al-Aqsa, gw malah jadi tak percaya. Karena menurut ilmu relativitas dan quantum alam raya, perjalanan ruang waktu melalui "bridging wormhole" tidak dapat dilakukan sembarangan. Dan wormhole itu sendiri merupakan "exotic matter" yang tidak dapat tercipta disembarang tempat. Allah HARUS KONSISTEN DENGAN ILMUNYA SENDIRI...

Dalam mengembangkan teorinya, Einstein memprediksi adanya "black hole atau lubang hitam", dan itu sudah hampir dapat dibuktikan dengan ilmu.
Dan dia juga memprediksi "wormhole" yang kemungkinan besar dapat digunakan untuk perjalanan antar bintang. Yang ini belum dapat dibuktikan hingga kini.

Tapi Al Quran sudah membuktikannya dengan perjalanan Maha Dahsyat Israa' Miradj sang Kekasih....

Anda percaya? Pake otak ya masbrok, jangan cuma bisa baca Quran, tanpa memahami 'makna sebenarnya, makna paling substansil' dari Sabda Allah Sang Maha Pencipta itu...
Apalagi cuma gara-gara otak lu tidak nyambung dan tidak nyampe, dengan Ilmu teori relativitas dan Quantum Alam Raya, seperti cicunguk-cicunguk JIL, yg koar-koar kalo peristiwa Dahsyat perjalanan malam ini cuma dongeng... Hallaahh, lu yang tolol, IQ tiarap, jangan bilang Allah/Rasul itu juga dusta... Gih sono belajar lagi soal materi,waktu, dan semesta.... biar gak malu-maluin ucapannya...



No comments:

Post a Comment