whose side are you on

whose side are you on

Friday, December 19, 2014

AGAIN, BOOKS OF LIVING SYAR'I. "IT'S EASY MAANNNN...SOO EASY..."




Ada yg tanya, kenapa tidak sekalian aja bayar ZISnya saat Ramadhan? Lebih praktis. Kan repot harus bayar ZIS tiap hari.

Justru di situ letak manfaatnya cwiinnn....
Selain bayar ZIS setiap saat, menebus rezeki yg lu pake buat "bersenang-senang", bayar ZIS saat Ramadhan juga harus tetap kita lakukan, Zakat mal nya kita semua, biasanya hitung 5% dari Total kekayaan tahun berjalan. Zakat mal 2.5% itu sangat sedikit menurut kita. Dengan begitu banyaknya nikmat yg diberikan Allah.
Mungkin kalau karyawan, gampang menghitung pendapatan per tahunnya. Sebab pendapatannya tetap. Setelah dikurangi hutang-hutang, tinggal bayar zakat.
Tapi kalau pedagang kayak kita agak sulit menghitungnya, karena pembukuan perusahaan biasanya baru selesai akhir tahun, sementara Ramadhan bisa bulan apa aja. Kayak tahun ini jatuhnya bulan July. Tahun depan bulan Juni. Dan lagi total pendapatan per tahun pedagang itu umumnya tidak tetap.
Jadi lebih pas kalau ZIS langsung dibayarkan, setiap kali kita memakai rezeki Allah untuk keperluan "bersenang-senang". Sebab itu sudah hak anak yatim, fakir miskin, kaum duafa. Kita sudah pakai rezeki Allah buat bersenang-senang, kenapa kita masih menzalimi fakir miskin kaum duafa itu dengan menahan-nahan bagian rezeki buat mereka yg dititipkan Allah kpd kita? Sementara Allah tidak pernah menahan-nahan rezeki kamu. Adil tidak kita kepada Allah? Iya kan?
Lagi pula, dengan ringan mengeluarkan ZIS setiap saat. Lu akan selalu diingatkan akan adanya hak fakir miskin kaum duafa dibagian rezeki lu. Dan lu akan selalu diingatkan untuk bersukur.
Kalo lu bayarnya hanya sekali setahun, apa lu tidak takut bakal lupa untuk selalu bersukur? Bersukurnya cuma Ramadhan doank?

Ajarin anak lu juga melakukan hal yg sama. Kalo anak lu mulai mengerti duit, suruh mereka berinfaq setiap hari dari uang jajan yg lu kasih ke mereka. Kebetulan di sekolah anak gw ada kotak infaq. Jadi mereka gw suruh berinfaq setiap hari. Kalo misalnya uang jajan mereka 50 ribu/hari; gw suruh mereka tabung di celengan di rumah 10 ribu, infaq di sekolah 10 ribu, dan sisanya boleh dijajanin. Gw bilang, celengan itu tabungan buat dia di dunia, dan kotak infaq itu, tabungan buat dia di Akhirat. Kalo tidk dimulai dr sekarang kapan lagi? Mau nunggu sampe anak-anak kamu tak punya empathy pada fakir miskin?

Mengenai harta lu pribadi dan harta perusahaan lu, sebisanya lu harus pisahkan. Pastikan harta pribadi lu itu, lu jaga secara syar'i. Pastikan itu. Kalo duit perusaah memang agak sulit menjaganya tetap syar'i. Meskipun sedikit banyak masih bisa diusahakan. Tapi berusahalah sekuat mungkin menjaga harta pribadi lu agar tetap syar'i.
Jangan terlalu banyak duit lu nongkrong di Bank, apalagi sampe puluhan milliard. Sediakan saja secukupnya untuk keperluan sehari-hari, dan keperluan dadakan. Meskipun itu Bank Syariah, tetap saja lu tidak punya kontrol kemana saja duit lu diputar oleh Bank bersangkutan. Jadi pilih alat penyimpanan yg aman saja, yg sudah jelas Syar'i.

Apalagi lu nyimpen duit lu Miliiardan dalam bentuk Dollar, di bank bukan syariah pulak. Itu namanya lu sedang menzalimi Allah dan negeri sendiri. Tak tau bersukur. Apa tidak lebih baik lu simpan dalam bentuk emas Dinar? Ini yg paling liquid selain simpanan di Bank. Hitung-hitung membantu nilai tukar Rupiah kan?
Memang rasanya tidak praktis menyimpan semua duit lu dalam Dinar. Bisa property kan? Bisa perhiasan, bisa, mobil, dan sekarang tas wanita branded.

Cuma kalau lu invest di mobil, perhiasan, jam tangan, apalagi tas branded, lu itu sama sekali tidak membantu ekonomi Indonesia. Lu hanya bikin untung produsen-produsen barang-barang konsumtif itu, yg nota bene bukan perusahaan Indonesia.
Dan untuk cewe kalau invest di perhiasan, apalagi berlian, bila lu beli disembarang tempat, agak sulit menjualnya kembali. Berlian tanpa certificate, sulit menjualnya. Dengan certificate, seperti berlian De-Beers, Cartier, Bulgari, dan sejenisnya, bisa lu jual dimana aja, namun itu artinya lu juga tidak membantu ekonomi negara ini. Hambur-hambur devisa buat negara lain. Iya kan?
Jadi pintar-pintarlah untuk hidup glamour dari bagian dunia jetseters, bila lu juga ingin menjaga iman hati amal ibadah lu juga bercahaya dengan glamour dan jetseters.
Kata Vampire-Vampire, hidup itu harus seperti velg racing. Balance. Lu bisa bersenang-senang di dunia, namun juga setiap hari bersukur pada Allah, dan semakin dekat kepadaNYA.
Siapa bilang hidup syar'i itu susah? Sedikit usaha Insya Allah bisa kok. Yuk mari mulai hidup syar'i.

Wish you all a very happy holiday season. Selamat bersenang-senang di jalan Allah. JANGAN LUPA BAYAR ZAKAT!



No comments:

Post a Comment