whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, November 5, 2013

Books of theorems -- If and only If --





Gw itu orang yang sangat logical. Sebelum percaya akan sesuatu hal, pasti gw analisa dulu segala faktor yang terkait dengan hal tersebut. Baru kemudian gw bisa menerima atau menolak hal itu. Tidak bisa gw asal maen comot terhadap hal-hal yang diributkan orang-orang. Mungkin karena latar belakang gw sebagai orang teknik, jadi pola pikir gw juga sudah terbentuk sedemikian rupa. Metodologis seperti matematika.
Dalam philosopy science (ilmu pengetahuan), dikenal apa yang disebut sebagai dalil dasar (basic theorem), bahwa SEBUAH POSTULATE (THEORY) hanya dapat dikatakan benar, dan berubah menjadi DALIL (THEOREM), JIKA DAN HANYA JIKA (If and only if), SEMUA FAKTOR PENDUKUNG di dalam theory/postulate tersebut, TIDAK SALING "BERBENTURAN" (PARADOX).
Karena itu, dalam science (ilmu pengetahuan), kebenaran itu HARUS TUNGGAL. Sebab jika ada kebenaran majemuk dalam SATU FAKTOR pendukungnya, itu berarti sudah terjadi paradox. Artinya postulate atau theory itu masih belum dapat menjadi dalil (theorem). Masih harus dikaji ulang.

Penjelasannya panjang ya bray, jadi buat yang baca blog ini, yang tidak begitu suka berfilsifat, dan agak bingung dengan basic theorem di atas, biar gw jelasin pake contoh aja ya bray.
Kebenaran itu HARUS TUNGGAL, contoh sederhananya seperti ini, theory mengenai sapi:

1. Sapi itu adalah phylum Chordata (berangka), subphylum vertebrata (bertulang belakang), dan termasuk binatang vivivar (melahirkan).
2. Sapi itu adalah phylum Coelenterata (berongga), subphylum invertebrata (tidak bertulang belakang), dan vivivar (melahirkan).
3. Sapi itu termasuk phylum Arthropoda (Kaki beruas), subphylum Crustacea (bercangkang), dan ovivar (bertelur).

Mana yg benar dari ketiga pernyataan (postulate) di atas? HANYA no 1.

KEBENARAN ITU TUNGGAL!! TIDAK MUNGKIN Sapi itu sekaligus vertebrata dan invertebrata. TIDAK MUNGKIN sapi itu sekaligus vivivar dan ovivar.
Sekali lagi, KEBENARAN ITU TUNGGAL.
Bila ada beberapa (POSTULATE) pernyataan yang SALING BERTENTANGAN, seperti contoh di atas, TIDAK MUNGKIN semuanya benar. Hanya ada dua kemungkinan:
1. SALAH SATU PERNYATAAN (POSTULATE) ITU BENAR, atau
2. SEMUA PERNYATAAN ITU SALAH.


TIDAK MUNGKIN SEMUANYA BENAR. SEBAB DALAM LOGIKA DAN NALAR YANG PALING DASAR, KEBENARAN ITU HARUS SELALU TUNGGAL!
Ilmu pengetahuan berdasar pada dalil itu. Jadi jika ilmu pengetahuan tidak mengenal kebenaran yang tunggal, hukum-hukum alam semesta menjadi berantakan. Sebab jika kebenaran itu majemuk, maka segala yang dirumuskan akan menjadi runtuh theoremanya.

Gw pernah "ngobrol-ngobrol" dengan seseorang yang kemungkinan besar adalah antek Islam Liberal. Orang ini merasa sangaattt pinter, dan sangaatt logic. Dia bilang : SEMUA AGAMA ITU BENAR DAN SEMPURNA. Gw bilang itu adalah theorema si tolol dari goa selangor. Kebenaran itu harus TUNGGAL. Sebab tidak ada dua dalil Phytagoras. Tidak ada tiga teori mekanika klasik. Dan tidak ada tiga Ilmu matematika. SEMUA TUNGGAL. KEBENARAN ITU TUNGGAL!!

Terus dia dengan pede mencontohkan, kalau memang betul kebenaran itu tunggal, kenapa 2+2=4, 3+1=4, 6-2=4, 12:3=4 kenapa bisa? Katanya...
Semua pernyataan itu sama benarnya, artinya kebenaran itu tidak tunggal dong. Katanya lagi dengan pedenya.
Dalam hati gw langsung berkata... Nahhhh kena luuu bego!!!
Mungkin itu contoh yang paling sering diumbar oleh para antek JILers untuk membackup pernyataan mereka, bahwa kebenaran itu bisa banyak. Tidak mesti satu. Tidak bisa diclaim hanya oleh seseorang.

Tapi contohnya itu rikiplik masbrok! Kalo mau debat dan ngasih alasan, liat-liat dulu debat dengan siapa. Kalo debat dengan jagoan kalkulus, jangan ngasih contoh matematika begooooo.... Lumat lu jadi pergedel dibantai....

Terus gw tanya dia, kamu belajar matematika tidak? Iya dong belajar... katanya.
Tau yang namanya "TEORI BILANGAN DESIMAL"? Mulai dia agak ragu.
Tidak ada teori-teorian, katanya mengelak, yang penting kebenaran itu tidak tunggal. Misalnya angka 4 (empat) itu adalah Tuhan, maka untuk mencapai angka 4 itu bisa banyak jalannya. Tidak hanya satu. Jadi kebenaran itu bisa banyak, katanya meneruskan merasa hampir menang debat.
**Dia kira gw lagi muter-muter cari celah buat menghindar kali yeeee, karena sudah tidak bisa membantah pernyataannya** Cekakakcekikik...

Sekali lagi gw jelaskan teori dasar ilmu pengetahuan diatas, bahwa sebuah teori, hanya dapat dikatakan benar JIKA DAN HANYA JIKA SELURUH FAKTOR PENDUKUNG DIDALAMNYA TIDAK SALING BERBENTURAN (PARADOX).
Dan menurut TEORI BILANGAN DESIMAL, dalam hitungan desimal sepuluh, dimensi dua, iya memang 2+2=4, 3+1=4, 6-2=4, 12:3=4.
Untuk desimal 11 dimensi dua: 5+6 = 10, desimal 14 dimensi dua: 7+7=10, desimal 16 dimensi dua: 8+8=10.

Angka 0 (nol) itu ditambahkan bergantung kepada dasar desimalnya. Ngerti engga? Makin tambah bingung dia....(Kakakakakaka.....)
Lha lantas apa hubungannya dengan pernyataan bahwa kebenaran itu bisa majemuk, tidak tunggal? Katanya ngotot... Yang pentingkan pernyataan gw benar bahwa 2+2=4, 3+1=4, 6-2=4, 12:3=4. Angka empat bisa dicapai dengan berbagai cara katanya.

Lha iya... Tapi itu kan kita berarti sedang berbicara teori yang sama, TEORI BILANGAN DESIMAL. Kata gw sambil menahan ketawa.
Pernyataan lu itu, bahwa 2+2=4, 3+1=4, 6-2=4, 12:3=4, membuktikan bahwa TEORI BILANGAN DESIMAL itu BENAR. Penjumlahan, pengalian, pembagian dan pengurangan itu adalah FAKTOR PENDUKUNG TEORI BILANGAN DESIMAL. Jadi penjabaran lu itu menjelaskan bahwa TEORI BILANGAN DESIMAL itu benar. Tapi Teori Bilangan Desimal itu HANYA SATU KAN? TUNGGAL? Tidak ada empat, lima, atau seribu teori bilangan desimal.
Ya jelas aja pernyataan lu benar, soalnya KITA SEDANG MEMBICARAKAN TEORI YANG SAMA, "BARANG" YANG SAMA, "BENDA" YANG SAMA. Ya ga mungkin salah.

Kelihatan dia bertambah bingung (ga sampe kali otaknya ya brok? Kakakaka)

Jadi perbandingan yang lo berikan mengenai mendapatkan angka 4 dengan berbagai cara itu tidak relevan. Karena justru itu membuktikan bahwa kebenaran itu TUNGGAL. Teori Bilangan Desimal itu benar.
Biar relevan, coba deh lu buat teori baru, mungkin "Teori Bilangan DosaMall" (bukan Pondok Indah Mall ya brok), nah baru lu bandingin dengan Teori Bilangan Desimal, dan bandingkan mana yang benar. Itu baru relevan. Jangan membandingkan hal yang sama, itu bego namanya... (**hampir ngakak gw**).

Itu sama saja dengan mengatakan, Bumi itu bundar, Bumi itu mengelilingi Matahari, Bumi itu memiliki atmosfir, Bulan itu satelit Bumi. Lha ya jelas taaa... semua pernyataan itu benar, lha wong kita sedang berbicara hal yang sama. Bumi. Tapi kebenaran bahwa bumi itu bundar adalah TUNGGAL, tidak mungkin bumi bundar sekaligus berbentuk kubus dan silinder. Kebenaran bahwa Bulan itu adalah satelit Bumi adalah TUNGGAL, tidak mungkin Bulan itu satelit bumi dan sekaligus bumi juga satelit bulan. Logika nyomot darimana tu masbrok?

Balik lagi ke masalah TEORI BILANGAN DESIMAL tadi, pernyataan bahwa kebenaran itu bisa majemuk tidak tunggal, jika dan hanya jika kamu bisa bikin teori baru, sebutlah Teori Bilangan Dosamall yang sama benarnya dengan Teori Bilangan Desimal. Itu baru benar secara hukum logika.
Siapa tau dengan teori bilangan dosamall ciptaan lu, elu bisa buktikan bahwa, perut + buncit = 4, kepala + botak = 4, bodoh + tolol = 4.
Baru deh lu bilang kebenaran itu tidak harus tunggal, tapi bisa banyak, terbukti Teori Bilangan Dosamall sama benarnya dengan teori bilangan desimal.

Muka teman gw itu kelihatan sangat bingung, ga tek-tok sama sekali (bener-bener otaknya ga nyampe masbrok, kakakakakakaka....)

Jadi pernyataan SEMUA AGAMA ITU ADALAH BENAR DAN SEMPURNA, adalah pernyataan orang paling tolol yang melanggar semua aturan-aturan logika paling dasar. Itu pernyataan tipu-tipu antek JILers paling tak mutu!!!

3+1=4, 5-1=4, 16:4=4, 2x2=4, itu bukan contoh menyatakan kebenaran itu majemuk, itu contoh yang diberikan oleh orang bodoh yang tidak paham philosophy matematika. Itu sama saja dengan mengatakan Allah itu Maha Esa, Allah itu Maha Rahim, Muhammad itu Rasul Terakhir, Alquran itu wahyu Ilahi. Jelas dong semua pernyataan itu benar, wong yang dibicarakan "benda" yg sama, Islam.

Tapi coba deh buktikan pake logika yg paliiing cerdas, atau ambil komputer yang paliiing canggih, untuk membuktikan bahwa semua pernyataan ini benar:

1. Tuhan itu Tunggal dan Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang tahu bentuk wujudNYA.
2. Tuhan itu ada tiga. Dan bisa punya anak. Wujudnya seperti manusia dan berjenggot.
3. Tuhan itu banyak. Bisa punya anak. Anaknya banyak. Dan ada yang berwujud babi, berwujud monyet, berwujud sapi.
4. Tuhan itu tidak jelas tunggal atau banyak. Tidak tau bisa beranak apa tidak, sebab dia tidak kawin. Wujudnya menjelma seperti manusia.

Coba buktikan semua pernyataan di atas benar. Ambil komputer paling canggih (Jangan pake manusia, siapa tau manusianya itu pecinta #IndonesiaTanpaJIL, jadi bisa tidak objective kan masbray?) Jadi pake komputer biar objective. Proses dengan bahasa programming paling high-end, pasti computernya crash. Soalnya logic programmingnya bakal looping (muttteeerrrr) sepanjang masa.... kwkwkwkwk....

Jadi, semua agama benar dan sempurna? Otaknya beli dimana ya masbray? Beli kodian ya? Sekodi Lima Ribu Rupiah...kwkwkwkw.....




No comments:

Post a Comment