whose side are you on

whose side are you on

Saturday, April 20, 2013

Books of Hadist === Ushulul Kafi Vs Shahih Bukhari, Islam Yang Terkoyak....

Ikutan komen aaahhh...

Gw kutip dr posting om kodok di bawah:


"Dan perpecahan Islam dalam Sunni dan Syiah itu, SUDAH TERLALU LAMA DIPENGARUHI KEPENTINGAN POLITIK DAN EKONOMI. Sehingga menjadi sangat rancu. SUNNI DAN SHIAH ITU SAMA BODOHNYA MAU BERTENGKAR UNTUK KERIBUTAN POLITIK RIBUAN TAHUN LALU."


"Dan permohonan/permintaan kita pada kelompok Shiah, berhentilah membela JIL, sudah jelas2 Jaringan Iblis Lebay (JIL) ini salah. Jangan lagi menambah kemarahan kelompok Sunni yg sudah tak suka pada Shiah."


Ada idiom politik yg sangat terkenal: "Musuh dari musuhmu, adalah temanmu".
Hal itu sangat jelas terlihat dalam pertikaian panjang Sunni dan Syiah ini.
Seperti kata sobat gw dibawah, kalo pengen tahu kenapa Sunni dan Syiah bisa begitu saling benci, pelajari sejarah Islam secara utuh, dari segala sumber. Memang sih butuh waktu dan usaha. Bikin capek!!! Belum masalah biaya... wuuiihh... harus ketemu orang2 yg lu anggap credible cuma cari tau kebenaran 1 info yg lu anggap paradox.
Tapi hanya dengan cara itu km bisa menemukan kebenaran. Apalagi buat orang2 yg dulunya "super hedonis" dan "hampir tak percaya Tuhan".... kekekekeekek....
Hanya itu caranya, tidak ada cara lain.

Jadi buat orang2 yg tidak punya waktu dan biaya? gimana caranya?
Gw ingat pesan satu orang Ustadz dipengajian kita (gw tidak akan sebutkan nama Ustadznya, krn kalo gw sebutin, dia pasti tau siapa kita, sementara kita tetap pengen jadi hantu... kekekeke)
Ustadz yg sangat "menyejukkan hati" ini kalo kasih tausiyah berkata:

"Kalau ingin terhindar dari kesesatan, cuma satu caranya, beribadahlah hanya karena Allah. Itu saja niatnya. Jangan pernah mengikuti suatu majelis, hanya karena keinginan menjadi kaya, mencari kedudukan, mencari populeritas, dan lain sebagainya yg bersifat duniawi. Tapi bersihkan niat, dan ucapkan Bismillahirrahmanir Rachim... Dan niatkan semata-mata hanya karena Allah!!" (Gue jadi ingat kasus Adi Bing dan Eyang Subur... Kakakakakak)

Terus kata Ustadz itu lagi, "Kalau mengikuti suatu majelis taklim, atau majelis apapun itu yg berhubungan dengan kehidupan, selalulah berdo'a: "Ya Allah mudahkanlah bagi hamba untuk mencapai MagfirahMu, CintaMu dan AmpunanMu. Jika Majelis ini baik bagi Hamba, dekatkanlah... Namun jika Majelis ini buruk bagi hamba, jauhkanlah.."
Dan lagi-lagi, lusruskan niat, hanya untuk Allah, bukan untuk mencapai hal-hal duniawi.

Percaya deh, gw sudah praktekkan do'a itu kemana-mana, dan Alhamdulillah, rasanya baroqah buat gw. Buktinya gw yg "mantan super narsis dan hedonis" ga keblinger jadi Atheist kayak Mang Ulil...kwkwkwkwkw...

Trus ke masalah blog om Kodok di bawah,
Dulu saat perpecahan Sunni dan Syiah berawal, Islam diawal perkembangannya, terus terang membuat SANGAT BANYAK kelompok yang iri, cemburu, dengki dengan pertumbuhan Islam yang demikian mengagumkan.
Menjadi Super Power satu2nya di dunia. Islam punya sangat banyak musuh.
Dan ketika perpecahan itu terjadi, kelompok2 yg benci Islam ini berebut cari kesempatan.
"Musuh dari musuhmu adalah temanmu", dan kelompok2 sempalan ini bergabung dengan Ali, untuk melawan Islam. Menghembus2kan kebencian pada Khalifah termasuk Kulafau Rasyidin.
Kebencian itu menjadi laten dan parah. Bertambah lama semakin parah.
Padahal dalam inti Syiah itu, JELAS ADA KEMURNIAN ISLAM SEPERTI YG DIPAHAMI ALI, namun krn begitu banyaknya yg berusaha mengambil "keuntungan" ditengah2 perseteruan itu, Sunni dan Syiah jadi korban.

Sampai sekarang, sisa-sisa "pembusukan" politis "musuh dari musuhmu adalah temanmu" itu, masih terekam dengan jelas pada Islam. Terutama Syiah yg menjadi minoritas saat perebutan kekhalifahan itu. Tapi dalam intinya: MASIH JELAS TERLIHAT KEMURNIAN ISLAM SEPERTI YG DIPAHAMI ALI. Coba deh pelajari Shiah itu dengan jernih, dengan niat mencari kebenaran Allah. Jangan diembel-embeli niat lain. Kamu pada akhirnya akan menemukan itu. Sebab secara logika saja, bagaimana mungkin ajaran Rasul akan diterima begitu beda oleh Ali dibandingkan dengan Sahabat2 yg lain. Tidak mungkin kan?

Dan gerakan pembaharuan Shiah itu lah yg sedang digencarkan oleh para reformis Shiah akhir2 ini, untuk kembali keajaran Ali yg hakiki, yg tidak dibumbui oleh musuh2 Islam dulu kala yg bergabung ke Syiah utuk dijadikan, "musuh dari musuhmu adalah temanmu". Hanya karena kelompok2 sempalan itu dengki pada kemajuan Islam.
Salah satunya adalah menghilangkan kebencian dan penistaan yg sedemikian parah kepada para sahabat Nabi. Namun susahnya, Sunni tidak dapat menerima kenyataan itu begitu saja, karena adanya istilah Taqiyah dalam kalangan Syiah yg jadi senjata sangat ampuh bagi golongan pembenci Syiah, untuk menjatuhkan Syiah.

Dan mengenai JIL, janganlah Syiah mengulangi sejarah masa lampau. Hanya karena merasa minoritas dan kurang dukungan, menerima semua sempalan Islam yg memusuhi kebesaran perkembangan Islam, meskipun sempalan itu sudah jelas2 melanggar larangan Islam. Tapi demi kepentingan politis, Ali/Syiah menerima keberadaan mereka. Karena butuh dukungan melawan Muawiyah.
Jangan mengulangi kesalahan dulu itu, karena merasa minoritas, jadi menerima kebenaran JIL, sudah jelas2 JIL itu salah, masih didukung, itu akan membuat orang makin tak suka pada Syiah. Jangan mengulang kesalahan2 politik masa lalu yg hanya bersifat sementara.
Seperti politik Indonesia ya bookk.... mana kawan mana lawan hayuukk selagi bisa menang. Hehehe..

Terus tambahan mengenai komen sohib gw itu mengenai Kitab "Ushulul Kafi" Syiah, mari coba kita bandingkan kitab yg sama dengan kitab yg dipunyai Sunni, Sahih Bukhari misalnya. Biar perbandingannya jeruk sama jeruk, bukan jeruk sama terong.
Terus terang jika ditanya pendapat pribadi, sekali lagi pendapat pribadi lho yaaa masbrok... gw akan lebih suka pendekatan yg dipakai Muhammad al Kulayni dalam menyusun Ushulul Kafi, daripada pendekatan Bukhari Muslim, dalam menyusun Kitab Hadist Sahih Bukhari.

Kulayni mengumpulkan SEMUA hadist yg bisa diperolehnya dari berbagai sumber, menuliskan semuanya dalam satu kitab, tanpa meberikan penilaian/ijtihad sendiri. Dia hanya memberi catatan, "silahkan pelajari semuanya, berijtihad sendiri, batasannya cuma Alquran. Sesuai dengan Alquran terima, tidak sesuai tolak."
Jadi Kulayni memberikan kesempatan berijtihad sendiri bagi ummat. Karena itulah para Imam Syiah sering sesumbar bahwa Ushulul Kafi adalah kitab Hadist yg paling lengkap, dibandingkan kitab Hadist manapun, termasuk kitab Hadist kalangan Sunni.

Sementara pendekatan Imam Bukhari dalam menyusun kitabnya beda. Menurut catatan sejarah, Bukhari mengumpulkan RATUSAN RIBU Hadist yg diriwiyatkan dari berbagai sumber. DAN BUKHARI BERIJTIHAD SENDIRI, MEMILAH-MILAH MANA YG MENURUT DIA SHAHIH MANA YG TIDAK. Jadilah kitab Hadist Sahih Bukhari seperti yg kita dapati sekarang. Tinggal beberapa ribu riwayat, tidak sampai 5000. Dari ratusan ribu riwayat.
Kalo menurut gw, sekali lagi ini menurut gw pribadi ya masbrok, seharusnya Imam Bukhari juga mengikuti apa yg dilakukan Kulayni. Tuliskan aja semuanya dalam satu kitab, berikan catatan pada hal-hal yg dia tidak setuju, seperti yg dilakukan Kulayni, dan biarkan ummat berijtihad sendiri.
Karena belum tentu yg menurut Bukhari tidak valid pada saat dia "mengedit" hadist2 yg dikumpulkannya saat itu, belum tentu saat ini tidak valid. Iya kan?
Contohnya perjalanan Isra' Miraj yg mulia Rasul. Orang dulu mikir itu bohong, tidak mungkin. Tapi sekarang? Ternyata perjalanan malam itu bisa dibuktikan ilmu pengetahuan.
Nah begitu juga "edit" Bukhari pada hadist2 yg dianggapnya tidak valid pd masa itu, bisa jadi ternyata valid masa sekarang. Tapi sayang hadist2 yg dianggap Bukhari tidak shahih itu sudah tak bisa didapat lagi. Sayang kan?
Menurut gw lebih baik cara yg dilakukan Kulayni. Tidak menyortir apapun. Tuliskan aja semuanya. masalah sahih tidaknya, serahkan pada ummat. Alquran jadi pedoman. Itu saja.

Tapi masalahnya ya brok, tidak semua ummat itu mau dan mampu berijtihad. Banyak ummat itu cuma gonggong aja yg kencang, tapi malas belajar. Ikut aja deeehh apa kata Ustadz. Banyak banget yg gitu bukan? Belum bicara yg IQ emang tiarap. Belum lagi bicara orang-orang yg punya niat lain, seperti Mang Ulil contohnya, yg punya niatan jahat pada Islam.
Wong hadist2 yg sudah disortir "akhlinya" saja semacam imam Bukhari, masih bisa diangin-anginin para cicunguk JIL, apalagi yg tak disortir semacam UshuluL Kafi?? Wowww bisa runyam Islam...

Lihat aja itu tweet teman kita yg menggunakan kitab Ushulul Kafi untuk menjelekkan Syiah, orang yg tidak tau apa itu Ushulul Kafi, pasti akan sangat gampang terpengaruh. Yaaaa... jadi emang sih, ijtihad Imam Bukhari atas hadist2 temuannya tidak dapat juga disalahkan. Memang ada niat baiknya dibalik itu.

Jadi intinya ya masbrok/mbaksist, kalo mau benar belajar Islamnya, niatkanlah belajarnya HANYA DEMI MENCARI RIDHA ALLAH SEMATA. Jangan punya niatan lain. DAN MINTAKAN PETUNJUK ALLAH UNTUK MEMBERIKAN YG TERBAIK, SETIAP KALI MENGIKUTI MAJELIS/PELAJARAN APA PUN ITU. Semoga dijauhkan-NYA segala yg buruk, dan didedekatkan/dimudahkan-NYA segala yg baik. Jangan terlalu cepat percaya pada omongan siapapun. SELALULAH MINTA PETUNJUK ALLAH. DENGAN IKHLAS TENTU.

Insya Allah pasti berhasil. Ada contoh hidupnya kok... gw, si mantan raja hedon dan narsis... hehehehehe





No comments:

Post a Comment