whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, March 13, 2012

Books of Boyfriends & Girlfriends == Cowo Matre... Guilty as charged

Kalau cewe dari keluarga "biasa-biasa" aja, jatuh cinta sama cowo ganteng, cerdas, super tajir orang menganggapnya lumrah. Tapi kenapa kalau cowo "biasa-biasa" saja, jatuh cinta sama cewe cantik, cerdas, dari keluarga super tajir, semua manusia menghakimi cowonya sebagai cowo matre?

Darimana pengkastaan seperti itu? Owh... soalnya dongeng Cinderella itu, hanya buat anak-anak perempuan. jadi anak perempuan itu memang harus menikah dengan "kalangan atas", kalau cowo harus nyari cewe dari "kalangan lebih bawah". Tolol banget nggak seehh???
Pengkastaan paling basi selama berabad-abad. Pencitraan klasik paling parah diabad ini. Hanya manusia-manusia bodoh yang percaya pencitraan seperti itu.

Kenapa sih masalah harta benda seperti itu masih dijadikan masalah? Bukannya yang selalu mempermasalahkan urusan materi seperti itu justru yang matre?
Kasihan amat cewe yang terlahir cerdas, cantik, dan kaya-raya. Soalnya cowo manapun yang jatuh cinta sama dia akan dikatakan cowo matre. Rezeki itu dari Allah, jadi kalau Allah memberikan rezeki berlimpah, terus semua cewe yang tajir harus menikah dengan cowo yang sama kayanya atau yang lebih kaya? Bukannya justru yang membuat aturan seperti itu yang sebenarnya matre habis?

Kisah klasik. Seorang cowo ganteng, cerdas, dan berprestasi bernama A, sudah punya pacar, jatuh cinta sama cewe lain bernama B, yang kebenaran sudah punya pacar juga. Dan Kebenaran lagi si B ini, jauh lebih tajir dari pacarnya sekarang.
Terus semua jadi bermasalah. Pacar si A menghina kalau si A adalah cowo matre. Keluarga cewenya menista habis-habisan kalau si A mau sama si B, pasti karena si B super tajir.

Cowo si B juga sama saja. Menghina kalau si B adalah cewe dungu yang mau aja dibodohin oleh cowo yang "bukan kelasnya". Semua menghakimi dan menghina.
Kenapa semua jadi ribut?

Kalau gwe bilang, dalam Islam itu tidak ada pacar-pacaran. Istilah pacar-pacaran itu cuma ada di novel-novel picisan dan kamus-kamus pencitraan hedonisme.
Kalau jadi cewe lu pacaran, terus lu mau "diapa-apain" cowo lu, terus cowo lu ketemu cewe yang kebenaran lebih baik segala-galanya dari lu, wajar aja cowo lu yang sudah bosan sama lu ninggalin elu. Lha sapa suruh lu mau?? Emang yang namanya pacar itu ada ikatannya? Apa coba commitmentnya? Tak ada. Terus lu maki-maki cowo lu buaya, matre, tak tau diri. Lha sapa coba yang bego?
Kalau jadi cowo, lu punya pacar, terus cewe lu nemu cowo lain yang dirasakannya jauh lebih baik dari lu, terus lu marah-marah ngatain cewe lu bodoh, stupid, gak kelas... Nah lho, yang bego itu sebenarnya siapa? Salah siapa lu tidak bisa buktiin bahwa lu yang paling baik buat dia?

Yang mulia Rasul aja jatuh cinta sama Khadijah, cewe yang jauh lebih kaya-raya dari Rasul. Dan semua berjalan baik-baik saja. Jadi kenapa mesti takut dikatain cowo matre? Kecuali elu sendiri memang gak yakin bahwa lu memang yang terbaik buat dia.

Sebagai cowo, gwe sangat tidak respect terhadap cowo yang takut menghadapi resiko. Belum apa-apa, hanya gara-gara dikatain cowo matre, terus jadi banci sayur malas usaha. Lha ya, sebenarnya yang tau niat dan hati lu itu siapa sih? Bodoh namanya kalau gara-gara gossip dan ocehan orang lu mengorbankan perasaan lu sendiri.

Menikah itu ibadah. Dan mencari istri yang terbaik itu adalah sebagian dari ibadah itu sendiri. Kalau kebenaran wanita itu jauh lebih kaya-raya dari lu, itu juga sebagian dari ibadah itu sendiri, agar lu bisa menakar hati lu, apakah lu jatuh cinta karena hartanya atau karena agama dan karakter perempuan itu.
Kalau niat lu menikah untuk ibadah, Kenapa mesti takut?
Dan kalaupun ada sedikit kesilauan materi karena dia memang kaya-raya, dan itu wajar saja bagi manusia yang memang bersifat khilaf, luruskan niat, Shalat Istiqarah, minta petunjuk pada yang Maha Memberi Petunjuk, agar dibukakan jalan terbaik bagi lu. Bukannya langsung surut mundur.
Kayak gak punya Tuhan aja.
Be a man. Decide and make up your mind. Semua manusia cuma pelengkap. Pada akhirnya yang menjalani hanya lu berdua.
Minta tolong itu sama Allah, bukan sama manusia-manusia, yang bisa jadi menyimpan agenda terselubung, yang bisa jadi merasa iri karena lu bisa mendapatkan yang mereka tidak bisa dapatkan.
Percaya deh, bila niat mu memang tulus untuk ibadah, Allah pasti menolong. Don't be such a chicken.

No comments:

Post a Comment