whose side are you on

whose side are you on

Tuesday, June 14, 2016

Again books of Logic -- Corruption Eradication Commission (KPK) Vs The Audit Board Of The Republic Indonesia (BPK) --


Hadiah Ramadhan dari KPK untuk BPK. Sekarung tahi kuda, dilempar tepat ke muka BPK.
Temuan "kesalahan prosedure dan sejumlah catatan" yg disampaikan BPK tentang proses pembelian Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW), sama sekali tidak dianggap oleh KPK.
KPK secara resmi dan bulat menyatakan tidak ditemukan kesalahan apapun dalam proses pembelian itu.
Temuan BPK cuma bercak gosong di pantat kuali. Temuan tipu-tipu tak mutu.

Sekarang masalahnya adalah, BPK itu mempertaruhkan segala kredibilitasnya untuk audit pembelian RSSW.
Dan sudah membuka semua alasan dan hasil auditnya di media, ketika polemik pembelian RSSW ini terjadi di khalayak dan media. Jadi sudah seharusnya KPK juga menjelaskan dimana kesalahan audit BPK itu menurut KPK, sehingga mengeluarkan keputusan tak ada temuan apa-apa di balik pembelian RSSW itu.

Logika sederhana sekalipun akan menjadi gagal paham, bila KPK tidak menjelaskan dimana kesalahan audit BPK tersebut. Sebab secara harafiah KPK sudah menyatakan, temuan BPK hanya temuan abal-abal, pantat kuali gosong!

Secara logika, dan hipotesa bebas nilai:

Hipotesa 1: Temuan BPK benar dan layak uji. BPK benar.
Hipotesa 2: Keputusan KPK dipolitisasi dan tak layak uji. KPK salah.

****

Hipotesa 3: Temuan BPK dipolitisasi, tak layak uji. BPK salah.
Hipotesa 4: Keputusan KPK benar dan layak uji. KPK benar.

****

Hipotesa 5: Temuan BPK dan Keputusan KPK, keduanya dipolitisasi dan tak layak uji. BPK & KPK keduanya badan negara abal-abal, keduanya sontoloyo dan salah.

TAK MUNGKIN ADA HIPOTESA BAHWA KEDUANYA, KPK & BPK SAMA2 BENAR. Karena jika keduanya benar akan timbul paradoks.

Alangkah hancurnya negeri ini. Siapapun yg salah, KPK atau BPK, mereka itu Badan Negara yg seharusnya kredibel. Seharusnyalah KPK menjelaskan dimana salahnya audit BPK. Sebab jikalau tidak, hanya ada satu kemungkinan, KPK memang "bermain" di balik kasus ini. Sebab BPK sudah menjelaskan apa-apa saja yg dijadikan alasan untuk menganggap proses penjualan RSSW pantas dicurigai. Bahkan ketua BPK sendiri sdh menjelaskannya dengan rinci. Kalau audit BPK sudah sedemikian transparan dan terbuka, bagaimana proses penyidikan KPK bisa memutuskan tidak ditemukan apapun dalam proses pembelian RSSW ini?

Sebaiknya KPK menjelaskan, jangan cuma bisa melempar tahi kuda kemuka BPK. Ayo KPK, jangan sampai kita tak percaya lagi pada integritasmu yang memang sudah mulai tergerus politisasi dan uang.



No comments:

Post a Comment