whose side are you on

whose side are you on

Thursday, July 17, 2014

BOOKS OF COALITION ~ A FRIEND IN NEED IS A FRIEND IN DEED ~



Wadduuhh... Hasil unduh C1 dari laman KPU yg kita lakukan, sepertinya, Jokowi/JK akan memenangkan PilPres 2014 ini. Walaupun dengan angka tipis. Walaupun begitu, lebih baik kita tunggu tanggal 22 Juli ya frente?
Dari awal, sebenarnya siapapun yg akan memenangkan PilPres, bagi penghuni Blog ini tidak ada bedanya. Bukan masalah utama. Sebab pilihan kita hanya pada Islam. Bukan pada personal.

Dan naga-naganya JKW/JK akan memenangkan PilPres 2014 ini.
Kita sungguh khawatir bila JKW/JK benar memenangkan PilPres, habislah suara Islam di Parlemen.
Akan muluslah semua agenda Liberalisme di Parlemen. Sungguh tak terbayangkan.
Apalagi kita tahu, meski "terselubung dan diam-diam", suara kelompok Komunis, sangat kuat di PDIP. Ini Ramadhan, dan Insya Allah kita jauh dari keinginan untuk memfitnah.
Mereka boleh membantah sekeras mugkin, tapi tanda-tanda dan ciri-ciri keberadaan aliran Komunis itu tak terbantahkan dalam tubuh PDIP.
PDIP adalah partai yg terdiri dari berbagai faksi, yg sangaatt lebar dispersinya. Dari mulai Islam Liberal hingga Komunis dan Sosialis.
Sangat sulit membayangkan Komunis akan berdiam diri bila Jokowi berhasil jadi Presiden.

Jika Koalisi Merah Putih bisa bertahan meskipun JKW/JK memenangkan PilPres, ini merupakan oposisi yang kuat bagi pemerintahan JKW/JK. Tapi itu masih hitung-hitungan di atas kertas.
Melihat manuver pihak-pihak pragmatis dalam Koalisi Merah Putih, agaknya cerita koalisi oposisi masih akan panjang. Pepatah bilang, A friend in need is a friend in deed. Teman yg benar itu, adalah teman yg mendukungmu saat dibutuhkan. Bukan hanya saat bersuka ria. Namun hal itu agaknya sulit diharapkan di dunia politik.
Dalam politik, A friend in deed is a friend in need lah yg benar. Bukan sebaliknya.
Kepentingan Partai lebih utama di atas segala-galanya. Bahkan sering kali di atas kepentingan Negara dan Agama. Hitung-hitungan Pragmatis sangat dikedepankan.
Jadi pernyataan koalisi Permanen Merah Putih masih akan banyak ranjaunya setelah tanggal 22 Juli.
Gwe dan seluruh penghuni blog ini berharap Koalisi Permanen ini bisa bertahan apapun hasil PilPres nanti.

Indonesia benar-benar diujung tanduk. Pemerintahan hasil pencitraan selama enam tahun oleh seluruh media selama ini, termasuk Viva Group (TV-One), dan MNC Group (RCTI Plus-Plus) sebelum koalisi Merah Putih, kepada Jokowi sudah membuahkan hasil. Ini pelajaran bagi semua pihak. Terutama bagi partai-partai Islam ke depan. Majority media-medi mainstream itu sudah jelas-jelas dikuasai kelompok Liberalisme yg tak suka pada Islam. Jadi pencitraan mereka akan sangat menentukan perkembangan bangsa ini ke depan.

Ada 1 pelajaran yg dapat ditarik dari Pilpres kali ini, belum pernah dalam sejarah PilPres Indonesia sebelumnya, semenjak tahun 1955, ketika Masyumi menjadi pemenang kedua Pemilu, kali ini hampir seluruh kelompok Islam (Minus PKB), bersatu dan bahu-membahu bersama. Namun pencitraan massif dan terstruktur yg sudah dilakukan pada Jokowi selama 6 tahun, sulit dikalahkan hanya dalam waktu 5 (lima) bulan.
Elektabilitas Prabowo yg meroket hanya dalam waktu 5 (lima) bulan, membuktikan betapa kuatnya pengaruh kelompok Islam itu, bila bersatu. Bila diberikan lebih banyak waktu, Prabowo pasti akan menang telak. Namun disitulah masalahnya, sangat sulit memadukan semua kelompok Islam itu dalam satu bendera. Semua punya agenda, ego dan kepentingan masing-masing. Ini pelajaran! Belajarlah!

Indonesia sedang dalam kepungan kelompok yg ingin meliberalkan bangsa ini. At all cost!! Sudah tidak bisa ditutupi lagi. Sudah sangat telanjang dan terbuka.
Dan kesalahan kita semua, bila Bangsa ini benar-benar akan menjadi negara Liberal. Seperti yg diinginkan Kelompok Metro TV, Tempo Group, First Media Group, Kompas Group, Jawa Pos Group. Perjuangan masih sangat panjang Kawan.... Intrik Politik akan semakin keji dan brutal...

Terus terang gwe dan teman2 gwe hanya bisa berdoa dan memohon perlindungan pada Allah.
Dan sungguh gwe sangat respek, pada orang-orang baik dalam Partai-Partai Islam itu, yg dengan sekuat tenaga memperjuangkan Syariah dan menjadi benteng pertahanan terdepan dari gempuran antek-antek Liberalisme dan Komunisme itu. Mudah2an mereka diberikan kekuatan dan hati yg amanah dari Allah.
Orang baik di dalam system pasti lebih "kuat" daripada orang baik di luar system. Cobaan dan rayuan duniawi dan syahwat, pasti sangat keras mendera dalam dunia politik "sehancur" Indonesia. Hanya orang-orang yg benar-benar "bersandar" pada Risalah Allah lah yg bisa kuat bertahan pada cobaan "sebejat" itu.

Dan sungguh, melihat perjalanan politik JKW menuju kursi Kepresidenan, cara-cara pencitraannya, gwe tak akan pernah bisa percaya dia dapat membawa negeri ini kearah yang lebih baik.... hingga dia (JKW) bisa membuktikan kepada dirinya sendiri dan terutama kepada Allah, bahwa dia memang mampu dan amanah sebagai pemimpin, dan segala yg dikerjakannya bukan hanya sekedar pencitraan penuh kebohongan dan kepalsuan...

Sungguh perjuangan negeri ini menuju kemandirian yg diharapkan, masih akan sangat panjang dan berat.
Semoga Allah melndungi bangsa ini... Amin.





No comments:

Post a Comment