whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, January 16, 2013

Books of Indonesia's Judicative - How stupid can you go?

Seorang Hakim yang mulia, Seorang Kepala Pengadilan Tinggi, calon Hakim Agung, seorang Honourable Judge.. Daming Sanusi, di hadapan anggota terhormat Dewan Perwakilan Rakyat, di sebuah acara "Sangat Resmi dan penting", Fit and Proper Test pemilihan anggota Hakim Agung Indonesia, Daming Sanusi, si calon Hakim Agung yang mulia itu, memberikan pernyataan YANG SANGAT KONYOL...

Ditanya apa pendapatnya mengenai hukuman mati bagi pemerkosa, calon Hakim Agung ini memeberikan jawaban: "Mengenai hukuman mati bagi terpidana pemerkosa, sebaiknya perlu dipikirkan dulu, KARENA PELAKU DAN KORBANNYA SAMA-SAMA MENIKMATI".

WHHAAATTT??? WHAAATTT?? HEEYY,...WHAATT??? AM I STUPID OR AM I MISSING SOMETHING HERE????
Seorang KEPALA PENGADILAN TINGGI??? CALON HAKIM AGUNG??? Mampu mengeluarkan banyolan tak senonoh dan konyol semacam itu???? Berapa banyak hakim-hakim di Indonesia yang punya visi dan pikiran sejalan dengan Honourable Judge seperti Daming Sanusi ini???

Bohong bila dia katakan dia "tak sengaja" keceplosan mengeluarkan pernyataan itu.
Pencetusan kata-kata yang diucapkan "tanpa pikir", biasanya justru menggambarkan visi dan persepsi "paling dalam" dari si oknum. Apapun yang dijadikannya alasan pembelaan, ucapan itu merupakan pandangan keadilannya bagi kasus perkosaan.
Dan yang paling membingungkan adalah, anggota Dewan Terhormat itu, tertawa menanggapi "joke tak lucu" seperti ini. Weeyyy...serrreeemmm gak seeee....

Bagaimana kalau Menteri Pertahanan Indonesia bercanda: "Membela Indonesia itu gak penting, karena Indonesia negara penuh koruptor".

Bagaimana kalau Presiden berkata: "Saya tidak bangga jadi bangsa Indonesia, karena Indonesia itu gak penting"

Terus mereka bilang, mereka cuma bercanda. Apakah anda bisa terima canda'an super konyol seperti itu keluar dari seseorang yang seharusnya menyatakan sebaliknya???

Bila Indonesia ingin benar-benar maju, Lembaga Executive, Legeslative dan Judicative memang harus terus menerus diperbaiki. Dan terus terang Lembaga Judicative Indonesia adalah lembaga yang PALING LAMBAT perubahannya.
Lembaga peradilan Indonesia, memang perlu segera "direvolusi". Diperlukan pemikiran baru dan visi baru bagi lembaga yang sangat penting ini. Sudah sangat mendesak bagi para petinggi lembaga peradilan ini untuk memiliki Visi dan Pandangan baru kepada perubahan Indonesia ke masa depan.
Jangan tetap punya visi: Pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama menikmati. Atau Korupsi itu bukan kejahatan besar, jadi tak perlu dihukum berat.

Hedeeehh... Kalo masalah korupsi tidak pernah dihukum berat oleh para hakim, lihat aja tuh kasus terbaru Angelina Sondakh, sudah jelas alasannya, sudah jadi rahasia umum, karena para hakim yang dimuliakan itu, BANYAK yang jadi koruptor juga. Jadi merasa senasib dengan terpidana koruptor. Jadi tau sama tau deh, sesama koruptor jangan saling menjelekkan. Itu namanya maling teriak maling. jadi terpidana koruptor, yaaaa asal dihukum aja deh, yg penting masyarakat gak protes aja. Pura-pura keliatan lembaga peradilan masih perduli korupsi di Indonesia. Iya gak brok?

Tapi kalo masalah perkosaan dianggap enteng, jangan-jangan sama saja, ternyata banyak para hakim yang mulia itu doyan memperkosa juga, jadi merasa senasib dan MENGERTI, kalo dia memperkosa, yang diperkosa juga menikmatinya...
Logikanya kan begitu ya brok? Hehehehehe...
Kalo para hakim koruptor itu menggunakan dalil yg sama dalam menghukum terpidana koruptor, loginyakan bisa dipake juga buat masalah perkosaan kan brok? Hehehehehe...
Jadi gitu brok, jangan-jangan para hakim yang mulia itu juga banyak yang pemerkosa... kwakwkkakwkakkwka....

Daming Sanusi memang minta ma'af pada seluruh khalayak Indonesia, TAPI dia tak pernah mengatakan penyesalannya dengan menyatakan MENGUNDURKAN DIRI dari calon Hakim Agung, karena menyesal. Teteup ngotot pengen jadi Hakim Agung.... Muke dimane yeeeee... di baskom ato ember kali yaa brookk.... kekekekeke
Inilah potret para petinggi di Indonesia. Sebodoh apa pun perbuatannya, tabu untuk mengundurkan diri. Urat malu sudah putus.
Woalaahhh, bego luu yeeeee..............

No comments:

Post a Comment