whose side are you on

whose side are you on

Monday, November 21, 2011

Books Of Perfection = Beauty, Brain, Behaviour, The Story of Miss Universe.

Adik gw baru saja menikah beberapa bulan. Masih manis-manisnya berbulan madu. Jadi membaca postingannya dengan sang suami di sini yg "rada-rada norak dan menjijaykan", gw dan teman-teman gw bisa mengerti. Mudah-mudahan kenorakan seperti itu bisa lanjut sampe kakek-nenek ya coy....kkakakaka....

Umur gw beda jauh dengan adik gw ini. Dari empat bersaudara, hanya dia adik perempuan gw satu-satunya. Jadi wajar kalo dia emang agak manja dan "sedikit" keras kepala. Gw masih ingat waktu dia lahir, mungil dan cantik. Gw ingat waktu dia pertama kali masuk play group, dengan seragam sekolahnya yang lucu. Rambut dikepang dan diberi banyak-banyak jepit rambut warna-warni, karena dia sangat suka pakai jepitan.

Gw juga masih ingat waktu Bunda ngomel-ngomel karna lipsticknya berpatahan semua dimainin adik gw yg emang sudah centil dan doyan dandan dari kecil. Gw masih ingat betapa protectivenya gw dan adik-adik laki-laki gw, gantian nganterin dia ke tiap acara sekolah dan teman-temannya. Karena kita tidak percaya kalo supir yg nganterin, bisa "dikerjain" jadi gak pulang-pulang.

Gw ingat ketika pertama kali dia jatuh cinta monyet. Lebih norak dari postingannya barusan. Ketika dia patah hati pertama kali, gw ingat betapa dendamnya gw sm mantannya itu. Padahal kalo dipikir, bodoh aja gw dendam. Sekarang kalo ngeliat mantannya itu, gw malah bingung, apa yg bisa buat adik gw cinta sm tu orang. Dan kalo adik gw diledek tentang mantannya itu, dia bisa ketawa terpingkal-pingkal ikutan merasa bodoh, kok bisa dulu begitu cintanya.... kakakaka...

Jadi dikepala gw, dia masih aja si putri kecil kesayanganku. Sampai suatu ketika, dia tammat SMA dan kuliah, di acara kampusnya, dia minta nyetir sendiri dan ngotot tidak mau dianterin. Katanya dia sudah bisa sendiri. Dan dia malu kalau terus-terusan dipagarin "herder-herder" nya yg galak-galak. Gw dan adik-adik laki-laki gw semua marah. Dan dia menangis. Pergi sendiri pakai taxi. Dan tiba-tiba kita semua sadar, dia bukan lagi "my little princess". Dia sudah menjelma jadi perempuan cantik.

Mulai saat itu gw hanya bisa "mengawasinya" dari jauh. Gw sadar dia kelak akan punya kehidupan sendiri. Jalannya sendiri. Keputusannya, bukan keputusan gw dan keluarga gw.

Dan ketika dia menikah, saat acara sungkeman memohon doa restu orangtua, gw melihat Ayanda gw menangis. Menangis sangat dalam dan haru. Gw hanya melihat Yanda menangis dua kali. Pertama kali ketika kita sekeluarga pergi berhaji, Yanda menangis ketika selesai tawaf dan berdoa dekat Maqam Ibrahim di Masjidil Haram. Dan kali kedua ketika adik perempuan gw ini menikah. Selain itu, Gw tak pernah melihat Yanda menangis, seberat apa pun cobaan yang datang.
Gw ikut menangis. Campuran antara rasa haru, bahagia, dan harapan kehidupan adik gw akan seperti yang diinginkannya.

Malam sebelum acara aqad nikah, kita sekeluarga sempat dibuat cemas. Tiba-tiba adik gw menghilang, tidak ada yang tau pergi kemana. HP nya pun tak bisa dihubungi. Ibu sampai senewen. Gw sudah mau marah aja. Calon penganten kok keluyuran gak ketentuan.
Ketika dia balik, semua pada ribut. Ternyata dia pergi makan malam berdua dengan adik laki-laki gw yg paling kecil. Dia memang paling dekat dengan adik gw itu. Mungkin karena jarak usia yg tak terlalu jauh.

Ketika gw hampir marah, adik laki-laki gw itu menarik gw dan memberi isyarat dengan mata untuk tidak melanjutkan. Gw terdiam dan memperhatikan kalo "my little sister" sepertinya baru menangis. Matanya sembab dan merah. Kemarahan gw langsung surut.

Setelah semua tenagn, adik laki-laki gw itu menjelaskan kalo dia memang mengajak "our little princess" untuk curhat sebelum acara pernikahan. Dan itu emang bagus buat penumpahan isi hati dan uneg-uneg sebelum "hari H". Dia bercerita kepada kami semua hasil curhat adik perempuan gw itu.

Gw baru sadar kalau tekanan buat adik perempuan gw itu ternyata memang pasti sangat berat. Gw lupa dan "taking it for granted", kalo semua pasti beres-beres saja.
Dari curhat itulah gw tau kalo adik perempuan gw itu, benar-benar sudah menjadi wanita.
Bijaksana juga adik laki-laki gw itu, ngajak curcol sebelum mantenan..... hehehehe, gw yg sdh bangkotan aja gak pernah kepikiran sampe kesitu.

Gw datangi adik perempuan gw itu ke kamarnya. Banyak memang kesalahan gw yang tak pernah gw sadari kalo itu sangat menyakitkan buat dia. Gw minta maaf, dan dia peluk gw erat-erat sambil menangis. Gw baru sadar betapa sayangnya gw sama adik gw ini. Mungkin karena terlalu sayang itulah gw anak paling besar jadi sering "menekan" dia secara tak sadar,

Sebagai wanita satu-satunya, dikelilingi oleh laki-laki yang menurut dia semua sukses. Orang tua yg sukses, saudara-saudara yg sukses, dia juga ingin buktikan dia mampu. Tekanan untuk tampil sempurna bagi wanita muda ini menjadi sangat besar dan tak tertahankan.
Gw tidak akan bercerita semua curhatnya. Biarlah itu menjadi pelajaran buat gw.
Walau, sejujurnya gw akui gw tidak bermaksud menekan, tapi mungkin cara gw bersikap, dan cara gw menyampaikan, ditanggapi menjadi "tekanan terselubung".

Belum lagi tekanan lingkungan yg menuntut dia harus tampil sempurna bak miss universe. Padahal gw tak pernah mengurusi hal-hal fisik semacam itu. Tapi bagi wanita, itupun sudah cukup menjadi tekanan.

Gw sekeluarga pernah nonton langsung acara miss universe dua kali. Hanya gara-gara adik perempuan gw ini, doyan banget acara begituan. Pertama di Singapore, Miss Universe tahun 1987, dan kedua di Nicosia Cyprus, tahun 2000.
Padahal terus terang gw tidak doyan acara putri-putrian ato "miss-missan" semacam itu. Yang menurut gw nonsense dan bulshit.
Tapi adik gw ini emang sdh "doyan dandan" dari kecil. Bawaan orok katanya.

Yg tahun 1987 itu memang mungkin kita yg laki-laki emang doyan liat paha-paha mulus, secara adik cewe gw ini baru TK, jadi belum ngerti, kekekekeke......
Mungkin salah kita juga yg sdh dari kecil ngajak-ngajak dia lihat acara begituan, jadi tertanam deh dibenaknya, kalo mau cantik itu harus jadi seperti miss universe.

Nah yg thn 2000 itu emang dia yg minta, secara dia sdh SMA gitu lohhh...
Rupanya nonton miss universe tahun 1987 itu membekas banget dihatinya....(iya ngga sayang?)...

Dunia laki-laki, memang sangat berbeda dengan wanita.
Bagi laki-laki, kesuksesan karir dan financial itu sudah cukup. Laki-laki tak perlu segala macam Mr. L-Men dan Mr. Universe, untuk pengakuan.
Lu sukses secara keuangan dan karir, lu tak perlu jadi Mr. L-Men untuk kencan dengan artis paling cantik sekalipun.

Tapi bagi wanita, semua itu menjadi lain. Tekanan buat wanita bukan hanya di karir, tapi juga pengakuan secara fisik. Itu yang tak pernah gw pahami. Jadi tekanan buat adik perempuan gw itu menjadi berlipat-lipat drpd tekanan buat gw yg laki-laki hauvinist.. kekekeke....
Pantesan saja dia rela ke salon berjam-jam cuma buat bersihin muka.
Gila kali yeeee.....................

Baru gw sadari betapa kuatnya adik gw itu.
Lu bayangin aja, setiap ada acara perhelatan keluarga, dia akan tidur cepat-cepat. Sebab katanya nanti matanya jadi jelek karena kurang tidur.
Sementara kita yg laki-laki, masih hahahahehehe sampe subuh...

Jam setengah lima pagi dia sudah bangun, shalat, mandi segala macam dandan, kita masih ngoroorrookkk....
Jam 7 pagi dia sudah selesai dengan make-up lengkap, songket, dan sanggul putrinya......

Pernah kita sekeluarga diundang kerabat kerajaan Brunei, ke acara kawinan. Karena satu dan lain hal kita tidak bisa datang lebih awal. Jadi kita datang pada hari "H" nya.
Emang sih kita perginya naik pesawat pribadi punya saudaranya Bunda, tapi tetap saja harus sampai pagi-pagi sekali di Brunei untuk ikut acara Ijab Qabul.
Kita semua yang laki-laki (kecuali Yanda barangkali), cuma sikat gigi saja berangkat ke bandara. Dengan muka masih ileran. Soalnya harus berangkat paling telat jam 4 pagi agar sampe jam 6 pagi di sana. Dengan perhitungan akan mandi dalam pesawat aja. Sementara Bunda dan adik gua, datang dengan kebaya lengkap dan rambut sasak tinggi bak dewi Sumbadra... Alasannya?? Kalo nanti di Bandara Brunei kesorot TV, tidak malu-maluin... wedeewwwww.....
Betapa kuatnya wanita-wanita itu..... Mandi jam berapa ya???? Padahal gw tahu adik gw itu kalo dandan.....hemmm...... pecah jam dinding dibuatnya.....
Dan lebih bingungnya, sepanjang acara yg membosankan itu (maap ya uncle Sultan...kekeke), gw setengah mati menahan ngantuk, sementara adik gw ini tampil tanpa cela...wuuyyhh....
Tidak kelihatan capek sama sekali.... Betapa hebatnya...

Dia mungkin sudah jadi photo model kalo gak dilarang Ibu bapak gw.
Mungkin memang dalam hal-hal seperti itu Yanda dan Bunda memang agak keras. Sebab menurut mereka pengakuan tentang fisik, tidak perlu dibuktikan seperti itu.
Dinda juga Ingat kan pesan-pesan Mbak Ratih Sanggarwati yang lalu-lalu?
Mbak Ratih Yang sudah sangat pengalaman soal-soal begitu dibidangnya?

Yanda emang agak "terlalu" keras kalo mengenai "peragaan body" begitu.
Adik gua pernah emang ikut daftar lomba-lomba modelling kayak gitu.
Tapi selalu tiap kali sudah masuk final, pasti "digagalkan".
Kalo gak asisten Yanda yang nelpon panitia, minta adik gw digagalkan, yaaah... langsung deh Yanda nelpon big-boss promotornya agar si anu gagal tahap berikutnya.... Diam-diam.
Sekali dua kali emang adik gua bisa dibodohin, tapi kalo terus-terusan??

Sudahlah.... Semua toh ada tujuan baiknya? Look at the brighter side. Masak mau jadi mendendam?
Pengakuan tidak datang dari hal-hal semacam itu.
Mungkin kedengarannya klise, tapi umur gw sudah lebih tua dari km. Gw sudah melewati masa-masa itu. Dan kamu akan sampai pada pemikiran yang sama kelak.
Bahwa cantik/tampan itu, bukan dengan memenangkan lomba.
Tampan dan cantik itu adalah pengakuan dari orang yang paling km cintai.
Km nanti akan menyadari itu.

Tampil cantik itu mungkin perlu....
Tapi kalo mesti sampe harus jadi kayak miss Universe,,,, adikku sayang.... Pliss deehh...
Don't push yourself too much. Lighten up a bit.... Enjoy your life...
Kita tidak seshallow itu. Tidak semua laki-laki sebodoh itu.
Tanya aja suami km, apa pemikirannya tentang kecantikan... pasti tidak sama seperti kecantikan yg diiklankan oleh banyak majalah-majalah wanita itu....

Dian Sastro cantik gak?
Marshanda cantik gak?
Laudya Chintya Bella cantik gak?
Rihanna cantik gak?
Zaskia Adya Mecca cantik gak?
Agnes Monica cantik gak?
Halle Berry cantik gak?
Gw bilang mereka semua cantik. Dalam standard tertentu.
Padahal menurut standard Miss Universe, mereka itu SEMUA tidak cantik.

Siapa yang punya Miss Universe itu? Bagaimana mungkin, yayasan yang dimiliki Donald Trump itu bisa menentukan manusia cantik atau tidak.
Kalau menurutkan standard Miss Universe.... Hanya orang bule lah yang boleh dibilang cantik.
Ukuran fisik rata-rata orang asia beda jaaauuhhh dengan orag bule... Jadi hanya yg berukuran fisik bule lah yang bisa cantik. Kalo begitu, hanya kurang dari 1% orang Indonesia yg cantik.... Selebihnya jelek semua.... Beuuuhhh....
Jadi jelas aja knp orang asia dan orang kulit hitam, bisa dihitung jari menang diacara "teu puguh" kayak gitu. Itu pun menurut gw, "dimenang-menangkan" saja, untuk sekedar pelipur lara....kakakakakakkaa....

Miss Universe itu pencitraan. Mas kira km sudah cukup cerdas untuk tidak terjebak kepada pendangkalan citra semacam itu.
Membandingkan kecantikan Agnes Monica dengan kecantikan Angelina Jolie, sama saja seperti membandingkan Pepaya dengan Semangka. Mana buah yang lebih enak? Tergantung cita rasa km suka yg mana kan?
Lu suka Pepaya pasti lu pilih pepaya, lu suka semangka pasti lu buang pepaya... Iya kan?

Jadi sayangku, kalo nanti suami km nyuruh km harus seperti miss Universe, suruh dia menghadap gw, biar ditatar soal kecantikan. Nanti gw panggil mas Ivan Gunawan sekalian sebagai jurinya.... kakakakakakkaa....

Soal standard, orang bilang lagu-lagu berirama timur itu juga jelek.
Lagi-lagi pencitraan kan????
Mas sih masa bodo teuing, mau dibilang kampungan juga silahkan daaahh....
Emang kalo dibilang kampung terus mas jadi beneran kampung?? kekekekeke...
Mas itu, kalo suka lagunya, ya dangdut juga enak aja... kekeekekeke.....

Ini lagu dari Maher Zain, Baraka Allah Lakuma...Buat kamu dari seluruh keluarga...
Doa Junjungan kita Nabi Muhammad ketika pernikahan Putrinya Fatima....
Semoga pernikahan dinda pun seperti pernikahan beliau...
Dan ini doa kita sekeluarga buat kamu berdua....
Dan siapa berani bilang lagu Maher Zain ini kampungan...???


....Baraka Allahu Lakuma wa Baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fii khair.
Barakallah hu lakuma wa baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fii khair.....

No comments:

Post a Comment