whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, December 26, 2012

RENUNGAN AKHIR TAHUN: Books Of Fatalistic = Moslems...Stupidity amongst corrupt power

Beberapa bulan yang lalu, gue menerima satu file dari teman gue di inbox mail gue. File yg konon kabarnya adalah file "top secret" kaum syiah di Iran, yg bocor ke kalangan Sun'ni di dunia Arab. File yg konon kabarnya "top secret" itu, berisi tentang rencana panjang 50 tahun Syi'ah (yang dalam hal ini Syi'ah di Iran) ke depan.
Seperti biasanya, file "top-secret" Syi'ah yg jatuh ke tangan Sun'ni, isinya penuh dengan intrik mensyi'ah-kan seluruh dunia, intrik mengimbaskan Revolusi Islam di dunia Arab, dan penuh kalimat2 prejudice tentang Sun'ni yang dianggap "Islam Murtad" oleh Syi'ah.
Membaca dokumen itu, gue hampir terpingkal-pingkal, terbahak-bahak, memikirkan betapa bodohnya pemimpin-pemimpin Syi'ah di Iran sana, kalau benar2 dokumen itu ada dan exist seperti yang diclaim oleh pelansir file tersebut. Dokumen yang sangat prejudice dan penuh pembodohan. Dan hebatnya lagi dokumen seperti itu ikut dilansir oleh media Islam berpengaruh seperti www.islam.or.id. Pasti tujuannya untuk menjelekkan mahzab Syi'ah. Iya nggak masbrok?? Untuk menggambarkan betapa "culas dan pendengkinya"nya Mahzab Syi'ah itu.

Tak lama setelah itu, gue menerima satu file lagi, di inbox gue. Kalo yang ini sebuah file yg konon khabarnya "top secret" Sun'ni Arab Saudi yg jatuh ke tangan Mahzab Syi'ah. File "top secret" ini bercerita tentang rencana pemerintahan Arab Saudi untuk "mengikis habis sisa2 peninggalan Syi'ah" di dunia Arab. Salah satunya adalah menghilangkan kuburan Khadijah, yang lokasinya akan digantikan untuk pembangunan sebuah Hotel dan Mall super mewah. Juga "membuka" aib pengurus kota Madinah al-Munawwarah yg mulai "malas" menerima kunjungan jama'ah Haji dari seluruh dunia, dan menginginkan pengurangan pengunjung haji/umrah ke kota ini. Karena sebenarnya kunjungan ke Madinah itu hanya sunnah, tidak wajib, urusan Haji hanya untuk kota Makkah, jadi sebaiknya kunjungan ke Madinah dibatasi. Pengurus kota Madinah konon kabarnya sudah capek dan pusing dibuat pengunjung yang datang ke sini.
Sekali lagi gw sampai terpingkal-pingkal membaca file ini. Hampir sakit perut.
Sama seperti file yg satu di atas, tujuan file ini sudah jelas, ingin mendeskreditkan Mahzab Sun'ni, terutama di Arab Saudi.

Kamu juga pernah menerima file2 bodoh semacam itu? Well? What do you think?

Kalau kita lihat peta perpolitikan di Timur Tengah sana, sudah dari dulu Arab Saudi dan Iran (dua negara paling besar di sana) saling berebut pengaruh. Perebutan pengaruh ini, tidak terlalu mencolok ketika Iran masih dibawah kekuasaan Kekaisaran Reza Pahlevi. Apalagi keduanya merupakan sekutu2 dekat Amerika di Timur Tengah. Dan terus terang saat itu, Arab Saudi juga "tidak terlalu berani" macam-macam dengan Iran, yang memang paling kuat pertahanan keamanannya di Timur Tengah kala itu. Yang konon kabarnya menjadi negara nomor 8 paling kuat pertahanan keamanannya di dunia.

Perlu dicatat, Iran itu sebenarnya bukan Timur Tengah, dan bukan Arab. Orang2 dunia Arab lebih menekankan perbedaan ras Iran yang Persia, daripada menerima persamaan dalam dunia Islam. Apalagi mayoritas Islam di Iran adalah Syi'ah. Semakin "jauh" lah hubungan keakraban Islam Arab (yg mayoritas Sun'ni) dengan Iran (yg mayoritas Syi'ah dan ras Persia).

Perebutan pengaruh antara dua negara besar ini, semakin meruncing ketika Reza Pahlevi digulingkan oleh Revolusi Islam tahun 1979. Apalagi Iran terang-terangan ingin menjadikan "Demokrasi Islam Iran" sebagai contoh bagi seluruh dunia Islam.

Dan dunia Arab yang masih sangat didominasi oleh pemerintahan Monarchi Absolut, Raja berkuasa penuh, dan kepala pemerintahan diteruskan secara turun temurun, menjadi blingsatan akan perubahan di Iran ini. Peta perpolitikan di "Timur Tengah" memang menjadi "lebih panas" setelah Iran menjadi republik, dan berbalik dari sekutu "Amerika paling loyal", menjadi "musuh bebuyutan Amerika paling sengit".

Perlu juga menjadi catatan, Monarchi Absolut ini, hanya tinggal bertahan di dunia Arab (Islam). Sementara HAMPIR SELURUH NEGARA di belahan dunia lain telah meninggalkan system pemerintahan semacam ini, bahkan negara2 Afrika, berubah menjadi pemerintahan Republik, atau Monarchi Parlementer. Hanya dunia Arab yang masih tetap bertahan dengan system pemerintahan Kerajaan (Monarchi Absout) ini, yang sesungguhnya tidak dikenal di dalam ajaran Islam.

Revousi Islam Iran yang sempat mengguncangkan dunia Arab itu, menjadikan para Raja-Raja yang berkuasa di Arab menjadi khawatir. Revolusi seperti di Iran, jelas-jelas menjadi contoh tak baik bagi "kelanggengan" kekuasaan mereka. Dan para Raja-Raja yang berkuasa ini lebih merapatkan diri ke Amerika. "Memohon perlindungan tersamar" pada negara adidaya itu, agar tidak "diganggu" oleh Revolusi Iran. Seperti kata pepatah, "musuh dari musuhmu adalah temanmu". Maka sehebat apapun lobby kelompok Jahudi pada pemerintahan Amerika, sehebat apapun Imam2 besar di Arab sana berkoar-koar mengutuk Jahudi dan zionisnya, tetap saja pemerintahannya menjadi sekutu Amerika paling loyal dan paling baik di dunia Arab. Munafik enggak sih brok??

Apalagi setelah kejadian penggulingan beberapa pemerintahan totaliter di dunia Arab tahun lalu. Penggulingan Hosni Mubarak, Khadafi, dan raja Tunisia Ben Ali, yang sudah berkuasa puluhan tahun. Semakin saja bertambah kekhawatiran para Raja ini.

Gue tidak ingin membahas berpanjang-panjang masalah Politik Timur Tengah ini. Yang menjadi concern gue adalah Perkembangan Islam itu sendiri.
Membaca dua file yang gue ceritakan diatas, mau tak mau gue harus berkisah sedikit tentang percaturan politik Timur Tengah ini dan imbasnya terutama kepada perkembangan Islam di Indonesia.

Imbas "perseteruan" dua negara besar Islam ini, Arab Saudi dan Iran, jelas-jelas membawa pengaruh bagi dunia Islam.
Imbas dari perseteruan ini, dapat dirasakan pada penyebaran dua file diatas.
Politik memang kejam, dan sama sekali tak mengenal agama. Selama kepentingan politikmu dapat terpenuhi, urusan agama akan menjadi prioritas paling buncit. Sentimen Agama memang paling gampang diusung untuk "menyokong" sentimen politik. Tak perduli perseteruan politik itu akan semakin memperdalam jurang pemisah dalam Islam. Bagi para Penguasa itu, kepentingan Politik jauh lebih penting daripada Agama.

Tidak dapat dibantah, Islam Indonesia mayoritas "mengaku" mahzab Sun'ni. Dan sebagai negara dengan populasi Islam terbesar di dunia, kedua negara Islam yang bertikai itu, mau tak mau harus menganggap Indonesia penting untuk mendapatkan dukungan. Rebutan pengaruh itu juga terjadi di sini, di Indonesia. Dan seperti biasa dalam dunia Politik di Indonesia, "Money Talks", Uang Berbicara.

Dan jutaan dollar bantuan baik dari dunia Arab maupun Iran, Terutama Arab Saudi, mengalir ke berbagai Institusi keagamaan di Indonesia. Dari sekolah-sekolah Islam, Institut pengembagan Islam, sampai Pesantren2. Duit mengalir dengan deras.
"Nothing is such a free lunch". Tak ada bantuan yang gratis. Bersama bantuan itu, terselip "pesan sponsor".
Dan hasilnya adalah dua file di atas. Semakin besar bantuan yang diberikan, semakin semangat institusi bersangkutan menghina dan mencaci maki Mahzab yang lain. Dan perseteruan politik Arab dan Iran, merubah perseteruan Mahzab Islam Sun'ni dan Syi'ah semakin tidak terjembatani.
Betapa kasihannya Islam.

Dan yang semakin menambah sedih adalah, tingkat pendidikan rata2 ummat Islam di dunia yang masih sangat jauh dibawah rata2, menjadikan perpecahan itu semakin parah. File-file pembodohan semacam dua file di atas sangat cepat meresap dan ditanggapi. Cepat sekali dipercaya. Arab dan Persia yang saling tak mau mengalah, berebut pengaruh, Islam yang porak-poranda.

Pertikaian politik antara dunia Arab dan Iran (Persia), kini semakin menghangat lagi disebabkan program nuklir Iran. Sangat jelas alasannya. Jika program Nuklir Iran sampai berhasil, sudah jelas peta perpolitikan di Timur Tengah akan jungkir balik. Tak akan ada satupun negara Arab yang dapat menandingi Iran. Iran akan menjelma menjadi super power di Timur Tengah. Menjadi pesaing Israel.

Dan sebagai ummat Islam, tanpa membedakan kamu Sun'ni atau Syi'ah, apa pendapat kamu tentang program nuklir Iran? Setujukah kamu atau tidak?
Gue cuma pengen menanyakan sikap Amerika dan sekutu2nya, yang berusaha keras menghadang program Nuklir Iran ini. Tapi kenapa Israel dibolehkan memilikinya? Lantas dimana letak Keadilannya?

Dan program nuklir Iran ini, menambah satu lagi agenda yang memperkeruh perseteruan politik negara2 Islam yg memang sudah keruh. Dan ujung2nya, memperlebar jurang pemisah Sun'ni dan Syi'ah. Memecah Islam semakin parah.

Ketika ribut2 "Wikileaks" beberapa waktu lalu, dimana dokumen2 rahasia dari berbagai negara dibocorkan oleh satu website yg memakai nama "Wikileaks", salah satunya adalah dokumen rahasia Raja Abdullah dari Arab Saudi. Diplomatic cable yang dikirimkan ke Presiden Amerika, yang meminta agar Amerika segera saja menghancurkan semua fasilitas Nukir yang ada di Iran. Entah dokumen ini benar atau tidak, atau memang sengaja dibocorkan untuk memecah Islam agar Iran dan Arab semakin sengit bertikai, yang jelas, pertikaian politik Iran di satu sisi, dan Amerika dan sekutu2nya di dunia Arab, memang sudah tak bisa ditutup-tutupi lagi.
Politik itu memang kejam. Agama cuma tameng omong kosong bagi para penguasa. Ketika Perang teluk berkecamuk antara Iraq dan Iran, yang notabene kedua-duanya adalah Syi'ah, Arab Saudi menyokong habis2an Iraq. Dibantu berjuta-juta dollar. Padahal Iraq itu Syi'ah juga. Musuh dari musuh kamu adalah teman kamu katanya. Iya kan brok? Kenapa Iraq yg dibantu? Soalnya Iraq tidak punya agenda menggulirkan revolusi Islam. Bukan ancaman bagi penguasa Arab. Jadi Politik itu tidak ada hubungannya dengan Sun'ni dan Syi'ah. Iya kan masbrok?

Dan ketika Iraq menginfasi Kuwait, secepat itu pula haluan dunia Arab berubah. Iraq ternyata juga bisa menjadi musuh. Dasar Syi'ah keparat. Dan sentimen Sun'ni dan Syi'ah kembali digalakkan. Arab terbirit-birit menyembah Amerika untuk membantu mengusir Iraq dari Kuwait. Tidak ada hubungannya dengan Sun'ni dan syi'ah. Yang jelas: Musuh dari musuh kamu adalah teman kamu. Agama cuma ilusi idealis orang2 bodoh.

Politik memang kejam. Kekuasaan terkadang memang membutakan. Agama cuma sekedar alat mendapatkan dukungan. Dan yang lebih menyedihkan, ulama2 yang pintar2 itu, yang dicekoki bantuan jutaan dollar, tanpa mendengarkan hati nurani, ikut2an membakar ummat, membelah perpecahan Islam semakin dalam, hanya gara2 biar tetap dapat fulus dari sponsor. Entah itu Sun'ni maupun Syi'ah.

Kenapa Indonesia mau saja terperangkap pada pertarungan politik ini? Jika kamu memang ingin tetap mendapatkan bantuan dari "sponsor" kenapa kamu tidak memakai hati kamu untuk tidak menjadikan perpecahan Islam menjadi issue? Kalau kamu ingin membela Arab, atau membela Iran, bela saja pandangan politik mereka, kamu toh tetap akan mendapat "fulus'? jangan menjadikan sentimen agama untuk jadi alat mempercepat agenda pembodohan kamu. Jangan menjelek2kan Sun'ni atau Syi'ah, tapi seranglah kebijakan poitik negara yang menjadi musuh si pemberi "fulus" kepada kamu. Jangan mempertajam jurang perpisahan Islam ini. Pakai hati nurani kamu.

Dan teman gue nyeletuk, di Indonesia? Pake hati nurani? Dia ketawa terpingkal-pingkal.
Departemen agama itu salah satu departemen terkorup brok. Katanya.
Proyek pengadaan Alquran pun di mark-up. Pemimpin Islam mau pake hati nurani? Mimpi kali lu brok. Katanya.

Dan sulitnya, ummat Islam itu masih banyak yang bodoh. Tidak usah pake marah mengakui itu. Tingkat pendidikan rata2 di dunia Islam masih sangat rendah. Dan kadang-kadang gue merasa, ada kesan pembodohan seperti itu memang disengaja oleh penguasa2 negara bersangkutan. Agar penduduknya tetap bodoh, agar tak bersikap aneh-aneh pada penguasa. Agar kekuasaan tetap langgeng. Dan kebodohan seperti ini, sangat cepat untuk dibakar sentimen agama. Untuk menjadi fatalistic. Membenci segala yang berseberangan dengan keyakinan sendiri, dan sangat cepat menghakimi orang lain sesat.

Dibutuhkan kecerdasan yang cukup untuk menyaring informasi-informasi menyesatkan. Jangan mentang-mentang dia bersorban dan fasih berbahasa Arab, lantas semua yang disampaikannya adalah "sabda Tuhan dan Rasul". Pake otak, jangan begitu saja menerima informasi. Sekali lagi... PAKE OTAK!!!

Pendidikan itu penting! Sangat penting!!
Negara2 Islam Arab dan Iran (Persia) yang berseteru itu, gue tidak ingin membela salah satu negara, karena gue tak punya kepentingan apapun disitu. Kepentingan gue ada pada Islam di Indonesia.
Tapi secara kasat mata, gue hanya ingin mengomentari pendidikan di sana.
Kenapa Iran bisa sampai punya banyak Doktor akhli Nuklir?? Jawabannya, pendidikan mereka mulai maju.

Sementara Arab? Bagaimana pendidikannya brok? Ramadhan libur sebulan.... Idul Fitrie libur 2 minggu.... Musim Haji Libur Sebulaaannn.... Ulang tahun Raja, liburrrr... Hari peringatan pentabalan Raja, liburrrr.... liburrr... liburrrrr broookk....
Diitung-itung belajarnya setahun cuma 8 bulan... coba? Gimana mau pinteeerrr????

Gue tidak ingin ikut campur urusan politik Timteng yang amburadul itu. Sekali lagi kepentingan gue, Islam di Indonesia. Berhentilah saling menjelekkan, Sun'ni dan Syi'ah.
Jika lu pengen tetap dapat bantuan "sponsor", pake hati nurani, jangan mempertajam jurang perpecahan itu, menjadikan sentimen agama menjadi tameng pembodohan.

Jika lu memang punya hati nurani, pelajari Sun'ni dan Syi'ah itu dari sumbernya yang kompeten. Jangan cuma baca dari dokumen2 yang ditulis oleh mahzab lu sendiri. Memang susah, dan membutuhkan dana. Tapi kalau lu memang punya hati nurani, lu seharusnya melakukan itu. Jangan mendengar Info tentang Syi'ah dari sekolah2 di Arab, sudah jelas2 Arab itu berseteru dengan Persia.
Dan jangan mendengar apa Sun'ni itu dari Iran/Iraq, sudah jelas2 mereka berseteru dengan Arab.

Tapi dengarkan Syi'ah itu apa, dari sekolah bermutu di Iran, dari Imam yg memiliki integrias, dan dengarkan apa Sun'ni itu dari sekolah bermutu di Arab, dari Imam yg juga memiliki integrias. Jangan dibalik. Lu pengen tau Syi'ah nanyanya ke Arab, pengen tau Sun'ni nanya ke Iran, yeee sarua jeung bohong eta mahhh bossss..... Mahal? Sulit? Apa gunanya lu jadi pemimpin Islam, kalo bisanya cuma jadi manusia dodol dicekokin fulus jutaan dollar untuk bercerita pembodohan Islam... Mending minggir jadi kyai pak boss... Sekali lagi, bagi gw, Islam itu SATU.... TAK ADA SUN'NI TAK ADA SYI'AH... ONE AND ONLY, ISLAM!!!

No comments:

Post a Comment