whose side are you on

whose side are you on

Friday, August 7, 2015

BOOKS OF FAITH ~~ WHEN YOU EVER DOUBT WHO TO FOLLOW ~~



Sudah hampir 2 bulan belakangan ini seluruh Channel sepi pengunjung. Mau Channel Jakarta/Asia, Channel New York/USA, atau Channel London/Euro, semua sepi mirip kuburan. Semua ngikut Channel Jakarta yg lagi gundah gulana diterjang perlambatan ekonomi. Jangankan Gang Of The Kunties, yg biasanya rame cucuitan di Channel tiap hari, sekarang Kuncen pun hampir tak pernah nongol di Channel. Para tetua apalagi, sudah hampir tak ada ID-nya yg nongol. Ya sutralah ya gok, usaha emang lebih penting.

Cuma kita-kita ini yg "mati-hidupnya" di Channel USA dan Euro, jadi seperti anak ayam kehilangan induk. Serasa terlupakan dan hidup di dunia lain. Yang paling ngeselin yahh itu, jadi ketinggalan berita aktual Tanah Air tercinta.
Kalo kuncen muncul tiap hari, artinya broadcast 2 TV tanah air, dan beberapa radio tanah air pasti ada. Tinggal log-in ke channel, langsung bisa dengerin berita TV/Radio.
Truz para The Vampvamp semua biasanya rajin-rajin sharing link-link URL yg dianggap penting untuk dibaca dan dibahas, jadi kagak repot milih-milih berita.

Weleh kalo Channel sepi begini ekke kan mesti streaming sendiri, ngais-ngais berita sendiri, males ga sehh goookk.... Belum lagi harus nyari konfirmasi kebenaran beritanya. Kalo Channel rame, tinggal tanya aja, langsung ketahuan deh benar tidaknya tu berita, beserta embel-embel lengkap, sekalian "gosip-gosip" terpanasnya.

Kayak berita pembakaran Masjid Tolikara kemaren itu, gatel rasanya kuping nungguin update beritanya. Capeee duweehh cuma bisa dapet berita mili blog dari internet. Apalagi kemudian denger "kabar burung" para dedengkot pembakar Masjid itu, malah diundang ke Istana oleh JKW, yo opo to reeekkkk maksutnya??? Aneh bin ajaib. Sudah bakar2 mesjid, malah dielu-elukan ke Istana.
Kita juga semua tau, situasi Papua itu memang sulit dan perlu penanganan khusus, tapi tak perlu lebay seperti itu tah gookkk. Itu sama saja seperti melemparkan kesalahan kpd ummat Islam, dan menambahkan daftar panjang attribut "penistaan" kepada agama mayoritas ini. Kurang bertoleransi apa lagikah ummat ini? Dan agakya memang semakin jelas kemana arah kebijakan pemerintahan sekarang ini.

Terus ditambah lagi kasus pelecehan para muslimah bercadar oleh salah satu tokoh yg terkenal mengaku sebagai anti diskriminasi. Om @DennyJA_WORLD. Iklannya dimana-mana cuap-cuap soal diskriminasi di Indonesia. Weleehhh ternyata dengan begitu entengnya mendiskriminasikan muslimah yg memakai cadar. Kemunafikan yg begitu terbuka.
Mungkin benar tanggapan banyak ummat di Indonesia, bahwa semua propaganda mengenai diskriminasi, SARA, dan intoleransi itu, hanya berlaku satu arah, hanya buat Ummat Islam. Tdak berlaku reciprocal. Tidak berlaku dua arah timbal-balik. Bukan buat pihak-pihak lain. Semua propaganda Intoleransi dan diskriminatif itu hanya bagi ummat Islam.
Islam harus begini dan begitu, Islam tidak boleh begini, tidak boleh begitu. Kalau Islam begini dan begitu, pasti teroris, Densus-88 akan segera bertindak.
Namun ketika ummat ini diserang, semua bungkam. FPI yg bersuara keras dianggap provokator. Dan anehnya yg bilang provokator itu justru orang2 yg mengaku Islam.
Dan buuyyyhhhh ngelihat para Kyai tersohor yg berbicara sok bijak, sok toleran, sok tanpa diskriminasi itu... pengen muntah rasanya gok. Biar juga kita ketinggalan berita, teteeepp gok, pengen muntah mndengarnya. Toleransi itu mau dibawa sampe ke Pluto sana pun, tetap ada batasnya.

Kalo para dedengkot dan bebek JIL-ers yg ngomong seperti itu, yaaa sutralaaa, sudah jelas tah arahnya? Berbekal iming-iming beasiswa dan sumpelan dollar dari tuannya jelas mereka manutnya kemana. Emang mereka maunya Papua lepas dr NKRI kan? Jadi ya kagak heran. Wong agama saja yg merupakan hidayah dari Allah dijual. Apalagi Negara yang cuma titipan dari Allah? Iya kan? Amblasss sampe Merauke. Islam pake bikini Liberal gak laku, ganti bikini jadi Islam Nusantara. Nusantara gok.. tapi teteppp mimpinya Papua lepas dari NKRI. Entah semunafik apalagi jualannya.

Terus sekarang ribut-ribut Fatwa MUI mengenai BPJS haram. Woallaaaa goookk,,,, maunya apa seehh???
Kok Islam moloh yg digenjot???
Biar juga ekke ketinggalan berita, kalau mengenai agama, ekke pasti ngikutin.
Mungkin bagi sebahagian orang Agama itu cuma embel-embel, sesuatu yang ga penting.
Apalagi bagi orang-orang yg sudah sangat terbiasa bersikap pragmatis. Seperti banyak para tokoh politik kita. Bahkan banyak para Kiyai yg sok bijak sok berwawasan, ngobrol sok pengertian lebih banyak mana Mudharat atau manfaatnya. Ck, ck, ck,... Mau muntah ga seh gok???

Tapi jelek-jelek begini, buat ekke dan teman-teman ekke, yang kita akuilah, mantan-mantan manusia super hedon dan materialist, Agama itu SANGAAAATTTT PENTING. Apa sih yg lu cari dalam hidup ini kalo bukan ridha Allah?
Karena bagi kita Agama itu penting, Fatwa para Ulama itu menjadi penting buwat kita. Sebab para Ulama itu adalah pewaris para Nabi. Dengan catatan ulama yg kredibel lhow yaahh... Yang kuat aqidahnya dan percaya 100% mengenai Tauhid. Bukan ulama yg ngoyo nyari beasiswa londo dan terkagum-kagum pada budaya Bulai-Bulai yang doyan berbikini.

Ada temen ekke yg bercerita, anaknya pernah meraung-raung jejeritan di sebuah Mall, gegara pengen makan donat J-Co, tapi dia bilang harus Dunkin Donat, sebab DD ada sertifikat halalnya. Biar sampe putus urat suaranya minta J-Co, gue ga akan kasih katanya. Gimana pertanggungjawaban gue nanti pd Allah katanya, dan gimana gue bisa mengajarkan halal dan haram pada anak gue kalo hal-hal kruisal seperti itu gue gampangin, katanya. Nah lhoooohhh.....

Jadi jangan samakan semua orang dengan dirimu. Kalo menurut lu agama itu ga penting, ingatlah masih banyak orang-orang di dunia ini yang mau hidup "lebih Syar'i". Kan lu sendiri yang bilang, "Indonesia tanpa diskriminasi". Jadi jangan sotoy sok bijak sok liberal, menggampangkan segala-galanya.

Heran ekke, yang bukan akhli agama Islam, justru yang paling bacot. Sok bijak sok Islami. Herrraannn ekkeee....
Sebelum ngebacot, apa mereka sudah baca "dokumen edaran" dari MUI mengenai fatwa tersebut? Sudah mengerti apa saja yang menyebabkan MUI mengeluarkan fatwa tersebut?
Untuk ini ekke setuju 1000% pada MUI. Dan harus ada niatan dari pemerintah menjadikan proses BPJS itu "lebih Syar'i". Itu tugas pemerintah untuk membantu manusia-manusia Indonesia yg ingin "hidup lebih syar'i". Tugas pemerintah bukan hanya melindungi kepentingan orang-orang pragmatis yg menganggap agama itu tak penting dan tak perlu diurus. Bubarkan saja sekalian Kementerian Agama, kalo pemerintahan sekarang ini memang tujuannya menghalang-halangi kepentingan orang-orang yg menempatkan agama sebagai bagian terpenting dalam hidupnya.

Namun melihat gelagatnya, sulit rasanya mengharapkan pemerintahan JKW-JK untuk merubah proses kerja BPJS menjadi "lebih syar'i", sebab tanpa fatwa MUI pun, sudah lebih banyak "pendukung" BPJS pragmatis drpd BPJS Syar'i. Wong kasus Tolikara aja bisa aneh bin ajaib begitu solusinya. Jadi yaaaa sutralaa gok... Kyai-kyai panutan itu saja lebih memilih diam gok. Sulit rasanya mengharapkan agama ini bakal cepat bangkit di negeri kita.

Meski ketinggalan berita, lu liat aja tu gok Muktamar NU. Organisasi Islam terbesar tu gok. Isinya para Santri dan Kyai gok. Fitnah dan tipu daya bertebaran dimana-mana. Para buzzers saling menjelekkan. Wuuyyhhhh... SANTRI DAN PARA KYAI HEBAT tu gok isinya... gimana Partai Politik ya gok? Yg isinya banyak manusia2 lebih parah dari Setan. Nazaruddin dan OC Kaligis, gok...
Jadi lu bisa ngebayangin kan? NU aja begitchyuu... Gimana Islam di Indonesia akan kedepan ya gok?

Pesan ekke buat para politikus kepinteran, kalo lu bukan ahli agama Islam, jangan ngebacot soal Islam ya gok, apalagi soal Halal dan Haram. Mending lu urusin daahhh boss lu dan partai lu itu. Ga usah ikut2an menjadi sok bijak sok toleran mirip @DennyJA_WORLD. Malu ntar kalo ketawan gembong munafik kelas ikan Paus.





No comments:

Post a Comment