whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, September 15, 2015

Books of Stupidity ## And I'd rather be. . . ##




Siapa lu mencoreng Hadist Rasul?
Siapa lu berani menghina atribut Islam?
Secerdas apa dirimu untuk menghakimi mereka lebih bodoh dari dirimu yg tak berjanggut?
Berjanggut atau tidak itu pilihan. Bukan untuk bahan hinaan.
Rasul itu berjanggut, jadi apakah engkau berani berkata engkau, atau orang2 yg kau puji2 itu lebih pintar dari Yang Mulia Rasul?
Semua Wali Sanga berjanggut, jadi apakah otak kepalamu lebih cerdas dari mereka?
Bahkan pendiri organisasi yg kamu kangkangi sekarang pun berjanggut, jadi apakah beliau lebih bodoh dari dirimu yg menghina Muslim yg berjanggut?
Justru dengan menghina seperti itu, anda menunjukkan kebodohan anda sendiri.

Jangan pernah menjeneralisasi. Saya tidak berjanggut, tapi saya tak pernah berani menjeneralisasi bahwa Muslim berjanggut itu lebih bodoh dari saya. Ketika kuliah dulu, saya punya seorang profesor dari Pakistan, seorang Doktor akhli Fisika ternama, berjanggut. Semua akhli Fisika dunia mengakui keakhliannya. Semua orang percaya seharusnya dia berhak dapat nominasi Nobel. Namun keakhliannya tak pernah dianggap, hanya karena dia Islam. Jadi apakah kamu berani berkata dia lebih bodoh dr kamu, hanya krn beliau berjanggut?

Kalaulah saya diharuskan untuk memilih, agar dikatakan sebagai "Islam yg bijaksana", "Islam yang hebat", "Islam yg cerdas", "Islam yg moderat"... entah apapun lah artinya itu...
Namun gue harus menjadi seperti dirimu, mejadi seperti JIL, jaringan Iblis Liberal, menjadi seperti Nurcholis Madjid dan Gus Dur yg lu puja-puji setinggi langit itu....
Maka terus terang, gue lebih baik menjadi "Islam Fundamentalis" seperti yg lu kotak-kotakin, dan selalu lu jelek-jelekin, daripada gue menghina Islam, menghina Alquran, dan menghina Hadist.

Entah mau kemana Organisasi itu lu bawa. Oranisasi Islam yang katanya terbesar di Indonesia. Tempat bernaung segala macam pembusukan dari Liberalisme. Tempat segala banci-banci Liberal berlindung. Tempat segala setan menyusun strategi merusak Islam dari dalam. Dan lu mungkin salah satunya. Manusia yg akan begitu senang bila Islam hancur berantakan.

Gue berani bertaruh, sebenarnya para setan itu tau bahwa apa yg mereka propagandakan itu salah. Dan sama sekali menyalahi logika Alquran. Namun apa boleh-buat, mereka harus tetap menyuarakan logika pembodohan dan kebodohan itu. Sebab itu periuk nasi mereka. Sebab mereka sudah terlalu banyak berhutang budi pada "majikannya". Hidup mati mereka dipertaruhkan untuk menentang Islam, apapun resikonya. Sebab mereka memang dibayar untuk itu. Untuk menyesatkan Islam. Sama seperti yg lu lakukan menghina atribut Islam, agar dipuji-puji majikan JIL itu.

Membaca pernyataan-pernyataan atau propaganda-propaganda Jaringan Iblis Liberal (JIL) yg banyak bertebaran di Internet, kelihatan sekali kerap betul logika yg mereka pake adalah logika amburadul simalakete manakuat manatahan asbun bin omdo. Gampang sekali mematahkannya, seandainya kamu-kamu terbiasa bermain logika. Namun capek kali ya masgok melayaninya. Karena apapun hasilnya mereka akan tetap ngotot pake dalil dan logika simelekete itu. Karena ya itu tadi, mereka memang dibayar untuk itu. UNTUK MEMPROVOKASI ISLAM. Jadi jangan mau terlibat adu logika simelekete, sebab logika mereka sudah jumpalitan disumpelin Dollar. Pokonya provokasi Islam. Titik. Mau kelihatan bodoh mau kelihatan simelekete, pokonya provokasi Islam. Itu tugas mereka. Sama persis seperti yg dilakukan pemimpin Umumnya yg merasa paling cerdas paling hebat, dengan menghina Islam berjanggut itu. Semua tujuannya memang untuk memprovokasi Islam. Jadi lebih baik didiamkan aja. Lebih baik energi digunakan untuk menebarkan dakwah tentang kebenaran Islam.

Dan mari kita lihat, siapa duluan runtuh, organisasi Islam terbesar tempat segala macam setan dan murtadin hasil beasiswa Londo itu bersemayam dan sembunyi. Mari kita lihat, berapa lama organisasi tempat babi busuk ngepet bersembunyi itu akan tetap bertahan. Kecuali Organisasi tersebut berani mengambil sikap dan menentukan jalannya ke depan. Namun selama para setan pembenci Islam itu masih bertahan dan dilindungi, mari kita lihat, seberapa kuat mereka selalu menghina Allah dan Rasulnya.

Untuk pemimpin umumnya yang merasa sedemikian cerdasnya karena tidak berjenggot, merasa Islamnya yg paling bener, coba deh sekali lagi benerin Panggilan Allah ke Baitullah. Mau berhaji atau Umrah. Dan coba perhatikan berapa banyak Muslim berjanggut yang datang ke Baitullah. Dari segala penjuru dunia. BUKAN HANYA DARI NEGARA-NEGARA ARAB. Tapi dari penjuru dunia. Janggut itu bukan Arabisasi. Janggut itu simbol perjuangan. Dan kalau sudah demikian, coba lu berteriak ditengah-tengah Tamu Allah tersebut. Coba katakan kalau lu lebih cerdas dari mereka, gara-gara lu lebih suka Liberalisme dan lebih memilih untuk tak berjenggot.
Betapa piciknya dirimu bapak.... Semoga Allah mengampunimu....



No comments:

Post a Comment