whose side are you on

whose side are you on

Wednesday, February 3, 2016

BOOKS OF JUSTICE = = Predators between Presumption of Innocence = =




Someone, is considered INNOCENT unless proven guilty (Seseorang dinyatakan TIDAK BERSALAH, hingga TERBUKTI bersalah), itu prinsip dasar keadilan. Semua penegak hukum, Polisi, Hakim, Jaksa, Pengacara, harus memegang prinsip itu sebagai patokan untuk bertindak dan bersikap.

Belakangan ini berderet-deret kasus hukum/etika/kriminal, menghiasi media-media Indonesia. Baik media main-stream hingga sosial media. Hingar-bingar, menyesakkan opini dan logika. Opini massa pun terpecah, pada setiap kasus. Logika menjadi tercabik-cabik. Pengaruh media untuk menciptakan opini sangat kuat. Dan dimanakah kita berpijak, bagaimanakah kita harus bersikap, ditengah perang opini yang carut-marut, amburadul, pecah krompyang dalam media-media itu?

Gua yang tak terlibat langsung dan cuma sekedar "penikmat berita" saja, pusing melihatnya. Apalagi para penegak hukum itu kan cuy? Pasti ribet banget ya cwiinn...
Dari mulai urusan kematian Angeline, RJ Lino, Setya Novanto, sampe yg terakhir Urusan Indra Bekti dan Wayan Mirna. Dan paling anyar tindak penganiyaan Masinton Pasaribu terhadap Dita, assisten pribadi Masinton. Duhhh cwiinn pusing eyke liatnya....

Dan eyke sampe cewawakan liat para fans sotoy Indra Bekti, yg membelanya di SosMed. Juga meme gak penting buat Jessica yg sudah ditetapkan jadi tersangka pembunuh Mirna. Eyke benar-benar cewawakan. Ada yaaaa... manusia-manusia sotoy begonoh.

Jadi menurut mereka, dalam kasus Indra Bekti yang salah itu adalah Lalu Gagah si pengadu. Lalu Gagah, si anak bau kencur yg datang dari daerah, mengadu nasib di Jakarta, bermimpi jadi terkenal sebagai bintang Sinetron. Di kerubuti predator-predator "gilak" seperti Maho haram jadah, dan manusia-manusa "pemakan tulang" seperti anjing.

Menurut mereka, RJ Lino tidak bersalah, karena orang semacam RJ Lino mampu menyuap dan mencekoki dengan duit, orang-orang sekelas Sobari @Kurawa dan Rhenald Kasali @rhenald_kasali, untuk menjadi buzzer dan PR pribadinya. Membela para koruptor demi segepok duit.

Menurut mereka Setya Novanto tidak bersalah, karena dia punya pembela sekaliber Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Eyke sampe sakit perut cekikikan cwin.

Perang opini memang sedang terjadi. Tapi jangan pernah mengorbankan logika dalam perang dengan para predator ini.
Presumption of Innocence memang harus tetap dikedepankan. Tapi berhadapan dengan predator-predator begono, yg mencoba mempengaruhi opini, lu harus punya sikap dan berlogika.

Kalo bukti dan latar belakang kelakuan sudah sangat begitu jelas, gamblang, dan terang, lantas lo masih bilang predator begitu tidak bersalah? Ke laot aja lo cuuyyyy...
Sama seperti kasus video porno Ariel Noah jaman dulu. Bukti sudah sedemikian terang benderang, nah lo masih sotoy bilang Ariel itu Pangeran Sempurna tanpa cela? Otak di taro dimana cwin??

Kasus Indra Bekti, predator LGBT sedang bergerak mencari korban lo masih sotoy sok bijak? Cuyyyhhh....

If Indra Bekti WAS straight, then Lady Gaga WAS the next Mother Theresa.

If RJ Lino and Setya Novanto WERE innocence, then Kim Kardashian and Paris Hilton WERE Virgin Mothers of The House of Holly Cross....
How hillarious....





No comments:

Post a Comment