Were once Caterpillars, transformed to Cocoons, AND NOW WE ARE BEAUTIFUL BUTTERFLIES...
whose side are you on
Saturday, March 29, 2014
BUKU MUNAFIQUN SEJATI INDONESIA: ANTARA POLYGAMI, KORUPSI, BLUSUKAN, DAN HIDUP BAROQAH....
Dari semenjak gw lahir, keluarga gw sudah keluarga pengusaha. Tidak ada satupun saudara dekat gw yg sebuyut bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Sepanjang ingatan gw, semuanya jadi pengusaha. kalaupun bekerja di perusahaan swasta, hanya jadi batu loncatan, cari pengalaman saja, sebelum buka usaha sendiri atau kerja di perusahaan keluarga. Satu-satunya keluarga yg bekerja di pemerintahan hanya Eyang papa, yang mantan perwira di salah satu angkatan. Hanya itu. Selebihnya dari semua saudara Eyang Papa/Eyang Mama, hingga ke cucu-cicitnya, semua bekerja di swasta dan berusaha sendiri.
Hingga ke era Eyang Papa, semua hal berjalan aman-aman saja, usaha maju, rezeki lancar. Alhamdulillah. Hingga keluarga gw mulai mendalami agama. Tidak tahu siapa yang memulainya di dalam keluarga besar gw. Yang gw ingat, dari berpenampilan seronok ibu-ibu pengusaha dan pejabat, satu-satu tante, bibi, buklik, uwa, dan bude gw mulai memakai hijab. Dan mulai mengimbas ke generasi berikutnya, ke saudara-saudar sepupu gw dan adik/kakak perempuan gw. Terutama yg sudah menikah.
Sekarang perempuan-perempuan di keluarga gw mayoritas hampir berhijab semuanya. Bisa dihitung jari yang masih berpenampilan seronok.
Dan semua wanita-wanita itu masuk kategori wanita-wanita terdidik. Dan wanita-wanitanya pada generasi gw umumnya jebolan didikan sekuler USA dan Euro. Bahkan banyak yg sekolah di luar semenjak High School. Termasuk adik dan kakak perempuan gw. Hanya beberapa sepupu gw yg menyelesaikan kuliah di Indonesia, karena keburu kawin dan menikah. Jadi jangan heran kalau pemikirannya memang sudah sangat akrab dengan gaya pemikiran perempuan "barat".
Jadi jangan heran kalo sekarang banyak teman-teman mereka pada bingung melihat penampilan mereka. Terutama yang sudah lama tidak ketemu. Dan coba tanya deh sama mantan-mantan Kunti narsis bin hedon itu semua, apakah Hijab itu paksaan buat mereka? Apakah ada yang maksa mereka melakukan itu? Coba berdebat dengan mereka sekarang untuk mengganti hijab mereka dengan baju tante Kunti Narsis bin Hedon, kalo loe laki-laki, pasti loe disuruh berenang ke laut nyari ikan duyung. Kalo loe cewe, pasti loe disuruh ke Kebon Raya Bogor, gantung diri di pohon Cabe.
Jadi buat orang-orang yang alergi sama yg namanya agama, apalagi yang tidak mengerti Islam, pasti akan bingung, kenapa wanita-wanita cantik, berpendidikan, berduit, dan CERDAS seperti mereka, kok mau "jadi ribet" kemana-mana berhijab, "dibodohin" agama. Coba deh loe debat mereka. Hehehehe... Mental loe seratus meter. Apalagi kalo cuma debat abal-abal tanpa dibantu otak, ilmu dan dalil yg kuat, yg ngebackup loe, jangan coba-coba deh ngajak mereka debat masalah itu. Habis loe dijadikan combro atau batagor. Kwkwkwkwkw.....
Hanya saja, sekarang... Tetap masih ada satu ganjalan dalam keluarga gw. Satu ganjalan besar, yang tiap kali membuat Bokap gw, dan semua keluarga gw, tafakkur sedih dan menangis, di maqam Ibrahim, di hadapan Qabah, di Masjidil Haram, setiap kali selesai Tawaf Umrah. MENANGIS TAK BERDAYA.
Ketika mulai mencoba untuk hidup lebih bersih dan Sar'i, gw dan teman-teman gw mencoba mengupayakan segala daya agar mengikuti hidup Baginda Rasul yang kita pelajari. Walau rasanya teramat sangat susah. APALAGI LOE HIDUP DI INDONESIA!!!
Seorang teman dekat, yang pengusaha sukses, yang asset usahanya berlipat-lipat dari perusahaan gw, sampai rela rugi milyardan, ketika mengkonvert semua deposito pribadinya menjadi Dinar, ketika harga emas jatuh beberapa tahun yang lalu. Gw masih "untung" hanya rugi ratusan juta. Namun itu lah ikhtiar. Apapun harus dihadapi untuk konsekuen hidup lebih baik.
Yang jelas, harta pribadi yang dipakai untuk menghidupi keluarga, harus mulai dipisah dengan harta perusahaan. Harta pribadi itu harus diusahakan "se Sar'i" mungkin. Sesulit apapun itu kelihatannya.
Dan itulah yang selalu membuat kita menangis. Sebab, segala ikhtiar yang kita lakukan untuk "membersihkan" harta pribadi itu, asalnya tetap dari usaha/bisnis yang kita punyai. Sementara loe tau bagaimana yang namanya hidup dan menjadi pengusaha di Indonesia?? Loe tau?
Kalo loe pernah hidup di USA, di Europe atau di negara-negara sekuler barat sana, bahkan di negara semacam Tokyo atau Singapore, loe akan merasakan betapa gampangnya hidup menjadi "Sar'i dan bersih". Loe mengurus apapun, tidak perlu segala macam yg namanya ketebelece, amplop, esek-esek, atau "bagi-bagi rezeki". Semua sudah jelas aturan dan administrasinya. Tidak ada yang namanya calo ato uang pelicin. Padahal mereka tidak belajar Islam sama sekali. Bahkan beberapa negara itu, terus terang alergi banget sama Islam.
Loe yg pernah sekolah di sana, pasti harus buat SIM, KTP, Social Security Number. Itu yang paling dasar dan sederhana. Kalo loe mau nyambi coba-coba jadi pengusaha kecil-kecilan, sambil kuliah, kayak gw dulu, buka usaha "Expedition, Small Packages & Documents delivery/Courier & Dispatchers", gampang sekali ngurusnya. Ganti status residency loe, dari pelajar jadi business, beli perusahaan yg loe ingin pakai, urus perijinan usaha, gampppaaaannnggg... brrookk... semua jelasss, tak ada yang namanya calo dan hangky-panky. Loe cuma butuh bantuan Lawyer yang ngebantu lu tahu hukum2 dan aturan mainnya. Agar loe tidak dianggap mau bikin bisnis tipu-tipu.
Coba deh di Indonesia loe mau buka usaha. Dari semenjak loe ngurus ijin usaha, hidup loe sudah tak Sar'i lagi. Hidup dan urusan loe sudah mulai direcokin segala macam calo dan hanky-panky, kalo loe mau urusan beres cepat. Bisa sih loe urus sendiri, sok idealis, bersih tanpa hanky-panky, kalo loe mau selesai 200 tahun, keburu mati baru beres.
Di Indonesia? Kalo bikin KTP sekarang di Jakarta emang "agak" gampang. Tapi pernah urus SIM? Atau perpanjang STNK Mobil? Ato dokumen yang lebih berat lagi deh. Ngurus Paspor. Coba deh bikin Paspor sendiri. Idealis tanpa calo. Coba deh. Apalagi loe orang super sibuk dengan kerjaan. Coba deh. Kalo gak mati bediri loe muntah menceret. Apalagi ngurus perijinan ekspor/impor. Urus perijinan anak cabang. Urus perijinan usaha. Perpajakan. Lelang/tender. Merger. IPO, Go Public.... coba dehhhhh...... Coba deh loe jadi sok idealis dan Sar'i... Coba dehhhh...!!!! Di Indonesia!!!
Ketika gw mulai dilibatkan bokap gw dengan bisnis keluarga, kala itu bokap gw sudah mulai jadi orang yg lebih mendalami agama. Dan bokap gw sudah wanti-wanti, apapun yang akan gw hadapi, jangan pernah berkecil hati dengan Islam. Yang salah bukan ajaran dan agamanya, tapi orang-orangnya. Akan SANGAT SULIT, untuk menjadi pengusaha Sar'i dan bersih di Indonesia!! ALMOST IMPLAUSIBLE!! HAMPIR TIDAK MUNGKIN!! Kata bokap gw ketika itu. Dan bokap gw benar banget. Dan menangislah gw setiap kali shalat Sunnah Ba'da Tawaf di hadapan Qabah, saat-saat terdekat loe dengan Sang Maha Rahim. Saat loe ceritakan kisah loe pada sang Maha Khaliq. Ketidak berdayaan loe untuk menjadi seorang pengusaha sar'i di Indonesia. Sementara Indonesia mengaku menjadi Negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia. Negara yang seharusnya menjunjung tinggi Syariah dan "kebersihan hidup".
Di Indonesia, sebagai negara sedang berkembang, terus terang belanja negara masih merupakan faktor sangat dominan untuk memutar roda ekonomi. Belanja swasta masih belum mampu menggantikan Belanja Negara untuk menjadi tulang punggung perputaran ekonomi. Jadi mau tak mau, kalo loe seorang pengusaha, loe pasti akan "bersinggungan" dengan salah satu institusi pemerintahan. Baik di daerah maupun di Pusat. Sekeras apa pun mencoba menghindar untuk berurusan dengan pemerintahan, TIDAK AKAN MUNGKIN BISA. LOE PASTI HARUS KUDU WAJIB AKAN BERTEMU DENGAN INSTITUSI PEMERINTAHAN. Paling tidak dalam hal perijinan. Apalagi kalo bisnis loe memang harus berurusan dengan proyek2 pemerintah, buiihh mimpi jebret loe kalo loe pengen hidup Sar'i. MIMPI JEBRET MUNTAH DARAH!!!
Sebagai owner atau boss, loe emang tidak terlibat langsung dengan segala macam "kutu-busuk" di proyek-proyek itu, namun LOE PASTI TAU APA YG TERJADI. HARUS!! Tidak mungkin loe tidak tau kalo loe yg mengeluarkan approval/ijin buat mengeluarkan segala duit hanky-panky buat "biaya kenakalan" para kutu-busuk itu yg jumlahnya kadang "Naudzu Billahi Mindzaliq"!!!. Yg kalo bangun pesantren bisa tiga, dan bangun Rumah Sakit bisa dapet satu.
Kalo gw tidak anonymous, bisa dipanggil KPK gw jadi saksi, klo gw sebutin nama-nama "besar" yg gw tau. Bisa habis dan ketahuan siapa saja orang-orang gw yang lagi ikutan tender dan siapa saja Vampire dan Kunti itu.
Kalo loe pengusaha yg sering ikutan tender di proyek-proyek besar pemerintahan, loe pasti tau istilah-istilah/guyonan tak lucu yg digunakan untuk mengidentifikasi para "kutu-busuk" itu. Gw diceritakan istilah/guyonan ini oleh salah seorang direktur gw, ketika minta ijin untuk mengantar seorang "Boss/Petinggi" salah satu kementrian buat "happy-happy" ke salah satu kota di Eropa.
Kalo ingin dekat dengan para "kutu-busuk", loe harus tau apa "partai" mereka. Agar loe tak salah "kirim sinyal". Jangan berbicara hanky-panky kalo belum tau apa "partai" mereka.
Ada partai, PDIP: Pijit, Duit, "Istri Piaraan".
Partai PDB: Pijit, Duit, "Berendam".
Partai PKB: Pijit, Karaoke, "Berendam".
Partai PBB: Pijit, Berendam, Berendam.
Partai PKS: Pijit, Karaoke, Selingkuhan.
Partai PPP: Pijit, Pijit, Pijit... (Maruk pijit yg ini, setiap hari ke Mabes)
Partai PAN: Pake Artis Nasional...(Nah kalo yg ini biasanya boss/petingginya, kayak yg gw ceritakan diatas, harus ditemani salah satu boss perusahaan loe juga, dan biasanya booking bispak "artis jualan", kayak yg lagi heboh dengan ARB itu)
Dan loe mau tau apa cuy????
Hampirrr semuaaa para kutu-busuk pemerintahan yg doyan dientertain itu, ISTRINYA CUMA SATU. TIDAK POLYGAMI.
Dan loe mau tau lagi cuy??? BANYAK DIANTARA MEREKA KALO BERBICARA TENTANG AGAMA...buuiihhh fasih mirip ulama... Dan banyak yg menentang POLYGAMI.
Ngapain punya istri banyak kan? Apalagi loe harus jaga Image loe sebagai "Pegawai Negeri teladan". Kalo loe bisa make siapapun yg loe mau, minta dari rekanan proyek loe. Iya kan?
Tapi ya itu tadi, doyan "pijit", selingkuhan dimana-mana, doyan nerima amplop, doyan "karaoke", loe tau maksud karaoke kan? ORGY!!! PESTA SEX RAME-RAME DI RUANG KARAOKE VIP...Biasanya ditemani Inex dan Shabu...
Dan loe berbicara hidup secara Sar'i?????????
DAN LOE BERBICARA MENENTANG PEMIMPIN POLYGAMY??????????
Plisss deehhhh...!!!!
Makan tuh kebencian loe dengan Polygami. Terus terang gw Islam, dan gw termasuk salah seorang Islam YG "TIDAK SUKA" DENGAN PEMAHAMAN UMUM AYAT POLYGAMI DI ALQUR'AN ITU.
Kalo bokap gw berniat untuk Polygami, gw akan merupakan orang pertama yg menentang dan mencari tau alasannya. Kalo alasannya karena nyokap gw sudah "tidak menarik lagi", dan "servicenya kurang oke", kelaut aja dehh.. Apalagi calonnya umur 17 tahun, sudah pantes jadi cucunya... mati aja masbrok...
Itu mah doyan... Bukan ikutan Rasul....
Dan loe tau Raja Abdullah dari Arab Saudi yang mengaku Pemimpin Islam itu? Istrinya yg tetap emang sih cuma 4. Tapi loe tau berapa kali dia menikah? Diperkirakan lebih dari 40 kali!!!! Setiap kali menikah lagi, salah satu istrinya yg sudah "agak membosankan" diceraikan. Dan semakin dia tua, semakin muda usia istri berikutnya.
Dan adik lelaki salah seorang Raja di Asia yg terkenal kaya raya, istri sih emang cuma 4, tapi loe tau selingkuhannya?? Buyyhh kagak kehitung masbrok!!!! Issue-issuenya bahkan sampe ke artis2 Indonesia. Dan kalo loe pernah ketemu orangnya, loe bakal merinding melihatnya. Mukanya menyeramkan, suaranya parau menyeramkan, issue-issuenya karena pernah terinfeksi accute virus Herpes....
Dan loe membela Polygami untuk orang-orang kemaruk dan pengumbar syahwat seperti ini??
Ke laot aja loe masbrok!!!!
Namun, tapi, but... plisdeehh... bagusan mana tuh yang berpolygami tapi memiliki integritas dan amanah akan jabatan, dibanding yang menentang polygami, tapi masuk kalangan "Partai-Partai Kutu-Busuk" Di atas???? Munafiqun tidak sih loe yang menghakimi lelaki Polygami????
Dari pilihan terburuk, gw mending saudara perempuan gw atau ibu gw dipolygami, dan suaminya commit akan tanggung jawab, daripada diperlakukan oleh suami-suami kutu-busuk seperti di atas... Istri boleh cuma satu... Tapppiii...... Naudzu Billahi Mindzaliq....!!!
Kalo loe para Polygami haters, yg rada munafiq dan cupat, merasa lelaki berpolygami TIDAK akan bisa menjadi pemimpin yang baik... ITU SAMA SAJA NAIVE DAN TOLOLNYA DENGAN MENGATAKAN BLUSUKANNYA JOKOWI BISA MEMBERSIHKAN KUTU BUSUK-KUTU BUSUK di atas dari pemerintahan.
Sama TIDAK LOGIS DAN TOLOLNYA dengan mengatakan, blusukan bisa membersihkan korupsi negeri ini.
Blusukan bisa memperbaiki administrasi perpajakan. Blusukan bisa menjadikan Indonesia swasembada Pangan. Blusukan bisa menjadikan Strategy Energy Indonesia benar dan kuat. Blusukan bisa menjadikan Investor masuk Indonesia. Blusukan bisa mengurangi beban hutang Negara...
Betapa tolol dan munafiqnya......!!!!
Menjadikan negara ini menjadi negara yang Pantas untuk didiami dan bersih dari segala macam kutu-busuk, menjadi negara yang membantu pengusaha seperti gw yang pengen hidup "barokah", tidak ada hubungannya dengan Pemimpin Polygami. Itu Propaganda pendeskriditan Polygami paling tolol dan bego sealam jagat raya... Gw tidak suka polygami, tapi bukan berarti orang polygami itu lantas lebih jelek dari orang yg monogami... Tolol banget komparasinya. Selama dia amanah jadi pemimpin, dan punya strategy, visi, kemampuan, dan rencana jangka panjang untuk menjadikan negeri ini bisa menjadi negeri Sar'i buat para pengusahanya seperti di negara-negara sekuler yg gw sebut di atas... Silahkan...
Tapi satu yang jelas... Hanya orang tolol tak punya otak yg bisa mengatakan: Power of Blusukan, bisa memberantas Korupsi di pemerintahan. Power of blusukan bisa membersihkan Pasar Modal Indonesia dari pengusaha barbar dan penipu. Power of blusukan bisa menjadikan Ekonomi Indonesia tumbuh double digit. Power of blusukan bisa mengurangi beban hutang, bisa membangun ketahanan Energy dan Pangan Nasional, bisa mengurangi Inflasi dan pengangguran....
Belajar ilmu strategy dimana sih om/tante? Kok tolol banget???? Blusukan?? Kwakakakakaka....
Hayooo.. Let's Go!!! Ketemu di TPS. Pilih Partai yg pasti akan membantu eloe menjadi manusia/pengusaha yang bisa hidup Baroqah. Bagi Para Cukong itu, hidup baroqah itu tidak penting. Buat mereka segala cara itu halal. Tak ada haram dan halal dalam bisnis mereka. Malah kalo bisa buat mereka, negara ini tetap begini saja, penuh dengan kutu-busuk, biar gampang "disuap" dan "diatur-atur". Tapi eloe yang pengen hidup lebih "baroqah" apa tetap mau menangis pilu tak berdaya selama hidup tiap kali Umroh? Sekali-kali kan pengen menangis bahagia juga kan? karena merasa DIA telah memberimu hidup yang baroqah? Iya kan???
Hayo... Let's Go... jadikan Negara ini dapat menjadi lebih bersih dan mendekati Sar'i....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment