whose side are you on

whose side are you on

Saturday, April 15, 2017

BOOKS OF "TIKO" == YOU AND I ARE THOSE "TIKO" == FIGHT FOR OUR DIGNITY INDONESIA, AND MAKE IT HAPPEN ==



Jimly Asshiddiqie, tentang Tuhan yang Universal, dan celana cingkrang.



Kalaulah benar Tuhan itu adalah "Tuhan yg Universal" dan sama untuk semua Agama, lantas buat apa kita punya Agama?
Buat apa lu mengucapkan Lahaula Wala Kuwata? Buat apa lu mengaku Islam? Toh Tuhan lu sama semua?
Jadi menurut lu, lu gak perlu disholati saat lu mati? Lu dibawa ke Klenteng dan dibakarin menyan didoakan pada Dewa Langit, tidak apa-apa toh? Tuhan lu kan sama dengan Dewa Langit? Iya toh? Lu tak perlu terbongkok-bongkok Shalat 5x sehari semalam toh? Lu cukup ke Klenteng bakar dupa dan minta kekayaan pada Dewa Babi toh? Tak perlu Kalimat Syahadat dan bersaksi bahwa Muhammad itu Rasul lu toh? Betapa membingungkannya otak lu om...
Hanya gara-gara priuk nasi Lu begitu "cerdas" menjadi "manusia paling hebat" menempelkan stigmatisasi pada Saudara Islam lu sendiri. Lu yg mengaku Islam, tapi justru orang-orang seperti lu yg merasa kepinteran, sama seperti Said Aqil Sirodj, si Islam Nusantara itu, yg justru membuat stimagtisasi pada Islam. Islam Radikal, Islam Konservatif, dan sebagainya nama yg jelek-jelek. Jangan-jangan seperti Said Aqil Sirodj, lu juga percaya, para Rohis itu biang teroris. Kenapa tidak sekalian aja lu ganti agama, kalo Tuhan lu sama dengan Dewa Langit yg disembah di Klenteng-klenteng itu? Lu adalah Tiko itu om Jimly. Jadi tak pelu menjilat-jilat agar lu tidak dikatain "Tiko". Tetap, lu adalah "Tiko" itu, tak perlu menjelekkan kami yg Islam, biar lu diterima di "kalangan exclusive" itu. Tetap, lu adalah "Tiko" itu. Babi Jantan, Tikus Kotor, Indon Pribumi.....

Sang Artis hebat Giring Nidji, soal Pribumi dan Non-Pribumi.


Lu juga adalah "Tiko" itu tuan Giring Ganesha. Babi Jantan, Tikus Kotor, Indon Pribumi.
Lu mau tau Pribumi itu apa? Kalo lu dengan rambut lu yg kriting itu, mata belok lu, kulit coklat lu, di usir dari Indonesia, lu mau kabur kemana pun, sampe ke RRC, Tiongkok, Taiwan, Lu akan tetap jadi "imigrant", jadi "alien" orang asing. Lo tetap jadi "Tiko", Indon Pribumi, Babi Jantan, dengan rambut lu yg kriting itu.
Sementara kalo Sukanto Tanoto konglomerat itu, atau Steven Hadisurya Sulistyo yg exclusive itu, punya bapak kandung di Tiongkok sana. Nah elu? Tikus Kotor, Babi Jantan, Indon Pribumi, yang kriting mata belok kulit coklat, punya Bapak Kandung di mana selain di jawa? Terus lu sok kehebatan super toleran masih nanya Pribumi itu apa?

Coba lu pindah ke Singapore, dengan rambut lu yg kriting mata belok kulit coklat, jadi warga negara sono. Coba lu daftar jadi Tentara, karena lo sangat toleran dan cinta membahana pada Singapore jadi tanah air lu. Berdoalah lu sampe menceret, kalo lu bisa jadi Tentara ingin membela Singapore. Karena lu tetap "Tiko". Babi Jantan, Tikus Kotor, Indon Pribumi.
Sementara Sukanto Tanoto dan Steven Hadisurya akan bisa jadi warga negara "biasa" Singapore. Bisa jadi Tentara. Nah elu Giring Nidji, artis hebat Indonesia? Lu tetap "Tiko", Indon Pribumi, Babi Jantan, Tikus Kotor. Jadi jangan sok ngajari gue soal Pribumi dan mereka yang sangat rasis pada Pribumi. Jangan mentang-mentang rambut lu kriting, terus lu merasa bukan "Tiko" lagi. Menjadi golongan mereka. Bermimpilah lu "Tiko" kriting, Indon Pribumi....

Para "Tiko" hina dina yg selalu jadi korban...


Dari segala strata. Dari Mulai Presiden Jokowi, Mak Banteng, Jimly Asshiddiqie, Mustofa Bisri, Said Aqil Sirodj, GP Ansor, Banser, Kapolri, Kapolda Metro, Iwan Bopeng, Giring Ganesha, Addie M S, Dewi Irawan, Tompie, Sahal AS, Gun Romli.... dan seterusnya.... Semua bisa dikangkangi. Bagaimana mereka tidak memandang rendah pada Bangsa ini?
Yang tak mau mereka kangkangi, dinisbatkan sebagai anti Kebhinekaan, Intoleran, Radikal,...
Ada "Tiko" yg baik, seperti Giring Nidji, atau Jokowi.
Ada "Tiko" yg haram jadah seperti AA Gym dan Habib Rizieq. Lu semua, dan kita, adalah "Tiko" di mata mereka. Indon Pribumi, bangsa babu, Babi Jantan, Tikus Kotor.
Terus Om Giring Ganesha masih nanya apa itu Pribumi? Gih training dan penataran dulu soal Pribumi dan "Tiko" pada Steven Hadisurya dan Sukanto Tanoto, yg bapak Kandungnya adalah Tiongkok. Bukan Indonesia, meski mereka numpang cari nafkah, beranak pinak disini. Tetap Indonesia cuma "numpang berak"....

Silahkan Giring Ganesha dan Jimly Asshiddiqie, memilih arti "Tiko" mana yang paling sesuai buat mereka. Biar gak jadi sok paling Toleran, seperti Mbah Mustofa Biri-Biri...




Gue tak akan pernah menyerah. Gue yakin suatu saat Bumi Putra akan memenangkan Ekonomi Negara ini. Kelak ketika Pemimpin yang berpihak pada "Tiko" itu datang. Bukan pemimpin abal-abal yang kelihatan banget mihak siapa.
Eh pak Presiden... Mau lu mesem-mesem gak jelas, pidato Ikan Tongkol, sambil baca Lawalakatata.... Lu serta Mak Banteng lu itu tetap "Tiko" yaaaa.... Jadi gak usah sok Paling Toleran ikutan Mustofa Biri-Biri...
"Tiko" tetap "Tiko", gausah banyak bacot, sok paling toleran.....


If you believe in yourself enough, and know what you want
You're gonna make it happen (Make it happen)
And if you get down on your knees at night
And pray to the Lord, He's gonna make it happen (Make it happen)





No comments:

Post a Comment