Were once Caterpillars, transformed to Cocoons, AND NOW WE ARE BEAUTIFUL BUTTERFLIES...
whose side are you on
Sunday, September 6, 2015
BOOKS OF CORRUPTION ERADICATION IN INDONESIA ++ CULPRITS WITH "THE ROYAL FLUSH" ++
Sekarang sepertinya Direktur PELINDO II, RJ Lino, sedang mendendangkan lagu di bawah ini kepada mantan Kabareskrim Budi Waseso (Buwas). Meledek dan menantang Buwas, siapa lu berani-berani ganggu guwe. Katanya. "You yourself are nothing so divine, Just next person in line". Kata RJ Lino.
"Arm yourself because no-one else here will save you, The odds will betray you", "And I will replace you". Macem-macem lu sama gwe, gwe ganti posisi lu. Kata RJ Lino....
If you take a life do you know what you'll give?
Odds are, you won't like what it is
When the storm arrives, would you be seen with me?
By the merciless eyes of deceit?
I've seen angels fall from blinding heights
But you yourself are nothing so divine
Just next in line
Arm yourself because no-one else here will save you
The odds will betray you
And I will replace you
You can't deny the prize it may never fulfill you
It longs to kill you
Are you willing to die?
The coldest blood runs through my veins
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
If you come inside things will not be the same
When you return to the night
And if you think you've won
You never saw me change
The game that we all been playing
I've seen diamonds cut through harder men
Than you yourself
But if you must pretend
You may meet your end
Arm yourself because no-one else here will save you
The odds will betray you
And I will replace you
You can't deny the prize it may never fulfill you
It longs to kill you
Are you willing to die?
The coldest blood runs through my veins
Try to hide your hand
Forget how to feel
Forget how to feel
Life is gone with just a spin of the wheel
Spin of the wheel
Arm yourself because no-one else here will save you
The odds will betray you
And I will replace you
You can't deny the prize it may never fulfill you
It longs to kill you
Are you willing to die?
The coldest blood runs through my veins
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
You know my name (MY NAME IS RJ LINO)
Passss bengitz lagunya yaaa gookkk buwat perseteruan Buwas dan RJ Lino. Buwas mental RJ Lino teteuuppzz...
RJ Lino adalah orang-orang yg memegang kartu "The Royal Flush" di negeri ini. Orang-orang yg bisa mengatur para pejabat tinggi dari mulai menteri hingga orang-orang di Istana Kepresidenan. Dalam permainan Poker, Royal Flush adalah grade tertinggi. Tak ada yg bisa mengalahkan Royal Flush. Apalagi cuma seorang Buwas yg sekedar Kabareskrim. KAPOLRI sekalipun akan mental berhadapan dengan orang-orang seperti ini. Manusia-manusia pemegang kartu "The Royal Flush".
Kalau lu seorang pengusaha yang aktif dalam proyek-proyek pemerintahan, dari mulai proyek-proyek BUMN hingga proyek-proyek Kementrian dan badan-badan pemerintahan. Lu akan selalu berhadapan dengan manusia-manusia busuk seperti ini. Manusia-manusia pemegang kartu "the Royal Flush". BELUM PERNAH DALAM SEJARAHNYA, PROYEK-PROYEK PEMERINTAHAN INDONESIA, DIMANAPUN ITU, TERBEBAS DARI KEBUSUKAN KORUPSI. BELUM PERNAH!!!
Lu cari sampe lu buta katarak, botak congean, sariawan mulut bau, tak pernah satupun proyek pemerintahan itu terbebas dari korupsi!! Jadi lu bisa mengerti kenapa bangsa ini tak pernah bisa bangkit dari keterpurukan. Kebocoran belanja negara itu begitu besar hingga ekonomi Indonesia tak pernah bisa bersaing dengan negara-negara yg terbebas dari para begal ekonomi yg memegang kartu "The Royal Flush" semacam RJ Lino itu.
Dulu jaman Pak Harto, pemegang kartu The Royal Flush ini, selalu manusia-manusia yg dekat dengan Cendana. Jangan macam-macam dengan orang-orang ini, Menteri sekalipun bisa digeser bandit-bandit The Royal Flush ini.
Lu sebagai pengusaha yg mengais rezeki di proyek-proyek pemerintahan harus hati-hati menilik orang-orang the Royal Flush ini, sebab kadang bentuk dan profilenya sangat tersamar. Seseorang yg kelihatan High Profile, dan terlihat dekat dengan para petinggi sebuah instansi pemerintahan, belum tentu "bandit the Royal Flush". Sering kali bandit the Royal Flush" ini, ternyata seseorang yg sangat biasa, yang kemana-mana cuma naik Vespa. Bermata sipit, dan hidup di Glodok, rumah di dalam gang. Tapi kalo lu mau menang tender, lu harus permisi pada oknum ini, dan terserah dia menunjuk perusahaan abal-abal atau beneran mana yg akan membawa produk dan bendera lu. Sekali lu macem-macem dengan orang sperti ini, jangan berharap lu bisa menang tender apapun. Dia memegang semua kartu petinggi pemerintahan, bahkan hingga ke Istana Kepresidenan. The Royal Flush Man!
Jaman Pak Harto dulu, mau menang tender di Yayasan Kartika Eka Paksi milik TNI, lu harus "mendapat restu" orang-orangnya TW. Sekarang jaman reformasi pigimana? Tetteeeuuppzzz.... TW tetap berkibar.
Jaman reformasi ada sedikit perubahan, orang-orang Cendana banyak yg mulai tersingkir. Namun korupsinya sama saja kalo tidak mau dibilang malah bertambah parah. Perebutan lahan banyak menjatuhkan korban. Persaingan bisnis, rebutan lahan di tender-tender pemerintahan. Salah satu korban rebutan lahan itu adalah Bang Henry Siahaan, mantan suami Yuni Shara. Jaman pak Harto dulu, Henry Siahaan adalah salah satu The Royal Flush di lingkungan POLRI. Juga orang-orangnya Tante Paula Soroinsong, istri Onky Alexander. Termasuk di berbagai Bank BUMN. Namun berganti rezim, bandit-bandit "The Royal Flush" itu pun berganti tuannya. KORUPSI DI NEGERI INI MEMANG SEBUAH BENCANA BESAR. KUTUKAN BESAR.
Jadi kasus perseteruan Buwas dan RJ Lino ini, menunjukkan pemberantasan korupsi di negeri ini masih jauh panggang dari api. Masih sebuah mimpi di siang bolong. Dibutuhkan komitmen yg tak main-main untuk memberangus para bandit-bandit The Royal Flush itu. Bukan komitmen abal-abal seperti yg ditunjukkan Rezim JKW ini.
Korupsi di negera ini bukan lagi fenomena ikan teri, jika kasus PELINDO II ini dijadikan contoh pemberantasan korupsi negeri ini, maka yakinlah bangsa ini akan selamanya jadi bangsa teri, bangsa pencuri kelas TKI, bangsa kuli dan PRT.
Bisa jadi JKW tidak terlibat dalam pencurian duit di PELINDO II, namun sebagai Presiden, dan dia mendiamkan keadaan ini, malah mengatakan kpd POLRI/Buwas, jangan bikin gaduh, sama saja dia membenarkan bandit-bandit The Royal Flush itu untuk tetap mencuri. Jadi mana janjinya dulu untuk memberantas habis Korupsi??
Pemimpin itu adalah cerminan masyarakat yg dipimpinnya. Jadi? Benarkah bangsa ini memang bangsa pencuri?
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Goookkk, Partay PAN gabung ke JKW-JK!!! Gubraagghhh....
Komitmen koalisi aja sebegitunya gok, komitmen pemberantasan korupsinya juga kali yeee gookk...
Alasan pindah koalisinya itu loh gookk, yg bikin guwe pwngen ketawa terpingkal-pingkal...
Suwer gookk, terharu banget guwe dengar alasannya pindah koalisi itu gookkk.... terharu sampe lemesss.. kwkwkwkw
Hadeehh... Negeri para begal emang ya gookk. Auto kritik buat semua oknum bangsa ini...
Selamat yaaa PAN.... Selamat buat para pemilih PAN di PEMILU lalu. Semoga besok tetep milih PAN.
Kakakakakaka......
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment