whose side are you on

whose side are you on

Monday, March 19, 2012

Books of Dream -- A Woman of Vision.

Semua lagu itu tidak cuma berkisah dengan kata. Namun lagu juga berkisah dengan waktu.
Lagu seperti ini mengingatkan gwe, ke jaman SMP dan SMA dulu. Masa-masa indah penuh warna dan sejuta mimpi.
Betapa cepatnya waktu berlalu. Dan betapa berubahnya gwe sekarang. Betapa waktu bisa merubah seseorang begitu berbeda.
Dari saat gwe masih terbuai "Adolescent Dream", kepada mimpi gwe sekarang, "a Woman's Vision"

Mimpi gwe tetap penuh warna, namun kini warnanya tak lagi sama.
Mimpi remaja gwe berwarna-warni bak kanvas seorang Picasso, abstrak dan susah dimengerti.
Kini warna mimpi itu lebih teduh, tetap penuh warna, tapi sudah menjadi kanvas seorang Michelangelo.
Lebih kepada visi seorang wanita yang tahu apa yang dia inginkan.

Usaha kitalah yg menjadikan mimpi itu berubah jadi realitas. Jadi kenyataan.
Dan satu keharusan, dimasa apapun mimpi itu, "Adolescent dream ataupun Adulthood dream", perubahan mimpi itu menjadi realita, selalu membutuhkan keputusan.
Dan ironisnya, kadangkala, keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang sedemikian sulit.
Sedemikian sulitnya hingga dapat menghancurkan mimpi itu sendiri.
Dan saat mimpi itu hancur berkeping-keping, itulah saat kematian sebuah jiwa.
Karena manusia yang kehilangan mimpinya, adalah manusia yang sebenarnya juga kehilangan "jiwanya".

Satu waktu dulu, seorang wanita bernama Pandora, pernah menghancurkan mimpinya dengan membuat keputusan yang salah.
Dan Pandora memperbaiki kesalahannya dengan membuat keputusan lain yang memberikan harapan.
Dan bagi gwe, harapan itu ada dalam do'a gwe kepada Yang Maha Hidup. Karena pada akhirnya, gwe percaya, DIAlah pemberi keputusan terakhir.

Ayah gwe pernah bilang, "Jangan pernah menyesali apapun. Tetaplah bermimpi seindah yang kamu bisa."
Dan sekarang gwe mengerti ucapan itu sebagai: "Tetaplah memiliki visi seorang wanita". Wanita yang punya martabat dan mampu mengambil putusan sendiri.
Dan gwe melihat wanita seperti itu dalam diri ibu gwe.
Dan gwe ingin menjadi seperti ibu gwe, yang dapat melalui waktu dengan begitu indah.
Tetap cantik dan bermartabat, dalam terpaan badai waktu. Tetap menjadi "wanita yang menimbulkan visi". Gwe ingin menjadi wanita seperti itu.
Membuat anak-anak gwe kelak bangga kepada gwe, sedalam rasa hormat dan bangga gwe kepada ibu gwe.
Dengan begitu, gwe tau, seharusnya gwe tak perlu takut lagi meninggalkan masa remaja gwe. Dengan usaha, harapan, dan do'a.

Goodbye my "Adolescent Dream", and I'll embrace you my "Adulthood Dream". I hold on to you, to become "a woman of vision".

((*** Tapi bwok...tetap aja sulit banget mengambil keputusannya. Gimana dong Tuhan. Pls help me.....***))


......You are beautiful, beautiful, beautiful
Kamu cantik cantik dari hatimu
You are beautiful, beautiful, beautiful
Kamu cantik cantik dari hatimu.......


((Bukan ingin mengeluh ya Tuhan, hanya curhat saja, betapa indahnya seandainya kita tetap menjadi remaja SMP, tak pernah menjadi dewasa, dan tak perlu membuat keputusan sesulit ini))

No comments:

Post a Comment