whose side are you on

whose side are you on

Thursday, April 7, 2016

BOOKS OF BATAVIA ** IN SEARCH OF DAVID (DAUD) **


Proyek Reklamasi Pantai Utara Jakarta menuai kontroversi, setelah OTT KPK berhasil mengungkap suap yg dilakukan PT Agung Podomoro, salah satu pengembang property besar, yg ikut dalam proyek reklamasi itu. Praktik kotor yg kemungkinan besar tidak terjadi hanya di PT Agung Podomoro, tapi bisa jadi di semua pengembang yg ikut terlibat dalam pengembangan mega proyek ini. Mega proyek yg memang penuh keanehan dan tanda tanya besar dari awalnya, bisa berjalan meski berbagai proyek awal prinsip, UU, perda, dan analisis kepentingan sosial budaya, banyak yg belum dipenuhi. Dan lebih anehnya lagi, Ahok yg biasanya garang dan galak berkoar di media bila berbicara program pemerintah DKI, kini terkesan "diam" dan "ngacir ayam sayur", mengenai mega proyek ini. Ada apa sebenarnya?

Jakarta akhirakhir ini memang lagi panas dan hingar bingar dengan berbagai kasus. Selain masalah reklamasi Pantai Utara Jakarta, yang paling hangat adalah urusan Pilkada 2017, yang akan memilih Gubernur Jakarta (DKI-1).
Sudah banyak calon yg terang-terangan mengajukan diri sebagai calon. Sudah banyak Par-Pol yg bersemangat menyuarakan dukung si A atau si B sebagai calon. Dan sudah barang tentu salah satu calon adalah Ahok yg sekarang menjabat DKI-1.

Berbicara mengenai Pilkada DKI tahun depan, tidak dapat tidak kita harus menerima kenyataan, bahwa kali ini Pilkada DKI akan menjadi catatan sejarah penting dalam perjalanan Bangsa Indonesia. Jakarta itu memiliki posisi penting dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Selain sebagai Ibu Kota, Jakarta adalah barometer pergerakan ekonomi dan politik Indonesia.
Jadi apa yg terjadi di Jakarta, termasuk Pilkadanya, besar kemungkinan akan menunjukkan trend perkembangan ekonomi dan politik Bangsa Indonesia ke depannya.

Dan inilah Pilkada paling "turbulent" yg akan tercatat dalam sejarah perjalanan Jakarta dan Indonesia. Pilkada yg akan membuktikan, apakah Islam masih mempunyai "kekuatan" di Jakarta khususnya dan di Indonesia umumnya. Apakah pribumi akan semakin "terpinggirkan", dan warga Indonesia keturunan akan bangkit secara Politik, untuk mengambil alih kekuasaan di Indonesia, sebab sekarang meski populasi warga keturunan Cina Indonesia kurang dari 10%, namun mereka sudah menguasai lebih dari 40% kekuatan ekonomi Indonesia. Dengan kekuatan ekonomi seperti itu, bila mereka mau, gampang sekali bagi mereka merontokkan perekonomian Indonesia, untuk mundur 40 tahun ke belakang.

Berbicara tentang Ahok, tidak bisa tidak kita memang harus berbicara tentang SARA. Sebab sudah fakta dan kenyataan, Ahok itu memang Cina keturunan, dan beragama Kristen. Jadi kalau ada pendukung Ahok yg koar-koar menjadikan issue SARA sebagai alat propaganda untuk pencitraan Ahok sedang dizolimi, coba suruh dia tanya Ahok, apa keturunannya dan apa agamanya. Baru deh lu semua boleh pencitraan soal SARA.
Lha ini, sudah bukan rahasia umum, kalo hampir 99% ummat Kristen Jakarta, dan hampir 100% warga Jakarta keturunan Cina bersatu padu menjadi bagian pendukung Ahok. lantas apa  dong namanya itu? Mentang-mentang minoritas, terus kalo mendukung bukan SARA, tapi kalo yg mayoritas bilang Ahok itu Cina dan Kristen terus dibully SARA, gitu? Munafik gong-gong itu namanya cuy.

Dan sedihnya yg ngamuk gong-gong masalah "Pemimpin Kafir" beginian, justru orang-orang yg mengaku beragama Islam. Entah Islam bagian mana tuh agamanya. Memang "diatur" begitu oleh sang dalang pencinta Ahok. Di woro-woro "teman Ahok" segala wanita berjilbab berbicara membela "Pemimpin Kafir". Diumbar di seluruh media, wanita berjilbab berbondong-bondong kasih KTP mendukung Ahok jadi kandidat Gubernur independen. Entah dibayar berapa itu wanita-wanita berjilbab, serta laki-laki berkupluk dan berbaju koko.

Tak kurang dari Ustadz yg agak "melambay-lambay, kebanci-bancian" Muhammad Nur Maulana ikutan menyudutkan agama Islam yg menolak Ahok sebagai "Pemimpin Kafir", sebagai Black Campaign katanya. Kalo Jaringan Islam Liberal yg berbicara seperti itu, ya sutralaaa, kita mengerti. Tapi Ustadz ngondek semacam Nur Maulana berbicara seperti itu, jelas pembodohan paling bodoh oleh seorang Ustadz ngondek, melambay, aduhayyyy....
Ustadz Maulana mengambil perbandingan Pilot sebagai alasannya menyatakan memilih "Pemimpin Kafir" itu tidak apa-apa.
Sebodoh itu kah anda? Seorang pemimpin, bisa mengeluarkan Ijin Mega Proyek semacam Reklamasi Teluk Jakarta, seorang Pilot secanggih apapun dia tidak akan bisa. Seorang pemimpin bisa mengeluarkan ijin pembelian tanah RS Sumber Waras, seorang Pilot tak akan pernah bisa.
Seorang pemimpin bisa mengobral asset-asset Bangsa, dan menggelontorkan Uang 600 Trilyun untuk membail out para konglomerat busuk, dan uang segede itu menjadi utang negara, seperti yg dilakukan Megawati. Bisakah seorang Pilot melakukan itu?
Seorang pemimpin seperti Soeharto, bisa membonzai dan memberangus Partai-Partai Islam, selama dia berkuasa. Efeknya bisa dirasakan sampai sekarang, Partai-Partai Islam tak pernah bisa bersatu. Bisakah seorang Pilot melakukan itu?
Seorang pemimpin seperti Soekarno, bisa menjadikan PKI sebagai anak emas. PKI yg hampir menjerumuskan Indonesia kejurang hitam terdalam. Bisakah seorang Pilot melakukan itu?
Jadi dimana "otak dan hati"mu Ustadz Nur Maulana? Apakah kau simpan didalam konde mu yg keberatan itu? Sehingga kalo dirimu dikasih Konde bwessaarrr, akan mirip Ibu kita Kartini? Amboyyyy....
Meskipun kondemu sudah minta maaf, ehhh maksud gue dirimiyu telah minta maaf, tetap saja sudah ketahuan apa yg ada dalam hatimiyu. Sudah terlambat untuk ditarik kembali.

Sekali lagi, kalo Jaringan Islam Liberal yg berkata seperti itu, sutraaallaaaa... emang mereka tidak mau Islam itu maju. Sudah jelas buat mereka segala agama itu benar, kecuali agama Islam. Buat mereka Islam itu sangat salah, jadi perlu diacak-acak. Meskipun secara "pura-pura" mereka tetap mengaku Islam, meski dengan embel-embel Liberal. Bahkan ada yg terang-terangan mengaku agamanya memang bukan Islam, tapi NU. Agamanya Nahdatul Ulama masgok. Entah agama baru darimana pula ini. Tanda-tanda orang kebingungan.

Lihat saja itu @sahal_AS dan @ulil, yg melabrak siapapun yg berbicara tentang menolak "Pemimpin Kafir" seperti Ahok. Yg dilabrak itu termasuk Uni @fahiraidris, Ustadz @yusuf_mansur dan Ustadz @abdullahhaidir1. Entah dibayar berapa lagi manusia-manusia Liberal ini, untuk membelokkan opini Islam, bahwa dipimpin seorang Kafir itu tidak masalah, selama dia berlaku adil. Seakan-akan Islam itu bukan agama yg adil. Sangat menjijikkan....

Sabda Rasullallah mengenai "pemimpin Kafir yg adil", dibelokkan menjadi pernyataan yg Mulia Rasul, setuju Islam itu dipimpin kafir sepanjang dia berlaku Adil.
Padahal mau pake logika manapun, pake logika paling jebrot sekalipun, mana mungkin Rasul yg sedemikian teramat amat banget sangat cinta pada ummatnya ini, dan hampir sepanjang hidupnya, berjihad membesarkan Islam, melawan kekuffaran dimuka bumi ini, serta sangat keras melarang ummatnya untuk menjadi kuffar, tapi secara kontradiktif masgok menurut para liberalis itu, Rasul rela kok ummatnya dipimpin para Kafir yg diperanginya itu. Sepanjang dia adil. Mana mungkin masgoookkk????? Kontradiktif tedaakk seeeekk..???

Konteks Rasul berbicara mengenai "kebaikan" pemimpin kafir yang adil, adalah konteks "PERCONTOHAN". Segala hal yg baik, pantas untuk dicontoh. Meski itu dari kalangan kafir sekalipun. Bersikap santun, rendah hati, cerdas, sabar, termasuk adil dalam memimpin, meski itu dari orang kafir, tak ada salahnya untuk DICONTOH. "DICONTOH" cuyyy, bukan dipelintir menjadi "BOLEH UNTUK DIJADIKAN PEMIMPIN". Tidak ada satu ayatpun dalam Alquran, juga dalam sabda Rasul, yg secara explisit mengatakan "SILAHKAN MEMILIH PEMIMPIN KAFIR SELAMA DIA ADIL". TIDAK ADA!!!
Tapi kalo ayat-ayat yg mengenai pemimpin itu ditafsirkan semau jidat kaum liberalis itu, yaaaa... sudah biasa, bagi mereka darah, babi, judi, dan alkohol bisa jadi halal kok. Berzinah aja bisa jadi halal. Alquran saja cuma sekedar dongeng, apalagi cuma sekedar memelintir ayat-ayat mengenai pemimpin dalam Islam itu? Cemeeennn itu mah buat para Liberalis itu. Sebentar lagi nikah dengan Ibu Kandung saja bisa jadi halal bagi mereka. Karena kisah dalam Legenda Yunani mengenai Oedipus Rex (Oedipus The King) yg mencintai dan menikahi Ibu kandungnya sendiri juga halal koookkk.... Jadi Alquran juga mesti menghalalkan perkawinan anak dan Ibu Kandung. Sebab Legenda Yunani membolehkan itu. Itu baru super duper Islam Liberal namanya masgok.....

Belum pernah dalam sejarahnya, seorang calon Gubernur Jakarta dibackup oleh hampir 100% seluruh Taipan dan pemilik modal besar keturunan Cina Indonesia. Calon Gubernur yang dibackup oleh hampir seluruh Media mainstream Indonesia. Baru Ahok lah yg mendapatkan itu. Jadi kalo dikatakan Ahok sedang dizolimi, dan cuma bisa independen, gak kebalik dan salah tuh masgok? Ahok berani melawan arus dan memilih jalur independen, justru karena dia tahu dibackup oleh gudang duit para Taipan dan pemilik modal. Dan dia disokong oleh hampir 100% media-media maninstream. Ahok itu tdk bodoh. Dia pasti berhitung. Lu kira, kalo dia tahu dia tidak memiliki kekuatan modal semacam itu, apa dia berani neka-neko menolak Parpol yg sudah membesarkan dia? Otaknya pada kemana masgok?

Pertarungan Pilkada Jakarta kali ini adalah pertarungan "DAVID VERSUS GOLIATH", dalam bahasa Alquran: pertarungan kisah "Nabi Daud melawan Jalut". Ahok itu bak Goliath, Raksasa kuat yg dibackup oleh para Talut pemilik duit, dan pemilik media mainstream. Yg berteriak "I'm coming like a wrecking ball". Hancurkan siapapun yg menentang. Jadi justru terbalik kalo Ahok berusaha dicitrakan sebagai "minoritas kecil yg terzolimi". Pendukung modalnya justru yg akan mengkerdilkan siapapun yg akan menjadi penentang Ahok. Kekuatan modal pendukungnya serta para pengikut liberalisnya menjadikan dia Goliath the Magnificent.

Inilah pembuktian kekuatan Islam Jakarta. Apakah Islam di Jakarta itu sudah menjadi macan ompong? Seperti Kisah pada jaman Nabi Daud, meskipun Israel memiliki seorang Raja (Saul), namun dia adalah "Raja yg tertolak" dari ridha Allah. Sehingga suku Israel terpecah-pecah ke dalam faksi-faksi/suku-suku yg saling bertentangan. Yang bahkan tak berani melawan pasukan Talut yg datang menyerbu. Sehingga Allah menyampaikan wahyu-Nya kepada Nabi Samuel, bahwa Allah akan segera menggantikan Saul dengan seorang Raja yg menjadikan "Allah dekat dihatinya".

Semua ummat Israel mengira Raja pengganti itu adalah seorang "Ksatria gagah perkasa berbaju sirah di atas kuda terbaik". Dan mereka kecewa sekali ketika Samuel menyampaikan mimpinya, bahwa pemimpin yg dijanjikan Allah itu Daudlah orangnya. Seorang pria lemah lembut, berperawakan kecil, seorang seniman berwajah imut seperti bayi, bersuara merdu, pandai berpuisi dan bernyanyi. Seorang pengembala domba yang mahir menggunakan alat-alat musik seperti seruling dan harpa. Bukan seorang Ksatria gagah membawa pedang dan berbaju sirah. Namun seorang gembala domba pembawa Harpa.
Dia cuma seorang biasa yg Rajin beribadah. Separuh hidupnya dia amalkan untuk Berpuasa.

Namun ketika Talut menyerang Israel, dan seluruh Israel dipermalukan oleh seorang Jalut (Goliath), yg menantang agar tak terjadi pertumpahan darah yg berlarut-larut, cukup dilakukan "A single Duel (Pertarungan Tunggal)". Yg berani melawan Jalut/Goliath dalam duel, dan keluar sebagai pemenang, akan dianggap memenangkan perang. Dan pasukan yg jagoannya kalah dalam duel tunggal itu, harus menyerah dan mengaku kalah. Dan tak satupun ksatria Israel berani menerima tantangan duel itu. Namun Daud berani menerima tantangan Jalut.
Dan seperti dikisahkan, hari sudah akan menjelang senja ketika duel itu akan dilakukan. Daud pergi ke anak sungai tempat dia selalu memberi minum domba-domba gembalaannya. Disitu dia Shalat Qobliyah Ashar dan shalat Fardu Ashar. Dan berdoa meminta pertolongan Allah, sebelum dia memungut 5 (lima) kerikil kecil untuk dipakai dengan ketapel putarnya (sling).
Dan dengan ridha Allah, Daud memenangkan duel itu. ATAS PERTOLONGAN ALLAH. Dan Daud memahami betul hal itu.

Dalam Pilkada Jakarta ini, bagi gue sudah sangat jelas,... Kita membutuhkan seorang Daud untuk mengalahkan Goliath.
Bukan masalah dia Cina atau bukan. Bagi kita, sepanjang dia memiliki pandangan dan agenda jelas bagi perkembangan Ummah, maka dia lah yg akan kami pilih. Dan sulit rasanya mendapatkan komitmen semacam itu dari seorang Ahok. Bukan karena dia keturunan Cina.
Bagi kita jelas, kalau seandainya disuruh memilih antara Ustadz Felix Siauw atau Sahal AS, kita akan 1000x memilih Ustadz Felix Siauw. Kalau disuruh memilih Ustadz Safi'i Antonio atau Ulil Abshar, kita akan 1000x memilih Ustadz Antonio. Kalo disuruh milih antara Ummi Irena Handono atau Musdah Mulia, kita akan 1000x juga memilih Umi Irena.
Jadi yg kita pilih itu adalah kommitmennya terhadap Ummah. Bukan masalah Pribumi atau Cina, atau Arab, atau India.
Sebab suku bangsa itu cuma sementara, dia akan berhenti di kubur. Namun ibadah dan Ukhuwah itu akan dibawa hingga menghadap Allah.......

Jadi siapakah Daud kamu? Kalau pilihannya cuma yg ada sekarang, siapakah Daud kamu? Ahmad Dhani? Shandiyaga Uno? Adhiyaksa Dault? Bagi kita, Kalo pilihannya cuma yg ada sekarang Yusril Ihza kaliiii ya goookkk....
Ato malah mungkin kamu milih Goliath, Ahok yg sombong...??? Sapa tauk elu-elu sudah ke brain-wash masuk ke barisan kaum liberalis dan media-media busuk pencitraan itu? Pura-pura pake Jilbab dan berbaju koko, biar dibilang benar-benar Islam sumpa deeek dunnkk dee ahhhh.....Kwkwkwkwkwkw......



####################################

Ini sekedar intermezzo. Sisa-sisa kegaduhan polemik LGBT bulan yg lalu.
Sebenarnya kita sudah males de ah, membahas pikiran-pikiran ngawur JIL tentang Islam. Karena mau diapain-pun, mereka sudah memiliki pembenaran sendiri tentang agama. Sebodoh dan setolol apapun kelihatannya pembenaran mereka itu.
Seperti yg dikatakan istri Ustadz @abdullahhaidir1, orang-orang seperti itu tdk usah dilayani, gak ada gunanya. BUANG ENERGI.
Tapiii yg ini kita bahas sekaliiiii ajaaaa, gapapa ya mbaakkk....

Para kucing garong Islam Liberal, yg terkenal sebagai pendukung utama kaum LGBT, mengembek-embek mirip kambing di sosmed, membela habis-habisan kaum LGBT. Terutama tentu frontal menyudutkan Islam dan ajarannya, yg mengharamkan hubungan perkelaminan terhadap LGBT.
Saking semangatnya membela LGBT, sampai logikanya jebrot entah kemana. Mirip lobang p*ntat seorang homo yg sudah ambrol mirip ember, bolak-balik dioperasi ambeien karna keseringan disodomi. Tinggal nunggu sebentar lagi terkena kanker colon (kanker Planet Uranus).

INI LOGIKA/DALIL DASAR SEORANG KAMBING JIL (@ulil) MENGAPA LGBT ITU BOLEH, mari kita simak:

Sekali lagi saya ulang: Jika benar Tuhan mengazab Sodom karena LGBT, kenapa Dia tak mengazab negeri2 yg menolerir LGBTsekarang? Kenapa?

Jadi gini ya cuy, itu pertanyaan seperti pertanyaan Golongan Atheis. Yang maunya Allah itu bekerja sesuai kemauan kita manusia. Kenapa Allah begini? Kenapa Allah begitu? Kenapa tidak begini? kenapa tidak begitu?

Kenapa aku terlahir sumbing? Kenapa aku tidak terlahir sebagai anak Pangeran Charles? Atau tidak menjadi Brad Pitt yg tampan rupawan? Coba kalo aku menjadi cucu Ratu Elizabeth, Queen of England. Gue kan tidak perlu ngemis-ngemis bea siswa dan menjadi budak madam Liberal karena miskin dan perlu duit?

In the first place, pertanyaan mengapa begini, mengapa begitu itu coba jadikan, kenapa Iblis yg sudah jelas-jelas durhaka dan menantang Allah akan menjerumuskan ciptaan kebanggaanNYA mahluk manusia, kenapa Allah memberi tangguh Iblis itu? Itu jadikan pertanyaan awal. Kenapa Iblis diberi tangguh? Kwkwkwkwkw.... Bukankah tutup buku tammat cerita? Kalau Allah itu bekerja seperti yg kita mau?

Kita juga bisa bertanya, kenapa para pendosa dan kaum kafirin itu tidak langsung diazab Allah? Kenapa?
Al-capone langsung dirajam. Para koruptor langsung masuk neraka. Para pengedar narkoba langsung tenggelam. Orang-orang yg doyan anus dan doyan zinah langsung terbang mampus masuk jurang..... Mulut-mulut sumbing penuh fitnah dan tipu daya langsung robek seluas samudra.
Apakah tidak tutup buku tammat cerita itu namanya? Semua pendosa langsung diazab Allah. Sepi hening langsung bumi. Semua orang masuk surga.... Karena semua pendosa langsung diazab Allah....
Itu kalau Allah bekerja menurutkan kehendak om Ulil.... kwkwkwkwkwkw... Logikanya ambrol tuh cuuuyyy.....

Manusia itu bekerja hanya dalam derajat "Matematika Lokal", sementara Allah itu bekerja dalam tataran "Matematika Semesta, Matematika Alam Raya", perhitungan probabilitas matematis yang bahkan seribu juta Manusia seperti Hawking dan Einstein pun tidak akan mampu memahaminya. Apalagi cuma seorang Ulil.

contoh materil gampangnya seperti ini:
Bila kamu membeli motor, katakanlah di Toko A, urusan lu sebagai person dan manusia, selesai dalam "probabilitas matematika lokal" ketika lu bayar tunai motor itu dan lu  dikasih dan diserahkan hak kepemilikan motor bersangkutan. "Hitungan probabilitas matematis lokal" lu selesai sampai disitu. Namun "perhitungan probabilitas alam semesta raya" yg dimiliki Allah tidak berhenti sampai di situ. Kemana saja duit pembayaran motor lu itu dipakai si Toko A, masuk kedalam "Perhitungan Matematis Semesta Raya" milik Allah. Dan siapa saja yg tersangkut ke dalamnya akan masuk kehitungan maha rumit itu. Demkian selanjutnya, sambung menyambung ke dalam suatu ikatan hitungan takdir/probabilitas matematis yg maha rumit. Segala probabilitas yg sedang dan nanti akan terjadi, tertuang dalam buku utama Matematika Semesta Raya, yang disebut Alquran sebagai Lauhul Mahfudz....
Jadi intinya, Allah itu tidak bekerja seperti apa yg lu mau. Dan Allah itu tidak berada dalam dimensi yg lu kehendaki. Yang bisa lu lihat, lu raba-raba, lu obok-obok, lu towal-towel, seperti yg diingingkan kaum Atheis...
Ehhh luppppaaa, buwat lu "Ilmu Matematika probabilitas Alam Raya" atau bahasa Alquran "Kitab Utama Lauhul Mahfudz" itu kan dongeng ya goookkkk.... Luppa gue masgokkk... Jadi memang dasar pijakan logika kita emang sudah jauh beda ya goookkk hehehehe.... Lupa ane gok....


DAN SELANJUTNYA INI LAGI SATU:



Nah kalo yg satu ini gue ga ngerti, apakah ini emang benar-benar bodoh, atau pura-pura tidak tahu? Atau cuma sekedar ignorance agar dianggap lucu?

Gue tanya deh, sudah sekelas apa ibadah lu? Coba bercermin dulu deh. Jangan-jangan walau mengaku Islam, Allah dan Rasul cuma lu jadikan olok-olok. Shalat 5 waktu saja lu tidak. Puasa aja lu hina. Berzakat dan berhaji saja lu katakan pemborosan. Tilawah aja lu tak sudi, sebab Alquran itu dongeng menurut lu... Lah lantas lu mengharap doa lu diijabah Allah secara Instan?

Bagi Ummat yg mengaku Islam, harus percaya bahwa salah satu cara mengobah takdir itu adalah dengan berdo'a kepada Allah. Sebab DIA lah pemilik dan pencipta segala ilmu, termasuk "Ilmu Matematika probabilitas Alam Raya" itu. Segala ilmu adalah milikNYA. Sudah ada bergelantungan dalam semesta, semenjak DIA melakukan penciptaan. Sebab Allah mencipta dengan Ilmu. Manusia hanya menjadi penemu ilmu-ilmu tersebut. Bukan yg menciptakan atau yg membuatnya. Dan semua Ilmu-ilmu Allah itu SANGAT KONSISTEN sifatnya, sebab itu adalah salah satu sifatNYA. MAHA KONSISTEN.
Namun karena Ilmu-ilmu itu juga ciptaan dan milikNYA. DIA memiliki segala hak untuk "mengintervensi" ilmu-ilmuNYA tersebut dalam "skala lokal". Skala "Matematika Lokal" milik seorang manusia. Allah tidak akan mungkin "mengintervensi" ilmuNYA secara "Matematika Semesta Raya", sebab itu akan menyalahi sifatNYA yg MAHA KONSISTEN.

Jadi kalo ingin do'a lu di ijabah Allah secara INSTANT, LANGSUNG, DAN LOKAL cobalah tingkatkan ibadah lu menjadi skala PARA RASUL, PARA NABI DAN PARA AULIYA.
Maka Allah akan mendinginkan api yg panas secara lokal bagimu.
Maka Allah akan membukakan laut secara lokal bagimu.
Maka Allah akan membukakan rahasia bahasa hewan bagimu.
Maka Allah akan mengalahkan Goliath bagimu.
Maka Allah akan menghidupkan orang mati secara lokal bagimu.
Maka Allah akan memilihkan Umar menjadi sahabatmu.
Maka Allah akan mengirimkan MalaikatNYA untuk menghantarkan Pulpenmu yang ketinggalan.....

Do'a mu akan diijabah Allah secara LANGSUNG dan INSTAN. Namun dengan syarat Ibadahmu harus sekelas Para Rasul/Nabi dan Para Auliya. Cobalah bercermin....
Lalu lu melecehkan... Hedeeehhh mana mungkin seeekk manusia biasa dapat beribidah sekelas para Rasul... hedeehh...
Ada, dan banyak... Allah mencontohkannya dalam Alquran, dari para lelaki, DIA mencontohkan keluarga IMRAN, dari keluarga manusia biasa, bukan Rasul atau Nabi. Dari kaum perempuan DIA mencontohkan MARYAM yg menjadi bunda Nabi Isya. Dua contoh itu adalah manusia biasa, bukan Rasul atau Nabi....
Manusia-manusia biasa yg do'a-do'anya diijabah Allah secara INSTAN dan LANGSUNG. Karena pencapaian kelas ibadah mereka yg sudah menyamai ibadah Para Rasul/Nabi/Auliya...

Namun sayangnya lu juga tak percaya contoh-contoh itu kan? Karena menurut lu Ilmu Allah yg  bernama Alquran itu hanya sekedar dongeng. Lu cuma berolok-olok tentang Agama Islam lu. Ilmu Allah yg bernama Islam itu, buat lu cuma sekedar olok-olok.
Padahal sebenarnya gampang untuk membuktikan apakah Islam itu cuma sekedar olok-olok apa bukan.
Cukup tingkatkan amal ibadah lu menjadi sekelas para auliya. Tak perlu sampai sekelas Yang Mulia Rasul. Cukup sampai tahap para Auliya. Dan lihatlah hasilnya. Coba lihat hasil-hasil do'a mu.... Sulit? Tidak bagi yg Istiqamah. Namun akan menjadi siksaan yang teramat sangat sulit bagi para Munafiqun seperti lu.....





No comments:

Post a Comment