whose side are you on

whose side are you on

Sunday, July 5, 2015

BOOKS OF RAMADHAN ++ THE LAST 10-DAYS OF THE MAGNIFICENT MONTH ++ Where will you be A Thousand Years from now? ++




Pernahkah loe temanz semua berpikir, 1000 tahun dari sekarang, akan di manakah dirimu berada?

Kalau bagi para penganut Atheisme, yg tak percaya adanya Tuhan dan segala kekuasaanNYA, jawabannya akan sangat sederhana. Seribu thn dr sekarangm mereka semua sudah jadi serpihan tai kuda. Menghilang dari alam semesta. Menjadi tai bintang yg tak berarti.
Bagi para Atheis, apapun yang loe usahakan selama hidupmu akan tak pernah berarti apa-apa. Tak pernah dinilai oleh semesta. Mau loe hidup seperti Mother Theresia, mau loe hidup seperti Al Capone, tak ada bedanya. Loe mati loe cuma akan menjelma secara "kebetulan" menjadi tai bintang, atau menjadi serpihan tai Babi. Tak ada bedanya.

Bagi para Atheis, loe terlahir secara "kebetulan" menjadi Sultan Hasanal Bolkiah, atau jadi Prince Williams, atau secara "kebetulan" loe terlahir menjadi seorang miskin, jelek, seumur hidup jadi kuli bangunan, TAK ADA BEDANYA. Loe mati loe cuma jadi serpihan tai Babi tak berguna.

Jadi bagi para Atheis, kalo loe "kebetulan" terlahir dari keluarga miskin tujuh turunan, kerja banting tulang seumur hidup, tak pernah menjadi sekaya Al Capone, atau Mafia perusak negara Indonesia. Tak pernah ada bedanya. Loe mati, loe balik menjadi kotoran kering tai Babi. Segala usaha dalam hidup loe tak pernah bernilai apapun. Sebab Alam semesta beserta segenap apapun di dalamnya, termasuk dirimu itu, cuma terjadi secara "kebetulan" tidak pernah ada yg mengatur. Alam semesta beserta isinya ini, terjadi dari rangkaian "kebetulan". Dari sebuah "kebetulan" satu ke "kebetulan" berikutnya.

Jadi kalok loe bekerja banting tulang seumur hidup, dan tak pernah merasakan nikmatnya menjadi semulia Sultan Brunei, para Raja-Raja Eropa dan Arab, para Billionaire terkaya sedunia. BETAPA SIALNYA HIDUP LOE. Baiknya segeralah loe bunuh diri. Kalo sampai umur 30 tahun loe masih hidup melarat, kerja banting tulang, kemana-mana masih naik omprengan, jadi kacung perusahaan sepanjang karir, baiknya cepat2lah loe bunuh diri. Karena apapun yang loe usahakan dalam hidup loe, pada akhirnya loe cuma jadi serpihan kering tai Babi. Tak ada bedanya.

Betapa enaknya terlahir secara "kebetulan" menjadi para raja dan anak para multi milyuner, seperti Paris HIlton. Sementara loe "cuma secara kebetulan" terlahir sebagai buntut kacang. Jadi kacung seumur hidup. Kalo apapun akhirnya loe cuma jadi inti sari tai Babi, apa gak lebih baik loe bunuh diri sekarang? Menunggu sampe loe tuwa bangka pikun kutuan, apa gak bodoh loe sebagai Atheis? Mending mati sekarang, agar derita loe gak berkepanjangan.

Itulah jalan hidup para Atheis, sederhana dan simple. Hidup cuma "kebetulan" terlahir dari kotoran Babi. Dan akan kembali menjadi sari pati tai Babi. Tak pernah ada bedanya. Sebab segala sesuatu terjadi dari serangkaian "kebetulan". Dan tak pernah berarti apa-apa.

Dan kalau loe percaya Allah itu ada, dan menjadi sumber dari segala sumber kehidupan, jawabannya juga tak kalah sederhananya dari para Atheis itu.
Akan di manakah engkau 1000 tahun dari sekarang? Jawabannya, loe sedang meneruskan pengembaraan loe menuju pada Sang Sumber Kehidupan itu. Dan saat itu, usaha loe untuk mencapai Sang Maha Hidup, sudah tak berarti lagi. Sebab usaha terbaik loe untuk mendapatkan Sang Maha Hidup, berakhir sudah ketika engkau menghembuskan nafas terakhirmu di dunia yang fana ini.

Jika loe beragama Islam, pasti loe percaya Alquran. Alquran dengan gamblang menggambarkan akhir dari Alam semesta dan segala isinya ini. Dalam Alquran, akhir dari Semesta dan segenap isinya ini sangat suram. Dan sulitnya, semua janji Allah dalam Alquran itu, megenai akhir semesta, didukung sepenuhnya oleh ilmu pengetahuan. Tak bisa berkelit.

Mengenai kehidupan di bumi, Surah Al-Naba, ayat 6-7: “Bukankan telah Kami jadikan bumi sebagai hamparan. Dan Kami jadikan gunung-gunung sebagai pasak?”

Kalo loe mendalami ilmu Geologi, mempelajari Ilmu " Lempeng Tektonik" dan "Continent Drift", loe akan tahu segala daratan di atas bumi ini, tidak statis seperti kelihatannya.
Benua Amerika itu bergerak rata-rata 2.5 cm/tahun menjauhi Benua Afrika.
Benua Afrika itu bergerak menyeruduk ke Eropa, Selat Gibraltar semakin menyempit, hingga pada akhirnya menjadi kering, tertutup daratan Afrika.
Anak Benua India, terus menyeruduk Asia, menjadikan puncak-puncak Himalaya akan semakin tinggi.
Selat Malaka akan semakin menyempit. Sumatra pada akhirnya akan bersatu dengan Semenanjung Malaysia.
Indonesia dan Filipina, akan bersatu dengan Asia. Jakarta akan pindah letaknya ke Shanghai. Cina dan Mongolia akan pindah ke Russia, Russia ke Kutub Utara. London, Paris, Berlin, dan kota-kota Besar Eropa akan tak bisa lagi ditinggali karena sdh terlalu dingin pindah ke Kutub Utara.

Hampir seluruh benua Amerika akan terbenam ke laut. Sebagian besar atau bahkan seluruh USA, Brazil dan Argentina, akan tenggelam.
Betapa suramnya kehidupan di Bumi, yg digambarkan Alquran dan Ilmu Geologi.

Kalaupun ummat manusia bisa selamat dari bencana "pergerakan lempeng Benua" ini, ingatlah Ayat 37 Surah Ar-Rahman: "Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak..."
Ketika Matahari kita mencapai keruntuhannya. Ketika Matahari mengalami hari tuanya, mencapai kebangkrutan energi, berobah dari Kuning Cebol, ukurannya sekarang, menjadi Raksasa Merah, yang ukurannya berubah menjadi hampir 300 kali ukurannya sekarang. Bumi tak akan punya kesempatan untuk selamat. Karena "tertelan" oleh Matahari yg membengkak menjadi Raksasa Merah ini.

Kalaupun Manusia bisa selamat dari kejadian ini, yg diprediksi masih akan terjadi Milliaran tahun ke depan, namun saggupkah kehidupan di semesta selamat dari kebangkrutan Energi Alam semesta? Ketika "The Big Crunch" terjadi? Alam semesta mengkerut dalam fase keruntuhannya?

Betapa suram masa depan Semesta ini. Karena itulah Alquran tak pernah sekalipun memuji-muji kehidupan di alam fana ini. Karena Allah sudah menjanjikan kemana masa depan semesta ini berawal dan berakhir.
Surah Al-A'la ayat 17: "Padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal."


##########



Ketua Pemuda Anshar dari NU, di acara TV-One, Indonesia Lawyers Club, dengan penuh dedikasi pernah berkata, Konstitusi UUD Indonesia dan Pancasial itu di atas, segala hukum, termasuk Alquran. Tidak ada tempat bagi Hukum Syariah di Negeri ini.

Helllooowww..?? Are you out of your mind? Loe Islam apa bukan sih masgok?
Dimana nanti Indonesia seribu tahun dari sekarang? Dan Nasionalisme mu mengatakan UUD 45, buatan manusia itu lebih tinggi dari Alquran? Hellooowww?? Are you Moslem or not masgok?

Bagi orang yg beragama, mau Kristen mau Islam mau Hindu mau Budha mau Kong Hu Chu, sepantasnya pasti berpikir, Kitab sucinya lebih benar dari UUD maupun Pancasila itu. Kalo loe beragama, tapi percaya UUD dan Pancasila itu lebih tinggi kedudukannya dari Kitab suci Agama loe, lebih baik loe jadi Atheis saja. Karena itu artinya loe sudah tak percaya pada agama loe.

Bagi gua yg Islam, UUD dan Pancasila itu CUMA PEREKAT. CUMA LEM. CUMA PEMERSATU. Omong kosong, bullshit besar, Tipuan paling bodoh kalo ada yg bilang, UUD 45 dan Pancasila itu lebih tinggi kedudukannya dari Alquran. Mau dia Ketua Pemuda Anshar, atau Pemimpin Umum Partai Islam manapun, yang berani bilang UUD 45 dan Pancisila itu lebih tinggi kedudukannya dari Alquran, silahkan loe keluar dari Islam. Akan di-mana Bumi dan Indonesia ini sejuta tahun dari sekarang? Dan loe bilang dengan Nasionalisme basi loe itu, Alquran di bawah UUD45 dan Pancasila? GO TO HELL WITH YOUR RELIGION!!

UUD45/Pancasila dan Hukum Allah Alquran itu TIDAK PERLU DIPERTENTANGKAN, SUDAH JELAS KEDUDUKANNYA MASING-MASING. JANGAN TERLALU SOK MERASA NASIONALIS. sampe keblinger bilang UUD45/Pancasila itu lebih penting dari Alquran. Bunuh diri aja loe masgok, kalo loe mengaku Islam.
NKRI itu harga mati, kenapa? KARENA ALLAH SUDAH MENGANUGERAHKAN NEGERI INI BAGI BANGSA INDONSESIA. BAGI ISLAM. NKRI itu amanah dari Allah. Dan amanah itu adalah tanggung jawab seumur hidup. Sama seperti keluarga loe yg sudah diamanahkan Allah kepadamu. Menjadi tanggung jawab seumur hidup. Sebagai seorang Islam, perjuangan dalam mempertahankan NKRI itu, harus berada dalam bingkai "Jihad". Seperti dalam ajaran Alquran. Dalam artian Nasionalisme itu harus diukur dalam ibadah kepada Allah. Bukan dengan pemaksaan pemikiran, konstitusi buatan manusia itu lebih tinggi kedudukannya dari Kitab Suci Alquran. Hal itu tak perlu diperdebatkan. Karena sudah jelas jawabannya. Perjuangan mempertahankan NKRI itu harus seperti apa yang dilakukan oleh Bung Tomo, Imam Bonjol, Diponegoro. Soedirman, dan sebagainya. Bagi Ummat yg mengaku Islam, amanah Allah itu harus dperjuangkan dalam bingkai Jihad, dalam kerangka ibadah kpd Allah. Bukan dalam bingkai Nasionalisme yg absurd itu. Yang tak menjelaskan kemana Indonesia seribu atau sejuta tahun dari sekarang.

Sekali lagi, bagi gua, UUD45 dan Pancasila itu hanya Lem. Perekat. Pemersatu. Indonesia itu sudah hancur sedari dulu seandainya Ummat Islam itu tidak toleran kepada UUD45 dan Pancasila.
Dan gua sebagai seorang ummat, yg mungkin tak berarti apa-apa, akan tetap percaya pada NKRI dan UUD45/Pancasila, selama pemimpinnya masih menjalankan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar. Masih tidak menghalalkan segala yang diharamkan Alquran. Masih melarang lokalisasi prostitusi, masih melarang perjudian, masih melarang pembebasan Khamar/Minuman Keras, masih tetap percaya perkawinan sejenis LGBT itu HARAM hukumnya. Selama pemerintahannya masih menggalakkan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, akan selama itu pula gua dan rekan2 hantu penghuni blog ini akan menghargai Lem perekat pemersatu itu. UUD45 dan Pancasila.

Tapi cobalah hapus kalimat pertama pembukaan UUD45 itu, bahwa kita percaya Indonesia ini anugrah amanah dari Allah, yg wajib kita perjuangkan keutuhannya dalam bingkai Jihad Islam. Hapuslah Sila Pertama Pancasila itu, sila kepercayaan kita akan Allah. Gua dan seluruh hantu penghuni blog ini, akan pertama kali masuk antrian dan dengan senang hati tanda-tangan darah dengan Hizbutahrir Indonesia, menjadikan Khilafah sebagai pemersatu NKRI. Cobalah.....

Jadi dimanakah kamu 1000 tahun atau sejuta tahun dari sekarang. Bagi ummat Islam, jawabannya sudah jelas: Dalam lanjutan pengembaraah hidup untuk bertemu dengan Sang Maha Hidup.
Dan dimanakah Indonesia saat itu? Hanya Allah yg Maha Tahu.
Jadi kalo ada seorang Jagoan pimpinan Pemuda Islam, atau ada Kyai keblinger merasa paling Indonesia, mengatakan UUD45/Pancasila itu lebih tinggi dari Alquran. Mending loe ganti agama aja masgok... Entah apa yang loe perjuangkan dalam hidupmu....

Seharusnya bagi seseorang yg mengaku Islam, UUD45/Pancasila dan Alquran itu, semua sudah jelas kedudukannya, tak perlu dipertentangkan lagi. Bila Ummat Islam Indonesia bukan lah orang-orang yang memiliki toleransi tinggi, sudah dari dulu negara ini ambruk....

Where will you be a Thousand Years from now? Jawablah dengan hati sucimu. Anugrah cahaya Allah itu......

Salam ridha Allah dalam Ramadhan. Sepuluh hari terakhir, manfaatkan sebaik-baik waktu. Agar perjalanan kembara mu mencari RidhaNya, 1000 tahun kedepan, engkau tak akan pernah menyesalinya...





No comments:

Post a Comment