whose side are you on

whose side are you on

Sunday, October 12, 2014

Books of dogs ~ And look who's barking ~





Politik itu berbau busuk.
Busuk. Penuh intrik dan tipu daya.
Kita tak pernah tahu, siapa kawan siapa lawan.
Bagai 'Masquerade Party' (Pesta Topeng), semua tokoh mengenakan topeng. Memiliki agenda sendiri.

Dan sungguh ketika topeng dibuka, lagi-lagi, wajah Islam yg dipertaruhkan.
Di sini kita punya PPP dan di sana mereka punya PKB.
Meski PKB tak pernah mengaku sebagai Partai Islam, dan di AD/ART nya secara jelas-jelas menyatakan mereka partai sekuler, namun sikap mayoritas para kadernya selama ini, yg juga masih terang-terangan 'mencantolkan' PKB kepada NU, menjadikan partai satu ini bagaikan partai sekuler 'abu-abu'. Hidup segan mati tak mau dalam sekuler. Sebab PKB sangat menyadari kekuatan masyarakat Islam NU sebagai motor utama penggerak mereka. Jadi meski sekuler, PKB tak berani mengambil sikap tegas memisahkan diri dari NU. Jadilah topeng mereka terbelah dua, antara sekuler dan Islam. Dan jadilah mereka seperti sekarang ini. Partai Sekuler 'abu-abu'.

Dan di sini kita punya PPP di sana mereka punya PKB. Dan wajah Islam juga yang tercederai.
Betapa kemaruk kekuasaannya kedua partai itu.
Secara terang-terangan mengancam Koalisinya, jika "tak dapat jatah", lebih baik kita menyeberang ke kubu tetangga.
Betapa konyolnya integritas dalam berpolitik seperti itu.
Betapa kusutnya topeng yg mereka kenakan.
Percayalah, tak seorangpun manusia yang menyukai penghianat.
Dan kita malu melihat manuver mereka.
Sungguh Islam dipertaruhkan.
Bila tak ada lagi partai Islam yg bisa memegang amanah ummat, maka kita semua Vampire dan Kunti, akan berhenti berbicara politik. Dan diam itu lebih baik, bila kamu tak lagi punya 'pilihan'.

Politik itu berbau busuk.
Dan hanya orang-orang yg punya integritas dan 'suara hati' lah yang mampu bertahan dalam dunia seperti itu.
Dalam dunia penuh kebusukan, berbotol-botol parfume tak akan sanggup menutupi aroma busuknya.
Hanya orang-orang yang memang pada 'prinsipnya' wangilah, yang akan tetap keluar dengan harum dari lingkungan seperti itu. Dan itu hanya sedikit.
Namun selama yang 'sedikit' itu masih ada di Parlemen, kita Vampir dan Kunti akan tetap melantunkan doa harapan kepada Allah. Dan masih berdiskusi tentang politik.

Dan mau tahu contoh kebusukan perpolitikan itu?

Lihat saja itu para kaum yang mengaku intelek, yang mengaku "Ilmuwan Indonesia". Entah bagian Indonesia yg mana yg mereka wakili. Mungkin salah satunya Puskapol UI. (Maaf yaaa vampir dan kunti yg alumnus UI... Ga masuk golongan ini kaaannn???)
Coba deh simak apa yg mereka gonggongkan...

Tapi begitu melihat siapa 'pemimpin gerombolannya', Mbah Daoed Joesoef, serta melihat deretan nama-nama 'Ilmuwan' di dalamnya, yg ngaku-ngaku mewakili Ilmuwan se Indonesia, guwe pun terbahak-bahak membaca Twit dan press release-nya. Terbahak-bahak sampe guling-guling.
Ngaku-ngaku mewakili seluruh Ilmuwan se Indonesia pulak... Cuhuuuii, siapa lu masbarayyy???
Sama persis seperti 'boss besarnya', yg selalu bawa-bawa nama rakyat Indonesia.
Ntah rakyat bagian mana. Bagian Tante Kebo mungkin...

Seperti mayoritas Vampir dan Kunti, yg tidak begitu 'mendalam' merasakan masa OrBa. Hanya merasakan diujung-ujungnya, selagi remaja, coba deh elu-elu tanyakan pada Kakek/Nenek atau Mr.Bo/Mrs.Nyo lu semua. Orang-orang yg benar-benar bertungkus-lumus dengan Orde Barunya Mbah Harto. Coba deh.
Tanyakan siapa Daoed Joesoef itu. Baru deh lu berkomentar.

Bagi kita 'No Comment" buat gonggong tak mutu seperti itu.
Barking dogs, seldom bite!
Mbah Daoed Joesoef perlu cermin? Kalo sdh tak punya uang lagi gegara sudah tak dipake di pemerintahan reformasi, entar kita belikan cermin 1000 biji deh......

And now, look who's barking....



No comments:

Post a Comment