whose side are you on

whose side are you on

Friday, May 17, 2013

ALL THE PRESIDENT'S MEN == WHEN POWER BECOMES SO ABUSIVE

"Just follow the money." ("Ikuti aliran uangnya").
Itu nasihat yang diberikan oleh "Deep Throat", sosok misterius yg menjadi sumber informasi rahasia bagi Bob Woodward, seorang wartawan pada Surat Kabar The Washington Post, yang ditugaskan untuk menyelidiki Kasus Skandal Watergate, yang membawa kejatuhan Presiden terpilih Amerika, Richard Nixon, pada tahun 1974.
Skandal Watergate ini merupakan skandal politik paling terkenal sepanjang sejarah Amerika. Belum pernah sebelumnya, dalam sejarah Amerika, sebuah skandal sanggup menurunkan seorang Presiden dari jabatannya, kecuali skandal Watergate ini. Skandal ini memakasa pengunduran diri Presiden Amerika saat itu, Richard Nixon, yang baru saja terpilih untuk kedua kalinya menjadi Presiden. Namun Nixon harus mengundurkan diri dari jabatannya setahun kemudian setelah pelantikannya jadi Presiden.

Kedua wartawan 'The Washington Post', Bob Woodward dan Carl Bernstein yang membongkar kasus ini, membukukan pengalaman mereka dalam menggulung skandal yang sangat terkenal ini, dengan juldul "All The President's Men" pada tahun yang sama dengan pengunduran Nixon dari jabatan kepresidenan, tahun 1974. Dan kemudian difilmkan pd tahun 1976, dengan judul yang sama, "All The President's Men".

Scandal Watergate itu sendiri menceritakan kecurangan Partai Republik (PR), Partai Presiden Nixon, untuk memenangkan pemilihan Presiden (PilPres), dengan melakukan berbagai aksi intelijen pada Partai Demokrat, yang menjadi lawan politiknya. Skandal ini dinamakan 'Watergate Scandal', mengikuti nama Gedung/Komplex Perkantoran Watergate di Washington D C, di mana Kantor Pusat Partai Demokrat (PD) berada.
Terbongkarnya skandal ini, dimulai dengan tertangkapnya 5 orang "pencuri" di kantor pusat PD di kompleks perkantoran Watergate ini. Awalnya tidak banyak media yang menaruh perhatian terhadap kasus "pencurian" ini, yang dianggap hanya "pencurian biasa". 'The Washinton Post' pun berpikiran sama, mengira ini kasus pencurian biasa, kasus ga penting, sehingga hanya mengirim seorang wartawan junior, Bob Woodward, untuk meliput jalannya persidangan terhadap kelima "pencuri" tadi.

Woodward mulai mencurigai ada hal yang tidak beres dalam kasus pencurian ini, ketika melihat kenyataan di persidangan, kelima "pencuri" yang dianggap "kacangan" oleh banyak pihak itu, ternyata dibela oleh pengacara-pengacara terkenal "Super VIP kelas atas" yang terkenal sangat amat sungguh mahal bayarannya. Bingungkan desye jadinya bok? Kok bisa pencuri kampung bayar pengacara borju begitu??
Dan mulailah dia menyelidikinya, ditemani rekan wartawan Washington Post lainnya, Carl Benrstein.

Penyelidikan mereka membawa mereka kepada kecurigaan, adanya keterlibatan Partai Republik (PR) dalam "kasus pencurian" ini. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan akurat, Woodward menghubungi informan rahasianya, yang diberi nama sandi Deep Throat. Dan Deep Throat memberi petunjuk "Follow the money" ikuti aliran uangnya. Check masing-masing rekening kelima "pencuri" kampung itu. Dari mana kelima "pencuri" itu mendapat aliran dana, kemana saja dibelanjakannya, beli apa saja.

Penelusuran aliran dana dari kelima pencuri tersebut, membawa mereka kepada kenyataan, adanya keterkaitan pencuri-pencuri tersebut dengan team sukses pemenangan Presiden Nixon dalam pencalonannya untuk kedua kalinya sebagai Presiden Amerika. Kecurigaan semakin bertambah, setelah mengetahui latar belakang kelima pencuri tadi, yang ternyata semuanya memiliki hubungan dengan CIA, satu diantaranya malah pernah bekerja sebagai agen CIA.

Perburuan informasi terus dilakukan, dengan segala resiko dan bahayanya. Hingga mereka sampai pada kenyataan dan menyimpulkan, "pencurian" itu bukan pencurian biasa, tapi usaha "orang-orang dekat" Presiden Nixon, untuk mendapatkan segala informasi yang dapat menjatuhkan dan mengalahkan lawan-lawan politiknya. Sabotase informasi itu dilakukan dengan merekam pembicaraan tokoh-tokoh penting PD, mem-foto dokumen-dokumen rahasia, merekam kegiatan internal PD, dengan meletakkan alat penyadap dan camera rahasia di telepon-telepon dan di ruang-ruang kerja para eksekutif PD.

Proyek kecurangan intelijen PR terhadap lawan politiknya ini, terbongkar, dan menyeret Presiden Nixon, hingga kejatuhannya.
Skandal ini masih menyisakan banyak misteri, salah satunya adalah sudah berapa lama aksi kecurangan intelijen yang dilakukan Presiden Nixon ini berlaku. Kelima intelijen PR yang tertangkap itu terjadi pada April 1972. Namun banyak orang yang meyakini, aksi intelijen itu sudah dilakukan jauh sebelum itu.
Banyak yang meyakini, proyek intelijen ini sudah terjadi saat pemilihan calon Presiden dari PD untuk menghadapi Nixon di putaran final PilPres. Dengan informasi intelijen yang diperolehnya, Nixon dapat "mengatur" yang menjadi saingannya nanti dari PD dalam pemilihan Presiden, adalah calon yang "tak begitu bagus", dengan memastikan calon-calon kuat dari PD yang ikut mencalonkan diri, harus kalah dengan berbagai kasus yang sengaja diblow up dari proyek intelijen ini.
Itu sebabya Nixon bisa menang mudah dari saingannya, pada saat pemilihan, karena saingannya "sudah diatur" sedemikian rupa.
Capeee dweehh... Busuk bener ya brookk...


*************


Melihat kasus PKS dan Ahmad Olong (AO) akhir-akhir ini, dan banyaknya kejanggalan yang dilakukan KPK dalam kasus-kasus korupsi yang melibatkan Partai Demokrat dan keluarga Cikeas, gw jadi mikir... jangan-jangan emang benar tuduhan banyak pihak, bahwa PKS sudah jadi korban intelijen politik partai lawan. Gw ga nyebut sapa-sapanya ya masbraayy....

Susah dibuktikan, tapi emang janggal terlihat.

Semua kasus Korupsi Partai Demokrat seperti berhenti sempurna!!. Stop, tak ada kabarnya lagi.
Inilah serangan balik Partai Demokrat, saat 2014 sebagai puncak pemilihan semakin dekat. Coba saja dengar komentar-komentar kader partai ini, dan baca twit-twit para pendukung Partai Demokrat. Terutama yang anonymous. Meski tersamar, jelas terlihat mereka memang sedang mengadakan serangan balik.
Dan mau gak mau gw jadi mikir, apa iya KPK tengah dipakai menjadi "penggebuk"? Sama seperti Nixon menggunakan CIA sebagai "penggebuk" lawan-lawan politiknya. Samar tapi memang terasa ada kesan seperti itu.
Ya Tuhan, kalau itu benar, hancur deh bangsa ini... Gak tau lagi gw gimana bangsa ini akan meluruskan hukum pada koruptor.

Dan melihat keterlibatan media-media Liberal penyokong Demokrat untuk "menggebuki" PKS, dan besarnya dana yang dikucurkan untuk membackup operasi "pembunuhan PKS" ini, dan seperti sumber dana yang gak ada habisnya, gw yakin, permainan ini juga pasti melibatkan pihak luar yang berkepentingan untuk memastikan agar Indonesia tetap liberal, dan tak terjamah Syariah.

Kenapa gw bisa bilang begitu? Demokrat harus menyerang balik. Tapi kenapa yang harus dijatuhkan duluan adalah PKS?
Sangat jelas alasannya!! Waktu!!

COBA LIHAT BURSA CALON PRESIDEN 2014. TAK ADA SATUPUN YANG KELIHATAN BISA MEMENANGKAN PILPRES DENGAN PASTI!!
Seandainya SBY bisa mencalonkan diri lagi, PASTI SBY MENANG LAGI!! SEBAB TAK SATUPUN CAPRES 2014 sekarang memiliki elektibilitas yang bisa mengalahkan popularitas SBY. Tapi sayang SBY sdh tak bisa lagi mencalonkan diri. Terganjal UU kepresidenan yang hanya boleh 2x menjabat Presiden.

DAN CALON PRESIDEN DARI PARTAI ISLAM, BISA SAJA MENJADI KUDA HITAM, melihat capres-capres yang ada sekarang, yang masih itu-itu juga dan tak memiliki grass root yang kuat.
Dan Liberal memiliki kepentingan untuk memastikan Indonesia tetap negara Liberal.

BOHONG BESAR DAN SUATU KENAIFAN YANG TERAMAT DUNGU, BILA MENGIRA NEGARA MADAM LIBERAL TIDAK BERKEPENTINGAN IKUT MENCAMPURI PILPRES INDONESIA!!!! BOHONG BESAR!!! BE REALISTIC!!!
Negara sepenting Indonesia? Dengan penduduk Islam terbanyak di dunia? Negara paling mungkin menjadi super power di Asia Tenggara?? Madam Liberal tak punya kepentingan menjaga hegemoni di Indonesia??? TOLOL BANGET LO KALO BERPIKIRAN SENAIF ITU!!!

Kepentingannya jelas!! Menjaga hegemoni, jangan sampe Indonesia mbalelo menjadi negara "tak patuh" pada Madam Liberal.

Dulu ketika kalah dalam pemilihan Presiden sebelumnya, Om Amien Rais pernah "membocorkan" issue, bahwa dia didekati oleh orang-orang penting Madam Liberal, ditawarkan bantuan dana Jutaan Dollar, untuk membackup dana operasi pemenangannya sebagai CapRes.
Tapi Om Amien Menolak. Karena dia yakin, bantuan seperti itu pasti tidak gratis. Pasti harus ada imbalan dan kompensasinya. Wooo jelas donk ah, harrreee geenneee ngasih bantuan jutaan Dollar grateess?? Emang sinterklas?? Dan kata Mas Amien lagi, dia yakin bukan cuma dia yang didekati oleh Madam Liberal, tapi beberapa CapRes. Kemungkinan semuanya.

Waktu itu semua media "menegatifkan" berita ini. Dicitrakan, Om Amien hanya melempar issue panas, karena dengki tidak bisa menang Presiden. Berita itu hilang dalam sekejap. Tak berlanjut lagi. Tak ada yang perduli. Tapi seiring berjalannya waktu, gw mulai menyadari kemungkinan kebenaran ucapan Mas Amien Rais itu.
Coba aja lihat orang-orang yang menjadi pembantu Presiden SBY. Lihat kebijaksanaan ekonomi & politiknya YANG SANGAT TERGANTUNG DAN MENGAGUNGKAN MADAM LIBERAL. Lihat orang-orang di Partai Demokrat. Bagaimana dekatnya pasukan SBY dengan orang-orang Jaringan Islam Liberal (JIL) yang sudah sangat terbuka aliansi politiknya ke Madam Liberal.
Ada kasus apa saja, sampe kasus bocornya Sprindik Anas Urbaningrum, Anis Bawedan, Rektor Universitas Paramadina, Universitas tempat menelorkan pemikir-pemikir JIL itu, selalu ada dimana-mana. Segala kasus, apapun, Anis Bawedan pasti ada. JIL dimana-mana.
Gampang sekali menarik benang merahnya sekarang. Sampai ada yang sinis menilai, kalau Indonesia itu sebenarnya "dipresideni" oleh Obama, bukan SBY, karena begitu vulgarnya kedekatan SBY dgn segala yg berbau Liberal.
Segala penghargaan, dan gelar kehormatan dari Liberal itu... Sudah dehh brok, tak bisa lagi ditutupi, SBY dan partainya memang lahir dari rahim madam Liberal.

Sementara Pilpres 2014, tidak mungkin lagi menjagokan SBY yang membela habis Liberalisme itu. Calon Presiden yang lain?
Dari ujung ke Ujung, sudah jelas posisinya terhadap Liberalisme, iya kan?
Hatta Rajasa? Omigod, besan SBY itu? ABR? Omigod salah satu penyandang dana JIL itu? Jagoan PKB/NU? Apa kabar masbrok K.H Aqil Siradj yang kemana-mana berceramah tentang baiknya Liberalisme dan kebebasan?

Satu-satunya YANG KEMUNGKINAN PALING BESAR MELAWAN MADAM LIBERAL, HANYA PKS... Jadi pastikan PKS duluan yang MATI!!!
Itu sudah jelas skenarionya. Dan melalui siapa kemungkinan membunuh PKS? Gak mungkin dong madam Liberal langsung turun tangan.
Siapa lagi kalo bukan murid paling patuh Liberal, SBY dan Partai Demokratnya??
Dari mana dana yang kayak nggak ada habisnya itu? THINK, PIKIR, PAKE OTAK!!!

Waktu semakin mepet, sementara musuh politik Madam Liberal masih berkibar, harus segera dimatikan...
Dan gw sangat yakin, skenario pembunuhan PKS ini, sudah direncanakan sangat matang jauh-jauh hari...

PERHATIKAN. COBA PERHATIKAN. cara-cara pembunuhan karakternya, pengepungan opini secara massive oleh komplotan media pendukung Liberalisme itu, PKS memang sedang dibantai.
Sudah jelas, kepentingan Madam Liberal adalah: SIAPAPUN PRESIDENNYA, ASAL TUNDUK PADA MADAM, SILAHKAN. ASAL JANGAN MEMIHAK ISLAM.
Mau dakocan sekali pun. Asal tetap tunduk patuh pada Madam liberal. Silahkan jadi Presiden.

Itu sudah menjadi rahasia umum. Lo semua pikir, tokoh-tokoh penting yang mengaku Islam semacam Dien Syamsudin dan KH Aqil Siradj, selalu menunjukkan sisi dukungannya pada Liberalisme tdk punya motif politik??
Mereka sangat sadar, tanpa dukungan Madam Liberal, sangat mustahil ambisi mereka untuk jadi orang nomer satu bisa tercapai.

Jadi? lo semua masih tolol mengira Madam Liberal bisa "melepas" Indonesia yang begitu penting di Asia Tenggara, begitu saja? Tanpa ikut campur tangan untuk memilih siapa yg akan menggantikan SBY?? Untuk melindungi kepentingannya di Indonesia?
Betapa naifnya pemikiranmu kawan. Think again, pake otak!!

Dan buat gw, gw ingat kata-kata ibu gw. Islam itu besar, karena orang-orangnya, bukan karena partai.
Islam itu menjadi baik, bukan karena PKS, tapi justru sebaliknya, PKS itu bisa baik, karena citra Islam yang dipancarkan orang-orangnya. Tanpa PKS pun, dakwah, ukhuwah Islam yang haq, harus tetap jalan. Jadi bila skenario pembunuhan PKS suskes, dan PKS hilang dari peredaran, Madam Liberal dan jongos-jongosnya di sini, jangan pernah berpikir bahwa perjuangan Islam akan berhenti di situ.
Semakin keras kalian menekan, akan semakin kuat Islam bangkit kembali. Hayya Alal Falah....!!!





No comments:

Post a Comment