whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, October 1, 2013

Books of Womanhood -- It's nothing compare to Motherhood --



Ibu gw pernah bilang, satu waktu dulu, kepada gw, sewaktu gw masih abege bodoh, tapi sudah merasa menjadi wanita sesungguhnya. Gw dinasehati, karena gw sering bertindak seenaknya. Tanpa tata krama dan kesantunan, layaknya abege-abege yang sudah merasa dewasa, namun sebenarnya masih bau kencur. Ibu gw bilang, menjadi wanita itu, berbeda dengan menjadi seorang Ibu. Menjadi wanita, kamu hanya memikirkan kekinian. Saat sekarang. Bersenang-senang. Namun menjadi Ibu, kamu akan berpikir sejuta kali untuk melakukan hal-hal yang tak pantas, karena akan berimbas kepada keturunan km.
Seburuk-buruk keadaan, anak km boleh tidak bangga kepada Ayahnya, namun jangan sampai anak kamu malu akan sikap ibunya, karena itu berarti anak km sudah kehilangan separoh jiwanya. Sebab anak-anak km itu, berada di dunia, karena kehadiran seorang kamu sebagai seorang Ibu. Jadi jangan sampai km menyesali masa lalu km, saat km berubah menjadi Ibu.

Dan nasehat itu diulangi Ibu gw kembali, saat gw menolak untuk cepat-cepat menikah seperti yang dianjurkan Ibu gw.
Dan saat gw melahirkan anak gw, begitu selesai melahirkan, Ibu gw masuk ke ruang persalinan, gw menangis di pelukan Ibu gw. Menangis. Dan baru gw mengerti apa arti nasehat Ibu gw itu. Dan gw menangis di pelukan Ibunda....

Ketika untuk pertama kali gw menggendong putra gw, menyentuh kulit lembut kemerah2an miliknya, tak ada harta di dunia yang sanggup menggantikan perasaan bahagia gw saat itu.
Gw bersyukur pada Allah.... Sangat bersukur...
Tak bisa gw bayangkan, seandainya gw tumbuh menjadi wanita di jalan yang "salah", tak bisa gw membayangkan beban apa yang akan gw pikulkan dan dirasakan anak gw kelak, ketika dia tumbuh dewasa.
Gw bersyukur...Bersyukur sedalam yg gw bisa kepada Allah...
Bersyukur pada Yanda dan Bunda gw, yg sudah mendidik gw dengan tulus dan benar.
Dan nasehat-nasehat serta tindakan-tindakan keras dan tegas mereka dulu, waktu gw masih bego dan merasa menjadi "wanita modern", yang dulu gw anggap bodoh, kampungan, tidak intelek dan tidak bergaul... Kini gw syukuri, gw indahkan...

Kini gw paham gelora hati mbak Titi DJ ketika membuat lagu ini.
Perasaan yang tak akan pernah bisa dirasakan seorang wanita, sepintar, secantik, sekaya apapun dia, sebelum dia menjadi seorang Ibu.

Ya Allah, berikanlah aku pasangan yang Engkau ridha padanya. Lindungilah aku dan keturunanku. Jadikan keturunan dan suamiku menjadi penyejuk mata dan hati. Jadikan kami menjadi hambaMU yang Tawaqqal dan Istiqamah. Dan jadikan kami menjadi pemimpin diantara orang-orang beriman.....

Semoga kelak, anakku akan bercerita mengenai Ibunya, sebagaimana aku bercerita tentang Ibu gw.... Penuh rasa cinta, hormat, dan bangga.....




No comments:

Post a Comment