whose side are you on

whose side are you on

Friday, December 19, 2014

Books of Being Glamorous ++ To build chemistry and to spend like a Kuffar ++



Membangun chemistry (ikatan lingkungan) dan berbelanja seperti seorang Kafir. Wuyyhh beuuraadd. Apaan tuh masbos?

Kita punya seorang teman, anak seorang pengusaha besar Indonesia. Suaminya adalah anak seorang pengusaha penting Singapore. Ketika menikah dulu, resepsi pernikahannya dilakukan di Singapore. Mewah sekali. Drop dead glamourous. Dihadiri begitu banyak orang-orang penting se Asia, bahkan dunia. Maklum pengusaha besar.
Gaun Pengantinnya dipesan secara khusus dari Vera Wang, designer kondang Amerika, yang terkenal akan rancangan gaun-gaun pengantinnya. Gosip-gosipnya, harga gaunnya saja $75,000. Seharga sebuah mobil Mercy C-class terbaru. Dan harga itu adalah harga discount. Bayangkan, harga discount! Karena teman kita itu berteman dengan sang designer, jadi dapat harga discount. Dan sang designer kondang Vera Wang, juga ikut hadir di acara pernikahan itu. Pernikahan itu menghabiskan biaya puluhan milliard. Bahkan mungkin ratusan Milliard? Entahlah. Mengingat, banyaknya undangan VVIP, yang segala akomodasinya selama di Singapore (pastinya first class services) ditanggung oleh keluarga kedua mempelai.
Dan seiring waktu, gegap gempita pernikahan itu lenyap ditelan jaman. Mereka tidak pernah secara resmi bercerai. Tapi kenyataannya, belakangan ini, selama puluhan tahun, mereka hidup terpisah. Suaminya tetap di Singapore, sementara teman kita itu sekarang lebih sering di Amerika, bersama anak-anaknya. Jadi? Entahlah. Males ngedengerin gossip nggak penting.

Musim haji kemaren, salah seorang teman kita, berangkat melalui jalur Haji-plus-plus-plus. Menggunakan satu biro perjalanan haji paling kondang di negeri ini. Biro yg terkenal sangat mahal dan sangat mewah. Ketika kita ngobrol-ngobrol mengenai perjalanan hajinya, termasuk mengenai kuota haji Indonesia sekarang yg sangat ketat, yg membuat seorang calon haji harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan jatah perjalanan haji, dengan bangganya teman kita itu bilang gini, "Halahh, bisa kok diatur quotanya. Gw sama suami gw baru daftar kok, langsung dapat jatah. Diatur biro perjalanannya. Gw nambah 20 juta seorang. Jadi gw nambah 40 juta untuk gw dan suami gw."

Duhhh Gusti... Seorang teman kita, yg terkenal sangat "galak" dengan masalah-masalah agama, langsung nyamber, "Elu mau pergi haji apa mau shopping? Elu mau cari ridha Allah, atau mau pamer? Dari awalnya aja cara lu pergi ke sana sudah tidak baroqah, gimana lu mau mengharapkan Haji lu bakal diterima Allah?". Sewot banget dia.

Teman kita itu mungkin tidak mikir. Dia "nambah" 40 juta itu, pasti digunakan untuk "pelicin" ke Departemen Agama, agar langsung dapat jatah Haji. Itu artinya pasti ada calon haji lain yang "ditendang" dari daftar tunggu. Calon Haji yang tak mampu memberi uang pelicin, hingga jatahnya "ditendang" ke belakang, meski sudah mendaftar haji bertahun-tahun sebelumnya. Mungkin calon haji yg "ditendang" itu adalah kuli pasar di Jombang. Mungkin petani sayur di Gorontalo. Mungkin pedagang gerobak sate di Bukit Tinggi. Calon-calon haji kelas teri, yg tak mampu kasih uang pelicin. Siapapun dia, artinya kita telah menzalimi haknya sebagai calon Tamu Allah ke Tanah Suci. Dan elu dengan bangga mampu berkata, gw pergi haji dengan "nambah" jatah ongkos quota 40 juta???
Entah dimana lu belajar Islam, kalau lu bisa bangga melakukan itu.

Apalagi mendengar cerita orang-orang super kaya semacam itu, yang pergi bolak-balik Haji dengan melakukan hal yg sama. "Mengatur quota" dengan memberikan pelicin. Sia-sia saja lu hambur-hambur duit untuk melakukan hal itu. Dengan lagak penuh iman, bercerita berurai air mata, bagaimana dia selalu merasa hajinya tidak "apdol". selalu merasa ada yg kurang dan tidak sempurna, jadi perlu mengulang berhaji berkali-kali. Bercerita dengan mimik sedih dan penuh tawakkal. Duhhh biyyuunngg....

Woyyy... Sadar nggak seh? Elu itu bukan berhaji kalo begitu caranya. Tapi elu itu sedang melakukan penzaliman besar-besaran. Mendorong Departemen Agama untuk lebih korup lagi!!
Berhentilah melakukan penzaliman. Saat-saat sekarang ini, quota perjalanan haji memang sangat sulit. Sadarilah itu. Semua ummat Islam ingin melakukan hal yg sama seperti yg lu lakukan. Pergi melihat "Rumah Allah". Pergi melihat kuburan Nabi. Pergi melihat sirah para Nabi. Jadi berbagilah dengan mereka.
Elu ingin Haji lu jadi barokah dalam hidup lu? Lakukan dengan cara yang benar. Insya Allah Haji lu Mabrur.
Jika lu rindu ingin bertemu lagi dengan Baitullah, pergilah berumroh. PERBANYAK UMROH. HAJI CUKUP SEKALI. Ingat ribuan ummat tak berdaya di seantero Indonesia yg menanti dengan harap-harap cemas, agar mendapatkan jatah secepat mungkin. Ingat itu. Jangan menzalimi, jika lu ingin Allah Ridha akan Haji lu.
Jangan mentang-mentang lu punya duit, lu merasa bisa menzalimi mereka.

Kalau perlu, pilih Biro perjalanan Haji, yg benar. Yg tidak mau menawarkan bisa mengatur quota dengan tambahan duit. Biro seperti itu adalah biro yg tak benar. Biro sumber maksiat! Biro yg menjadikan Departemen Agama bertambah bobrok! Hindari biro Haji seperti itu. Biro haji yg mewah meriah, sampe lu merasa seperti berdarmawisata, bukan sedang beribadah.

Perbanyak umroh! Haji cukup sekali, dan lakukan dengan benar. Bila lu banyak duit dan pengen berhaji bolak-balik, ongkosi tuh satpam-satpam rumah lu. Sopir-sopir lu. PRT-PRT lu. Karyawan-karyawan berprestasi lu. Bayari mereka. Toh bila lu melakukannya dengan ridha, Insya Allah, pahalanya bahkan akan berlipat-lipat dari pahala berhaji. Lu dapet pahala orang berhaji, dapat pula pahala infaq dan sadaqahnya. Lantas buat apa bolak-balik berhaji hanya untuk menzalimi orang-orang yg menunggu giliran dapat quota? Bila lu banyak rezeki, perbanyaklah umroh. Perbanyak sodaqoh memberangkatkan kaum dhuafa dan fakir miskin berhaji. Haji untukmu cukup sekali.
Itulah yg membedakan mu dengan orang Kafir. Cara lu membelanjakan duit lu.

Menjadi kaya itu bukan dosa! Islam itu justru menganjurkan agar semua orang menjadi kaya. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah (Memberi itu lebih baik daripada menerima). Sesungguhnya kemiskinan itu memudahkan kepada kemungkaran, karena itu santulinah anak yatim. Itu semua sabda Allah dalam Alquran. Jadi menjadi kaya itu sangat dianjurkan oleh Islam. Jadi di mana letak kesalahannya?
Kesalahannya adalah, ketika kaya-raya itu menjadi tujuan. Menjadi niat utama kehidupan. Di situlah kesalahannya. Menjadi kaya-raya itu hanya alat. Alat untuk memudahkan beribadah dan memperbanyak amal. Sebab yg menjadi tujuan utama, tetap adalah mencapai Ridha Allah. Dengan menjadi kaya-raya, kamu dapat banyak-banyak berinfaq dan bersodaqoh. Membayar zakat. Mendirikan Mesjid. Menjalankan Haji dan Umroh. Memperbanyak amal Ibadah. Allah akan tetap menilai niat dan usaha lu. Bukan hasil akhirnya. Bagaimana usaha lu menjadi kaya raya, dan apa niat lu untuk menjadi kaya. Menjadi kaya karena korupsi dan merampok? Dengan berjudi? Dengan menzalimi mahluk Allah? Dan niat menjadi kaya untuk riya dan pamer? Untuk dipuji-puji? Untuk mengumbar segala syahwat dan kemaksiatan?
Cara menjadi kaya dan kemana kekayaan lu itu lu belanjakan, disitulah yg menjadi problemnya. Bukan harta kekayaan itu sendiri.

Allah dan Rasul tidak pernah melarang elu-elu semua untuk menikmati kelebihan rezeki yang diberikan Allah kepadamu. Hanya saja Allah dan Rasul memperingatkan, nikmati kelebihan rezeki itu dijalan Allah. Silahkan bersenang-senang dengan rezekimu. Bersenag-senang di jalan Allah. Gunakan harta lu dalam Syariah.

Lu punya rezeki beli mobil seharga empat milyar? Kenapa tidak. Silahkan.
Vampire-vampire invest sebagian rezeki di Mobil, rumah/apartemen, Jam tangan.
Kalo kunti-kunti, invest di perhiasan, dan sekarang di Tas branded. Menikmati rezeki dari Allah, sekalian tampil cantik dan gaul, juga beramal ibadah. Nah lho, gimana caranya? Bukannya terasa tak senonoh buat seseorang membelanjakan duit ratusan juta bahkan miliarad rupiah hanya untuk sebuah jam tangan atau sebuah hand bag?
Eitsss, jangan salah...
Silahkan tampil glamour, namun kalo km tampilannya sangat glamour, jetseters, jangan lupa ibadah dan amalan kamu juga harus tampil glamour dan jetseters.
Kamu beli hand bag seharga 200 juta, segera keluarkan zakat dan infaqnya 20 juta. Segera! Artinya kalo budget kamu cuma 200 juta, cari tas branded lain seharga 180 juta. Sisa 20 juta infaq dan zakatkan!
Kamu beli jam tangan seharga 500 juta, segera zakat dan infaq kan 50 juta. Jangan ditunda-tunda.
Kamu beli baju seharga 50 juta, segera sisihkan 5 juta untuk zakat, infaq, sodaqoh. Kalo perlu naikkan prosentase zakat, infaq dan sodaqohnya hingga 20%.
Pokoknya, segala belanja penunjang life style kamu yg glamour dan jetseters, segala keperluan kamu untuk bersenang-senang, segera keluarkan zakat, infaq, dan sodaqohnya. Jangan tunggu sampai Ramadhan. Bingung kamu entar menghitung zakat, infaq, dan sodaqohnya.

Sekarang akan segera musim liburan, kamu akan bersenang-senang. Berapa budget kamu untuk berlibur tahun ini?
Seratus juta? Segera bayarkan zakat, infaq, dan sodaqohnya 10 juta, SEBELUM kamu pergi liburan. Dan bersenang-senanglah di jalan Allah. Insya Allah liburan lu baroqah. Jangan tunggu sampe Ramadhan. Kamu akan lupa berapa saja rezeki Allah yg sudah kamu pakai buat bersenang-senang selama setahun. Kamu akan lupa.
Apapun itu, jika rezeki itu kamu pakai buat bersenang-senang, segera keluarkan zakat, infaq, dan sodaqohnya. Minimal 10%. Itu hitungan yg aman.
Kamu invest beli villa di Bali seharga 8 Milliard, segera keluarkan zakat, infaq sodaqohnya (ZIS), 800 juta.
Kamu beli satu CD atau Blue-Ray movie, seharga 250 ribu, segera keluarkan zakat, infaq, sodaqohnya, 25 ribu. Tak perduli sekecil apapun benda yg kamu beli, selama itu kamu pakai buat bersenang-senang, keluarkan segera zakat, infaq, dan sodaqohnya.

Kalo untuk ZIS benda-benda remeh-temeh semacam CD, buku, parfume, cosmetics, gw pake galon Aqua bekas. Gw taro di kamar kerja gw. Setiap kali gw beli sesuatu yg remeh-temeh, yg harganya hanya kisaran jutaan, ZIS-nya gw masukin ke dalam galon Aqua tadi. Kalo kira-kira sudah penuh, gw keluarin dan hitung, baru kemudian gw suruh supir gw ke Bank, setor tunai ke Dompet Duafa, atau ke Badan Amil Zakat lainnya. Teman-teman gw yg lain ada yg pake kardus bekas laptop. Keranjang rotan, atau bakul bambu. Macem-macem. Yg penting kita tidak menjadi lupa bayar ZIS untuk keperluan belanja "bersenang-senang" kita setiap hari. Kalo nunggu sampe Ramadhan, selamat deh lu bakal lupa berapa bagian dari Rezeki pemberian Allah itu yg sudah lu pakai untuk bersenang-senang. Jadi bersenang-senanglah dijalan Allah.
Jangan hanya luarnya saja lu bisa tampil glamour dan jetseters, tapi iman, amalan ibadah lu rombeng dekil mirip lap dapur.

Islam memang tidak melarang kamu untuk bersenang-senang dan tampil glamour dan keren. Namun Islam menganjurkan untuk hidup sederhana, karena pada dasarnya itu memang lebih baik, dan hidup sederhana itu lebih mudah untuk menjaga hati. Sebab godaan riya dan pamer itu akan sangat kuat bila kamu terbiasa tampil jetseters dan glamour.
Kamu pasti pernah menunggu supir lu menjemput lu di Lobby sebuah mall. Sore hari, Saat mall paling ramai. Lu berdiri di Lobby mall, dengan puluhan orang lalu lalang. Dengan hijab syar'i buatan Iwan Tirta, yg glamour dan keren, hand-bag Prada seharga 100 juta, sepatu Hermes seharga 50 juta. Lu dijemput supir lu dengan Jaguar XJR. Lu tau semua mata orang di seputar Lobby mall melihat ke arah lu. Dan hati lu mulai tergoda riya. Setan berbisik pada lu, "mereka kira wanita berhijab Syar'i itu miskin dan kampungan semua. Nih lihat gw. Berhijab, glamour, cantik, cerdas dan super tajir." Dan usaha lu untuk hidup bersenang-senang di jalan Allah tercemari sudah. Mungkin lu boleh cepat-cepat istigfar, memohon ampun Allah, namun akan sering kali pula, kejadian yg sama akan terulang lagi. Dan sia-sia usaha lu untuk hidup bersenang-senang di jalan Allah.

Karena Allah tau, godaan riya, pamer, dan sombong dari setan itu sangat gampang menjatuhkan manusia. Dan manusia itu pada fitrahnya memang berbuat khilaf dan lupa. Maka bila life style kamu memang hidup sebagai jetseters, ciptakanlah lingkungan dengan chemistry yang selalu mengingatkan kamu. Lingkungan yg akan mengingatkan kamu tentang tujuan utama hidup ini. Apabila kamu mulai lupa, maka lingkungan kamu akan mengingatkan. Berdoalah pada Allah setiap hari. SETIAP HARI. Agar kamu diberikan jodoh kepada lingkungan dengan kimiawi mendukung seperti itu, mengingatkan kepada bersenang-senang di jalan Allah. Agar kamu tidak lupa dan kebablasan. Menjadi manusia bodoh dan angkuh. Berbelanja seperti Kafir. Spending like a Kuffar. Seakan hidup tak kan berakhir. Dan tak percaya hari pembalasan.
Berdoalah padaNYA, agar km dijodohkan dengan lingkungan yg mendukung usahamu tetap di jalanNYA. Dijodohkan pada suami sholeh dan istri solehah. Dijodohkan/dipertemukan dengan teman-teman yg sangaaatt memperhatikan agama kamu. Dijodohkan/disampaikan pada karyawan-karyawan yg memiliki karakter kuat. Kepada orang-orang yg menjadikan kamu bertambah-tambah keimanannya.

Tahun lalu supir dan satpam-satpam rumah gw, yg sudah kerja lebih dari empat tahun buat gw, bonus tahunannya masing-masing gw kasih sepeda motor. Supir gw itu memang sudah punya motor. Tapi dia berniat membeli satu lagi buat istrinya. Karena istrinya juga kerja. Berjualan buka lapak di salah satu pasar di Jakarta Pusat. Jadi dia kasihan melihat istrinya harus berangkat dan pulang kerja dengan bis. Dan biaya transportasi jadi mahal. Dia sedang menabung buat beli motor bekas. Ketika dikasih motor itu sebagai bonusnya, senang sekali dia. Tapi anehnya dia tetap masih pake motornya yg lama kalo datang kerja ke rumah gw. Penasaran, gw tanya kenapa dia tdk pake motor barunya. Dia menjawab nunggu gajian dulu. Belum ada duit. Lha? Apa hubunggannya? Apa gw salah kasih bonus motor? Lebih senang kalo gw kasih duit saja seperti biasa? Tanya gw. Ohhh bukan itu bukan, katanya cepat-cepat. Takut dikira dia tidak berterimakasih. Dan dia bilang, dia belum punya duit buat bayar infaq/sodaqoh motor itu. Sebagai tanda terimakasihnya pada Allah. Dan biar motor itu baroqah buat dia. Dengan gerakan agak malu-malu, sambil menyetir, dia menambahkan: "Saya juga kan pengen masuk surga bu." Katanya. Dan gue seperti ditempeleng rasanya.

Dulu sewaktu gw masih kuliah, adik gw laki-laki paling kecil, berencana bikin usaha patungan dengan teman-teman bergaulnya. Biasalah abege gaul yg baru mulai coba-coba berbisnis, manfaatin modal dari orang tua. Bisnis yg direncanakan pun tak jauh-jauh dari lingkungan cowo abege gaul. Mobil, cewe, dan tempat nongkrong.
Rencananya buka Bengkel mobil, one stop car services. Bengkel, tapi sekalian ada salon/spa buat cewe-cewe, ada tempat penyewaan baju-baju dan accessories borju buat cewe-cewe. Sekalian ada Coffee Bar, buat tempat ngopi-ngopi dan nongkrong anak muda.
Jadi katanya cewe itu kan paling malas ke bengkel, jadi dengan adanya spa/salon itu, cewe bisa ke bengkel, sekalian nyalon dan spa. Ato lihat-lihat barang-barang borju yg disewakan. Kalo ke pesta kan cewe perlu tampil yahud. Jadi kalo ada rencana Ke resepsi pernikahan bisa nyewa kebaya Anne Avantie di situ, sekalian service/cuci mobil biar keren ntar di pesta. Kalo cewe masih abege, mana mampu beli kebaya Anne Avantie? Ya nyewa ajalah. Ato nyewa hand-bag LV, buat ke pesta ulang tahun. Dari pada minjam-minjam punya teman, malu-maluin.
Sementara kalo yg cowo bisa nongkrong di coffee Bar. Jadi cowo dan cewe gaul bakalan doyan nongkrong ke Bengkel mobil ini. Begitu rencananya. Abege bingitss bookkaannn??? Ya begitulahh...

Rumah gw setiap hari rame ribut didatangin gerombolan abege gaul ini. Ganteng-ganteng, keren, dan imut-imut. Hihihihi.... Mereka rame ribut di kamar ade gw, membahas rencana "bisnis besar" itu. Namun ada satu orang temannya yg selalu ikutan datang, namun gak pernah ikutan rame ribut. Selagi yg lain rame ribut membahas "bisnis calon konglomerat" itu, dia selalu duduk anteng di ruang keluarga di depan kamar adik gw. Membaca buku sambil nonton TV. Dan gw tau anak ini juga salah satu teman dekat ade gw. Lha, kok gak ikutan ya?
Terus gw tanya kenapa gak ikutan sibuk ngurusin bisnis besar para abege gaul itu? Gak punya modal mbak jawabnya. Lha, kalo gak punya modal kan bisa ikutan nyumbang tenaga dan pikiran aja. Malu mbak. Katanya. Malu cuma sekedar nempel dan sok borju.
Gw memang tau, banyak teman-teman adik gw itu yg cuma sekedar "Holler". "Tukang teriak". "Lintah". Tampilan keren dan borju. Bergaul di kalangan atas. Tanpa modal. Cuma jadi "Holler". Ke pesta pinjam baju, kemeja, sepatu. Ngapelin pacar pinjam mobil. Ngelabain cewe-cewe pake modal teman-teman gaul. Nongkrong dibayarin terus. Ke club dibayarin. "Holler" sejati. Tampilan yahud, modal gembel. Dan banyak cewe-cewe matre kena kibul oleh holler semacam ini.
Terus gw bilang sama dia, ya.. kan ga ada salahnya sekedar ikutan, sekalian belajar bisnis, siapa tau nanti berguna kalo pengen usaha sendiri. Terus dia bilang gini. Ya sekarang saya kuliah dulu aja yg benar mbak. Kasihan orang tua saya di kampung sudah sulit-sulit nyekolahin saya. Nanti aja kalo sudah lulus mikirin bisnis. Saya tidak takut kok nanti gak punya rezeqi. Saya percaya janji Allah. Bila jalan dan usaha saya baik, pasti Allah akan membuktikan janjinya pada saya.

Waktu dia ngomong gitu, gw masih belum selesai kuliah. Pengetahuan agama gw blum sedalam sekarang dong. Gw masih jadi tante-tante. Belum jadi Kunti. Jadi jawabannya itu gw anggap "...serraahh luu duuwweehhh..".
Tapi sekarang, kalo gw ingat lagi kejadian itu, dan kata-katanya itu, hati gw selalu bergetar. Betapa bodohnya gw dulu. Dan teman adik gw itu sekarang bekerja di salah satu perusahaan milik Vampire teman kita. Atas rekomendasi gw. Sudah jadi middle management dia sekarang. Orang berkarakter seperti itu, sungguh pantas menemukan jodoh pekerjaannya atas janji Allah.

Dan chemistry lingkungan seperti itu, hanya Allah yg dapat memberikannya kepadamu. Maka jangan pernah berhenti berdoa, agar lu dijodohkan bertemu dengan orang-orang yg akan membantu kamu belajar akan hakikat hidup.
Berdoalah pada Allah selalu. Dan lu akan ditemukan kepada supir yg mengajarimu. Kepada PRT yg "menasihatimu". Kepada sahabat-sahabat yg saling menasehati dan mengingatkan, seperti kata-kata dalam Surat Al-Ashr.

Bila lu cuma bisa tampil glamour dan borju secara lahiriah, tidak menata tampilan iman amal ibadah lu agar juga glamour dan borju, nantikanlah saat ketika lu bertemu dengan sahabat-sahabat yg culas. Yg menikam dari belakang. Temukan jodoh lu, supir yg tidak amanah. PRT yg ember bocor seperti terompet. Apa kejadian di rumah lu hari ini, besok siang sudah beredar di inotainment dan koran kuning. Dan nantikanlah jodoh mu, suami tukang selingkuh atau istri yg cuma bisa morotin harta lu.
Mintalah pada Allah, agar DIA menjaga lu dan harta lu dari keburukan berbelanja seperti kafir. Dan dari lingkungan maksiat penuh fitnah.

Sudah punya rencana berlibur teman-temin? Berapa budgetnya? Jangan lupa segera keluarkan ZIS nya ya. Kalo perlu jangan cuma 10%. Berikan 50% sekalian...hihihi... Tabungan Akhirat mu nanti.

Kalo Vampire dan Kunti-Kunti? Yooooo sudaahhh jelaass... Liburannya Umroh lageeee...
Sudah malesss ketempat lain. Umroh kayanya liburan akhir tahun yg paling "glamour dan borju" ddduuwweeehhh....


PS:Ehh,, sekedar mengingatkan, kalo lburan akhir tahun lu juga Umroh, tetep bayar ZIS yaaa... karena itu tetap bagian dari bersenang-senang. Karena Umroh itu sunnah, tidak wajib. Jadi teteepp bayar ZIS yaa teman-temin...

HAPPY HOLIDAY TO YOU ALL..!! Semoga liburan kamu kali ini digelimangi segala ridha dan baroqah dari Allah. Amin.




No comments:

Post a Comment