whose side are you on

whose side are you on

Sunday, August 30, 2015

BOOKS OF REAL LEADERS ~~ DO SOMETHIN'..!! ~~ LEADERS ALWAYS ENVISIONING SOLUTIONS, FREAKIN' LOOSERS KEEP SEARCHING FOR SCAPEGOATS ~~



What ya gonna do when the crowd goes, waaaooo..?
Why ya standin' on the wall?
Music startin' everywhere
So why don't you just move along?

I see you lookin' at me
Like I'm sumkindda freak
Get up out of your seat
Why don't ya do somethin'?

I see you lookin' at me
Like I got what you need
Get up out of your seat
Why don't ya do somethin'?


DO SOMETHIN' MR. PRESIDENT!!! JUST DO SOMETHIN'!!! ANYTHING AT ALL!!!
Don't just spitting a lot of bullshit..
Show the world you are a real leader of Indonesia. Not just sumkindda bubble butt full of gas!

Saya diajarkan, untuk menjadi pemimpin yg mumpuni, anda harus handal memisahkan persoalan mana yg bisa dan tak bisa anda kontrol. FOKUS PADA HAL-HAL YG BISA ANDA KONTROL!!! Jangan terlena dengan seribu satu persoalan yg tak bisa anda kontrol. Berbuih-buih menyalahkan external factor. Stop merengek-rengek dan mencari kambing hitam. Kasihani itu rakyat kecil yang sudah terlalu berat bebannya. Ingatlah anda dipilih oleh mereka yang sekarang anda bebani dengan begitu banyak persoalan. FOKUS PADA HAL-HAL YANG BISA ANDA KONTROL!!!

Itu yg membedakan seorang Pemimpin dan Pecundang.
Sama seperti ketika Presiden Puttin mempertahankan ekonomi negaranya dari "serangan keroyokan" Amerika dan Uni Eropa yg berusaha menyudutkannya atas kebijaan politiknya di Ukraina.
Sama ketika krisis moneter 1998, Mahathir menolak kehadiran IMF di negaranya dan "Mem-peg" Ringgit Malaysia 3.5 Ringgit/USD, dan menghentikan perdagangan Ringgit di pasar uang International. Kebijakan yang terbukti berhasil menghentikan "bleeding", dan menjaga stabilitas ekonomi Malaysia. Kebijakan yang ditentang habis-habisan oleh banyak akhli ekonomi, dan badan-badan keuangan International, termasuk IMF.

Mereka bisa melakukan itu karena apa? Karena Puttin dan Mahathir, MENGERTI MASALAH! Mengerti situasi, mengerti keadaan. Mngerti kelemahan dan kekuatan ekonomi negerinya. Dan punya Visi ke depan dalam situasi sesulit apapun. MENGONTROL APA YG BISA DIKONTROL, DAN MENCARI SOLUSI, BUKAN MENCARI KAMBING HITAM!

Sudah cukup segala polemik ekonomi tak guna itu. Saatnya menunjukkan kompetensi anda sebagai pemimpin bangsa ini. Kapabilitas anda menghadapi situasi sulit,

Sudah cukup segala teori itu. Dari mulai buzzers anda, fan-clubs anda, yg membela anda sampai kedengarannya tolol dan absurd, sudah berbicara.
Dari seorang mantan Presiden yang anda gantikan. Dari para akhli dan praktisi ekonomi, dari mulai yg bergelar sepanjang jalan tol, sampai pengamat ekonomi bayaran, semua sudah bicara berbusa-busa. Semua juga tahu ekonomi sedang sulit, sekarang tinggal terserah anda mau membawa kemana ekonomi bangsa ini, mau hancur ke juranga, atau mau selamat ke pantai kemandirian.
Anda mascotnya, anda pemimpinnya. Jadi berbuatlah sesuatu, jangan cuma pandai pencitraan.

Jika "Trade Mark" sebuah bangsa adalah etos kerja dan budayanya, maka "Signature" sebuah bangsa adalah "Mata Uangnya". Mau lu semua menolak dan bersilat lidah sampe gempor, "Mata Uang" sebuah negara adalah gambaran "Portofolio Ekonomi" bangsa bersangkutan. Dalam "signature" itu tergambar kekuatan ekonominya. Investasinya, kapitalisasinya, pasar sahamnya, purchasing powernya, neraca perdagangannya. Meskipun hanya secara kasar, namun terimalah kenyataan itu. "Signature" sebuah bangsa adalah "nilai tukar mata uangnya". Semakn jeblok nilai tukar mata-uangnya, semakin tak dihargai "signature" bangsa itu. Jadi stop berpura-pura, nilai tukar rupiah yg joblak tidak mengindikasikan apa-apa. Stop membodohi publik!!!

Semua juga tahu, IHSG itu adalah indikasi investasi berjalan sebuah bangsa. IHSG yg jeblok berguguran adalah indikasi "pelarian investasi". Indikasi "pembuangan portofolio". Meskipun itu cuma gambaran jangka pendek, namun dengan disertai indikator lain yg juga tak kalah buruknya, itu menggambarkan betapa "portofolio dan signature" bangsa ini tak laku di mata investor. Dan melihat situasi sekarang ini, meski hanya jangka pendek, hal itu akan berpengaruh hingga tiga tahun ke depan, jika pemerintah tidak hati-hati menanganinya.

Kita memiliki dana yang cukup, uang kita masih banyak katanya... Kalau memang begitu, DO SOMETHING!! LAKUKAN SESUATU!!!
September ekonomi kita akan booming katanya. Guwa sampe pengen terberak-berak mendengarnya. Itu ucapan orang yang tak tahu kondisi. Nenek-nenek sariawan botak juga tahu, proses pengadaan tender pemerintahan itu makan waktu berbulan-bulan, paling sedikit 3 bulan. Kecuali mau beresiko diobok-obok KPK, dengan proses penunjukan langsung. Jika sekarang aja proyek-proyek jangka pendek dan berkapasitas "cemen" belum dimulai, gimana mau berharap September bakal booming ekonomi? Helllooww??

Dan satu hal, bila dikatakan duit masih ada untuk mendorong laju ekonomi, namun kenyataannya ekonomi tetap mandeg begini, hal itu hanya menunjukkan satu hal: BIROKRASI PEMBANGUNAN INDONESIA SEDANG MANDEG!! PENGGERAK/PEKERJA PEMERINTAHAN, BIROKRASI, PNS,SEDANG MANDEG!! Dan itu artinya apa? Pemimpin birokrasi tersebut TIDAK BECUS menjalankan kekuasaan birokrasinya. Lagi-lagi itu justru menunjuk ke hidung anda kembali Mr, President.
Dan itu agaknya terbukti dari kejadian-kejadian "gak genah" di seputaran anda selama ini Mr. President. Kejadian-kejadian konyol yang mempertontonkan "ketiadaan kapabilitas" dalam diri anda untuk mengatasi "perebutan lahan kekuasaan/ekonomi" di sekeliling anda. Bahkan menghadapi seorang Megawati, anda sudah babak belur dipermalukan keseluruh dunia.

Jadi Bapak Presiden, do something! Lakukan sesuatu, stop "pendarahan ekonomi" ini. Lakukan apa yg bisa anda lakukan, jangan ngaco belo bermimpi tentang perang Korsel dan Korut besok akan terjadi. Kontrol yg bisa anda kontrol. Jangan buka kesempatan orang menertawakan anda, melakukan blunder berulang-ulang.

Issue sudah merebak kemana-mana, kejatuhan harga crude oil dunia sudah menyebabkan beberapa perusahaan minyak dunia berencana akan menjual beberapa divisi produksinya, jika harga minyak dunia tak kunjung membaik. BP dan Exxon Mobile diantaranya. Dan itu termasuk divisi produksi yg ada di Indonesia. Dan itu artinya PHK. Dalam situasi ekonomi buruk seperti ini, gue tak bisa membayangkan tambahan PHK dari ladang-ladang minyak Indonesia itu. Ditambah, industri-industri menengah yg mulai kollaps satu-satu diterjang mamburuknya "signature" bangsa ini, di bawah kepemimpinamu Bapak Presiden.

Dan seharusnya, sesuai kebijaksanaan-mu Bapak Presiden, melepas harga jual minyak dalam negeri disesuikan dengan harga minyak dunia, hitung-hitungan bodoh saja sudah bisa mengira, kalau harga jual BBM dalam negeri sudah kemahalan. Seharusnya harga Premium sudah di bawah Rp 6000/Liter. Namun kenapa belum diturunkan juga? Ini sama saja Rakyat di suruh membayar ke Pertamina. Kejam banget sih kebijakan anda Pak Presiden? Sangat tidak konsekwen.
Gue bukan orang yg setuju dengan subsidi BBM, namun dengan kebijakan yg sangat tdak konsekwen, dan melihat apa yang anda lakukan kepada bangsa ini dalam situasi ekonomi sulit sekarang ini, terus terang saya sangat ingin muntah bapak. Saya sakit perut.

Bapak Presiden, lupakan perseteruan PILPRES yang lalu. Sekarang fokuslah pada perbaikan ekonomi.
Anda sangat beruntung Partai Oposisi Bangsa ini, ternyata tidak sekuat yg dibayangkan sebelumnya. Entah strategi anda yang memecah belah partai oposisi berhasil, atau memang partai oposisinya memang memble dari awal, cuma partai petasan injek yang terdiam ketika dipecahkan di bawah meja. Kong-kali-kong biasa, yang selalu terjadi pada bangsa ini.Yg selalu membuat kita yg brharap negeri ini cepat bangkit bertambah kecewa karenanya..... Beruntunglah dikau Bapak Presiden.

Sial bener emang nasib Bangsa ini, sudah kebagian Presiden yang (maaf) cuma pinter blusukan, ditambah lagi Partai Oposisi yang sama memblenya.... Duuhhh Rabb.... Harus mengadu kemana lagi ya Rabb....???



No comments:

Post a Comment