whose side are you on

whose side are you on

Friday, February 17, 2012

Books Of Genesis (The second chapter) == The Next Best Thing After God (Yang termulia setelah Tuhan.....)

Hari Minggu kemaren ada jadwal rutin pengajian bulanan teman2 gw. Jadwalnya 1 bulan sekali, dan tempatnya digilir di di tiap rumah anggota pengajian. Minggu lalu teman gw "H" mendapat giliran jadi tuan rumah. Tidak seperti pengajian-pengajian lain yang kadang-kadang suka gw ikutin, pengajian rutin yang satu ini memang pertama kali dibentuk oleh vampire dan kuntilanak, jadi biasanya anggota vampire dan kuntilak selalu menyempatkan untuk datang. Sebab merasa bertanggung jawab jadi anggota inti. Kebetulan hari itu gw sakit. Dan kebetulan juga istri gw tidak bisa datang, karena dari hari Kamis sudah di Manila, nemanin ibu gw conference soal wanita pengusaha segala macam. Jadi tidak ada yg ngewakilin keluarga gw untuk datang ke pengajian itu.

Hari Senin pagi-pagi di mobil mau ke kantor, "H" nelpon gw, ngajak makan siang bareng, katanya ada insiden gak sedap waktu pengajian Minggu yg mau dia omongin. Dan katanya teman-teman yang lain juga akan ikut makan siang. Soalnya memang sudah lama gak ngumpul makan bareng. Gw agak sedikit penasaran, ada apa. Jarang-jarang masalah pengajian mau dibahas. Biasanya ngajak ketemuan itu, kalo gak ngomongin masalah bisnis, masalah relasi, ya paling banter masalah keluarga. Tumben amat ngomongin masalah pengajian. Gw tanya ada masalah apa? Teman gw bilang nanti aja pas makan siang ceritanya. Sepele tapi gak sedap, katanya. Susah diomongin ditelpon. Yo wiss, monggo....sampe nanti ketemuan.

Ternyata masalahnya memang gak penting. Cuma agak bikin kheki.

Bweghiniy cweriytwanywa (Susah ya niruin gaya Caroline Zachrie...kwkwkwkwkw, gada bakat jadi pembawa acara infotainment)

Kebenaran yang ngisi acara pengajian kemaren itu, Ustadz yg cukup beken, dan salah satu pengurus MUI Pusat. Orangnya memang terkenal agak "keras". Dan kebanyakn memang Ustadz yg "keras" pasti susah diajak diskusi. Bawaannya selalu mau menang sendiri. Merasa paling tau, dan kadang-kadang tak berpijak pada ilmu dan science. Jadi kita yang muda-muda merasa malas buat diskusi.

Gw memang pernah menulis soal Awal Penciptaan (Genesis) di blog Vampire dan Kuntilanak ini beberapa waktu lalu. Di kalangan internal kita sendiri, antara sesama Vampire dan Kuntilanak, masalah ini sering menjadi bahan diskusi "panas" dan "alot". Karena semua punya interpretasi masing-masing mengenainya, karena kita semua mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber informasi yang layak dipercaya, boleh dibilang, di semua agama yang gw pelajari, masalah awal penciptaan ini, sudah sangat banyak dibumbui dengan mitos bak dongeng Jaka Tarub. Jadi sangat susah buat menyaring kebenarannya.

Nah di pengajian kemaren itu, salah seorang teman kita, iseng-iseng menanyakan masalah awal penciptaan ini kepada pak Ustadz. Maka terjadilah sedikit perdebatan. Dan seperti yg sudah diduga, keluarlah segala macam hadist Nabi, yg konon kabarnya dianggap shahih, tapi yg menurut kita, sangat sulit diterima akal sehat. Hadist-hadist aneh bin ajaib seperti itu, sangat banyak terjadi jika menyangkut hal-hal yang metafisik. Jika menyangkut Mukzizat Rasul Muhammad SAW. Salah satu contoh lain, mengenai banyaknya Hadist-hadist "tak masuk akal" semacam itu adalah mengenai perjalanan malam Rasul. Isra' dan Mi'raj.
Banyak sekali hadist-hadist palsu yang bercerita mengenai perjalanan Mukzizat Rasul itu. Dan selama ratusan tahun, hadist-hadist palsu itu diterima sebagai shahih. Baru belakangan ini saja, kemudan para alim ulama dan pakar hadist mengeluarkan ratusan Hadist-hadist "tak jelas" itu dari anggapan shahih. Dan masuk kategori Hadist palsu. Ambil satu contoh mengenai penjabaran "wahana" perjalanan Rasul malam itu yang dikenal sebagai Bouraq. Hadist-hadist yg menjabarkan bentuk dan rupa Bouraq itu telah diterima semua kalangan sebagai palsu. Padahal ratusan tahun hadist-hadist itu diterima kebenarannya. Dan dituliskan dalam ratusan kisah-kisah berbau mistik.

Sama juga dengan kejadian awal penciptaan Adam dan Hawa, jika hadist-hadist yang dipakai untuk menjelaskannya tidak dapat diterima oleh akal sehat, walaupun sekarang masih dianggap shahih, ma'af-ma'af saja pak Ustadz, pak Kyai, kecuali ada tercatat dalam Alquran, kami tidak akan mau menerimanya. Tapi selama itu hanya Hadist, kita masih akan mendebatnya.

Banyak sekali kisah-kisah mistis dalam Islam yg dituliskan berdasar Hadist-hadist yg "dianggap shahih" tadi, mengenai kejadian Adam/Hawa itu. Dan salah satu yg paling terkenal mungkin adalah yang bercerita mengenai Allah mengutus beberapa malaikatNYA berulangkali turun ke Bumi (Maksudnya bumi manusia yg kita huni sekarang ini), tapi berulangkali pula bumi menolak karena takut nanti Adam akan berbuat dosa . Sampai akhirnya Allah memerintahkan Izra'il untuk mengambilnya, dan berhasil. Karena Izra'il yg berhasil mengambil tanahnya, maka kelak Izra'il lah yg akan ditugaskan mencabut nyawa keturunan Adam.

Kemudian lain lagi kisah mengenai struktur tanah yg dipilih buat membentuk Adam, ada tanah dari Bukit Tursina buat telinga Adam. Ada tanah dari Iraq buat bikin Dahi Adam. Ada tanah dari Babylonia buat (ma'af yaaa) kemaluan Adam. Ada tanah dari Ka'bah untuk tangan kanan, dan lain sebagainya. Gw jadi bingung cuyy... hampir semua tanahnya dari zazirah Arab, kok gak ada tanah dari Indonesia yakk??? Mungkin karena itu banyak koruptor di Indonesia,, Kwakwakwkawkawk......

Kalo membaca kisah-kisah seperti itu, gw jadi membayangkan Allah sedang akan membuat patung keramik. Jadi perlu tanah. Terus karena di Surga tidak ada tanah, maka Allah perlu mengutus Malaikat ke bumi buat ngambilin macam-macam tanah. Ke BUMI MANUSIA!!! Mohon dicatat: KE BUMI MANUSIA...!!! Sepertinya Adam itu memang hanya diciptakan khusus buat manusia di bumi. Dari sekian juta milyard triliun (Gak bisa dihitung lagi pake matematika manusia coy, saking banyaknya) planet yang ada di semesta, maka harus bumi manusia yg dipilih tanahnya. Hebat banget kita manusia ini ya cooyy...!!!
Oh iya satu lagi coy, karena Allah akan membuat patung Adam, pasti bentuk patungnya pun akan mirip manusia bumi. Catat lagi coy, PATUNGNYA HARUS MIRIP MANUSIA DI BUMI. soalnya kan, Adam itu cuma dicipta buat manusia di bumi bro. Jadi bentuknya harus mirip manusia bumi. Baru kemudian kedalam patung dari bentukan macam-macam tanah bumi itu lah ditiupkan Ruh Allah. Dan sim sala bim, patung itu berubah hidup menjadi Adam. Kayak pilem Harry Poter ya prend????

Dan perdebatan dengan pak Ustadz tadi berakhir setelah teman-teman gw merasa tak ada lagi gunanya diskusi diteruskan. Apalagi pak Ustadz sudah mulai mengklaim bahwa teman-teman gw mengikuti ajaran sesat. Daripada terjadi pertumpahan darah kan? Lebih baik ngalah deh sama orang tua, sama pak Ustadz.
Bagi gw dan teman-teman gw, sebagai cendikiawan Muslim itu, kita harus amanah dan Istiqamah dalam Aqidah dan Syariah, namun harus BERLAPANG DADA juga bagi khilafiyah. Dan masalah Hadist penciptaan Adam itu adalah Khilafiyah. Jadi jangan terlalu cepat menuduh orang sesat pak Ustadz/Kyai, bisa saja 1000 tahun dari sekarang, setelah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan, pendapat kita lah yang benar.

Semua teman-teman gw, sampai pada kesimpulan bahwa Islam adalah agama yang paling benar, bukan dengan gampang. Namun dengan perjuangan berdarah-darah. Apalagi dengan rezeki dan limpahan materi yg dikaruniakan Allah kepada kita, terus terang akan sangat gampang menjadi Agnostic dan hedonist. Namun bersyukur Allah juga mengkaruniakan kepada kita otak dan akal untuk berpikir. Dan kita harus menggunakannya.

Gw percaya, segala kebaikan itu pasti asalnya dari Allah. Dan segala keburukan itu pasti dari Syaitan. Sebagai orang beragama, kamu semua juga harus percaya itu. Dengan niat awal seperti itulah gw mulai belajar. Gw yakin, jika Allah itu Maha Kasih dan Maha Baik, pasti pada akhirnya DIA akan menunjukkan gw kepada kebenaran.
Gw baca semua kitab suci agama. Paling tidak semua agama Besar yang gw kenal. Hindu, Budha, Kristen, Islam, Jahudi, dan Kong Hu Cu. Gw pelajari semuanya. Itu gw lakukan dalam kegelisahan gw mencari kebenaran. Dan ternyata semua teman-teman gw juga mengalami hal yang sama. Gelisah mencari kebenaran. Dan gw percaya kepada Takdir Allah, gw dipertemukan dengan teman-teman gw, yg punya kegelisahan yg sama, dan punya tekad dan kemauan yg sama untuk belajar....

Setelah membaca semua kitab suci itu, gw sampai pada kesimpulan, pada awalnya SEMUA AGAMA itu berasal dari Allah. SEKALI LAGI PADA AWALNYA, semua agama itu menyembah Tuhan yang sama. Namun dalam perjalanan perkembangan agama-agama itu, para pengikutnyalah yang kemudian merobah ajaran dasar agama bersangkutan, hingga menyimpang dari ajaran awal pencetusnya. Dan gw yakin, yang merobah ajaran awal agama-agama itu, pasti orang-orang yang punya pengaruh. Yang punya kepentingan untuk merobah. Pasti orang-orang yang didengar oleh pengikutnya. Banyak alasan kenapa orang merobah-robah ajaran agama. Sangat banyak alasan. Dan gw tidak ingin membahas itu.

Seperti yang ditulis dalam Alquran, Surat:2 (Annisaa) ayat:164, bahwa banyak Rasul yang tidak dikisahkan oleh Alquran. Dan gw yakin semua pencetus agama-agama yang gw sebut di atas, adalah Rasul Allah. Sebab gw percaya semua kebaikan pasti awalnya dari Allah.
Jika kamu punya kesempatan, cobalah baca dan bandingkan INTI SARI semua agama itu. Semuanya hampir sama. Mengajarkan cinta kasih, pembelajaran dan pembentukan diri dalam "Jalan Pencerahan/Keselamatan".

Ambil contoh agama Budha. Di dalam agama Budha, jalan pencerahan (keselamatan) itu disebut "Zhen", dalam Islam disebut "Ad Dhien".
Konsep mengenai "Ketuhanan", adalah konsep yang membutuhkan "pendalaman" tingkat lanjut. Bukan suatu konsep main-main. Bukan suatu konsep yang bisa dengan gampang diterima hanya semata-maa oleh akal sehat.
Cobalah jelaskan dengan akal, mengenai yang Awal dan Akhir. Karena manusia hidup di alama materi, dan setiap materi itu pasti ada awal dan akhirnya, bagaimana mungkin bisa menjelaskan, bahwa ada sesuatu, yang BUKAN materi, dan "sesuatu" ini tidak ada awal dan tidak ada akhirnya? Cobalah jelaskan dengan akal sehat.

CObalah jelaskan dengan akal, mengenai sifat Tuhan yang Maha Besar dan Maha Halus. Kita hidup di alam benda yang mawujud, dan semua yang berwujud, pasti memerlukan "tempat/wadah" untuk penampungan keberadaannya. Jadi bagaimana menjelaskan dengan akal, bahwa ada "sesuatu" yang sangat besar tapi tidak berwujud, dan tidak memerlukan tempat, juga ada dimana-mana?? Bagaimana menjelaskannya?

Karena konsep Ketuhanan yang sangat sulit dijelaskan dengan akal itulah awalnya Sang Budha (Sidharta Gautama) tidak pernah menyinggung dan menyebut-nyebut nama Tuhan dalam ajarannya. Sang Budha hanya menyuruh pengikut dan murid-muridnya untuk mengikuti "Zhen", jalan keselamatan. Dengan megendalikan segala Nafsu duniawi. Dengan pendisiplinan dan pembentukan diri yang sedemikian ketat, hingga seseorang dapat mengendalikan nafsu duniawinya yang paling kecil sekalipun. Dengan cara demikian, dipastikan orang bersangkutan pada akhirnya akan menemukan "Zhen". Pencerahan dan keselamatan itu. Yang pada akhirnya menjadi abadi dan bersatu dengan semesta. Dan dalam mengajarkan itu Sang Budha tidak pernah menjelaskan "konsep Ketuhanan" tadi.
Bandingkan intinya dengan ajaran Islam. Sangat mirip bukan?

Tidak ada yang salah dari cara pengajaran Sang Budha itu. Bila semua manusia memiliki disiplin, tingkat kecerdasan dan cara hidup yang sama dengan Sidharta. Cobalah baca berbagai Sutra dan Tantra mengenai ajarannya, dan kamu akan menemukan bahwa untuk memahami ajaran Budha, terus terang akan sangat dibutuhkan kecerdasan dan disiplin hidup yang tinggi. Namun dalam kenyataannya, sulit menemukan manusia yang seperti itu. Setelah membaca banyak Tantra dan Sutra, kamu memang akan segera menemukan penihilan konsep ketuhanan, namun justru sebaliknya kamu akan menemukan philosopi kehidupan yang akan sangat sulit dipahami oleh orang-orang kebanyakan. Di satu sisi, Budha memang ingin menghilangkan kesulitan pemahaman awal mengenai konsep ketuhanan itu. Namun di sisi lain sebaliknya, justru menimbulkan penjelasan yang sulit akan konsep nirvana dan pencerahan.
Dan adalah satu yang sangat manusiawi, bila manusia yang hidup dalam dunia materi, menginginkan untuk "attached" terhubung kepada yang bersifat materiil (kasat mata) juga. Dan dalam perjalanan agama itu selanjutnya, disebabkan "kekosongan" konsep pijakan diawalnya jika ingin menemukan "Zhen", jadilah sosok Sang Budha yang Materiil, dijadikan pengisi "kekosongan" itu. Jadilah kemudian Sidharta yang tadinya tidak menginginkan puja dan puji, justru disembah layaknya sebagai Tuhan.

Mungkin kita bisa mengerti mengapa ajaran Budha dilakukan seperti itu. Latar belakang agama Hindu, yang sangat menekankan konsep ketuhanan, sangat diyakini menyebabkan itu semua.
Berbeda dengan Agama Budha, agama Hindu justru menekankan pentingnya konsep ketuhanan ini, dengan Trimurti (Tiga Dewa Utama), Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Selain itu masih banyak dewa-dewa lainnya. Namun dengan banyaknya dewa-dewa ini, konsep ketuhanan itu justru menjadi sangat membingungkan, dan membuat Sidharta yang sangat cerdas justru tak bisa menerimanya.
Namun cobalah pelajari Wedha, yang merupakan kitab suci agama Hindu. AWalnya agama ini hanya mengenal satu Tuhan yakni, Brahma sebagai sumber segala sesuatu. Dalam Trimurti Brahma dikenal sebagai Dewa Pencipta.
Dan kembali menurut gw, kesulitan menjelaskan konsep ketuhanan itulah yang menjadikan Brahma terbagi menjadi tiga (Trimurti).
Sebab bagaimana menjelaskan dengan gampang, bahwa Tuhan yang maha kasih dan Maha Pencipta itu, juga sanggup mengirimkan bencana dan kematian? Karena itu harus ada sosok yg lain. Dan Brahma berubah menjadi tiga sisi sifat yang saling bersebrangan.
Bandingkan dengan ajaran adanya Allah yg bersifat Maha Penyayang, Iblis yg bersifat segala keburukan, dan Malaikat yg bersifat selalu mengayomi. Hampir sama kan?
Dan transformasinya kedalam agama Kristen, menjadi Bapa, Putra, Roh Kudus. Hanya saja, berbeda dari Hindu, Trinitas dalam Kristen, hanya memiliki segala sifat Brahma, bukan Syiwa dan Wisnu.

Mempelajari philosophi sebuah agama, agama manapun, memang akan sangat sulit. Dan masing-masing pemikir/pengikutnya bisa mengeluarkan interpretasi yang berbeda-beda. Dan interpretasi yang berbeda-beda dari para pemikir/pengikut agama tersebutlah yang kemudian mewarnai perkembangan agama bersangkutan kedepan.
Dan akan sangat sulit menemukan kitab yang benar-benar murni mengenai ajaran agama-agama tersebut, kitab yang terbebas dari interpretasi para pakar pengikutnya, sebab dalam perjalanannya kemudian interpretasi masing-masing pengikutnya tersebut turut menjadi bagian kitab suci agama. Dalam perjalanan waktu yang sedemikian lama, sudah sangat banyak penambahan-penambahan seperti itu. Tapi cobalah pelajari ajaran intinya saja. Polanya akan sama, pada ajaran agama manapun juga.
Jadi gw yakin semua agama itu awalnya adalah Islam. Bukankah Allah juga berkata bahwa petunjukNYA sebagai jalan pencerahan adalah "Rahmatan Fil Alamin?" Dan Islam itu arti harafiahnya sebenarnya adalah "Jalan Pencerahan (keselamatan)". Orang boleh menyebutnya agama apapun, tapi gw percaya, dulu awalnya, ketika Allah mengirimkan wahyu pertama agama itu pada semua pencetusnya, agama itu adalah Islam.

Hal itu juga terjadi dalam agama Islam. Beruntung, semua interpretasi para pemikir/pengikut islam mengenai satu kejadian atau mengenai pengertian suatu ayat, dari sejak awal, sudah dipisahkan dalam betuk Hadist-hadist dan kisah-kisah. Dan Alquran tetap terjaga dalam bentuk awalnya.
Jadi segala macam perdebatan interpretasi, bisa dilakukan dalam hadist-hadist yang masuk dalam wilayah Syariah. Sementara Alquran itu Aqidah.

Termasuk soal awal penciptaan mahluk berakal (Adam) tadi. Interpretasi boleh berbeda kan pak Kiyai?

Dan kembali mengenai perdebatan dengan pak Ustadz tadi, ketaksepahaman semakin meruncing tatkala Pak Kyai mengungkit mengenai "Nur Muhammad". Dalam banyak Hadist, dikatakan bahwa, Muhammad itu sudah terlebih dahulu diciptakan sebelum Adam. Itulah yang menyebabkan kedudukan Rasul Muhammad lebih utama dibandingkan seluruh Rasul manapun. Rasul Muhammad SAW adalah "The Next Best Thing after God" (Hal yang paling mulia setelah Allah). Artinya Mahluk yang paling mulia di semesta alam. Bukan hanya di bumi, tapi di semesta alam.

Rasul Muhammad memang mahluk Mulia. Tidak ada perdebatan mengenai itu.
Pantas kah beliau dijadikan panutan? Ya...sangat pantas!!
Pantaskah beliau dimuliakan? Yaaa...sangat pantas!!
Kenapa kita bershalawat pada Rasul? Menurut gw bukan karena Rasullulah sebagai mahluk paling mulia di semesta, tapi karena Allah memerintahkannya. Karena Allah sendiri memuliakannya.
Tapi bukankah Allah juga menyuruh kita memuliakan para Nabi? Tapi kenapa kita hanya bershalawat pada Muhammad?
Siapa bilang, coba aja baca Do'a Tahiyat, kita juga bershalawat kepada Ibahim? Dan sesungguhnya kita bisa bershalawat pada semua Nabi.
Tapi kita bersyahadat hanya pada Muhammad. Iya benar, karena Rasul Muhammad SAW yang mengajarkan Alquran, dan kita ini ummatnya. Bagaimana dengan ummat Isya? Bagaimana dengan ummat Musa, Daud, Ibrahim, dan seterusnya. Bukankah Alquran juga menjelaskan bahwa akhli kitab itu juga adalah pengikut Allah?
Dan gw yakin, ketika Alquran belum diturunkan, semua pengikut Rasul dan nabi itu, bersyahadat dengan nama Nabi bersangkutan. Ummat Musa berkata: "Dan aku bersaksi Musa itu Rasul Allah". Ummat Daud berkata: "Dan aku bersaksi Daud itu Rasul Allah". Dan ummat Isa berkata: "Dan aku bersaksi Isa itu Rasul Allah.".
Jadi adalah sangat tolol, bila ada yang menjelaskan bahwa dulu sebelum kedatangan Alquran, semua Nabi mengajarkan sahadat: "Dan Aku bersaksi Muhammad itu Rasul Allah.".
Penjelasan yang kelewat Tolol.

Cape juga gw nulis.... Tapi uneg-uneg gw belum selesai... Gw harus nemanin anak gw belajar Golf dulu.
Jadi nanti gw terusin tulisan gw.... Kitab Genesis jilid ke 3.... kwkekwkwekwkwek....

Gw ke driving range dolo, nemanin anak gw. Sudah dari tadi bolak balik masuk ke ruang kerja gw. Narik-narik ngajak jalan, bikin konsentrasi nulis pecah aja.
Vampire dan Kuntilanak yang mau ikut, ketemuan yoouukk.... ditempat driving yang biasa yeeeee..............

No comments:

Post a Comment