whose side are you on

whose side are you on

Saturday, May 11, 2013

BOOKS OF IMAGE FABRICATION - WHEN THE TRUTH & REALITY STRIKE BACK.


Tanggal 31 Agustus 1997 dini hari, seorang socialite paling Termashur di dunia kala itu, mantan istri Putra Mahkota kerajaan Inggris, meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Paris. Dialah Lady Diana Spencer, atau lebih dikenal dengan julukan "Lady Di". Seorang aristokrat Inggris, mantan keluarga kerajaan Inggris. Dia meninggal bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed, seorang Don Juan Flamboyan, putra seorang Multi Milyuner Inggris keturunan Mesir, Muhammad Al Fayed, mantan pemilik chain store paling bergengsi di Inggris "Harrods".

Lady Di adalah seorang socialite paling terkenal di dunia. Issue di balik kecelakaan maut yg membawa kematiannya, sangat banyak mengundang kontroversi. Hingga sekarang kontroversi itu masih menjadi misteri.
Sebagai seorang keluarga istana kerajaan Inggris, apalagi istri Putra Mahkota, sudah pastilah dirinya selalu menjadi sorotan media. Awalnya Ladi Di sangat tertekan dengan sorotan media terhadap dirinya.
Dari seorang guru taman kanak-kanak yg tak pernah dikenal orang, tiba-tiba berubah menjadi seorang figur yg dikenal orang sedunia. Beritanya selalu menarik perhatian, dan dikejar-kejar wartawan kemanapun dia pergi. Pengalaman itu diceritakannya sendiri dalam biografinya yg ditulis oleh sahabat dekatnya, Andrew Morton, "Diana: Her True Story."

Namun dalam perjalanan waktu, Diana tumbuh menjadi pribadi "yg lebih kuat". Dengan publisist tangguh yg berada disekelilingnya, yg justru disediakan oleh Istana Buckingham, Diana belakangan justru menjelma menjadi pribadi "yang sangat pandai memanfaatkan media".
Dengan "image fabrication" yg sangat piawai, diana menjelma layaknya menjadi "putri dongeng Cinderella". Wanita tanpa cacat, menjadi Putri seluruh dunia. Bidadari khayangan. Dan itu secara langsung sangat mempengaruhi "citra positive" keluarga kerajaan Inggris, yg memang sangat membutuhkan citra semacam itu, untuk mempertahankan hegemoni sebagai salah satu dinasti tertua di dunia.

Dan menjelmalah personifikasi Diana di dalam dunia gemerlap penuh pencitraan. Image Fabrication.
Bahkan di saat-saat sulit proses perceraiannya, perselingkuhannya dengan James Hewitt, yang habis-habisan diumbar media, Diana dengan sangat piawai berkat bantuan para publisistnya, memenangkan perang opini di media terhadap suaminya Pangeran Charles. Opini masyarakat sudah kadung terbentuk, Diana adalah Putri tanpa cacat. Bidadari seluruh bumi.
Charles dan keluarga kerajaan justru yg dicaci maki, yg sudah memperlakukan Lady Di dengan tak adil.
Lady Di adalah mahluk yg didzalimi Keluarga Kerajaan Inggris.
Dan setelah melewati badai perceraiannya dengan Pangeran Charles, seperti disengat kala-jengking, Keluarga Kerajaan Inggris baru tersadar, harus pontang-panting mempertahankan citra yg tergerus oleh "citra baik" Lady Di yg "dizalimi".

Kini kenyataan berbalik menghantam Keluarga Kerajaan Inggris. Citra Lady Di yang dulunya ikut mereka bentuk, dan sengaja "didukung penuh" oleh Buckingham, untuk memberikan citra baik pada Kerajaan, kini berbalik menjadi boomerang, menghantam mereka sendiri. Popularitas keluarga kerajaan merosot drastis.
Sementara Diana bagaikan "burung terlepas dari sangkar emas", melanglang buana ke Australia, St Tropez, America, ke segala macam tempat liburan menangguk keuntungan dari citra dirinya yg sudah "mantap dan kokoh" tak terkalahkan.

Keluarga kerajaan mulai "kebakaran Jenggot". Diana yg dulu selalu tampil elegant dan Aristocrat, mulai berani menunjukkan sisi "manusiawi dan liar" dari dirinya. Tampil berbikini ria di beberapa pantai terkenal. Menjelajahi tempat-tempat "yang tak layak" bagi seorang Putri Kerajaan.
Namun opini positive masyarakat tak terpengaruh sama sekali. Malah semakin meningkat.
Ohhh dia Putri yang sekarang menikmati kebebasannya. Benar2 Istana Buckingham itu kejam melakukan pengungkungan pribadi terhadap Lady Di. Tidak ada kebebasan di Buckingham. Begitu kira-kira opininya. Bahkan ketika Jubir Buckingham sedikit mengomentari ulah Diana yg dianggap agak "urakan", Buckingham justru dicemooh habis-habisan oleh masyarakat.
Let her be free!! Kata mereka.

Tamparan demi tamparan diterima oleh Buckingham, akibat ulah Diana yg mencoreng citra mereka.
Namun citra Positive Lady Di, yg dulu mereka sokong penuh pembentukannya, tak bisa lagi mereka kalahkan.
Apapun usaha mereka, Lady Di akan tetap memenangkan opini publik.

Dan bogem mentah paling parah yang diterima oleh Buckingham adalah, "gossip" bahwa Lady Di akan segera menikah dengan "tunangannya", Seorang Playboy Islam keturunan Mesir kaya raya, Dodi Al Fayed.
Dan "gossip-gossipnya" Diana rela melepas agamanya dan convert menjadi Islam.

Hwaraaakaddaahh... Jahanam bettoolll...
Pacaran dan wara-wiri di seluruh Eropa dengan orang sejenis Dodi Al Fayed saja, yg bukan Anglo, bukan Presbitarian, bukan bangsawan, sudah tamparan yang sangat memalukan bagi Buckingham. Apalagi sampai benar convert ke Islam?? Mau ditaruh kemana muka Keluarga Istana Buckingham????? Iya gak brok??

Citra Diana sebagai bidadari bumi tak kan tergoyahkan. Apapun yang dia lakukan dia akan tetap memenangkan perang opini dengan Istana Buckingham. Jalan satu-satunya, Diana harus mati!!!
Well?? Kontroversi?? Teori konspirasi? Silahkan pikirkan sendiri dan putuskan sendiri.

Cuma mau numpang menambahkan info. Ketika keluarga Syah Reza Pahlevi masih berkuasa di Iran, Syah Reza Pahlevi "dengan terpaksa" menceraikan permaisurinya Ratu Soraya, karena tidak bisa memiliki keturunan. Ratu Soraya yg sangat terkenal kecantikannya itu, kemudian hidup sangat mewah di Eropa. Seperti Lady Di, kemuadian menjadi salah satu Socialite terkenal di Eropa. Namun mantan Permaisuri Raja Iran ini, meski banyak "ditaksir" laki-laki se Eropa, "terpaksa" juga harus tetap menjanda. Karena semua laki-laki yg berani coba-coba mendekatinya, akan menemui ajal dengan "misterius". Semua orang mencurigai bahwa yg melakukannya adalah dinas rahasia Iran, yg waktu itu sangat ditakuti. Karena bisa maen bunuh orang yg berani menentang Syah Reza. Tapi hal itu tak pernah bisa terbukti. Namun anehnya setelah Syah Reza terguling dari kekuasaannya, Soraya ternyata bisa menikah lagi. Gimana menurut lo brok? Gosip apa kenyataan?

*********

Tanggal 20 Januari 1961, John Fitzgerald Kennedy, atau yg lebih terkenal disingkat dgn JFK, dilantik menjadi Presiden ke 35 Amerika Serikat (AS). JFK merupakan Presiden termuda dan Presiden Pertama beragama Katolik yg pernah memimpin AS. JFK Mengalahkan Richard Nixon calon Presiden dr partai Republik, dengan kemenangan sangat tipis. Hanya unggul 0.2% dalam Popular Vote, dan menang tipis 33 suara dalam electoral Vote. Persaingan ketat ini hanya dapat dikalahkan oleh pemilihan Presiden George Bush Jr, ketika mengalahkan Al Gore, pada pemilihan Presiden tahun 2000.
Kala itu Al Gore memenangkan Popular Vote (suara publik terbanyak) namun kalah tipis pada electoral vote.
Kamu-kamu yg mengerti system pemilihan Presiden Amerika, pasti tau kalo memenangkan suara terbanyak tidak menjamin menjadi Presiden. Electroral vote, yaitu suara para "electors yg dipilih", lebih menentukan daripada suara rakyat yg memilih langsung. Jadi sebenarnya pemilihan Presiden AS itu "tidak murni pemilihan suara mayoritas langsung", seperti yg dilakukan dibanyak negara yg mengaku demokrasi, seperti di Indonesia. Pemilihan presiden AS itu, kira-kira sama dengan pemilihan Presiden Indonesia jaman Orba dulu. Dipilih oleh MPR, yg dipilih Rakyat. Kira-kira begitu. Agak kontradiktif ya bookk...

Balik ke soal JFK, saat dilantik menjadi Presiden, dunia sedang berada dalam situasi perang dingin antara AS dan sekutu-sekutunya di satu pihak dengan Uni Soviet dan sekutu-kutunya di pihak lain. Perang dingin antara Kapitalisme/Liberalisme dengan Marxisme/Komunisme.
Saat menjadi Presiden, menggantikan Dwight Eisenhower, Amerika sedang merencanakan "penggulingan" Fidel Castro di Cuba. Cuba yg posisinya sangat dekat ke AS, dan Fidel Castro yg Komunis jelas tidak menguntungkan bagi AS. Seperti duri dalam daging. Proyek penggulingan Castro yg terkenal dengan nama kode (code name) "operation Moonggose" ini, sudah dirancang sejak Eisenhower.

Rencananya, dengan menggunakan aksi inteligent. CIA akan merekrut orang-orang simpatisan mantan Presiden terguling Bautista yg merupakan sekutu AS, yg dikudeta oleh Castro. Kemudian dengan menjalin kerjasama dengan kelompok Mafia Cuba, didukung oleh pasukan marinir dan paratroopers AS, melakukan aksi kudeta bersam untuk menggulingkan Castro dari tampuk kekuasaan dan menggantikannya kembali dengan Bautista. Begitu rencananya.

Ketika memasuki Gedung Putih menggantikan Eisenhower sebagai Presiden, ini adalah salah satu operasi yg disampaikan oleh Eisenhower dan Direktur CIA kepada JFK.
JFK menyetujui dan berkomitment akan melanjutkan operasi intelijen ini.

Operasi yang dilakukan pada tgl 13 April 1961 ini, hanya 3 bulan setelah JFK menjadi Presiden, dalam sejarah lebih dikenal sebagai Operasi Teluk Babi (Bay of Pig Operation), berubah menjadi blunder. Kesalahan fatal yang mempermalukan AS di mata masyarakat dunia. Operasi ini gagal total.
Hanya dalam tempo sangat singkat Castro berhasil mengalahkan pasukan pemberontak yang didukung penuh oleh CIA dan AS ini. Amerika benar-benar dipermalukan.

Di sekolah-sekolah lanjutan (Master/Doctoral) untuk kepemimpinan dan pengambil keputusan, Operation Moonggose/kasus Teluk Babi ini, sering dijadikan bahan acuan, untuk menunjukkan kesalahan fatal seorang pemimpin/pengambil keputusan, dalam mengeksekusi sebuah keputusan.
Dalam hal ini sudah barang tentu yang kena sasara adalah JFK selaku Presiden AS.
Sontak popularitas JFK yg sudah memang dengan susah payah memenangkan pemilu, ditambah lagi blunder kasus ini, semakin runyam saja popularitasnya.
Ini dianggap blunder pertama JFK. Entah karena dia memang masih terlalu muda, atau sebenarnya JFK memang bukan pemimpin yg mumpuni.

Sebelum kegagalan operasi Teluk Babi ini, sehari sebelumnya, Amerika dan sekutu-kutunya sudah diberikan tamparan telak dalam bidang teknologi Ruang Angkasa, ketika Cosmonaut Soviet Yuri Gagarin, berhasil menyelesaikan missinya mengorbit bumi. Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yg berhasil mengelilingi bumi di luar atmosfir. Tamparan telak buat Amerika.

Tahun pertama kepresidenan JFK sudah dibuka dengan kegagalan demi kegagalan yang tak baik. Yang meruntuhkan citranya didalam dan di luar negeri. JFK harus bertindak cepat mengembalikan harga diri masyarakat AS yg terpuruk, dan juga citra dirinya sebagai Pemimpin NATO dan Presiden AS.

Sama seperti Lady Di, JFK sangat piawai memanfaatkan media. Meski banyak pemimpin dunia, termasuk Nikita Khrushchev (NK) Perdana Menteri Uni Soviet saat itu, yang menjadi rival JFK dalam perang dingin, mengakui JFK sebagai orang yang cerdas, namun hampir semua menilai JFK "terlalu emosionil" dan "kurang matang" menjadi pemimpin. Dibantu dengan ketampanannya dan kecantikan istrinya Jacqueline Bouvier (Jacky) yang sangat terkenal, umur muda, "pembangunan citra keluarga Kepresidenan" ini menjadi hal yang terbilang mudah. Berbeda dari pendahulu-pendahulunya yang terbilang tua dan "tak menarik" secara fisik, JFK dan Jacky sangat memanfaatkan kelebihan mereka itu.

Gedung Putih sering sekali mengadakan "pesta-pesta" dengan kalangan celebrities Hollywood. Belum pernah dalam sejarahnya Hubungan Gedung Putih sedemikian mesra dengan "Hollywood". Jacky Kennedy menjadi First Lady Amerika yang paling banyak diliput oleh majalah-majalah wanita, hiburan dan fashion seluruh dunia. Semua itu dilakukan untuk membentuk citra dan opini di masyarakat.

Dan untuk pertama kali, seorang Presiden AS secara terang-terangan mendukung Israel. JFK yang memang cerdas, paham betul cara memanfaatkan Media untuk mengembalikan citranya yg sudah sempat tercoreng. Dengan melakukan manuver politik semacam itu, kelompok Jahudi Amerika yang menguasai hampir seluruh media Amerika jelas habis-habisan mendukung JFK. JFK juga yang melepas embargo senjata Amerika ke Israel yg sudah dilakukan oleh Presiden Truman dan Eisenhower. JFK dengan terang-terangan mengatakan akan melindungi Israel dengan resiko apapun. Langkah ini selanjutnya akan diikuti oleh seluruh Presiden Amerika hingga sekarang. JFK memenangkan perang citra dengan melindungi kepentingan Israel/Jahudi.

Dengan cerdik, JFK juga memanfaatkan "citra" istrinya yang tak kalah menarik simpati masyarakat dibandingkan dirinya. JFK sendiri sebenarnya dengan tak sengaja "menemukan" bahwa kepopuleran istrinya Jacky sebagai wanita yang mengerti mode, justru bisa dimanfaatkan untuk mengangkat citra dirinya.
Sebelumnya, hampir semua orang dekatnya tau, JFK agak "memandang rendah" istrinya Jacky yang lebih dianggapnya sebagai istri pajangan. Istri cantik namun "kurang cerdas". JFK yg sebelumnya terkenal sebagai Playboy, Presiden yg tampan, hanya butuh istri yang cantik sebagai pendamping.

Namun pada Juni 1961, dalam perjalanannya ke Vienna, untuk bertemu dengan PM Uni Soviet Nikita Khrushchev (NK), JFK sengaja berhenti dulu di Paris, bertemu dgn Presiden Perancis Charles de Gaulle, untuk mencari dukungan. Karena de Gaulle sangat dikenal sebagai salah satu pemimpin Eropa yang tidak begitu suka dan selalu mencela sikap AS/JFK yg "sok berkuasa" di Eropa.
Dan Jacky istri JFK, yg memang sudah terkenal cantik dan fashionable, apalagi sangat fasih berbahasa Perancis, segera mendapat simpati sangat besar dari masyarakat Perancis. Jacky yang "tidak begitu dihargai" di negaranya sendiri, dielu-elukan bak seorang Ratu di Perancis. Ketika berpidato singkat di jamuan makan malam yg diadakan Presiden de Gaulle, diliput oleh seluruh media Perancis, Jacky dengan tampilan bak seorang Super Model, dengan sangat percaya diri, berpidato singkat dengan bahasa Perancis yang sangat fasih, segera mendapat simpati sangat luas dari masyarakat Perancis. Kemana-mana dia dielu-elukan. Jacky justru lebih menyedot perhatian masyarakat dibandingkan JFK. Seluruh station TV lebih memberitakan kegiatannya daripada JFK.
Sampai-sampai media-media AS menyindir dengan 'sinis' bahwa perjalanan kenegaraan itu lebih tepat sebagai "lawatan kenegaraan Jacqueline Bouvier Kennedy, didampingi oleh JFK".

Itu hal yg agak kontradiktif, karena masyarakat Amerika sangat mengagumi/adore mengenai segala yang berbau Perancis. Amerika dianggap "agak barbar" dan hanya diisi "orang kaya baru yang norak". Sementara Perancis dan Inggris dianggap lebih "aristokrat, classy dan elegant". Dan belum ada dalam sejarahnya, istri seorang Presiden Amerika, mendapat simpati sedemikian luas dari masyarakat Perancis/Eropa seperti yang diterima oleh Jacky saat itu. Hingga sekarang. Dan mungkin tidak akan pernah ada lagi First Lady Amerika yg bisa mengimbangi citra Jacky Kennedy itu di Eropa.

Orang-orang dekat JFK juga mengomentari bahwa "sikap" JFK berubah terhadap Jacky sekembalinya dari perjalanan kenegaraan itu. Yg tadinya agak meremehkan, kini jauh lebih menghargai. JFK saja begitu, apalagi masyarakat AS kan?
Sepulang dari perjalanan bertemu NK itu, citra Jacky sebagai First Lady bertambah cemerlang. Masyarakat Amerika kini sangat bangga dengan First Lady mereka itu. Jacky yang tadinya dianggap hanya "First Lady yg pesolek dan pintar dandan", kini dianggap perempuan cantik dan cerdas yang mampu menaklukkan hati Eropa, terutama Perancis yang dianggap sangat sombong. Dan pembentukan citra JFK semakin bertambah kuat saja.

"Image Fabrication", pencitraan itu, memang sering menyesatkan.
Pencitraan itu mampu "menyihir" masyarakat yang terjebak didalamnya, hingga melupakan hal-hal yang sesungguhnya lebih penting dan tak wajar.
Sama seperti pencitraan Lady Di yang sudah sedemikian kuat, citra JFK sebagai Presiden "hebat" juga menutup segala "blunder dan kesalahan" yang dia lakukan.

Dalam "persaingannya" dengan Nikita Khrushchev di era perang dingin, JFK yang terkenal emosionil sering menjadi bulan-bulanan Khrushchev. JFK yg mungkin masih terlalu muda dan "kurang pengalaman", menjadikan perang dingin dengan Soviet, menjadi hal yang "personal" antara dia dan khrushchev. Segala pidato Khrushchev, yang bahkan untuk konsumsi dalam negeri soviet pun ditanggapi JFK sebagai "sindiran langsung" kepadanya.
Dia sudah dinasehati oleh orang-orang dekatnya, bahkan oleh para petinggi negara-negara sekutunya, agar tidak "terlalu" terpancing dengan tingkah Khrushchev yang memang agak-agak "preman" dan memancing keributan. Namun agaknya nasihat itu tidak mempan buat JFK, yang mulai terjebak oleh permainan citra diri, dan mulai merasa segala putusannya akan didukung masyarakat Amerika.

Cinta segitiga, Affair dan gossip "Hubungan gelapnya" antara dia, adiknya Bob Kennedy (Kala itu menjadi Jaksa Agung) dengan Bomb Sex Marylin Monroe, yang sangat mengganggu "kewibawaan" Gedung Putih, yang menjadi bahan tertawaan di Luar Negeri, seakan tidak berpengaruh pada Image JFK yang tetap menjulang.
Hubungannya yang tidak baik dengan Direktur FBI Edgar Hoover, dan dengan mantan Kepala CIA Allen Dules, semua menambah posisi negativ JFK, namun citranya sebagai presiden hebat tak tergoyahkan.

Dan blunder paling parah yang dilakukan JFK adalah peristiwa Krisis Nuklir di Cuba. Conflict paling parah dalam sejarah perang dingin USA dan Uni Soviet. Krisis yang benar-benar hampir menimbulkan perang Nuklir (Perang Dunia III) sesungguhnya.
Akibat Operasi Moonggose yang gagal total, dan kebijakan AS yang meneruskan pembangunan pangkalan Nuklir di Turkey, di balas oleh Soviet dengan mulai membangun pangkalan nuklir dan militer di Cuba.
Foto-foto intelijen membuktikan kebenaran fakta itu, bahwa Soviet sedang melakukan pembangunan besar-besaran pangkalan nuklir di Cuba.
Hubungan JFK dan NK yg memang sudah tidak baik, sangat memperburuk situasi. Jalan diplomasi hampir buntu, ketika dengan keras kepala JFK justru mengirimkan armada laut AS untuk menghalangi kapal-kapal Soviet ke Cuba. Di perairan Internasional.
Jelas saja NK tidak terima, dan mengirimkan pesan keras, bahwa Amerika tidak punya hak menghalangi kapal-kapal Soviet di lautan Internasional.
Konflik semakin sengit ketika tembakan peringatan mulai dilakukan, dan Kapal Soviet menembak jatuh satu pesawat tempur AS di atas udara Cuba.

Akhirnya dengan dijembatani oleh Sek-Jen PBB, dan pemimpin-pemimpin Eropa, perundingan politik antara AS dan Soviet yang hampir menemui jalan buntu dapat diselesaikan, dan mencapai kesepakatan. Soviet akan memberhentikan pembangunan landasan nuklirnya di Cuba, namum Amerika harus mengeluarkan pernyataan terbuka pada seluruh dunia, untuk tidak melakukan aksi militer kembali semacam Operation Moonggose kepada Cuba. Itu yang diumumkan kpd publik dunia. Namun yang tidak diumumkan adalah, kenyataan bahwa Amerika juga diharuskan menutup pangkalan militer dan nuklirnya di Turkey.
Bagi khalayak umum, ini adalah kemenangan diplomasi Amerika. Namun sebenarnya ini adalah kekalahan diplomasi terburuk AS yang justru memperlemah posisinya di Eropa. Blunder yang memang sengaja ditutupi. Dan citra JFK tetap berkibar.

Dan "kisah terpanas gossipnya" adalah kisah yang tak pernah diceritakan, diberitakan atau difilmkan dimanapun.
Dalam masa 13 hari krisis nuklir Cuba yang sangat menakutkan itu, terjadi banyak sekali pembicaraan dan pertemuan rahasia yang dilakukan berbagai pihak untuk menghindari jangan sampai perang nuklir benar-benar terjadi. Diantaranya adalah "pembicaraan rahasia" antara pemimpin Eropa sekutu terdekat AS, dengan wakil presiden AS Lyndon B Johnson, Kepala CIA John Mc Cone, dan direktur FBI Edgar Hoover. "Pembicaraan rahasia" ini memutuskan JFK "harus disingkirkan". JFK sudah terlalu banyak membuat blunder. Popularitas dan citranya yang sedemikian kuat di AS, tidak akan mungkin menjatuhkannya. Sudah dapat dipastikan, walaupun masih beberapa tahun lagi, JFK pasti akan memenangkan kembali pemilu Presiden. Dan itu kemungkinan besar akan terjadi, karena sampai kini dalam research resmi yang dilakukan pemerintah terhadap seluruh kandidat Presiden, tidak pernah ada Presiden yang demikian tinggi memenangkan opini masyarakat seperti JFK. Hingga sekarang!!! JFK masih memegang rekor sebagai presiden AS dengan tingkat asumsi popular vote tertinggi. Satu-satunya cara adalah dengan "menyingkirkannya". Untuk tidak menimbulkan berbagai blunder kembali di kemudian hari. Blunder yang akan selalu dimaafkan rakyat AS, karena kuatnya "image fabrication" yang lekat pada JFK. Sementara pemerintah Amerika harus pontang-panting menutup-nutupi blunder itu.

Khruschev yang juga memang terkenal sangat keras kepala, sudah demikian tersinggung dengan cara-cara diplomasi JFK yang "kekanak-kanakan, terlalu emosionil, dan terkesan mengintimidasi Soviet". Namun NK akhirnya "mau mengalah", setelah diberitahu rencana "penyingkiran" JFK ini. NK "diberi komitmen" bahwa JFK akan disingkirkan, dan NK diminta untuk mau menghentikan krisis Nuklir Cuba, sesuai dengan usulan JFK. Seakan-akan JFK memenangkan diplomasi menakutkan itu.

Dan JFK dibunuh di Texas pada 22 November 1963. Yang katanya dilakukan oleh Lee Harvey Oswald sebagai "alone killer", pembunuh sendirian, tanpa ada ikatan dengan pihak manapun. Sendirian. Kamu percaya?
Oswald yang tak punya alasan apapun untuk membunuh JFK. Seorang penembak jitu tanpa alasan politik apapun. Kamu percaya?
Kamu lebih percaya mana? Versi resmi pemerintah, Oswald bekerja sendiri, atau versi teory konspirasi? JFK dibunuh oleh keputusan politis yg memang harus diambil? Kwkwkwkw... Entah yaa..

Apalagi kemudian diikuti pembunuhan adiknya, Robert Kennedy yang sedang menjadi kandidat Presiden, dibunuh saat kampanye. Kwkwkwkwkw... Lagi-lagi oleh "alone Killer" Sirhan Sirhan.

Kemudian kecelakaan maut helikopter yang menewaskan anaknya John Kennedy Jr (yg lebih dikenal dengan nama panggilan John-John) Yang sama seperti bapaknya, mulai mendapatkan begitu banyak simpati sebagai Senator muda yang tampan, cerdas dan agak playboy. Apalagi saat kematiannya, John-John memiliki hubungan sangat dekat dengan artis cantik keturunan Jahudi Darryl Hanna. Lengkaplah lingkaran teori konspirasinya. jadi, kamu lebih percaya versi yang mana? Kwkwkwkw....

****

"Image fabrication/pembentukan citra" itu memang menyesatkan. Dan seringkali kita membuat keputusan yang salah karena opini dan citra yang salah.

Terus terang, dalam pemilu presiden yang lalu, "Image fabrication dan opinion building" yang diciptakan untuk Om SBY juga menyesatkan gw. Terus terang gw mengaku... Kasarnya seperti istilah populer, "Termakan Iklan". Iklan itu lebih asik di tonton daripada dicoba. Iklan itu seringkali banyak bohongnya.
Begitu juga gw sekarang merasakan, memilih Om SBY dulu, waktu pemilu Presiden... gw benar-benar "termakan iklan". Tersesatkan oleh pembentukan citra yang penuh kebohongan.... Elu-elu yang juga milih Om SBY dulu, gimana kira-kira perasaannya sekarang? Apa sama dengan gw?

Hati-hatilah menghadapi pembentukan citra dan opini. When the truth and reality strikes, ketika akhirnya kenyataan dan kebenaran terbongkar, "Image Fabrication" itu hanya tinggal menjadi penyesalan tak berujung.
Jangan terlalu cepat termakan pembentukan opini. Dari siapapun itu. Apalagi dari berita-berita majalah/TV/Koran-koran. Wong pemiliknya saja sudah punya agenda sendiri, bagaimana mungkin bisa memberikan info yang netral? Sangat dibutuhkan kearifan untuk memilah-milah berita yang benar atau berita yang tendensius sekedar memupuk opini. Sulit memang, tapi tetaplah berusaha untuk menjadi bijaksana....



No comments:

Post a Comment