whose side are you on

whose side are you on

Saturday, May 10, 2014

BOOKS OF RELIGION THE SECOND CHAPTER = = BETWEEN LOGIC, MAKE-BELIEVE, AND FART ==



Kamu percaya agama? Percaya Tuhan itu ada? Percaya segala sesuatu itu ada yang menciptakan dan akan kembali kepada Sang Pencipta itu?
Atau kamu sama sekali tak percaya Agama? Tak percaya Tuhan itu ada? Tak percaya adanya kehidupan sebelum kelahiran dan tak ada kehidupan setelah mati? Kehidupan itu berasal dari kehampaan dan akan kembali kepada kehampaan? Begitu menurut lo?

Islam itu agama yang sangat mengandalkan logika. Islam itu melarang dogma. Mempercayai sesuatu tanpa dipikirkan. Jadi kalau ada sementara orang yang mengaku Islam, tapi berkata kisah-kisah dalam Alquran itu cuma dongeng, pasti itu orang Islam keblinger tak berpijak pada logika. Atau dia memang Islam tapi tak punya wawasan ilmu pengetahuan yg mumpuni. Cuma berpijak pada Ilmu agama cetek dan mungkin belajar Islam dari orientalis. Atau yg paling mungkin, orang-orang yang mengaku-aku Islam, tapi sebenarnya dipake oleh musuh2 Islam untuk merusak islam dari dalam. Penghianat-penghianat Islam. Sejenis turunan mahkluk Snouck Hurgronje.

Mereka bilang kisah dalam Alquran, Surah Al-Kahfi, mengenai 3 orang pemuda yg tertidur, dan merasa cuma tertidur sehari tapi ternyata telah tertidur selama 309 tahun adalah dongeng. Mereka melecehkan dan berolok-olok tentang kisah itu. Dan bertanya kenapa harus 309 tahun? kenapa tidak bulet 300 thn? Dogh,... yg aneh dan pantas dilecehkan itu siapa cuy?

Kamu pernah belajar theory Relativitas tidak? Bagi orang yg mendalami theory Relativitas, kisah dalam surah Al-Kahfi itu sama sekali tidak akan terdengar aneh. Malah sangat wajar. Dalam theory relativitas, masih banyak "kisah tak masuk akal" yang "lebih parah" dari sekedar kisah dalam surah Al-Kahfi itu. Kalau kamu cuma sekedar mengandalkan logika cetek Made in Snouck Hurgronje itu, seharusnya kamu juga bilang Theory Relativitas itu dongeng juga dong. Tapi kenapa kalau kisah seperti dalam Surah Al-Kahfi itu diceritakan oleh theory Relativitas, kamu tidak bilang itu dongeng?
Kenapa kalau Alquran yg berkisah, kamu katakan itu dongeng? Elu itu bodoh, sangat bodoh hingga tak paham teori Relativitas, atau emang niat beeuuutt menjelekkan Islam? Sudah deh mending lu jangan mengaku-aku Islam.

Dalam teori relativitas, seseorang yang bergerak dengan kecepatan mendekati Cahaya, akan menemukan waktunya dalam sehari, akan sama dengan ketidak terhinggaan dibumi. Dalam kisah surah Al-Kahfi itu, tepatnya untuk mencapai “309 thn ukuran bumi”, para pemuda itu harus masuk dalam "dimensi quantum cahaya" dengan kecepatan:
[1 – (8 x10-18)] C , dimana C adalah kecepatan cahaya.
Gue tak perlu turunkan rumusnya disini ya cuy, entar banyak yg bingung darimana hasil perhitungan itu diperoleh. Kalo mau tau, lu belajar aja sendiri ilmu Reralivitas itu, atau tanya orang yg mengerti Teori relativitas. Biar tidak asal bunyi ngata-ngatain Alquran itu cuma dongeng.

Nah masalahnya, kenapa teori relativitas itu tidak kamu bilang dongeng juga? Aneh? Atau emang Idiot?

Mereka bilang kisah penyeberangan Nabi Musa dan Ummat Israil di Laut Merah adalah dogeng. Khayalan kelas tinggi ummat Israil.

Eh cuy, situ mendalami ilmu Geofisika dan Meteorologi tidak? Kalau tidak jangan sok tau deh bilang-bilang kisah Exodus ummat Israil dibawah pimpinan Nabi Musa itu Cuma dongeng. Malu tauk, kalau kelihatan cupat dan asbunnya....
Satu topan Tornado dengan kecepatan gerak 100 km/detik, selama 30 menit, akan sanggup memindahkan kurang/lebih 5 juta metric ton air/jam dari radius 100 km. Artinya dalam 30 menit Tornado dengan kekuatan yg sama, sanggup memindahkan dan menahan air sebesar 2 juta metric ton selama lebih/kurang 4 jam.
Jadi hitung saja sendiri, jika jarak Mesir dan Arab yg dipisahkan oleh Laut Merah kurang lebih 20 Km, dengan kedalaman rata-rata 1km (1000 m), itu artinya bila tornado terjadi diujung Utara Laut merah atau disekitar laut Mediteranea sejauh 100Km, air akan terbelah selama 4 jam di ujung Selatan Laut Merah, dengan lebar pembelahan rata-rata 1Km (1000m). Dan itu cukup untuk menyeberangkan puluhan ribu manusia, dari Mesir ke dataran Arab.
Teori berhitungnya tanya aja sama akhli geofisika dan Meteorologi ya cuy. Ntar kalo ditaro disini, banyak yg bingung, termasuk para bebek JIL yg katanya penuh logika itu. Padahal asbun banget-banget!!

Nah lho, mengapa teori Tornado dari ilmu Geofisika dan Meteorologi itu tidak kamu sebut dongeng juga? Kenapa kalo Alquran yg bertutur kamu bilang dongeng? Elu itu sebenarnya sedang asbun apa emang pengen pamer ketololan?

***********
Islam itu percaya, seluruh mahluk dalam alam semesta, APAPUN ITU, Planet, Matahari, Bintang-Bintang, Bulan, Seluruh isi Galaxy, Buah-buahan, Tumbuh-tumbuhan, Kembang, Angin, udara, Gunung, Air, batu, Hewan-hewan, SELURUH MAHKLUK APAPUN ITU, mereka semua SEDANG DAN AKAN TERUS BERTASBIH MEMUJI ALLAH....
Seluruh mahkluk itu, dalam keadaan “hidup”, bergetar beresonansi mengikuti getaran seluruh alam semesta, bertasbih memuji SANG PENCIPTA mereka. Itulah ALLAH.
Seluruh mahkluk itu secara sukarela ataupun terpaksa, HARUS beresonansi bersama “getaran dan gerakan” alam semesta untuk bertasbih pada Sang Maha Hidup, Allah.

Namun hanya RUH Manusia dan Para Setanlah yg dapat tidak tunduk pada getaran bertasbih seluruh semesta itu. Ruh/Jiwa manusia dapat menolak untuk tak tunduk pada Hukum Allah itu. Sebab memang ruh manusia dari awal penciptaannya memang diberikan oleh Allah untuk bebas memilih. Tunduk atau tidak pada Hukum-hukum Allah itu. Itu banyak terkisahkan dalam Alquran. Dan terserah kamu juga mau mengatakan itu dongeng atau tidak.

Namun meskipun RUH manusia memilih untuk menolak tunduk pada hukum-hukum Allah, tetap saja “struktur dasar materi” pembentuk manusia itu AKAN SELAMANYA tunduk dan bertasbih pada Allah, yang menciptakannya. Sub-atomic materi pembentuk manusia itu tidak pernah akan tunduk pada manusia bersangkutan.
Atom-atom, electron-electron, neutron, positron, photon, dan lain sebagainya dasar materi pembentuk manusia, akan selamanya bergetar dan bergerak secepat cahaya, membentuk resonansi penguatan pada semesta. Mereka semua akan bertasbih memuji Sang Pencipta. Tak perduli si Manusia sedang bermaksiat berzina bersama pelacur, sedang mencuri, sedang membunuh, sedang korupsi, sub-atomic materi dasar pembentuk manusia itu, akan tetap bergerak secepat cahaya, bergetar, beresonansi menguatkan getaran semesta yang sedang bertasbih memuji Allah.

Dalam ilmu Mekanika Quantum, ketika semua materi masuk dalam quantum cahaya, bergerak secepat cahaya, maka dimanakah realitas manusia yang bergerak jaaaauuuhhhh lebih lambat dari cahaya itu berada?
Dalam Mekanika Quantum, dikenal apa yg disebut Event Horizon (Horizon Peristiwa, “Batas Pandang Peristiwa”). Dimana batasan itu memisahkan “realitas yg bisa diamati dan dianalisa” manusia, dengan “batasan ketakberhinggaan” pada sebuah black hole (lobang hitam). Kasarnya, batasan “ketakberdayaan dan kelambatan manusia bergerak” dengan “keperkasaan hukum dan ukuran Quantum”.

Berat ya cuy teorinya, gw juga bingung mau menjelaskannya gimana secara sederhana. Memang mesti belajar sendiri biar gak bingung.

Event Horizon (Horizon Peristiwa) berada dalam skala Quantum (Super Atomic). Artinya hukum dan hitungannya bergerak dari posisi “manusia sebagai pengamat” mengarah ke “atas”, ke arah mega materi yg berada di semesta, semacam Planet, Matahari, Galaxy, Semesta..... Manusia sebagai pengamat, yg relarif bergerak SANGAT LAMBAT, dibandingkan gerakan seluruh materi super yang berada di semesta. Bahkan dibandingkan dengan gerakan rotasi Bumi mengelilingi sumbunya, gerakan manusia itu sangat amat lambat.

Namun kalau sebaliknya kita “berhitung” dengan sub-atomic materi dasar pembentuk manusia, seperti yang gw kisahkan di atas, atom-atom pembentuk tubuh manusia itu sebenarnya bergerak secepat cahaya. Dan ilmu sub-atomic manusia itu belum bisa menemukan “Event Horizon Materi Sub Atomic”.
Ilmu manusia belum bisa menemukan, dibatasan mana atom-atom yg bergerak secepat cahaya itu, tiba-tiba “berubah bentuk” menjadikan manusia “secara utuh” TIDAK BISA BERGERAK SECEPAT CAHAYA.
Apakah dibatasan DNA? Dibatasan sel manusia? Dibatasan organ tubuh manusia? Dimana? Seharusnya secara logika bila unsur dasar pembentuk manusia bergerak secepat cahaya, manusia pun seharusnya bisa bergerak secepat cahaya bukan? Namun kenyataannya, manusia itu letoy, bahkan bergerak seperseribu kecepatan cahaya pun tak mampu. Di batasan mana “realitas” itu terjadi? Dibatasan mana sub-atomic “event horizon” tubuh manusia terjadi?
Dan si letoy ini dengan sombongnya mengatakan “Guwe Tidak Percaya Tuhan!”

Kalau lo berkata lo tak percaya Tuhan. Diri lo itu berasal dari kehampaan dan akan kembali ke kehampaan, itu sama saja lo berkata, lo berasal dari gelembung Kentut, dan akan kembali menjadi gelembung Kentut. Betapa mengerikan dan tidak bergunanya kehidupan seperti itu. Sebab apapun yang lo lakukan, pd akhirnya, lo Cuma akan menjadi GELEMBUNG KENTUT!

Apapun yang lo lakukan tak akan pernah diperhitungkan. Jadi selama tidak ketahuan, lo boleh perkosa ibu lo. Bisa selingkuh dengan mertua lo. Bisa meniduri anak perawan lo. Selama tidak ketahuan dan dibolehkan hukum.
Lo bisa bunuh bapak lo. Selama tidak ketahuan dan terjerat hukum. Lo bisa korupsi sesuka hati, selama tidak ketahuan. Betapa mengerikannya kehidupan seperti itu.
Apapun yg lo kerjakan, selama tidak ketahuan, akan aman-aman saja, sebab pada akhirnya lo akan Cuma jadi GELEMBUNG KENTUT!!! Betapa mengerikan.....

***********

Ketika lo mati, lo pikir lo bakal hilang lenyap dalam kehampaan? Well you better think again. Boleh jadi lo tidak percaya Tuhan, jadi lo tidak percaya adanya RUH. Ruh, “materi paling murni” pembentuk manusia bagi orang-orang percaya Islam.
Silahkan deh lo percaya lo bakal hilang setelah mati. Karena lo tak percaya Tuhan. Tapi lo pasti belajar ilmu materi dasar dong. Di SMP paling tidak lo belajar tentang atom dan segala unsur pembentuknya.

Nah lho, atom-atom tubuh lo itu tak akan pernah bisa dimusnahkan sampai ke akhir Zaman. Sampai ketika, menurut islam, Sang Pencipta atom-atom itu memanggil kembali seluruh ciptaanNYA, untuk kembali padaNYA. Sebelum itu, lo percaya Tuhan atau Tidak, lo terima atau tidak, atom-atom pembentuk tubuh lo itu, akan tetap berada di semesta, bercampur dengan atom-atom Bumi manusia. Lo sudah metiauw entah kemana, mungkin sudah berubah jadi gelembung kentut, seperti kepercayaan lo, tapi atom-atom pembentuk tubuh lo itu akan tetap “hidup”, bergerak secepat cahaya, bergetar beresonansi bersama semesta. Lo mau terima atau tidak, itu sudah “hukum alam”. Dan islam menyebutnya “ketentuan Allah”.
Dan Islam percaya, atom-atom tubuh lo yang sudah terurai karena pembusukan dikuburan lo, tempat lo metiauw, atom-atom itu akan bergetar bersama semesta, memuji Sang Maha Hidup.

Dan Islam percaya, aturan-aturan dalam Alquran itu, dibuat untuk melatih RUH lo beresonansi, bergerak seirama dengan semesta, untuk TERBIASA BERTASBIH MEMUJI ALLAH, bersama alam semesta.
Sebab hati dan ruh lo itu bisa menolak untuk mengikuti getaran resonansi Alam Semesta yang bergerak bertasbih memuji Allah semata.
Lo berpuasa, gerakan dalam shalat, tawaf, Umroh dan Haji, Berzakat, berkata-kata yang baik, segala perbuatan lo yang “Amar Ma’aruf Nahi Munkar” itu, semuanya diperuntukkan untuk MELATIH DAN MEMBIASAKAN RUH LO untuk ikut dalam penguatan resonansi alam semesta dalam bertasbih memuji ALLAH semata. Islam sangat percaya itu.

Dan bagi Islam, NERAKA PALING AWAL itu adalah, ketika lo mati, lo menemukan seluruh atom-atom materi pembentuk “realitas diri” lo, yg selama “hidup” lo bangga-banggakan itu, bergerak beresonansi bersama semesta bertasbih memuliakan Sang Pencipta, sementara Ruh lo, tak bisa mengikutinya. Ruh lo tidak terbiasa mengikuti gerakan bertasbih semesta. Ruh lu mati kutu dan mati gaya. Dan lu tak bisa lagi memerintah “realitas diri” lo yg sudah kembali menjadi atom-atom, diluar nalar “event horizon” lo yg sudah hilang. Dan mereka sekarang bebas bergerak bersama semesta memuji Sang Pencipta mereka.
Itulah NERAKA PALING DINI. Ketika di kuburan lo tak bisa lagi memerintah “sub atomic realitas diri” lo, untuk mengikuti apa kata lo. Mereka sudah melompati “sub atomic event horizon”. Kembali pada hukum yang diciptakan Allah pada mereka. Untuk bergabung bersama semesta, bergerak secepat cahaya, betasbih hanya pada Allah semata.

Dan tahukah kamu NERAKA PALING DAHSYAT itu? Ketika seluruh materi dalam semesta “dipanggil oleh PENCIPTANYA UNTUK KEMBALI PADANYA”. Dan seluruh materi itu, menolak Ruh lo untuk “bergabung” bersama mereka. Sebab lo tak bisa mengikuti gerakan mereka. Lo sendiri. Dalam kehampaan. Cuma menjadi GELEMBUNG KENTUT. Sementara seluruh materi yg pernah ada dalam “realitas event horizon” berseri hidup dan bergerak dalam keindahan CAHAYA SANG MAHA RACHMAN. CAHAYA DIATAS CAHAYA..... Itulah neraka paling mengerikan. Cuma menjadi Gelembung Kentut Semesta

*******

Kita semua yg hidup ini, sedang menunggu gerbang kematian. Bagi lo yg tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, dan percaya segala materi yg "hidup" maupun yg "mati", berasal dari kehampaan, dan akan kembali ke kehampaan, begitu menurut lo, well mungkin keyakinan lo yg benar, dan keyakinan gw yg salah. Jadi benar kita semua akan kembali menjadi Gelembung Kentut. Gw akan menjadi gelembung kentut juga. Well.... gw tidak rugi apa-apa sama sekali. Sekali lagi gw tidak akan rugi atau kehilangan apapun!!! Cuma sayang aja kali yeee, semesta yg sedemikian dahsayat ini, cuma akan menjadi Gelembung Kentut...

TAPI... jika ternyata keyakinan gw yang benar, Allah itu emang ada (DAN MEMANG PASTI ADA), yiihhaaa... gw tidak akan rugi apapun, bahkan gw akan mendapat segalanya. Sementara elo yg tak percaya Tuhan, AKAN KEHILANGAN SEGALA-GALANYA...
Hidup hanya untuk menjadi Gelembung Kentut.... Betapa mengerikan....



No comments:

Post a Comment